Biomassa Dan Karbon Pada Kayu Sisa Pemanenan Hutan Di Iuphhk - Ha Pt Balikpapan Wana Lestari, Kalimantan Timur

BIOMASSA DAN KARBON PADA KAYU SISA PEMANENAN
HUTAN DI IUPHHK - HA PT BALIKPAPAN WANA LESTARI,
KALIMANTAN TIMUR

RISZA MAYA VERDILLA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Biomassa dan Karbon
pada Kayu Sisa Pemanenan Hutan di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana
Lestari, KalimantanTimur adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2016
Risza Maya Verdilla
NIM E14110030

ABSTRAK
RISZA MAYA VERDILLA. Biomassa dan Karbon pada Kayu Sisa Pemanenan
Hutan di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari, Kalimantan Timur.
Dibimbing oleh AHMAD BUDIAMAN.
Pemanenan hutan yang dilakukan di Indonesia selama ini masih belum
optimal dan masih menghasilkan kayu sisa yang relatif besar. Hal ini disebabkan
jumlah kayu yang dimanfaatkan pada umumnya lebih rendah dari volume yang
ditebang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biomassa dan karbon pada
kayu sisa pemanenan hutan di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari,
Kalimantan Timur. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data
sekunder. Berdasarkan LHC petak O48 RKT 2015 IUPHHK - HA PT BWL
diperoleh Nilai rata-rata diameter pohon yang akan ditebang sebesar 58.11 cm,
dengan simpangan baku 10.19. Inventarisasi kayu sisa pemanenan hutan
dilakukan dengan menggunakan metode jalur. Lebar jalur sebesar 2,5 m di kanan

dan kiri jalur. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bahwa rata-rata volume,
biomassa dan karbon kayu sisa pemanenan hutan di IUPHHK - HA PT BWL
sebesar 115.09 m3/ha, 86.97 ton/ha dan 45.81 ton/ha. Hasil penelitian
menunjukkan persamaan terbaik untuk massa karbon adalah C = 0.004365158 D
0.477 1.96
t , R2 65%, dengan nilai SEE sebesar 0.142688.
Kata kunci: kayu sisa pemanenan hutan, biomassa dan karbon
ABSTRACT
RISZA MAYA VERDILLA. Biomass and Carbon of Forest Harvesting Residue
at IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari, East Borneo. Supervised by
AHMAD BUDIAMAN.
Forest harvesting which is done in Indonesia is still not optimal and still
produces a relatively large residual wood. This is due to the amount of used wood
is generally lower than the volume harvested. Timber harvesting is the main cause
of the reduction in the number of carbon stocks in forests. The amount of residual
wood that is not used optimally becomes interesting to be observed further. The
aims of this study is quantifying the carbon in the biomass and forest logging
waste in IUPHHK - HA PT Wana Lestari Balikpapan, East Borneo. Types of data
collected consist of primary data and secondary data. Based on the plot LHC O48
IUPHHK CTR 2015 - HA PT BWL obtained average value of the diameter of the

trees to be felled by 58.11 cm, with a standard deviation 10.19. Inventory residual
wood harvesting is done by using the path. Path width of 2.5 m on the right and
left lanes. Based on the results of the study, data showed that the average volume,
biomass and carbon residual wood harvesting in IUPHHK - HA PT BWL
amounted to 115.09 m3 / ha, 86.97 ton/ha and 45.81 ton/ha. The result of research
showed that the best equation of carbon mass is C = 0.004365158 D 0.477 t 1.96, R2
65%, with of 0.142688 Standard Error of Estimation.
Key words : forest harvesting residue, biomass and carbon

