Karakteristik Gula Kenampakan dan Kelarutan

Kimia Pangan 308 Gambar 8.2. Struktur sukrosa Sukrosa ditemukan di beberapa jenis buah-buahan dan sayuran, Gula tebu dan gula bit mengandung senyawa ini dalam jumlah yang relatif cukup banyak. Gula tebu dan bit, diperoleh melalui proses ekstraksi gula secara komersial. Laktosa Gula jenis ini dibentuk dari kondensasi glukosa dan galaktosa. Disakarida jenis ini hanya ditemukan pada susu milk, sebagai sumber karbohidrat. Maltosa Maltosa dibentuk dari kondensasi dua molekul glukosa. Selama germinasi atau perkecambahan barley, pati yang terkandung dipecah menjadi maltosa. Malt merupakan suatu kandungan penting di dalam proses pembuatan bir. Jika digambarkan secara ringkas maka pembentukan disakarida adalah sebagai berikut : Glukosa + fruktosa → Sukrosa + Air Glukosa + Galaktosa → Laktosa + Air Glukosa + Glukosa → Maltosa + Air

8.1.2.1. Karakteristik Gula Kenampakan dan Kelarutan

Semua gula berwarna putih, mengandung kristal yang larut dalam air. Kemanisan Semua gula berasa manis, hanya saja mempunyai tingkat kemanisan yang berbeda-beda. Tingkat kemanisan yang berbeda dari gula apabila dibandingkan menggunakan kemanisan sukrosa dengan skala poin 100. Tabel 8.1., menunjukkan tingkat kemanisan relatif dari beberapa jenis gula. Tabel 8.1 Tingkat kemanisan relatif dari beberapa gula Gula Tingkat kemanisan relatif Fruktosa 170 Gula invert campuran glukosafruktosa 130 Sukrosa 100 Glukosa 75 Maltosa 30 Galaktosa 30 Laktosa 15 Sumber : Gaman et al, 1990 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia Pangan 309 Hidrolisis Disakarida jika terhidrolisis akan membentuk monosakarida. Hidrolisis merupakan pemecahan kimia suatu molekul dengan kombinasi air, memproduksi molekul-molekul yang lebih kecil. Proses ini dapat digambarkan melalui persamaan sebagai berikut: AB + H 2 O → AOH + BH Molekul Air molekul molekul lebih besar lebih kecil lebih kecil Contoh : C 12 H 22 O 11 + H 2 O → 2 C 6 H 12 O 6 1 molekul air 2 molekul Disakarida monosakarida Sukrosa + Air → Glukosa + fruktosa Laktosa + Air → Glukosa +Galaktosa Maltosa + Air → Glukosa + Glukosa Inversi sukrosa Hidrolisis sukrosa juga dikenal sebagai inversi sukrosa dan produk yang dihasilkan berupa campuran glukosa dan fruktosa yang dikenal sebagai “gula invert”. Proses inversi dapat terjadi dengan memanaskan sukrosa dengan asam atau penambahan enzim invertase. Gula invert biasanya digunakan pada produksi jam, pemanis- pemanis yang diproses menggunakan uap, dan beberapa jenis kembang gula. Sejumlah kecil gula invert ditambahkan pada larutan sukrosa panas yang akan membantu mengurangi kristalisasi ketika larutan dingin. Efek pemberian panas Ketika gula dipanaskan maka akan mengalami karamelisasi. Meskipun karamelisasi paling sering terjadi, ketika tidak ada penambahan air, larutan gula sirup akan membentuk karamel jika diberi perlakuan panas cukup. Karamel berasa manis, berwarna coklat dan merupakan campuran menyerupai komponen karbohidrat. Sifat mereduksi Semua monosakarida dan disakarida yang telah dipelajari sebelumnya kecuali sukrosa, dapat berperan sebagai senyawa pereduksi reducing agent dan oleh karenanya dikenal sebagai gula pereduksi. Kemampuan gula- gula ini untuk mereduksi agen- agen yang mengalami oksidasi membentuk beberapa uji dasar untuk glukosa dan gula-gula pereduksi lainnya. Sebagai contoh, gula-gula ini mereduksi ion tembaga II dari larutan Fehling membentuk ion tembaga I pada Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia Pangan 310 proses pemanasan. Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna orange. Sukrosa tidak tergolong sebagai gula pereduksi dan oleh karenanya tidak mereduksi larutan Fehling.

8.1.3. Polisakarida