Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
257
6.5.2. Pembersihan Botol Bottle Cleaning
Pembersihan botol dapat dilakukan secara manual satu per satu.
Dalam industri besar, maka pencucian botol secara manual
tidak mungkin dilakukan. Pencucian botol bisa juga
dilakukan dengan menggunakan bottle washer
yang dilengkapi dengan sikat elektrik. Industri yang
menggunakan botol plastik umumnya menggunakan botol
baru. Botol-botol tersebut disimpan di tempat kering dengan
kelembaban rendah. Penyimpanan dalam ruang yang lembab
menyebabkan debu mudah menempel pada bagian dinding
botol atau wadahcontainer.
6.5.3. Pengisian Filling
Tahap pengisian produk cair dan produk dalam bentuk padat
kedalam kemasan botol memiliki teknik yang berbeda. Teknik
pengisian produk cair ke dalam kemasan botol dibagi menjadi
empat Paine dan Paine, 1992 yaitu:
6.5.3. Teknik Pengisian Produk Cair
6.5.3.1. Vacuum filling Pengisian produk
hampa udara. Teknik ini merupakan teknik
pengisian yang paling bersih dan paling murah untuk berbagai jenis
produk. Teknik ini mampu mendeteksi botol yang retak, botol
bocor atau botol yang sumbing. Disamping itu pengisian dengan
vacuum filling
dapat menekan kehilangan produk dan mencegah
adanya tetesan produk yang memberi kesan kotor. Setelah
pengisian, tidak diperlukan pembersihan. Ada tiga jenis
vacuum filler
, yaitu pengisian secara rotary, tray dan secara
otomatis. Pada pengisian dengan rotary vacuum filler
, setiap botol diangkat satu persatu kemudian
secara otomatis diisi dengan produk dimana alat terus berputar. Pada
pengisian dengan tray vacuum filler maka botol diletakkan berbaris di
atas tray dan dibawa oleh ban berjalan kemudian langsung diisi
dengan produk. Pada pengisian otomatis, maka setiap botol kosong
akan terisi secara otomatis setelah melewati alat pengisi produk filler.
Gambar 6.6
Pengisian produk dalam kemasan botol dengan teknik
rotary vacuum filler.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
258
6.5.3.2. Measured dosing Pengisian produk
terukur Pada teknik ini setiap filler terdiri
atas silinder terkalibrasi dan piston. Ketika piston menekan katup
pengisian, maka katup tersebut akan membuka dan produk
mengalir dan mengisi silinder dalam jumlah tertentu. Ketika botol
produk sampai pada tempat pengisian maka katup akan
membuka dan mengalirkan produk ke dalam botol, dan pada waktu
yang bersamaan katup pengisian yang berfungsi mengatur aliran
produk ke silinder akan menutup. 6.5.3.3. Gravity-filling Pengisian
berdasarkan gravitasi .
Ada dua tipe alat gravity-filling yang sering digunakan, yaitu
berdasarkan waktu atau lama pengisian dan berat botol yang
digunakan. Pada garvity-filling berdasarkan lama pengisian, maka
katup pengisi yang berfungsi mengisi produk akan membuka
dalam waktu tertentu sehingga volume yang diinginkan tercapai.
Gambar 6.7 Pengisian produk cair dengan
teknik measured dosing.
Alat ini didasarkan pada kekentalan produk dan diameter
pipa pengisian yang dikendalikan secara mekanik oleh timer atau
elektronik. Sedangkan garvity- filling
berdasarkan berat botol, sebelum dilakukan pengisian maka
botol ditimbang lebih dahulu. Selanjutnya botol tersebut akan
menuju tempat pengisian produk, kemudian katup pengisian
membuka untuk mengalirkan produk ke dalam botol.