BIOMASSA DAN KARBON PADA KAYU SISA PEMANENAN
HUTAN DI IUPHHK - HA PT BALIKPAPAN WANA LESTARI,
KALIMANTAN TIMUR

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian
yang dilaksanakan pada April-Mei 2015 ini berjudul Biomassa dan Karbon Pada
Kayu Sisa Pemanenan Hutan di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari,
Kalimantan Timur.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc F Trop
selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada PT
Balikpapan Wana Lestari beserta staf yang telah membantu perizinan dan
pelaksanaan penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah
Mujono, kakak Ilham, adik Fima, seluruh keluarga, serta seluruh sahabat atas
segala doa, dukungannya dan kasih sayangnya. Terima kasih juga penulis
ungkapkan kepada rekan satu penelitian, dan serta teman-teman MNH 48 atas
kerjasama, semangat, dan dukunganya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Maret 2016
Risza Maya Verdilla

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

17


Latar Belakang

17

Tujuan Penelitian

17

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Lokasi dan Waktu

2


Alat dan Bahan

2

Prosedur Penelitian

2

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

6

Volume Kayu Sisa Pemanenan Hutan

6


Biomassa Kayu Sisa Pemanenan Hutan

7

Karbon Kayu Sisa Pemanenan Hutan

8

SIMPULAN DAN SARAN

9

Simpulan

9

Saran

9


DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

9
11

DAFTAR TABEL
1
2
3
4

Nilai kerapatan kayu
Nilai BEF
Statistik plot contoh
Model persamaan allometrik karbon kayu sisa pemanenan hutan

5
5

7
9

DAFTAR GAMBAR
1
2
3

Bentuk dan ukuran plot contoh penelitian
Biomassa kayu sisa pemanenan hutan berdasarkan plot contoh
Karbon kayu sisa pemanenan hutan berdasarkan plot contoh

3
8
8

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanenan hutan merupakan usaha pemanfaatan kayu dengan mengubah
tegakan pohon berdiri menjadi sortimen kayu bulat dan membawanya keluar

hutan untuk dimanfaatkan sesuai kegunaannya. Pemanenan hutan yang dilakukan
selama ini masih belum optimal, terutama pada kegiatan penebangan pohon dan
pembagian batang, karena jumlah kayu yang dimanfaatkan pada umumnya lebih
rendah dari volume yang ditebang, sehingga masih menghasilkan kayu sisa relatif
besar (Budiaman dan Kartika 2004).
Hairiah dan Rahayu (2007) menyebutkan bahwa pemanenan kayu
merupakan penyebab utama penurunan jumlah stok karbon yang diserap oleh
hutan. Karbon yang ditinggalkan di dalam tegakan terdapat di bawah permukaan
tanah, tegakan tinggal, semai, tumbuhan bawah, dan limbah kegiatan pemanenan
kayu. Rahayu et al. (2005) menyatakan bahwa aktivitas pemanenan kayu berperan
dalam menurunkan cadangan karbon di atas permukaan tanah minimal 50%.
Umumnya karbon menyusun 45 - 50% dari biomassa tumbuhan, sehingga karbon
dapat diduga dari setengah jumlah biomassa.
Hadi (2007) menyatakan bahwa biomassa dibedakan menjadi dua kategori,
yaitu biomassa di atas permukaan tanah dan biomassa di bawah permukaan tanah.
Biomassa di atas permukaan tanah adalah bobot bahan organik per unit luasan
pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi sistem produksi, umur
tegakan, dan distribusi organik.
Sejak kandungan karbon di atmosfer meningkat pesat, berbagai ekolog
tertarik untuk menghitung jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan. Hutan
tropika mengandung biomassa dalam jumlah yang sangat besar, sehingga hutan
tropika merupakan tempat cadangan karbon yang cukup penting (Hadi 2007).
Hairiah dan Rahayu (2007) menyebutkan bahwa hutan alami merupakan
penyimpan karbon tertinggi, karena keragaman jenis vegetasi yang tinggi,
tumbuhan bawah dan serasah di permukaan tanah yang banyak.
Pengukuran karbon pada pemanenan hutan selama ini dilakukan pada
tegakan (pohon berdiri). Persamaan allometrik yang digunakan untuk
mempermudah pendugaan biomassa adalah parameter pohon hidup dengan
mengukur dimensi pohon atau tegakan yang mudah diukur, biasanya
menggunakan diameter setinggi dada (DBH) sebagai dasar pendugaan (Frensi
2012).
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghitung biomassa dan karbon pada kayu
sisa pemanenan hutan di Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Alam
PT Balikpapan Wana Lestari, Kalimantan Timur.

