Keuntungan Pengelolaan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Wilayah Bogor Barat (Kasus Kelompok Tani Rimba Lestari dan Sejahtera Tani).

KEUNTUNGAN PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT POLA
KEMITRAAN DI WILAYAH BOGOR BARAT
(KASUS KELOMPOK TANI RIMBA LESTARI DAN SEJAHTERA TANI)

FEBI ANGGIA SRI PRATOMO

MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keuntungan
Pengelolaan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Wilayah Bogor Barat (Kasus
Kelompok Tani Rimba Lestari dan Sejahtera Tani) adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Febi Anggia Sri Pratomo
NIM E14110005

ABSTRAK
FEBI ANGGIA SRI PRATOMO. Keuntungan Pengelolaan Hutan Rakyat Pola
Kemitraan di Wilayah Bogor Barat (Kasus Kelompok Tani Rimba Lestari dan
Sejahtera Tani). Dibimbing oleh YULIUS HERO.
Pola kemitraan diyakini sebagai suatu cara untuk mengatasi permasalahan
modal dalam pengembangan dan pembangunan hutan rakyat. Kerjasama kemitraan
dalam mengembangkan usaha hutan rakyat dapat meningkatkan efektivitas
sekaligus kesempatan berusaha dan memperoleh keuntungan usaha. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbandingan dan pembagian keuntungan ekonomi
serta untuk mengetahui pola usaha hutan rakyat kemitraan. Penelitian dilakukan
terhadap dua kelompok tani yang menjalankan usaha kemitraan hutan rakyat, yaitu
Kelompok Sejahtera Tani di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan Kelompok
Rimba Lestari di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui kedua kelompok tani mengembangkan usaha hutan rakyat pola

kemitraan antara petani, pemilik lahan, dan investor. Keuntungan usaha yang
diperoleh kelompok Sejahtera Tani sebesar Rp 238 500 000 per-ha dan Rimba
Lestari sebesar Rp 162 250 000 per-ha. Pembagian keuntungan Kelompok
Sejahtera Tani dialokasikan untuk petani 30% dan investor 70%. Sementara itu
Kelompok Rimba Lestari dialokasikan untuk petani 30%, investor 40%, pemilik
lahan 20% dan kelompok tani 10%.
Kata kunci: Hutan rakyat, Kemitraan dan Keuntungan Ekonomi.

ABSTRACT
FEBI ANGGIA SRI PRATOMO. Community Forest Management Profit With
Partnership Pattern in West Bogor (Rimba Lestari Farmer Group and Sejahtera Tani
Farmer Group case). Supervised by YULIUS HERO.
The partnership pattern has believed to be a way to overcome the capital
problems in the developing and construction of community forests. Partnerships
cooperation in developing community forest enterprises can improve opportunities
chance and gain business profit. The objectives of this research were to analyze the
ratio and economic profit sharing and also to know the pattern of community forest
business partnerships. The research was conducted on two groups of farmers who
runs a business partnership of community forests, which Sejahtera Tani Farmer
Group in Cibunian village of the Pamijahan District and Rimba Lestari Farmer

Group in Karacak village of the Leuwiliang District. The result showed that both of
Farmer Group have developed the community forest business with partnership
patern between farmers, land owners, and investors. Business profit was earned by
Sejahtera Tani Farmer Group was Rp 238 500 000/hectar and Rimba Lestari Farmer
Group was Rp 162 250 000/hectar. Profit sharing of Sejahtera Tani Farmer Group
was allocated 30% for farmers and 70% for the investor. Meanwhile the profit
sharing of Rimba Lestari Farmer Group was allocated 30% for farmers, 40% for
investors, 20% for land owners and 10% for farmer group.
Keywords: Community Forest, Partnership and Profits Economic.

KEUNTUNGAN PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT POLA
KEMITRAAN DI WILAYAH BOGOR BARAT
(KASUS KELOMPOK TANI RIMBA LESTARI DAN SEJAHTERA TANI)

FEBI ANGGIA SRI PRATOMO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada

Departemen Manajemen Hutan

MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Judul Skripsi : Keuntungan Pengelolaan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Wilayah
Bogor Barat (Kasus Kelompok Tani Rimba Lestari dan Sejahtera
Tani)
Nama
: Febi Anggia Sri Pratomo
NIM
: E14110005

Disetujui oleh

Dr Ir Yulius Hero M Sc
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman M Sc F Trop
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta ‘ala atas segala
karunia yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan September-Oktober 2014 ini mengangkat topik hutan rakyat,
dengan judul Keuntungan Pengelolaan Hutan Rakyat Pola Kemitraan di Wilayah
Bogor Barat (Kasus Kelompok Tani Rimba Lestari dan Sejahtera Tani).
Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut :
1. Dr. Ir. Yulius Hero, MSc sebagai pembimbing atas saran bimbingan dan pengetahuan
yang telah diberikan;
2. Seluruh Dosen, Staf Pengajar, Staf Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan
IPB yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis;

3. Bapak Andi dan Bapak Adung selaku Mandor dan Ketua Kelompok Tani Sejahtera
Tani dan Rimba Lestari serta anggota kelompok tani dan masyarakat yang lainnya atas
kerja sama dan kesediaan waktu mendampingi kegiatan di lapangan;
4. Ayahanda Etom Lusyanto, Ibunda Tati Sri Haryati dan seluruh Keluarga atas dukungan
dan kasih sayang kepada penulis;
5. Seluruh teman-teman Manajemen Hutan Angkatan 48.
Semoga skripsi ini bermanfaat untuk banyak pihak

