Teknologi Pembesaran Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii De Man) Sistem Terpadu Dengan Kepadatan Berbeda Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture

TEKNOLOGI PEMBESARAN UDANG GALAH
(Macrobrachium rosenbergii De Man) SISTEM TERPADU
DENGAN KEPADATAN BERBEDA BERBASIS INTEGRATED
MULTI TROPHIC AQUACULTURE

MUHAMMAD SUKRI KHAMDANI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Teknologi Pembesaran
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii De Man) Sistem Terpadu Dengan
Kepadatan Berbeda Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2015

Muhammad Sukri Khamdani
NIM C14110043

ABSTRAK
MUHAMMAD SUKRI KHAMDANI. Teknologi Pembesaran Udang Galah
(Macrobrachium rosenbergii De Man) Sistem Terpadu Dengan Kepadatan Berbeda
Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture. Dibimbing oleh EDDY
SUPRIYONO dan LIES SETIJANINGSIH.
Sistem IMTA (Integrated Multi Thropic Aquaculture) merupakan teknologi
atau sistem budidaya yang dapat mengurangi dampak limbah dari suatu organisme
dan menyeimbangkan kondisi lingkungan budidaya secara umum. Pada penelitian
ini digunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perbedaan padat tebar yaitu udang
galah 13 ekor/m2 ikan tambakan 80 ekor/m2 (A) dan udang galah 13 ekor/m2 ikan
tambakan 40 ekor/m2 (B). Perlakuan yang digunakan diulang tiga kali dengan masa

pemeliharaan selama 60 hari. Perlakuan terbaik didapatkan pada perlakuan B
ditandai dengan udang galah mendapatkan SR (85,33±1,88%), laju pertumbuhan
harian (1,31±0,02%), hasil produksi (4736,03±248,20 gram), pada ikan tambakan
didapatkan SR (79,23±6,05%), laju pertumbuhan harian (1,76±0,02%), hasil
produksi (22166,96±1558,55 gram), serta dengan kualitas air yaitu DO (3,73-5,73)
mg/L, pH (6,67-9,90), suhu (26,33-30,67) ºC, nitrit (0,04-0,11) mg/L dan amonia
(0,017-0,235) mg/L.
Kata kunci: udang galah, IMTA, ikan tambakan, kualitas air

ABSTRACT
MUHAMMAD SUKRI KHAMDANI. Grow Out Integrated Technology of
Freshwater Giant Prawn (Macrobrachium rosenbergii De Man) On Different
Density In Integrated Multi Trophic Aquaculture Based. Supervised by EDDY
SUPRIYONO and LIES SETIJANINGSIH.
IMTA (Integrated Multi Thropic Aquaculture) is technology or culture
system which could reduce the impact of culture waste from an organism, then
could balanced the conditions of that aquaculture environment generally. The
research using completely randomized design with two different treatment of
stocking density with 13 prawns/m2 80 tambakan/m2 (A) and 13 prawns/m2 40
tambakan/m2 (B). Those treatments used three times replication with 60 days of

cultivations. The best treatments was treatment B with prawns survival rate
(85.33±1.88%), spesific growth rate (1.31±0.02%), total production
(4,736.03±248.20 grams), and tambakan survival rate (79.23±6.05%), spesific
growth rate (1.76±0.02%), total production (22,166.96±1,558.55 grams), within the
water qualities dissolved oxygen (3.73-5.73) mg/L, pH (6.67-9.90), temperatures
(26.33-30.67) ºC, nitrite (0.04-0.11) mg/L and ammonia (0.017-0.235) mg/L.

Keywords: freshwater giant prawn, IMTA, tambakan, water quality

TEKNOLOGI PEMBESARAN UDANG GALAH
(Macrobrachium rosenbergii De Man) SISTEM TERPADU
DENGAN KEPADATAN BERBEDA BERBASIS INTEGRATED
MULTI TROPHIC AQUACULTURE

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan


DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANA DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Teknologi Pembesaran Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii
De Man) Sistem Terpadu Dengan Kepadatan Berbeda Berbasis
Integrated Multi Trophic Aquaculture
Nama
: Muhammad Sukri Khamdani
NIM
: C14110043