2
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai volume
kayu sisa pemanenan hutan, biomassa dan karbon akibat penebangan pohon.
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai
pertimbangan perusahaan dalam menyusun perencanaan pemanenan, serta
penentuan sistem pemanenan yang meminimalkan volume kayu sisa pemanenan
hutan.
METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di petak tebang O48 Rencana Kerja Tahunan
(RKT) 2015 IUPHHK - HA PT BWL, Kabupaten Penajam Paser Utara,
Kalimantan Timur pada bulan April - Mei 2015.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain GPS, pita ukur,
kompas, tambang, parang, cat, tally sheet, alat tulis, dan Microsoft office (Ms.
Word dan Ms. Excel). Bahan yang digunakan adalah kayu sisa pemanenan hutan
dengan diameter ≥ 5 cm di petak tebang O48.
Prosedur Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.
Data primer yang dikumpulkan adalah tinggi pohon contoh, diameter pangkal, dan
diameter ujung, serta panjang kayu sisa pemanenan hutan. Data sekunder yang
dikumpulkan meliputi data Laporan Hasil Cruising (LHC) petak O48 RKT 2015
dan kondisi umum perusahaan.
Penentuan Jumlah Plot Contoh
Jumlah plot contoh pada penelitian ini ditentukan berdasarkan sebaran kelas
diameter pohon yang ditebang yang diperoleh dari data LHC petak O48 RKT
2015. Jumlah plot contoh ditentukan menggunakan rumus di bawah ini (Cochran
1991):
� α/ ,dbf S
n0=
��
Keterangan :
n0
t(α/2,dbf)
Sy
SE

= jumlah plot contoh
= nilai tabel t-student
= simpangan baku contoh
= sampling error (10%)
= rata-rata contoh

3

Berdasarkan LHC petak O48 RKT 2015 IUPHHK - HA PT BWL diperoleh
bahwa nilai rata-rata diameter pohon yang akan ditebang sebesar 58.11 cm,
dengan simpangan baku 10.19. Sampling error yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 10%, sehingga diperoleh jumlah pohon contoh sebanyak 12 pohon
(hasil pembulatan). Pohon contoh ini adalah pohon yang akan ditebang untuk
tujuan produksi.
Pohon contoh terpilih digunakan sebagai pohon pusat pada setiap plot
contoh. Pohon pusat pertama ditandai menggunakan cat dan diberikan penomoran
pada batang pohon dan tunggak, kemudian diukur diameter dan tinggi pohon.
Jarak pohon pusat selanjutnya ditentukan minimal empat kali tinggi pohon pusat
sebelumnya.
Bentuk dan Ukuran Plot Contoh
Plot contoh pada penelitian ini berbentuk lingkaran dengan titik tengah
berupa pohon pusat dan panjang jari-jari plot contoh berukuran dua kali tinggi
total pohon pusat atau dikenal dengan variable radius circular plot (plot lingkaran
dengan ukuran jari-jari tidak tetap). Menurut Simon (2007), bentuk plot lingkaran
dipilih karena plot lingkaran mudah dibuat di lapangan dan memiliki tingkat
kesalahan yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan plot persegi. Ukuran
plot yang dinamis diadopsi dari penentuan luas daerah berbahaya pada kegiatan
penebangan, yang jari-jari lingkarannya sebesar dua kali tinggi pohon yang
ditebang. Bentuk dan ukuran plot disajikan pada Gambar 1.