Bogor, Agustus 2015
Febi Anggia Sri Pratomo

v

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR


vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Kerangka Pikir

2

Tujuan Penelitian


3

Manfaat Penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA

4

Pengertian Hutan Rakyat

4

Peran Hutan Rakyat

4

Kemitraan


5

Keuntungan Ekonomi

9

Masyarakat Sekitar Hutan
METODE

11
12

Waktu dan Lokasi Penelitian

12

Alat dan Bahan Penelitian

12


Jenis Data

13

Metode Pengumpulan Data

13

Metode Pemilihan Responden

14

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

14

HASIL DAN PEMBAHASAN

16


Kondisi Umum Wilayah Penelitian

16

Profil Kelompok Tani

17

Karakteristik Responden

18

Analisis Biaya Pendapatan dan Keuntungan

21

SIMPULAN DAN SARAN

28

Simpulan

28

Saran

29

DAFTAR PUSTAKA

29

LAMPIRAN

31

RIWAYAT HIDUP

39

vi

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7

Biaya pembangunan hutan rakyat Kelompok Sejahtera Tani/1 ha/4 tahun
Biaya pembangunan hutan rakyat Kelompok Rimba Lestari/1 ha/4 tahun
Harga pohon Sengon berdasarkan umur dan keliling pohon
Keuntungan usaha kemitraan hutan rakyat Kelompok Sejahtera Tani
Keuntungan usaha kemitraan hutan rakyat Kelompok Rimba Lestari
Pembagian keuntungan usaha kemitraan Kelompok Sejahtera Tani
Pembagian keuntungan usaha kemitraan Kelompok Rimba Lestari

21
22
24
25
25
26
27

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kerangka pikir alur rumusan masalah
Kurva Total Revenue
Kurva Total Cost
Kurva mencari keuntungan maksimum
Batas wilayah Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Leuwiliang
Pola kemitraan hutan rakyat Sejahtera Tani dan Rimba Lestari
Karakteristik responden Kelompok Sejahtera Tani berdasarkan umur
Karakteristik responden Kelompok Rimba Lestari berdasarkan umur
Karakteristik responden Sejahtera Tani berdasarkan tingkat pendidikan
Karakteristik responden Rimba Lestari berdasarkan tingkat pendidikan

3
15
15
15
16
18
19
19
20
20

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Peta penyebaran hutan rakyat Desa Cibunian BP3K Cibungbulang
Peta penyebaran hutan rakyat Desa Cengal BP3K Leuwiliang
Data kontribusi upah kerja oleh petani Hutan Rakyat Sejahtera tani
Data peralatan pertanian kelompok Sejahtera Tani
Data pengadaan pupuk kelompok Sejahtera Tani
Data kontribusi modal oleh investor Hutan Rakyat Sejahtera tani
Kontribusi nilai lahan oleh pemilik lahan Hutan Rakyat Sejahtera tani
Data pendapatan dari hasil penjualan Kayu hutan Rakyat Sejahtera tani
Data kontribusi upah kerja oleh petani Hutan Rakyat Rimba Lestari
Data peralatan pertanian kelompok Rimba Lestari
Data pengadaan pupuk kelompok Rimba Lestari
Data kontribusi modal oleh investor Hutan Rakyat Rimba Lestari
Kontribusi nilai lahan oleh pemilik lahan Hutan Rakyat Rimba Lestari
Data pendapatan dari hasil penjualan Kayu hutan Rakyat Rimba Lestari
Struktur organisasi kelompok tani Sejahtera Tani
Struktur organisasi kelompok tani Rimba Lestari
Dokumentasi lapangan

31
32
33
33
33
33
34
34
34
34
35
35
35
35
36
37
38

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 46/kpts-II/1997, hutan rakyat
adalah hutan yang dimiliki oleh rakyat dengan luas minimal 0.25 ha dengan
penutupan tajuk tanaman kayu-kayuan dan atau jenis lainnya lebih dari 50% dan
pada tahun pertama dengan tanaman sebanyak 500 tanaman tiap hektar.
Perkembangan kehutanan dewasa ini menunjukkan bahwa kebutuhan
industri nasional sebesar 60 juta m3 per-tahun, sedangkan kemampuan produksi
kayu bulat (log) dari hutan alam Indonesia sebesar 8.9 juta m3 per-tahun. Hal ini
berarti hutan alam Indonesia hanya mampu memasok sekitar 15% dari keseluruhan
bahan baku kayu yang diperlukan. Terjadi defisit bahan baku kayu yang sangat
besar mencapai 50-an juta m3 per-tahun. Data BPS tahun 2012 menunjukkan bahwa
produksi kayu dari hutan rakyat mencapai 39.5 juta m3. Untuk menanggulangi atau
paling tidak mengurangi kesenjangan tersebut, pemanfaatan kayu tidak cukup
hanya mengandalkan sumber-sumber dari hutan alam, tetapi harus terus
dikembangkan juga dari sumber-sumber lainnya di antaranya dari hutan rakyat.
Hutan rakyat sejak lama memegang peranan penting dalam pemenuhan
kebutuhan kayu masyarakat pedesaan di Pulau Jawa, dimana 70% dari kebutuhan
kayu masyarakat di Pulau Jawa dipenuhi dari kayu yang berasal dari hutan rakyat
(Hardjanto 2001). Perkembangan hutan rakyat yang ada di Jawa Barat
menunjukkan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Perkembangan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : pasar, informasi dan aksesibilitas
yang relatif lebih baik.
Data Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor tahun 2014
menunjukan bahwa luas hutan rakyat di Kabupaten Bogor adalah 16 354.76 ha,
dengan produksi sebesar 2935.84 m3 terdiri dari areal siap tebang (∅>20 cm) seluas
5219.2 ha (31.9%), tanaman remaja (10 cm