Disetujui oleh

Dr Ir Eddy Supriyono, MSc
Pembimbing I

Ir Lies Setijaningsih, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2014 di
Kelompok Multi Tani Sejahtera, Desa Putat Nutug, Ciseeng, Bogor ialah udang
galah, dan diberi judul “Teknologi Pembesaran Udang Galah (Macrobrachium
rosenbergii De Man) Sistem Terpadu Dengan Kepadatan Berbeda Berbasis
Integrated Multi Trophic Aquaculture”.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir.
Eddy Supriyono, MSc serta Ir. Lies Setijaningsih, MSi yang telah banyak
memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis, kepada Dr. Sri Nuryati SPi.,

MSi. sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran-sarannya, kepada
Bapak Dr Ir Sukenda, MSc selaku Ketua Departemen Budidaya Perairan serta
seluruh dosen dan staf yang telah memberikan pengetahuan dan ilmu serta
pelayanan administrasi selama ini, kepada Bapak Haji beserta keluarga yang telah
memberikan bantuan dan izin untuk melaksanakan penelitian, kepada Bapak
Sumedi dan Ibu Arifah selaku orang tua dari penulis serta Faidzin Firdhaus dan
Ismi Nurkhayati selaku kakak yang tiada henti-hentinya memberikan cinta, kasih
sayang, dukungan serta doanya yang selalu menyertai dalam kesempatan, kepada
Angga, Alit, Kak Wisnu dan Kak Bopont sebagai rekan seperjuangan, kepada
Syahrir, Firman, Wildan, Abda, Ari, Sidik, Yodi sebagai teman satu kontrakan yang
telah memberi semangat dan hiburan setiap hari, serta tidak lupa kepada sahabatsahabat BDP’48 khususnya rekan-rekan Lab Lingkungan 48 atas kebersamaan,
dukungan, dan semangatnya. Terimakasih pula untuk semua sahabat IPB, member
JKT48 dan semua pihak yang tidak dapat tertulis seluruhnya yang telah
memberikan semangat yang tidak henti setiap hari.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2015
Muhammad Sukri Khamdani

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian................................................................................................ 2
METODE................................................................................................................ 2
Waktu dan Tempat.............................................................................................. 2
Alat dan Bahan.................................................................................................... 2
Prosedur Penelitian............................................................................................. 2
Rancangan Penelitian.......................................................................................... 3
Parameter Uji...................................................................................................... 3
Analisis Data............................................................................................. ......... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................... 5
Hasil.................................................................................................................... 5
Pembahasan...................................................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 17
Kesimpulan........................................................................................................17
Saran................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18

LAMPIRAN......................................................................................................... 19
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................. 22

DAFTAR TABEL
1
2

Parameter serta metode dan alat pengukuran kualitas air ....................
Kisaran nilai kualitas air pada pembesaran udang galah dan ikan
tambakan perlakuan padat tebar A dan B.............................................

5
11

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Survival rate pembesaran udang galah.................................................
Survival rate pembesaran ikan tambakan.............................................
Bobot mutlak pembesaran udang galah................................................
Bobot mutlak pembesaran ikan tambakan............................................
Laju pertumbuhan harian pembesaran udang galah..............................

Laju pertumbuhan harian pembesaran ikan tambakan..........................
Hasil produksi pembesaran udang galah...............................................
Hasil produksi pembesaran ikan tambakan...........................................
Efisiensi pemberian pakan pembesaran udang galah............................
Bobot akhir rata-rata dari pembesaran udang galah.............................
Bobot akhir rata-rata dari pembesaran ikan tambakan.........................
Grafik nilai oksigen terlarut (DO) pada media pembesaran.................
Grafik nilai pH pada media pembesaran...............................................
Grafik nilai suhu pada media pembesaran............................................
Grafik nilai alkalinitas pada media pembesaran...................................
Grafik nilai kesadahan pada media pembesaran...................................
Grafik kadar nitrat yang terdapat pada media pembesaran...................
Grafik kadar nitrit yang terdapat pada media pembesaran...................
Grafik kadar amonia yang terdapat pada media pembesaran...............