r = 2.t

t = Tinggi pohon pusat
r = Jari-jari pohon pusat
(2.t)
U = Utara
S = Selatan

Gambar 1 Bentuk dan ukuran plot contoh penelitian
Pengukuran Dimensi Kayu Sisa Pemanenan Hutan
Inventarisasi kayu sisa pemanenan hutan dilakukan dengan menggunakan
metode jalur. Jalur pengamatan dibuat dengan interval 20 m dimulai dari arah
selatan menuju arah utara pada setiap plot. Lebar jalur sebesar 2,5 m di kanan dan
kiri jalur. (Gambar 1). Dimensi kayu sisa yang diukur pada metode ini adalah

4
diameter ujung dan diameter pangkal serta panjang kayu sisa pemanenan hutan
berdiameter ≥ 5 cm yang berada dalam jalur.
Perhitungan Volume
Perhitungan volume kayu sisa pemanenan hutan dilakukan dengan
menggunakan rumus Brereton (Departemen Kehutanan 2009) sebagai berikut:
V=
=

Keterangan:
V
= Volume kayu sisa pemanenan hutan(m3/ha)
= Konstanta, yang besarnya 3.14
d
= Rata-rata diameter (m)
du
= Diameter ujung (m)
dp
= Diameter pangkal (m)
p
= Panjang kayu sisa pemanenan hutan (m)
Perhitungan Biomassa dan Karbon
1.

Perhitungan Biomassa
Brown (1997) mengemukakan bahwa ada dua pendekatan yang digunakan
untuk menduga biomassa dari pohon, yakni pertama berdasarkan pendugaan
volume kulit sampai batang bebas cabang yang kemudian dikonversi menjadi
biomassa total (ton/ha). Pendekatan kedua secara langsung dengan menggunakan
persamaan regresi biomassa. Penggunaan rumus biomassa dalam Brown (1997)
adalah untuk menganalogikan kayu tegakan berdiri ke kayu sisa pemanenan hutan.
Persamaan yang digunakan adalah :
W = VOB x WD x BEF
Keterangan:
W
= biomassa di atas tanah (kg)
VOB
= volume kayu sisa dengan kulit (m3/ha)
WD (ρ) = kerapatan kayu (kg/m3) (menggunakan 0.57)
BEF
= Biomass expansion factor, Faktor ekspansi (BEF 1.49)
Perhitungan biomassa didekati dengan menggunakan volume kayu mati.
Biomassa diperoleh dengan mengalikan volume, kerapatan dan Biomass
Expansion Factor (BEF). Nilai kerapatan kayu yang digunakan adalah kerapatan
kayu untuk daerah tropis yaitu Asia (Kalimantan Timur) sebesar 0.57 g/cm3
(Reyes et al. 1992 dalam Brown 1997). Nilai kerapatan kayu disajikan pada Tabel
1.

5
Tabel 1 Nilai kerapatan kayu
Daerah tropis
Afrika
Amerika
Asia

No jenis
282
470
428

Rata rata
0.58
0.60
0.57

Interval
0.50-0.79
0.50-0.69
0.40-0.69

Sumber: Reyes et al. (1992) dalam Brown (1997)

Nilai BEF didapatkan dengan menggunakan kriteria kawasan hutan di
IUPHHK - HA PT BWL yang termasuk kawasan hutan lahan kering sekunder,
sehingga nilai BEF tersebut adalah 1.49. Nilai BEF dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai BEF
Ekosistem
Hutan kerangas
Hutan lahan kering sekunder
Hutan rawa gambut sekunder

Nilai BEF pohon
1.29
1.49
1.33

Sumber: Pusat Penelitian Pengembangan dan Konservasi dan Rehabilitasi, Badan
Penelitian dan Pengembangan (2013)

2.

