Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal Riskesdas, 2013. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Commitee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure JNC sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 14090 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini dikategorikan sebagai primeresensial hampir 90 dari semua kasus atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologi yang dapat dikenali, sering kali dapat diperbaiki Doenges, 2000. Menurut Price 2005 hipertensi juga didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi adalah kelainan tekanan darah yang paling sering dijumpai dan termasuk masalah kesehatan masyarakat yang serius yaitu tekanan darah di atas 14090 mmHg Sherwood, 2011. Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg Smeltzer, 2001. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg Mansjoer, 2001. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda Corwin, 2009. Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg Muttaqin, 2009.

b. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi berdasarkan JNC 7 adalah klasifikasi untuk orang dewasa umur tahun. Penentuan klasifikasi ini berdasarkan rata-rata 2 kali pengukuran tekanan darah pada posisi duduk Tjokroprawiro, 2007. Table 2.1: Klasifikasi tekanan darah JNC 7 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik mmHg Diastolik mmHg Normal Dan Prehipertensi 120-139 Atau 80-89 Stage 1 hipertensi 140-159 Atau 90-99 Stage 2 hipertensi Atau Dasar pemikiran adanya kategori pre-hipertensi dalam klasifikasi tersebut oleh karena pasien dengan pre-hipertensi beresiko untuk mengalami progresi menjadi hipertensi, dan mereka dengan tekanan darah 130-13980-89 mmHg beresiko dua kali lebih besar untuk menjadi hipertensi dibanding dengan yang tekanan darahnya lebih rendah Tjokroprawiro, 2007. Namun menurut World health Organization WHO dan International Society of Hypertension Working Group ISHWG telah mengelompokkan hipertensi dalam klasifikasi optimal,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak

0 5 95

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPIPIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 4 14

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPI PIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Nyeri Kepala Pada Penderita Hipertensi Di Klinik Bekam Desa Gonilan Kartasura Sukoharjo.

0 2 7

Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Bekam DeBesh Center Ar Rahmah dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang tahun 2012.

0 1 15

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL DI RUMAH BEKAM DENPASAR MEI-JUNI TAHUN 2014.

0 1 9

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA KEGAWAT DARURATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PADEMAWU PAMEKASAN

0 0 8

Pengaruh Terapi Bekam Basah Dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Asy Syifa Prabumulih Suryanda

0 0 7

PENGARUH TERAPI BEKAM SATU TITIK TERHADAP TINGKAT TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DUSUN DAWUNG MAGELANG NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Terapi Bekam Satu Titik terhadap Tingkat Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Dusun Dawung Magelang - DIGILIB UN

0 0 13

PENGARUH BEKAM BASAH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK HOLISTIK MEDICAL CENTER PALEMBANG

0 0 21