6
6
7
7
8

8
9
9
10
10
10
11
12
12
12
13
13
14
14

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
4
5
6
7

Gambar Kolam Pemeliharaan Beserta Bak Kangkung.........................
Analisis statistik parameter biologis udang galah.................................
Analisis Statistik parameter biologis ikan tambakan............................
Parameter biologis udang galah............................ ...............................
Parameter biologis ikan tambakan .......................................................
Rincian biaya........................................................................................

19
20
20
20
21
21

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan komoditas budidaya air
tawar yang bersifat omnivora atau pemakan hewan serta tumbuhan. Udang galah
memiliki ciri khas yaitu melakukan molting atau pergantian kulit selama masa
pertumbuhannya sehingga memerlukan tempat khusus untuk berlindung dari ancaman
udang galah atau organisme lain. Karena sifat heterogenous individual growth atau
HIG yang dimilikinya maka udang galah akan selalu bersaing dalam memanfaatkan
ruang dan pakan bahkan dimungkinkan terjadi kanibalisme (Priyono et al. 2011).
Udang galah merupakan komoditas yang menguntungkan dengan harga per
kilogram mencapai Rp.75.000,00. Produksi udang air tawar sampai tahun 2012
mencapai 41.594 ton berdasarkan data KKP (2014), namun sebenarnya KKP
memiliki target 450.000 ton di tahun yang sama, sehingga budidaya udang air tawar
seperti udang galah ini belum dapat maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa
meskipun produksi udang galah telah mengalami peningkatan namun dalam
penerapan budidaya khususnya pembesaran masih mengalami banyak kendala
seperti rendahnya kelangsungan hidup dan teknologi budidaya yang masih
sederhana.
Ikan tambakan (Helostoma teminckii) merupakan salah satu jenis ikan
konsumsi yang memiliki kecenderungan bersifat herbivore yaitu plankton feeder.
Ikan tambakan mempunyai kelebihan yaitu mampu hidup dalam kondisi oksigen
terlarut yang rendah karena memiliki alat pernafasan tambahan dalam tubuhnya.
Ikan ini umumnya masih didapatkan dengan cara menangkap di alam karena sistem
pembenihan ikan ini masih belum berkembang, ikan ini mampu tumbuh sampai
panjang 30 cm dan memijah tiap tiga bulan (Pillay, Kutty 2005). Namun karena
kegiatan pembudidayaannya belum banyak dilakukan oleh petani sehingga
ketersediaannya di pasar masih rendah.
Peningkatan produksi dalam kegiatan budidaya perikanan antara lain dapat
dilakukan dengan cara mengatur padat tebar yang paling sesuai untuk spesies yang
akan dibudidaya. Produksi udang galah maupun ikan tambakan mampu
ditingkatkan dengan penambahan padat tebar, namun peningkatan padat tebar harus
memperhatikan faktor pendukung seperti kualitas air, pakan, dan ukuran
organismenya sehingga harus ditentukan metode atau sistem budidaya yang lebih
baik dalam mendukung kegiatan pembesaran udang galah serta ikan tambakan.
Padat tebar udang galah pada umumnya 5-10 ekor/m2. Pada sistem polikultur, jenis
ikan yang digunakan perlu dipilih yang tidak menimbulkan persaingan dengan
udang galah, baik pakan maupun habitatnya. Padat tebar udang galah cukup 5
ekor/m2 sedangkan ikan 1 ekor/m2 (Hadie, Hadie 2002).
Sistem IMTA atau Integrated Multi Trophic Aquaculture merupakan sistem
budidaya yang menggunakan komoditas dengan tingkatan trofik yang berbeda. Prinsip
dari sistem IMTA yaitu mendaur ulang limbah dari proses budidaya yang dihasilkan
oleh spesies utama menjadi sumber energi dan nutrien bagi komoditas lainnya sehingga
menghasilkan produk yang dapat dipanen dan dapat mengurangi dampak lingkungan
(Ren et al. 2012). Pada penelitian yang dilakukan Nurkarina (2013) sistem ini
mampu mengurangi amonia dan nitrit pada media pemeliharaan. Sistem IMTA