Perhitungan Karbon
Perhitungan karbon dilakukan menggunakan Standar Nasional Indonesia
(SNI7724:2011). Perhitungan karbon dilakukan dengan cara mengalikan total
biomassa dengan karbon yang nilai nya di tetapkan sebesar 0.47.
Perhitungan karbon dari biomassa menggunakan rumus sebagai berikut
(SNI 7724:2011) :
Cb = W x % C organik
Keterangan:
Cb
= kandungan karbon dari biomassa (kg)
W
= total biomassa, dinyatakan dalam (kg)
% organic = presentase kandungan karbon, sebesar 0.47
Analisis Data
Hubungan antara Diameter dan Panjang Kayu Sisa Pemanenan Hutan
dengan Karbon
Model hubungan antara diameter dan panjang kayu sisa pemanenan hutan
dianalisis menggunakan persamaan allometrik, yang dibuat dengan mencari
korelasi yang terbaik antara dimensi pohon (diameter dan atau panjang) dengan
karbon. Pemilihan model terbaik ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut
(Walpole 1993), yaitu nilai koefisien determinasi tertinggi dan nilai sisaan
(Standard Error of Estimation) yang paling kecil. Model yang digunakan adalah
power, growth, exponential, dan linear. Bentuk persamaan secara sistematis
disajikan adalah sebagai berikut
Power
Growth
Exponential
Linear

= axb
= abx
= aebx
= ax + b

6

Keempat model tersebut yang memenuhi dua kriteria dengan nilai
koefisien determinasi tertinggi dan nilai sisaan atau (Standard Error of
Estimation) yang paling kecil tersebut adalah model power :
C = axb
Keterangan:
C = massa karbon kayu sisa pemanenan hutan (gr),
x = diameter kayu sisa pemanenan hutan (cm)
a, b dan c merupakan konstanta

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Secara administratif, areal kerja IUPHHK - HA PT BWL terletak di desa
Sotek, kecamatan Penajam, kabupaten Penajam Paser Utara, provinsi Kalimantan
Timur. Perusahaan memiliki luas areal konsesi seluas 140 845 ha dan areal efektif
produksi untuk rencana blok Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) seluas 900 ha.
Potensi tegakan rata-rata per hektar seluruh jenis dengan diameter 40 cm ke atas
sebesar 11 pohon/ha dengan volume 46.21 m3/ha.
Sistem pemanenan hutan yang digunakan di petak tebang di PT BWL
adalah sistem pemanenan hutan secara mekanis, yang mana semua kegiatan
pemanenan hutan dilaksanakan dengan menggunakan bantuan mesin. Kegiatan
penebangan pohon dilakukan dengan menggunakan gergaji rantai (chainsaw)
type STIHL 070. Setelah pohon rebah, selanjutnya penebang melakukan
pembersihan cabang dan ranting, kemudian batang bebas cabang disarad keluar
petak tebang. Sistem pembagian batang yang digunakan adalah tree length system.
Aturan pembagian batang (bucking policy) PT BWL yang diatur oleh pihak mitra
adalah batang kayu dipotong dengan panjang rata-rata 20 m. Kegiatan penyaradan
kayu dari petak tebangan ke TPn dilakukan dengan menggunakan bulldozer jenis
CAT D7G.
Areal konsesi PT BWL seluruhnya merupakan kawasan hutan bekas
tebangan (LOA). Berdasarkan keadaan penutupan lahan serta tujuan perusahaan
di areal kerja IUPHHK-HA PT BWL dan juga berdasarkan Peraturan Direktorat
Jenderal Bina Produksi Kehutanan No P.9/VI/BPHA/2009 tanggal 21 Agustus
2009, sistem silvikultur yang diterapkan di PT BWL adalah Tebang Pilih Tanam
Indonesia (TPTI) terhadap hutan seluas ± 91.183 ha dan Tebang Pilih Tanam Jalur
(TPTJ) seluas ± 28.965 ha.
Volume Kayu Sisa Pemanenan Hutan
Jumlah Sortimen Kayu Sisa Pemanenan Hutan
Tabel 3 menyajikan data statistik plot contoh. Kayu sisa penebangan
merupakan batang atau bagian pohon yang belum atau tidak dimanfaatkan oleh
pola pemanfaatan kayu dan dibiarkan di dalam hutan setelah kegiatan penebangan

