Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
261
6.5.4. Penutupan botol
Penutupan botol hendaknya dilakukan secara hermetis rapat,
seperti penutupan botol untuk mengemas produk jam, jelly, sirup,
sari buah, produk olahan daging dan hasil olahan lainnya yang
diolah dengan menggunakan suhu tinggi. Tujuan penutupan secara
hermetis
yaitu untuk mencegah produk dari kerusakan, terutama
yang disebabkan oleh mikroba. Keadaan hermetis akan tercapai
bila tutup botol dan bagian luar mulut botol dalam kondisi baik.
Tutup botol biasanya terdiri atas dua bagian, yaitu: lapisan luar
yang terbuat dari logam dan lapisan dalam gasket terbuat dari
karet atau PVC. Ada beberapa jenis tutup botol, yaitu jenis screw-
on cap closure
, jenis crimp-on closure
jenis mahkota, jenis roll- on closure
dan jenis cork sumbat. Jenis
screw-on cap closure ,
memiliki ulir pada bagian tutup. Ulir ini berfungsi untuk mengunci tutup
dengan ulir pada bagian mulut botol. Biasanya penutupan
dilakukan dengan menekan dan memutar 1-2 kali putaran. Jenis
tutup ini dapat dibuka dan ditutup kembali dengan baik. Biasanya
jenis tutup ini banyak digunakan untuk menutup produk berbentuk
pasta, sirup, dan yang sejenis.
Tutup jenis crimp-on closure mahkota, disebut mahkota karena
hasil penutupan botol menyerupai mahkota yang menempel pada
bagian mulut botol. Umumnya digunakan untuk menutup produk
kecap, sirup, bir, sari buah dan produk yang sejenis.Biasanya
tutup jenis roll-on closure terbuat dari aluminium lunak. Penutupan
dilakukan dengan cara mengepres tutup pada bagian mulut botol
sehingga tercetak sesuai dengan pola mulut botol. Untuk jenis cork
sumbat, maka penutupan botol dilakukan dengan menekan tutup
botol pada bagian mulut botol.
Meskipun kemasan botol merupakan kemasan yang baik untuk
menahan gas, air dan bau, namun produk dalam kemasan gelas yang
disimpan tetap dapat rusak apabila penutupan wadah tidak memenuhi
syarat. Syarat-syarat penutupan kemasan gelas yang baik adalah :
kemasan harus dapat melindungi komponen penyusun produk, dapat
mencegah penetrasi senyawa dari luar ke dalam wadah, tutup botol
tidak bereaksi dengan produk yang dikemas, tidak lengket dengan
produk, designrancangan bentuk tutup sedemikian rupa sehingga
mudah dibuka.
6.5.5. Pelabelan botol