2
yang digunakan dalam penelitian ini mencoba untuk mengkombinasikan antara
Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii De Man) yang dipelihara bersama Ikan
Tambakan (Helostoma teminckii) dengan air pemeliharaan yang diteruskan melalui
outlet untuk dimanfaatkan oleh kangkung air (Ipomoea aquatica) dalam wadah lain,
selanjutnya air yang berasal dari wadah kangkung air akan kembali menuju wadah
budidaya udang galah dan ikan tambakan. Penelitian pendahuluan mengenai IMTA
pada udang galah dalam Kusuma (2015) menunjukkan nilai kelangsungan hidup
udang galah dan ikan tambakan berturut-turut ialah mencapai 75% dan 80%, yakni
padat penebaran 20 ekor udang galah dan 50 ekor ikan tambakan per meter2 dengan
lama pemeliharaan dua bulan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepadatan tebar yang lebih
optimal dalam kegiatan pembudidayaan udang galah (Macrobrachium rosenbergii
De Man) dengan ikan tambakan (Helostoma teminckii) dilihat dari hasil produksi
yang didapatkan.

METODE

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga November 2014
di Kelompok Multi Tani Sejahtera, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengukuran kualitas air dilakukan di Laboratorium
Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan berupa udang galah (Macrobrachium rosenbergii)
yang didapatkan dari Sukamandi dengan bobot awal rata-rata 7,97±0,18 gram, lalu
ikan tambakan (Helostoma teminckii) dengan bobot awal 9,72±0,16 gram yang
diperoleh dari Parung, kangkung air, pakan udang dengan protein 30%, serta bahan
tambahan berupa terpal, tanah dan batu apung. Sedangkan peralatan yang
digunakan meliputi karung, bambu, timbangan digital, dan penggaris.

Prosedur Penelitian
Persiapan Sistem IMTA
Wadah yang digunakan dapam penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu wadah
pemeliharaan untuk udang galah dan ikan tambakan berupa kolam dan wadah untuk

3
kangkung air berupa bak terpal. Kolam yang akan dijadikan wadah pemeliharaan
dibuat dengan ukuran 5m x 5m dengan kedalaman 1m. Jumlah kolam yang
digunakan terdiri dari 6 kolam, yakni untuk dua perlakuan dengan masing-masing
3 ulangan. Wadah berikutnya adalah bak biofilter berupa kotak terpal berukuran
400 cm x 45 cm x 30 cm yang diisi tanaman kangkung air (Lampiran 1).
Persiapan awal untuk wadah atau bak untuk kangkung air yaitu disiapkan
terlebih dahulu substrat berupa batu apung dengan ketinggian substrat 25 cm,
selanjutnya kangkung air ditanamkan sejumlah 70 gram untuk tiap rumpun tanam
dan selang penancapan kangkung 15 cm. Pada bak kangkung air dipasang pipa
sebagai saluran inlet menuju bak kangkung dan pipa sebagai saluran dari wadah.
Selama pemeliharaan air dari wadah pemeliharaan udang galah dan ikan
tambakan dialirkan menggunakan bantuan pompa menuju bak kangkung dan
dengan gravitasi akan mengalir kembali menuju kolam pemeliharaan. Setiap kolam
dilengkapi pula dengan sebuah shelter sebagai tempat berlindung udang galah yang
terbuat dari bambu.
Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan selama 60 hari dengan pemberian
pakan untuk udang galah sebanyak dua kali dalam satu hari. Pemberian pakan
disesuaikan dengan Feeding Rate pakan udang tersebut yakni sebesar 5% dari
biomassa dengan kandungan protein pakan sebesar 30%. Setiap 10 hari dalam
pemeliharaan dilakukan sampling bobot dan panjang untuk udang galah dan ikan
tambakan.

Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Penelitian dilakukan dengan dua perlakuan dan masing-masing perlakuan
menggunakan tiga ulangan. Berikut ini merupakan rincian rancangan penelitian
yang akan dilakukan:
a. A : Udang galah 13 ekor/m2 dan ikan tambakan 80 ekor/m2
b. B : Udang galah 13 ekor/m2 dan ikan tambakan 40 ekor/m2

Parameter Uji
Parameter yang diamati dalam penelitian ini berupa tingkat kelangsungan
hidup, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang total, bobot mutlak,
efisiensi pakan, serta kualitas air (DO, pH, suhu, CO2, alkalinitas, kesadahan, TAN,
nitrat, nitrit, dan amonia).