7
selesai dilakukan. Kayu sisa pemanenan hutan yang terdapat di petak tebang O48
RKT 2015 PTBWL terdiri atas kayu-kayu dengan beragam bentuk seperti
potongan pendek, cabang dan ranting. Jumlah sortimen kayu sisa pemanenan
hutan sebanyak 2735 sortimen. Volume kayu sisa pemanenan hutan bervariasi
dari 13.90 m3/ha sampai dengan 415.14 m3/ha dengan volume rata rata sebesar
115.48 m3/ha. Variasi volume kayu sisa pemanenan hutan disebabkan karena
perbedaan tinggi pohon pusat, luas plot contoh, intensitas penebangan, dan
kerapatan pohon per plot. Luas plot contoh bervariasi dari 0.50 ha – 1.13 ha.
Volume kayu sisa pemanenan hutan bervariasi dari 13.90 m3/ha – 415.14
3
m /ha. Rata-rata volume sebesar 115.48 m3/ha.Volume kayu sisa pemanenan
hutan terbesar pada plot 11 yaitu 415.14 m3/ha dan volume kayu sisa pemanenan
hutan terkecil pada plot 1 yaitu 13.90 m3/ha. Plot dengan volume kayu pemanenan
yang besar memiliki kerapatan pohon yang lebih banyak (plot 11) dibandingkan
plot lainnya dan intensitas penebangan yang lebih tinggi. Volume kayu sisa
pemanenan hutan cenderung meningkat dengan meningkatnya intensitas
penebangan dan kerapatan pohon.
Tabel 3 Statistik plot contoh
No. Plot

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rata-rata

Tinggi
pohon
(m)
23.00
22.00
24.00
24.50
26.00
22.00
25.00
25.00
20.00
30.00
24.00
21.00
23.80

Luas plot
(ha)

IP
(pohon/ha)

0.66
0.61
0.72
0.75
0.85
0.61
0.79
0.79
0.50
1.13
0.72
0.55
0.70

2
2
10
4
5
2
5
1
3
3
7
4
4

Kerapatan
pohon
(pohon/ha)
163
125
91
69
90
92
66
70
145
46
158
132
104

Volume
(m3/ha)
13.90
68.34
67.91
44.64
162.44
215.14
63.67
112.75
84.43
22.37
415.14
114.98
115.48

Keterangan: IP = Intensitas Penebangan
Biomassa Kayu Sisa Pemanenan Hutan
Gambar 2 menyajikan data biomassa kayu sisa pemanenan hutan
berdasarkan plot contoh. Rata-rata biomassa kayu sisa sebesar 98.07 ton/ha.
Biomassa kayu sisa pemanenan hutan terbesar pada plot 11, yaitu 352.57 ton/ha,
dan biomassa kayu sisa pemanenan hutan terkecil pada plot 1, yaitu 11.80 ton/ha.
Pada plot 11 terdapat banyak kayu sisa pemanenan hutan yang berdiameter ≥ 5 cm
yang berasal dari cabang dan ranting dan jumlah lebih banyak dibandingkan plot
lainnya.

8

400

Biomassa (ton/ha)

350
300
250
200
150
100
50
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nomor plot
Gambar 2 Biomassa kayu sisa pemanenan hutan berdasarkan plot contoh
Karbon Kayu Sisa Pemanenan Hutan

Karbon (ton/ha)

Gambar 3 menyajikan data karbon kayu sisa pemanenan hutan berdasarkan
plot contoh. Rata-rata karbon kayu sisa pemanenan hutan sebesar 46.09 ton/ha.
Karbon kayu sisa pemanenan hutan terbesar pada plot 11, yaitu 165.71 ton/ha,
karbon kayu sisa pemanenan hutan terkecil pada plot 1, yaitu 5.54 ton/ha. Data ini
menunjukan bahwa besarnya biomassa dan karbon sisa pemanenan hutan
ditentukan oleh volume kayu sisa pemanenan hutan. Nilai biomassa berbanding
lurus dengan nilai karbonnya. Semakin tinggi nilai biomassa, maka semakin tinggi
juga nilai karbonnya. Kandungan karbon suatu bahan organik adalah 47% dari
total biomassanya (Wahyuni 2013).
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Nomor plot
Gambar 3 Karbon kayu sisa pemanenan hutan berdasarkan plot contoh

