B. Perpindahan panas secara konveksi Perpindahan  kalor  konveksi  adalah  perpindahan  kalor  yang terjadi  pada  zat
yang  dapat  mengalir  seperti  zat-zat  cair  dan  gas.  Perpindahan  kalor  konveksi dimanfaatkan untuk beberapa sistem seperti pada sistem pendingin mesin mobil yaitu
radiator mobil, pada sistem suplai air panas rumah tangga dan pada lemari es. Macam-macam perpindahan panas secara konveksi :
1. Konveksi bebas Konveksi  bebas  adalah  perpindahan  kalor  yang  terjadi  secara  alami  yang
diakibatkan perbedaan suhu dan beda rapat massa serta tidak ada tenaga dari luar atau alat bantu yang mendorongnya.
2. Konveksi paksa Konveksi paksa adalah perpindahan kalor pada aliran gas ataupun fluida yang
disebabkan  adanya  tenaga  dari  luar.  Tenaga  dari  luar  di  dapatkan  dari  alat  bantu seperti blower, pompa, kipas.
• Perpindahan panas konveksi yang terjadi pada water heater :
1. Perpindahan kalor dari udara panas ke permukaan luar pipa pemanas.
Gambar 2.3 kalor dari udara panas berpindah ke pipa pemanas
2. Perpindahan kalor dari udara panas ke permukaan tabung water heater.
Gambar 2.4 kalor dari udara panas ke permukaan tabung water heater.
C. Perpindahan panas secara radiasi Perpindahan kalor radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor  yang tidak
memerlukan zat perantara medium, sehingga perpindahan kalor radiasi dapat terjadi di dalam ruangan hampa atau vakum. Dalam perpindahan kalor radiasi sumber kalor
menyalurkan  energinya  dalam  bentuk  radiasi  infra  merah  yang  merupakan  bagian dari  spektrum  gelombang  elektromagnetik.  Permukaan  yang  hitam  kusam  dapat
menyerap kalor radiasi dengan baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik. Perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi di water heater gas LPG adalah
kalor dari api hasil pembakaran ke permukaan luar pipa dan kalor dari tabung dalam mengalir ke tabung luar dari water heater.
2.1.3 Perancangan Pipa Saluran Air
Kebanyakan  dalam  pembuatan water  heater gas,  saluran  air  yang  digunakan menggunakan  saluran  air  yang  berbentuk  lingkaran.  Dalam  perancangan  pipa  yang
berfungsi sebagai saluran air ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. A. Pemilihan material pipa
Bahan  yang  digunakan  pipa  untuk  saluran  air  dalam water  heater mempunyai konduktivitas  termal  yang  tinggi.  Jika  bahan  yang  digunakan  mempunyai
konduktivitas  termal  yang  tinggi,  maka  akan  mudah  untuk  menghantarkan  serta mengalirkan  panas.  Material  pipa  yang  cocok  adalah  berbahan  tembaga  yang
memiliki kemampuan menghantarkan kalor yang baik serta harga yang terjangkau. Tabel 2.1 Konduktivitas Termal Beberapa Bahan Logam Holman,1993
Bahan Konduktifitas Termal k
Wm
o
C Btuh.ft.
o
F Perak
410 237
Tembaga 385
223 Aluminium
202 117
Nikel 93
54 Besi
73 42
Baja Karbon 43
25
Bahan  yang  dipilih  juga  harus  memiliki  titik  lebur  yang  tinggi  agar  ketika dipergunakan  bahan  tidak  melebur  atau  meleleh.  Selain  itu  bahan  pipa tidak  mudah
berkarat. Karena jika terjadi karat, air akan kotor dan saluran air dapat menjadi buntu.
B. Diameter pipa yang digunakan Diameter  pipa  diusahakan  tidak  berukuran  terlalu  kecil,  karena  jika  diameter
pipa  terlalu  kecil  akan mengakibatkan  hambatan  yang  terjadi  pada  laju  aliran  air. Maka  ukuran  pipa  yang  digunakan  berukuran  0,5  inci,  ini  bertujuan  agar  hambatan
yang terjadi dalam pipa tidak terjadi dan juga harganya juga tidak terlalu mahal. C. Hambatan yang terjadi dalam pipa
Hambatan  yang  terjadi  dalam  aliran  air  mengalir  di  dalam  pipa  diusahakan sekecil  mungkin.  Dalam  perancangan  dan  pembuatan  saluran  pipa  air  diusahakan
tidak mengalami pembelokan, jika ada pembelokan diusahakan sudut pembelokannya besar,  merata  dan  dengan  radius  tertentu  atau  saluran  air  yang  dirancang  dengan
bentuk melingkar.
