didapatkannya Nilai Wajar atas masing-masing aset tetap, maka penyusutan dapat segera dilakukan. Saat ini setahuku teman-teman DJKN sedang mengonsep
RPMK untuk memberlakukan penyusutan.
Namun, yang perlu diingat, ada PR besar lagi sebelum penyusutan ini benar-benar bisa dilakukan, yaitu penentuan masa manfaat atau kapasitas produksi masing-
masing aset tetap untuk menentukan besarnya Nilai Penyusutan per tahun. Saat ini teman-teman DJKN telah menyiapkan tabel untuk menentukan masa manfaat
masing-masing aset tetap. Secara teknis penyusutan nantinya, kebijakan yang diambil pemerintah bisa saja tidak sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi
secara teknis, namun secara substansi tujuannya sama, dengan pertimbangan cost dan benefit serta kemudahan implementasinya.
2.13. Membandingakan Metode-Metode Penyusutan
Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama sepanjang umur aset. Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban
penyusutan tergantung dari pemakaian aset. Metode saldo menurun jumlah penyusutannya lebih tinggi pada tahun awal pemakaian kemudian terus menurun.
Perusahaan boleh memilih metode apapun untuk menghitung tingkat penyusutan aset sesuai kebutuhan masing-masing, tetapi yang paling penting
adalah konsisten dalam penggunaannya.
2.14. Penyusutan Aset Berwujud dan Amortisasi Aset Tak Berwujud
Pengertian aset menurut PSAK no 17 adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Aset yang dapat disusutkan adalah aset yang : a.
Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi b.
Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas c.
Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau pemasok barang dan jasa untuk disewakan atau untuk tujuan
administrasi. Aset tetap kecuali tanah akan makin berkurang kemampuannya untuk
memberikan jasa bersamaan dengan berlakunya waktu. 1.
Berdasarkan kriteria waktu a.
Metode garis lurus b.
Metode pembebanan angka menurun -
Metode jumlah angka tahun -
Metode saldo menurun atau saldo menurun ganda 2.
Berdasarkan kriteria penggunaan a.
Metode jam jasa b.
Metode jumlah unit produksi 3.
Berdasarkan kriteria lainnya a.
Metode berdasarkan jenis dan kelompok b.
Metode anuitas Metode penyusutan menurut ketentuan perundangan perpajakan sebagaimana
telah diatur dalam pasal 11 undang-undang pajak penghasilan : a.
Metode saldo menurun double declining untuk aset tetap berwujud bukan bangunan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Metode garis lurus untuk aset tetap berwujud berupa bangunan
Penggunaan metode penyusutan aset tetap berwujud disyaratkan taat atas asas konsisten amortisasi. Amortisasi menurut akuntansi pajak berdasar pada pasal
11A undang-undang pajak penghasilan. Pasal 11A menyebutkan bahwa amortisasi dilakukan terhadap pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan
pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai dan goodwill yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun yang digunakan untuk mendapatkan, dan memelihara penghasilan. Istilah yang digunakan dalam akuntansi pajak adalah harta tak berwujud tetapi
mempunyai makna yang sama dengan aset tetap tak berwujud. Tarif amortisasi yang diterapkan berdasarkan pada kelompok masa
manfaat sebagaimana yang diatur dalam ketentuan ini. Untuk harta tak berwujud yang masa manfaatnya tidak tercantum pada kelompok masa manfaat yang ada
maka wajib pajak menggunanakan masa manfaat yang terdekat. Biaya yang tidak boleh dikurangkan meliputi biaya jabatan dan iuran yang
dibayarkan oleh wajib pajak luar negeri.
Aturan pelaksanaan mengenai Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah UU PPh yang baru yaitu UU Nomor 36 tahun 2008 Orang Pribadi yang boleh
menggunakan norma perhitungan penghasilan netto : 1. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
dengan peredaran bruto sebesar Rp. 4.800.000.000,00 satu miliar delapan ratus juta rupiah atau lebih dalam 1 satu tahun wajib menyelenggarakan pembukuan.
2. Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan peredaran bruto di bawah Rp. 4.800.000.000,00 satu miliar delapan ratus juta rupiah dalam 1 satu tahun wajib menyelenggarakan pencatatan, kecuali
Wajib Pajak yang bersangkutan memilih menyelenggarakan Pembukuan. 3. Wajib Pajak orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 yang tidak
memilih untuk menyelenggarakan pembukuan, menghitung penghasilan neto usaha atau pekerjaan bebasnya dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto.
Sumber : http:fafaahmad.wordpress.comakuntansi-pemerintahan14 Juni
201117.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisa Sistem
Perangkat lunak yang akan dibuat pada tugas akhir ini merupakan suatu sistem yang mampu membuat aplikasi untuk data agar bisa tersusun secara rapi,
mempercepat pekerjaan dalam mencari aset – aset yang dimiliki, menghindari kesalahan dalam perhitungan biaya pengadaan assetpertahunnyadan memudahkan
dalam pengecekan kondisi aset. Sistem mempunyai input berupa data tentang aset yang dimiliki antara lain
seperti nama aset, tanggal pembelian aset, jumlah aset yang dibeli, dan lain- lain. Output sistem merupakan hasil perhitungan sebuah assetpertahunnya sehingga
dapat diketahui nilai aset tersebut. Cara perhitungan yang dilakukan oleh sistem, merupakan penerapan
sebuah metode garis lurus dan metode saldo menurun ganda double declining. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus, kegunaan
aset tetap mengalami penurunan secara tetap untuk periode setiap tahun selama masa manfaatnya. Sedangkan perhitungan yang dilakukan dengan metode saldo
menurun ganda double declining menggunakan tarif penyusutan 2 kali tarif penyusutan metode garis lurus untuk masa manfaat yang sama.
Setelah selesai melakukan perhitungan maka perusahaan dapat mengetahui nilai dari suatu aset tersebut pertahunnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.