9
Hubungan antara Diameter dan Panjang Kayu Sisa Pemanenan Hutan
Terhadap Karbon
Faktor yang mempengaruhi karbon kayu sisa pemanenan hutan adalah
diameter dan panjang kayu sisa pemanenan hutan. Semakin tinggi diameter dan
panjang kayu sisa pemanenan hutan, maka semakin besar karbonnya. Tabel 4
menyajikan persamaan pendugaan kandungan karbon dengan peubah bebas
diameter (cm) dan panjang (m). Model yang memiliki koefisien determinasi
tertinggi dan nilai Standard Error of Estimation kecil adalah model power
dengan (R2) sebesar 65%, dan nilai sisaan sebesar 0.142688. Berdasarkan nilai
koefisien determinasi ini, maka dapat disimpulkan bahwa model dugaan yang
didapatkan cukup baik karena mampu menerangkan peubah respon dengan baik.
Tabel 4 Model persamaan allometrik karbon kayu sisa pemanenan hutan
Model
Persamaan

Bentuk Model Persamaan

R2

65%
C = 0.004365158 D 0.477 t 1.96
C = 0.161435856(1.101792978D 63%
1.135533628t )
Exponential C = 0.162026 e 0.097 D+0.127t
63%
Linear
C = -3.36 + 0.102 D + 0.310 t
60%
Power
Growth

R 2Adj

Nilai
sisaan

57.70%
54.80%

0.142688
0.147379

54.28%
51%

0.522117
0.816796

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Rata-rata volume, biomassa dan karbon kayu sisa pemanenan hutan di
IUPHHK - HA PT BWL sebesar 115.48 m3/ha, 86.97 ton/ha dan 45.81 ton/ha.
Persamaan Allometrik untuk pendugaan karbon kayu sisa pemanenan hutan adalah
C = 0.004365158 D 0.477 t 1.96 , dengan nilai R2 65%, dan nilai sisaan sebesar
0.142688.
Saran
Nilai karbon yang cukup besar yang terdapat di PT BWL dapat digunakan
sebagai salah satu komoditas perdagangan karbon. Kayu sisa pemanenan hutan
memiliki peluang sebagai sumber pendapatan pengelolaan hutan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Budiaman A, Kartika EC. 2004. Kuantifikasi kayu sisa pemanenan kayu
86.97 penuh (whole tree method): studi kasus di HPHTI PT INHUTANI
II Pulau Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Teknologi Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan IPB 17(2):92-99.
Brown S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical
Forest.APrimer. FAO, USA. FAO Forestry Paper No 134 : 10-13.
Cochran GW. 1991. Teknik Penarikan Sampel. Willey Jhon, Sons,
penerjemah. Jakarta (ID): UI Pr. Terjemahan dari: Sampling Technique.
[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2009. Metode Pengukuran kayu Bulat Rimba
Indonesia. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Bina Produksi Kehutanan.
Frensi F. 2012. Emisi karbon potensial akibat pemanenan kayu secara mekanisdi
hutan alama tropis (Kasus Konsesi Hutan PT. Salaki Summa Sejahtera,
Pulau Siberut, Provinsi Sumatera Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Hadi M. 2007. Pendugaan simpanan karbon di atas permukaan lahan pada tegakan
jati (Tectona grandis) di KPH Blitar, Perhutani Unit II Jawa Timur. [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hairiah K, Ekadinata A, Sari RR, Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan
Karbon dari Tingkat Lahan ke Bentang Lahan. Bogor (ID): World
Agroforestry Centre-ICRAF, SEA Regional Office.
Hairiah K, Rahayu R. 2007. Pengukuran karbon tersimpan di berbagai macam
penggunaan lahan. Bogor: World Agroforestry Centre-ICRAF, SEA
Regional Office. University of Brawijya Indonesia.
Partiani T. 2010. Limbah pemanenan kayu dan faktor eksploitasi di hutan alam PT
Salaki Summa Sejahtera, Pulau Siberut, Provinsi Sumatera Barat [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Rahayu. S, Lusiana B, Noordwijk. 2005. Pendugaan cadangan karbon di atas
permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di kabupaten
nunukan, Kalimantan Timur. Bogor: ICRAF Asia Regional Office.
Simon H. 2007. Metode Inventarisasi Hutan. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
[SNI] Standar Nasional Indoneisa. 2011. SNI No: 7724. Pengukuran dan
penghitungan karbon tersimpan. Pengukuran lapangan untuk penaksiran
karbon tersimpan hutan (groundbased forest carbon accounting). Jakarta
(ID): Badan Standarisasi Nasional.
Wahyuni S, Chandra, Arbain A. 2013. Estimasi cadangan karbon di atas
permukaan tanah dan keanekaragaman jenis tumbuhan di hutan bukit tangah
pulau area produksi PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI) Solok Selatan.
Jurnal Biologika. 2, (1).
Walpole ER. 1993. Pengantar Statistika. (ke-3). Jakarta (ID): Gramedia.
Wayana PA. 2011. Pendugaan emisi karbon potensial akibat pemanenan kayu
secara mekanis pada hutan alam tropis: studi kasus di PT Sarmiento
Parakantja Timber, Kalimantan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.