2.1.4 Saluran Udara Masuk
Udara  digunakan  untuk  pembakaran  gas  LPG,  karena  proses  pembakaran memerlukan oksigen. Oksigen sangat mudah didapatkan dari udara luar. Jika proses
pembakaran kekurangan oksigen, maka pembakaran yang terjadi tidak mencapai hasil yang  maksimal  dan  juga  kalor  yang  diinginkan  tidak  terjadi.  Maka  dari  itu  dalam
merancang  saluran  udara  pada  mesin  pemanas  air  harus  di  desain  sedemikian  rupa agar udara yang masuk tepat sesuai kebutuhan. Cara merancang saluran udara adalah
dengan cara memberikan lubang pada sisi dalam dan sisi luar pada water heater agar oksigen  atas  dapat  masuk  langsung  kedalamnya  sehingga  udara  dapat  membantu
terjadinya proses pembakaran.
Tabel 2.2 Komposisi Udara Kering Sumber : http:ft.unsada.ac.idwp- contentuploads201004bab4-tm2.pdf
Komponen Udara Presentase Mol
Nitrogen 78,08
Oksigen 20,95
Argon 0,93
Karbon dioksida 0,03
Neon, helium, metana, dll 0,01
2.1.5 Sirip
Sirip  memiliki fungsi  sebagai  isolator  untuk.  Jika  pipa  air  dalam  kontruksi water  heater di  pasangi  sirip  maka  sirip-sirip  tersebut  akan  membantu  menyalurkan
kalor  hasil  pembakaran  gas  LPG  ke  pipa  saluran  air.  Semakin  banyak  sirip  yang terpasang di dalam kontruksi pipa maka semakin cepat pula proses penyaluran panas
yang  terjadi  dan  berpengaruh  terhadap  suhu  air  keluar water  heater.  Bahan  atau material  dari  sirip  juga  harus  dipilih  dari  bahan  yang  mudah  menyalurkan  panas
seperti  dari  bahan  tembaga.  Semakin  besar  konduktivitas  termal  dari  bahan  sirip maka  semakin  besar  pula  kalor  yang  dapat  ditangkap  dan  salurkan  oleh  sirip-sirip
tersebut.
2.1.6 Sumber Api
Sumber  api  yang  digunakan  untuk  memanaskan water  heater menggunakan kompor  gas  LPG.  Jaman  sekarang  banyak  bentuk  dan  jenis  kompor  gas.  Setiap
kompor  gas  memiliki  nyala  api  yang  berbeda  sesuai  dengan  kebutuhannya.  Ada kompor gas yang menghasilkan nyala api yang besar dan juga ada kompor gas yang
menghasilkan nyala api yang sedang. Pada perancangan ini dipilih kompor gas yang
mengasilkan  nyala  api  yang  besar.  Jika  api  yang  dihasilkan  besar,  maka  akan menghasilkan kalor yang banyak sehingga penyerapan kalor lebih cepat.
Gambar 2.5 Kompor gas LPG
2.1.7 Gas LPG
Pada  umumnya  water  heater  gas  menggunakan  gas\ LPG  sebagai  sumber energy  untuk  pembakaran.  Kepanjangan  dari  LPG  adalah Liquified  Petroleum  Gas
dimana  gas  ini  diproduksi  dan  didistribusikan  oleh  pertamina.  Gas  LPG  memiliki komposisi yang terdiri dari gas propana
dan butana dengan komposisi
kurang  lebih sebesar    99  ,  selebihnya  adalah  gas  Pentana yang  dicairkan.
Perbandingan komposisi Propana dan Butana adalah 30 : 70. Gas LPG memiliki nilai kalori  sekitar  :  21.000  BTUlb.  Pada  gas  LPG  ditambahkan  zat  mercaptan.
Penambahan  zat  mercaptan  bertujuan  untuk  memberikan  bau  khas  dari  gas    LPG,
supaya jika terjadi kebocoran gas LPG dapat segera terdeteksi dengan cepat sehingga mudah dikenali dan dapat segera ditanggulangi.
