Matematika A. Sistem koordinat Kartesius

131 Tema 4 Subtema 2: Pola Hidup Sehat Gambar 2 - lingkaran merah yang berjari-jari 2 yang berpusat pada titik asal 0,0. Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes. Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi. Sumber:wikipedia

D. IPS MENANAMKAN CINTA LINGKUNGAN SEJAK DINI

Lingkungan merupakan suatu yang amat penting dalam kehidupan kita. Kerusakan terhadap lingkungan hidup membawa dampak yang amat besar terhadap kehidupan manusia. Pemanasan global, banjir, tanah longsor merupakan sebagian kecil dari dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap tata kehidupan umat manusia. Yang lebih parah lagi, dengan semakin rusaknya lingkungan hidup yang ada mengancam eksistensi keanekaragaman hayati yang kita miliki. Kondisi itu akan berakibat terancamnya kesejahteraan hidup umat manusia. Manusia menggantungkan hidupnya dari alam. Bagaimana pun modernnya peradaban yang dicapai, manusia masih tetap menggantungkan alam sebagai sumber daya untuk menopang kehidupan. Alam yang terjaga dan lestari akan memberikan imbal balik terhadap kita, di antaranya sebagai berikut. 1. Terjaganya pasokan air. 2. Mencegah longsor, erosi atau sejenisnya. 3. Mencegah banjir. 4. Mengurangi pemanasan global. 5. Terjaganya sumber plasma nutfah flora dan fauna, sederhananya sebagai sumber genetik bagi tumbuhan-tumbuhan lain dan juga satwa-satwa. 6. Sebagai sumber pendapatankesejahteraan masyarakat. Setidaknya jika kita menanam pohon yang bisa juga diambil hasil panennya misalnya pala, coklat, durian, mangga, jeruk atau pun kayunya pastilah bisa mendatangkan penghasilan. Manusia sebagai pengelola lingkungan hidup memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Untuk itu perlu ditanamkan semangat cinta lingkungan semenjak dini. Karena anak-anak merupakan generasi penerus yang akan mengelola lingkungan untuk selanjutnya. Sudah sepantasnya jika mereka dibekali dengan cara- cara mengelola lingkungan dengan baik. Untuk tahap pertama yang perlu kita lakukan adalah menanamkan cinta lingkungan terhadap anak-anak usia dini tersebut. Anak-anak usia dini merupakan peniru yang baik. Apa yang mereka lihat dengan mudah mereka tiru. Untuk itu sebagai orang tua kita harus memberikan keteladanan yang baik. Termasuk diantaranya memberikan contoh perilaku yang baik dalam menjaga dan mengelola lingkungan. Contoh termudah yang dapat kita lakukan misalnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak pohon sembarangan, mengajak anak-anak untuk mulai mencintai tanaman dengan berkebun. Memberikan tanggung 132 Buku Guru Kelas V SDMI jawab terhadap mereka untuk menjaga tumbuhan yang mereka tanam sendiri. Semua itu merupakan upaya untuk menanamkan kecintaan anak terhadap lingkungan hidup. Membawa anak-anak keluar jalan-jalan menikmati udara segar di persawahan atau pun alam terbuka juga merupakan salah satu upaya untuk menanamkan cinta lingkungan terhadap anak-anak usia dini. Di samping itu penggunaan metode bercerita dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan cinta lingkungan. Semua anak menyukai cerita. Untuk itu orang tua atau guru hendaknya memanfaatkan metode ini sebagai bentuk upaya menanamkan cinta lingkungan semenjak dini. Dengan adanya rasa cinta terhadap lingkungan diharapkan anak-anak usia dini ini nantinya akan dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan hidup tempat tinggal mereka. Lingkungan hidup yang lestari akan membawa kesejahteraan bagi penghuninya. E. SBDP Gerak dan Iringan Tari Gerak tari merupakan gerak yang indah dari tubuh manusia. Gerak tari ada yang dinamakan gerak murni dan gerak maknawi. Gerak murni merupakan gerak tari yang mementingkan keindahan dan tidak mempunyai arti tertentu. Sebaliknya, gerak maknawi merupakan gerak tari yang mempunyai makna atau arti. Iringan tari merupakan bunyi-bunyian yang mengiringi penari pada saat melakukan gerak tari. Iringan tari ada yang disebut iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal yaitu iringan atau bunyi-bunyian yang berasal dari tubuh manusia. Misalnya, suara nyanyian, hentakan kaki, dan tepukan tangan. Iringan eksternal yaitu iringan tari yang berasal dari alat musik atau pun benda-benda yang mengeluarkan bunyi sebagai iringan tari.