6.5.3.4. Pressure filling
Pengisian berdasarkan tekanan
Pada dasarnya teknik ini hampir sama dengan teknik pengisisan
garvity-filling berdasarkan lama
pengisian. Teknik ini hanya sesuai untuk mengemas produk dengan
kecepatan sedang hingga tinggi, seperti sari buah, susu segar dan
produk-produk yang sejenis. Bila dibandingkan, dari keempat
teknik pengisian produk cair, maka masing-masing teknik pengisian
memiliki kesesuaian jenis produk yang berbeda, seperti tampak
pada Tabel 6.2.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
259 Tabel 6.2 Teknik pengisian produk cair
Teknik pengisian
Dosing Vacuum Grafity Pressure 1. Jenis
produk Hampir semua
jenis produk cair encer
maupun kental Produk cair
yang encer Hanya sesuai
untuk produk yang encer
Produk cair yang encer
maupun kental
2. Contoh produk
Sup Saos
Minyak Flavouring
Saos Flavouring
Essence Sari buah
Bir atau minuman
beralkohol
3. Batasan aplikasi
produk - Tidak
cocok untuk produk
berbusa Hanya sesuai
untuk produk yang encer
Produk yang berbusa akan
menimbulkan masalah
4. Tingkat ketelitian
pengisian ± 0,1 -0,5
Tergantung dari ketepatan volume botol, biasanya sekitar 2
Sumber : Paine dan Paine 1993.
6.5.3. Teknik Pengisian Produk Padat
Pengisian produk padat tepung dan granular ke dalam botol, ada
dua jenis yaitu pengisian berdasarkan berat dan pengisian
produk berdasarkan volume. Pada pengisian berdasarkan volume,
maka alat pengisi produk padat biasanya dikeluarkan menggunakan
alat yang berulir. Sebaiknya alat berulir ini tidak digunakan untuk
produk tepung yang sangat halus. Hal ini untuk menghindari produk
yang ringan akan berterbangan karena pengaruh tekanan dari ulir.
Jumlah volume produk yang diisikan tergantung dari diameter
lubang pengisian D, pitch ulir P dan jumlah putaran ulir dalam satu
siklus pengisian Gambar 6.8.
Gambar 6.8 Volumetric Auger Filler paine dan Paine, 1993.
Teknik pengisian produk padat berdasarkan berat produk lebih
baik dibandingkan dengan teknik pengisian produk padat
berdasarkan volume. Pada industri pangan, teknik pengisian produk
padat berdasarkan berat produk maka wadahbotol dilewatkan
dengan belt berjalan menuju tempat pengisian filler. Dari filler,
produk menuju ke tempat
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
260 penimbangan. Hasil timbangan
produk yang tepat memenuhi standar dan yang tidak tepat akan
dilewatkan pada jalur yang terpisah. Secara skematis teknik
pengisian produk padat berdasarkan berat dapat dilihat
pada Gambar 6.9 di bawah ini.
Kelemahan dari penggunaan satu timbangan yaitu menghasilkan
berat produk yang kurang seragam. Untuk menekan
keragaman berat produk, maka dapat dilakukan modifikasi alat
pengisian seperti pada Gambar 6.10. Pada Gambar ini alat yang
digunakan biasanya menggunakan lebih dari satu timbangan.
Timbangan pertama diatur sedemikian rupa sehingga produk
yang diisikan mencapai 80-90 berat total, kemudian produk
tersebut dilewatkan dengan ban berjalan menuju timbangan ke dua.
Pada timbangan ke dua, maka pengisian sisa produk dilakukan
secara perlahan-lahan sampai mencapai berat produk yang
diinginkan.
Setiap alat industri memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda dan
sangat bervariasi, termasuk alat filler
, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan
mengisi, ada wadah yang isinya kurang atau berlebih. Untuk
menghindari hal ini, maka operator alat harus melakukan pengecekan
dan mengontrol jalannya alat yang ada.
Gambar 6.9 Teknik pengisian berdasarkan berat otomatis sederhana Paine dan Paine, 1993.
Gambar 6.10 Pengisian produk berdasarkan berat menggunakan alat yang dimodifikasi paine dan Paine, 1993
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Pangan dan Produknya
261
6.5.4. Penutupan botol