Aset Penyusutan Aset TINJAUAN PUSTAKA

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Aset

Aset merupakan harta terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Suatu aset tetap berwujud dapat memberikan jasa dan manfaat untuk periode tertentu. Aset tersebut dapat berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan, mesin dan inventaris kantor, dan kendaraan. Masa manfaat atau umur ekonomis aset tetap adalah terbatas, kecuali tanah dimana hal ini terjadi sebagai akibat dari penyusutan. Besar nilai yang disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa. Aset dapat diperoleh dengan berbagai cara yaitu dengan pembelian asset baik tunai maupun kredit, perolehan dengan sewa guna usaha modal, perolahan dengan pertukaran, perolehan dengan menbangun sendiri, dan perolehan dengan hibah, bantuan, atau pemberian.

2.2. Penyusutan Aset

Suatu penilaian aset dapat dilakukan dengan cara melakukan perhitungan tentang biaya yang harus ditanggung perusahaan pertahunnya jika mengadakan pembelian atau pengadaan aset untuk keperluan perusahaan serta untuk mengecek kondisi aset disuatu departemen tertentu. Perhitungan ini mengenai biaya penyusutan aset. Dimana penyusutan tersebut merupakan salah satu konsekwensi atas penggunaan aset tetap, dimana aset tetap akan mengalami penurunan fungsi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan : a. Harga Perolehan Acquisition Cost Harga perolehan adalah factor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan. b. Nilai Residu Salvage Value Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aset tersebut dijual pada saat penarikanpenghentian retirement aset. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah bagusnya jika di daur ulang. c. Umur Ekonomis Aset Economical Life Time Sebagian besar aset tetap memiliki 2 jenis umur, yaitu : - Umur Fisik : Umur yang di kaitkan dengan kondisi fisik suatu aset. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik asset tersebut masih dalam kondisi baik walaupun mungkin sudah menurun fungsinya. - Umur Fungsional : Umur yang dikaitkan dengan kontribusi aset tersebut dalam penggunaannya. Suatu aset dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aset tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu aset masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional. Bisa saja aset tersebut tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aset mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aset tersebut sudah tidak sesuai dengan jaman not fashionable, kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif misalnya furnituremebel, hiasan dinding, dsb. Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis. Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut : Tabel 2.1 Ketetapan Perhitungan Penyusutan Sumber : Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2008 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - Pola Penggunaan Aset Pola penggunaan aset berpengaruh terhadap tingkat ke-aus-an aset, yang mana untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan yang paling sesuai.

2.3. Metode – Metode Penyusutan