Runut Maju Forward Chaining merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang
menuju konklusi akhir. Penalaran dimulai dari premis-premis atau informasi masukan if dahulu kemudian menuju konklusi atau derived
information then. Data atau fakta yang dikumpulkan berupa sangkaan yang didapat oleh penyidik dari pelaku. Sangkaan tersebut diubah
menjadi premis untuk mendapatkan pasal yang disangkakan konklusi kepada pelaku.
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa banyak kasus tidak terselesaikan. Di sisi lain jumlah kasus kejahatan dari tahun ke tahun
cenderung meningkat. Pendokumentasian kasus dan pasal-pasal yang disangkakan kepada pelaku menjadi penting untuk memudahkan penyidik
dalam melakukan proses penyidikan. Sistem pakar penentuan pasal-pasal tindakan kesusilaan menggunakan forward chaining diharapkan dapat
membantu penyidik dalam menyelesaikan kasus kesusilaan dengan lebih cepat dan mudah.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang ingin diselesaikan pada penelitian ini adalah : a.
Bagaimana mendokumentasikan kasus dan pasal-pasal sangkaan agar penyidik dapat menyelesaikan penyidikan kasus kesusilaan dengan
mudah dan cepat? b.
Bagaimana menerapkan forward chaining dalam sistem pakar penentuan pasal-pasal tindakan kesusilaan?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : a.
Membuat sistem yang mampu mendokumentasikan kasus dan pasal-pasal sangkaan.
b. Membuat sistem pakar penentuan pasal-pasal tindakan kesusilaan
menggunakan forward chaining.
Manfaat penelitian ini adalah : a.
Membantu penyidik dalam mendokumentasikan kasus dan pasal- pasal sangkaan
b. Memudahkan penyidik dalam menentukan pasal-pasal sangkaan
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kasus-kasus kriminal yang diselesaikan hanya pada kasus
kesusilaan 2.
Pengguna sistem pakar ini adalah penyidik sebagai admin dan anggota kepolisian sebagai user
3. Sistem pakar ini dikembangkan menggunakan forward chaining
sedangkan representasi basis pengetahuan menggunakan kaidah produksi IF-THEN
1.5. Metodologi Penelitian
1. Studi Pustaka
Mencari referensi yang berasal dari berbagai sumber yang ada seperti dari buku, jurnal ilmiah dan artikel internet terutama yang
berkaitan dengan topik permasalahan yang akan diteliti. Referensi inilah yang akan digunakan sebagai dasar dari pengembangan yang
akan dibuat. 2.
Wawancara Mencari data kasus kesusilaan, proses penentuan pasal-pasal
sangkaan, unsur-unsur kesusilaan dengan narasumber dari Polsek Gondokusuman :
a. Nama : Aiptu F.X. Rusgiyanta
Jabatan: Kasi Hukum b.
Nama : Brigadir Bambang Purwoko Jabatan: Staf Reskrim
3. Perancangan
Perancangan pembuatan sistem meliputi DFD, ER Diagram, User Interface, model sistem pakar yang dikembangkan meliputi basis
pengetahuan dan mesin inferensi. 4.
Implementasi Melakukan coding dari perancangan sistem berupa GUI, database,
mesin inferensi, basis pengetahuan. 5.
Pengujian dan Analisa Hasil Mencari kesalahan setiap fungsi dan diperbaiki sampai tidak
ditemukan kesalahan. Memastikan basis pengetahuan dan mesin inferensi saling berhubungan. Melakukan pengujian kepada
pengguna yaitu penyidik. Seluruh hasil pengujian dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan