Definisi Operasional KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

dengan tujuan untuk mengurangi bias dari hasil penelitian. Adapun kriteria sampel dibagi menjadi dua yaitu inklusi dan ekslusi. Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena berbagai sebab misalnya subjek menolak berpartisipasi Nursalam, 2008. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Bersedia sebagai responden. 2 Dapat berkomunikasi dengan baik. 3 Dapat mengikuti prosedur penelitian sampai selesai. 4 Terdiagnosa sebagai penderita hipertensi tekanan darah 140 mmHg. Hipertensi adalah tekanan darah di atas 14090 mmHg Sherwood, 2011. 5 Pasien laki-laki maupun perempuan. 6 Berada di tempat penelitian pada saat pengambilan data. b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi. B. Tidak sedang menjalani terapi komplementer lain atau sejenisnya. Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sampel dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu yang dipilih oleh peneliti berdasarkan ciri dan sifat populasi. Penelitian ini menggunakan sampel 25 responden, menurut Gay dan Diehl 1992 berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya, bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representative dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya, apabila penelitian eksperimental sampel minimumnya adalah 15 subjek.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak wilayah Bogor, Jawa Barat. Alasan pemilihan tempat dikarenakan di klinik tersebut belum pernah diadakan penelitian serta menurut Depkes 2012 Jawa Barat termasuk wilayah penderita hipertensi tertinggi. Waktu penelitian dilakukan mulai tahap penyusunan proposal pada bulan Oktober 2014 sampai Januari 2015 dan dilanjutkan pada tahap pengumpulan data pada bulan Februari – Mei 2015.

D. Alat Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian

1. Alat Pengumpulan Data

a Sphygmomanometer dan Stetoskop Alat ukur tekanan darah ini digunakan sebagai alat untuk mengukur tekanan darah agar dapat mengetahui tensi pasien hipertensi saat dilakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah melakukan terapi bekam. b Lembar Penilaian Lembar penilaian digunakan untuk mencatat karakteristik responden mencakup nama, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, tekanan darah sebelum dibekam, tekanan darah sesudah diberikan terapi bekam pertama dan kedua. Pendokumentasian hasil dari terapi bekam yaitu tekanan darah sebelum dibekam dan tekanan darah sesudah dibekam. Sebelum tindakan dilakukan, peneliti menjelaskan tentang pelaksanaan terapi bekam dan menanyakan kesediaan pasien menjadi responden dalam penelitian informed consent.

2. Prosedur Penelitian

a. Peneliti diawali dengan membuat susunan proposal skripsi. b. Peneliti diawali dengan memberikan surat izin pengambilan data awal dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada klinik bekam Abu Zaky Mubarak. c. Selanjutnya melakukan pengambilan data awal untuk mengetahui populasi dan sampel penelitian d. Peneliti menemui beberapa orang yang membekam di klinik bekam Abu zaky mubarak untuk mempersamakan persepsi mendapatkan data yang mendukung dan memaparkan tentang penelitian, tujuan dan langkah- langkah penelitian. e. Melakukan pengambilan sampel atau responden yaitu dengan kriteria yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 25 responden yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak

0 5 95

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPIPIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 4 14

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TERAPI BEKAM DAN TERAPI PIJAT REFLEKSI TERHADAP TEKANAN DARAH Efektivitas Pemberian Terapi Bekam Dan Terapi Pijat Refleksi Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap Nyeri Kepala Pada Penderita Hipertensi Di Klinik Bekam Desa Gonilan Kartasura Sukoharjo.

0 2 7

Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Bekam DeBesh Center Ar Rahmah dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang tahun 2012.

0 1 15

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL DI RUMAH BEKAM DENPASAR MEI-JUNI TAHUN 2014.

0 1 9

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA KEGAWAT DARURATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PADEMAWU PAMEKASAN

0 0 8

Pengaruh Terapi Bekam Basah Dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Asy Syifa Prabumulih Suryanda

0 0 7

PENGARUH TERAPI BEKAM SATU TITIK TERHADAP TINGKAT TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DUSUN DAWUNG MAGELANG NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Terapi Bekam Satu Titik terhadap Tingkat Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Dusun Dawung Magelang - DIGILIB UN

0 0 13

PENGARUH BEKAM BASAH TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK HOLISTIK MEDICAL CENTER PALEMBANG

0 0 21