Tingkat Kelangsungan Hidup atau Survival Rate (SR)
Survival Rate merupakan presentase jumlah ikan yang hidup pada akhir
perlakuan dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal perlakuan. Sintasan dapat
dihitung dengan rumus berikut (Effendi 2004):

4
S=

��
×
��

Keterangan:
S
= Survival Rate (SR) (%)
Nt
= Jumlah ikan akhir penelitian (ekor)
No
= Jumlah ikan awal penelitian (ekor)

%

Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian dihitung untuk mengetahui persentase
pertambahan bobot tiap harinya. Laju pertumbuhan harian dapat dihitung dengan
persamaan Zonneveld et al. (1991):
ln ��−ln ��
LPH =
×
%


Keterangan :
LPH = Laju pertumbuhan harian (%/hari)
Wt
= Bobot rata-rata akhir (g)
Wo
= Bobot rata-rata awal (g)
t
= waktu yang dibutuhkan (hari)

Pertambahan Bobot Mutlak
Pertumbuhan bobot mutlak merupakan pertambahan bobot selama waktu
pemeliharaan. Pertumbuhan bobot mutlak dapat dihitung dengan rumus Zonneveld
et al. (1991):
Wm = Wt – Wo
Keterangan:
Wm = Bobot mutlak (gram)
Wt = Bobot rata-rata akhir (gram)
Wo = Bobot rata-rata awal (gram)

Hasil Produksi
Hasil Produksi merupakan biomassa akhir udang galah selama
pemeliharaan. Hasil produksi dihitung dengan menggunakan rumus (Effendi 2004):
P=W×N
Keterangan :
P
= Hasil Produksi (g)
W
= Bobot rata-rata akhir (g)
N
= Jumlah populasi akhir (ekor)

Efisiensi Pemberian Pakan (EPP)
Efesiensi pakan yaitu rasio perbandingan antara pertambahan bobot udang
galah yang didapatkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi udang galah.

5
Semakin besar nilai pertambahan bobot maka efisiensi pakan semakain besar. EPP
dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. (1991):
EPP =
Keterangan :
EP
= Efisiensi Pakan (%)
Pa
= Pakan total (kg)
Bt
= Biomassa akhir (kg)
Bo
= Biomassa awal (kg)

��−��
��

×

%

Parameter Kualitas Air
Pengukuran parameter air yang diukur adalah DO, pH, suhu, alkalinitas,
kesadahan, nitrat, nitrit, dan amoniak. Metode dan alat untuk pengukuran parameter
kualitas air terdapat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Parameter serta metode dan alat pengukuran kualitas air
Parameter
DO (mg/l)
pH
Suhu (0C)
Alkalinitas (mg/l CaCO3)
Kesadahan (mg/l CaCO3)
Nitrat (mg/l)
Nitrit (mg/l)
Amonia (mg/l)

Metode
Insitu
Insitu
Insitu
Titrasi
Titrasi
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Spektrofotometri

Alat
DO-meter
pH-meter
Termometer
Alat Titrasi
Alat Titrasi
Spektrofotometer 410 nm
Spektrofotometer 543 nm
Spektrofotometer 630 nm

Analisis Data
Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis menggunakan Uji
Independent T Test pada SPSS versi 22 untuk menganalisis normalitas Data. Data
yang diolah menggunakan uji T Test yaitu parameter laju pertumbuhan harian, hasil
produksi, efisiensi pakan, survival rate, dan bobot mutlak (Lampiran 2 dan 3).
Sedangkan data kualitas air (suhu, DO, pH, alkalinitas, kesadahan, amonia, nitrit,
dan nitrat) dianalisis secara deskriptif yakni hanya menggunakan Microsoft Excel.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Parameter Biologis
Survival Rate (SR)
Nilai SR yang didapatkan untuk udang galah perlakuan A (78,56±3,73%)
lebih rendah dibandingkan perlakuan B (85,33±1,88%), nilai SR untuk ikan

6

Survival Rate (%)

tambakan perlakuan A (65,77±1,80%) lebih rendah dibandingkan perlakuan B
(79,23±6,05%). Uji statistik menunjukkan pada udang galah dan pada ikan
tambakan didapat hasil yang berbeda nyata (P