11
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 2
Agustus 1993. Penulis merupakan Putri ke dua dari tiga bersaudara dari Ayah
Mujono dan Ibu Atiek Rositawati. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah
TK Dharma Wanita Tampo (Tahun 1997-1999), SD Negeri 1 Tampo (Tahun
1999-2005), kemudian melanjutkan di SMP Negeri 1 Cluring (Tahun 2005-2008),
selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di SMA Negeri 1 Genteng (Tahun
2008-2011). Pada tahun 2011, penulis melanjutkan studi S1 di Departemen
Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama masa perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi Himpunan
Profesi Forest Management Students Club (FMSC) sebagai anggota kelompok
studi Sosial dan Ekonomi Divisi Humas periode 2012-2013, selain itu penulis
aktif sebagai anggota Kelompok Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan
Himpunan Profesi FMSC. Penulis juga pernah mengikuti kepanitian yaitu panitia
Seminar dan LokaKarya PC Sylva IPB sebagai anggota Divisi Publikasi,
Dekorasi, dan Dokumentasi periode 2013-2014, dan penulis mengikuti kepanitian
IPB Bussines Festival Divis K3 Periode 2013-2014. Penulis mengikuti beberapa
kegiatan olahraga voli dan tenis meja, juara 2 dalam bola volly olimpiade
mahasiswa IPB 2011/2013, juara 2 tenis meja putri Olimpiade Mahasiswa IPB
2012/2013, juara 1 tenis meja Semarak Bidik Misi IPB 2 Desember 2012, juara 1
cabang olahraga tenis meja Semarak Bidik Misi 19 Desember 2012, dan penulis
juga mendapatkan juara 1 tenis meja putri dalam lomba Forcup Kehutanan
2014/2015.
Penulis juga melakukan beberapa kegiatan praktek lapang yaitu Praktek
Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di jalur Hutan Sancang Barat dan Hutan
Pegunungan Kamojang, Jawa Barat pada tahun 2013, Magang Mandiri di BKPH
Tegal, Jawa Tengah pada tahun 2013, Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan
Pendidikan Gunung Walat Jawa Barat pada tahun 2014, dan Praktek Kerja
Lapang di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari, Kaliamantan Timur pada
bulan Februari sampai dengan April 2015,dan pada bulan April sampai dengan
Mei penulis melakukan penelitian di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari,
Kaliamantan Timur, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan pada program studi Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB,
penulis melaksanakan penelitian yang berjudul Biomassa dan Karbon Pada Kayu
Sisa Pemanenan Hutan di IUPHHK - HA PT Balikpapan Wana Lestari,
Kalimantan Timur di bawah bimbingan Dr. Ir. Ahmad Budiaman, M.Sc F.Trop.