b. Pipa saluran air terbuat dari material tembaga dengan diameter dalam 0,5 inci, panjang 8 meter dengan 2 lintasan ditambah sirip dari pipa tembaga berdiameter
0,5 inci. c. Menggunakan 3 tabung dengan pelat galvalum, diberi lubang saluran udara
dengan jumlah lubang udara pada tabung dalam 156 lubang dengan diameter lubang 0,5 cm, tabung tengah 70 lubang dan tabung luar 95 lubang dengan
diameter 1,5 cm. d. Sumber pemanas atau proses pembakaran menggunakan gas LPG dan
menggunakan kompor gas bertekanan tinggi high pressure. e. Suhu air yang masuk ke dalam water heater sama dengan suhu air di dalam
kamar mandi. f.
Suhu air panas yang dihasilkan water heater antara 37° - 40° celcius dengan debit minimal 6 liter per menit.
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian tentang water heater dengan gas LPG adalah : a. Menambah kasanah ilmu pengetahuan tentang water heater gas LPG dan
bagaimana cara membuatnya. b. Untuk penulis dapat membuat sebuah water heater dengan cara yang sangat
sederhada dan hasilnya dapat digunakan untuk keperluan sehari - hari. c. Bisa menjadi referensi bagi perancang water heater dan bagi peneliti yang terkait
dengan water heater
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pengertian Perpindahan Panas
Kalor adalah bentuk energi yang secara alami berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi berpindah ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua
benda tersebut saling bersentuhan. Kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda atau mengubah wujud benda
2.1.2 Cara-cara Perpindahan Panas
Ada tiga cara mekanisme perpindahan kalor a perpindahan kalor dengan cara konduksi, b perpindahan kalor dengan cara konveksi dan c perpindahan kalor
dengan cara radiasi : A. Perpindahan kalor secara konduksi
Perpindahan kalor konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konduksi kalor melalui zat padat
yang melalui benda padat lebih baik dari pada konduksi melalui cairan ataupun gas, hal ini disebabkan karena jarak antar partikel dalam zat padat lebih berdekatan.
Pada umumnya logam adalah konduktor, yaitu penghantar kalor yang baik. Sedangkan zat atau benda padat yang lain seperti kertas, plastik, wol dan kayu adalah
isolator, yaitu penghantar kalor yang buruk. Perpindahan kalor konduksi dalam logam
jauh lebih baik dari pada zat padat lainnya karena logam memiliki banyak elektron bebas, sementara zat padat lainnya yang termasuk dalam isolator tidak memiliki
elektron bebas.
Gambar 2.1 Perpindahan konduksi dari luar pipa pemanas kepermukaan dalam pipa pemanas.
Gambar 2.2 Perpindahan konduksi dari permukaan tabung dalam ke permukaan tabung luar.
Perpindahan panas secara konduksi yang terjadi di water heater gas LPG adalah kalor berpindah dari permukaan luar pipa tembaga ke permukaan dalam pipa
tembaga.
B. Perpindahan panas secara konveksi Perpindahan kalor konveksi adalah perpindahan kalor yang terjadi pada zat
yang dapat mengalir seperti zat-zat cair dan gas. Perpindahan kalor konveksi dimanfaatkan untuk beberapa sistem seperti pada sistem pendingin mesin mobil yaitu
radiator mobil, pada sistem suplai air panas rumah tangga dan pada lemari es. Macam-macam perpindahan panas secara konveksi :
1. Konveksi bebas Konveksi bebas adalah perpindahan kalor yang terjadi secara alami yang
diakibatkan perbedaan suhu dan beda rapat massa serta tidak ada tenaga dari luar atau alat bantu yang mendorongnya.
2. Konveksi paksa Konveksi paksa adalah perpindahan kalor pada aliran gas ataupun fluida yang
disebabkan adanya tenaga dari luar. Tenaga dari luar di dapatkan dari alat bantu seperti blower, pompa, kipas.
• Perpindahan panas konveksi yang terjadi pada water heater :
1. Perpindahan kalor dari udara panas ke permukaan luar pipa pemanas.
Gambar 2.3 kalor dari udara panas berpindah ke pipa pemanas