Reaksi  pembakaran  propana
8 3
H C
, jika  proses  pembakaran  terjadi  dengan
sempurna adalah sebagai berikut :
8 3
H C
+       5
2
O
→         3
2
CO
+  4
O H
2
+  kalor propana  + oksigen
→  karbondioksida  +  uap air  +  kalor Reaksi pembakaran butana
10 4
H C
, jika proses pembakaran terjadi dengan sempurna adalah sebagai berikut :
2
10 4
H C
+       13
2
O
→        8
2
CO
+  10
O H
2
+ kalor butana    +    oksigen
→      karbondioksida  +  uap air   + kalor
Tabel 2.3 Daya Pemanasan Dan Efisiensi alat masak dengan gas LPG Dan Bahan Bakar Lainnya
Sumber:aptogaz.files.wordpress.com200707peranan-lpg-di-dapur- anda.pdf
Bahan bakar Daya
Pemanasan Efisiensi
alat masak
Kayu Bakar 4000 kkalkg
15 Arang
8000 kkalkg 15
Minyak Tanah 11000 kkalkg
40 Gas Kota
45000 kkalkg 55
Listrik 860 kkalkg
60 LPG
11900 kkalkg 60
2.1.8 Saluran Gas Buang Sisa Pembakaran
Pembakaran  gas  LPG  dalam water  heater akan menghasilkan  sisa
pembakaran.  Maka  dari  itu  dalam  membuat water  heater harus  dibuatkan  saluran pembuangan  gas  sisa  pembakaran.  Dalam  pembuatannya  yang  perlu  diperhatikan
adalah  volume  gas  yang  dibuang,  posisi  arah  pembuangan  diusahakan  mengarah  ke atas.
Dalam pembuatan water heater ini aliran gas buang dialirkan ke atas dengan membuatkan lubang ada bagian tutup. Karena tutup yang rapat tidak memungkinkan
gas buang dialirkan kesamping.
2.1.9 Laju Aliran Kalor
Ketika  air  mengalir  dalam  pipa  maka  air  tersebut  memiliki  kecepatan  aliran. Kecepatan aliran air dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan 2.1
=
2
. .
r m
A m
π ρ
ρ =
2.1 Laju aliran massa air dapat dihitung dengan mempergunakan Persamaan 2.2
air
m 
=
m
u r
2
π ρ
2.2 Pada Persamaan 2.1 dan 2.2 :
m = laju aliran massa kgs
= massa jenis air yang mengalir kg
= kecepatan aliran air ms r
= jari-jari pipa air m
Gambar 2.6 Laju Aliran Kalor Yang Terjadi Dalam Pipa Saluran Air Laju  aliran  kalor  yang  diterima  oleh  air  yang  mengalir  dalam water  heater dapat
dihitung dengan Persamaan  2.3
out in
air air
air
T T
c m
q −
= 
2.3
pada Persamaan 2.3 :
air
q
= laju aliran kalor yang diterima air watt
air
m 
= laju aliran massa air masuk  kg detik
air
c
= kalor jenis air J  kg
o
C T
in
= suhu air masuk water heater
o
C T
out
= suhu air keluar water heater
o
C Laju  aliran  kalor  yang  didapat  dari  proses  pembakaran  gas  LPG  dapat
dihitung dengan persamaan 2.4
gas
q
=
gas gas
C m
2.4
pada Persamaan 2.4  :
gas
m
= massa gas LPG yang terpakai kgs
gas
C
= kapasitas panas gas LPG  Jkg, 1kkal = 4186,6 J Tabel 2.4 Daya Pemanasan Dan Efisiensi alat masak dengan gas LPG Dan Bahan
Bakar Lainnya Sumber:aptogaz.files.wordpress.com200707peranan-lpg-di-dapur-
anda.pdf
LPG 11900 kkalkg
60
2.1.10 Efisiensi Dari Water Heater
Efisiensi dari water heater dapat dihitung dengan persamaan 2.5
100 x
q q
gas air
= η
2.5 Pada Persamaan 2.6  :
η
= Efisiensi dari water heater  dalam
air
q
= Laju aliran kalor yang diterima air watt
gas
q
= Laju aliran kalor yang diberikan gas watt
2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Water Heater Yang Dipasarkan
Dipasaran  saat  ini  banyak  tersedia  berbagai  jenis water  heater gas  LPG dengan  model  yang  beragam  dan  kapasitas  air  panas  yang  dihasilkan  pun  beragam.
Biasanya dalam  penggunaan  untuk  rumah  tangga  water  heater  yang  digunakan berkapasaitas  mulai  5  liter  sampai  10  loter.  Sedangkan  dalam  industri,  rumah  sakit
maupun  hotel  menggunakan  kapasitas  lebih  dari  10  liter.  Berikut  ini  merupakan beberapa contoh water heater yang dijual dipasaran.
Saat  ini  di  pasaran  tersedia  banyak  jenis water  heater gas  LPG  dengan beberapa  model  rancangan.  Setiap  rancangan  dari water  heater yang  ada  saat  ini
memiliki  keunggulan  dan  kekurangan  serta  memiliki  cara  kerja  yang  berbeda  juga. Di bawah ini di perlihatkan beberapa model rancangan water heater gas LPG beserta
bagian  bagian  utama  dari  setiap  rancangan water  heater gas  LPG  dan  juga  cara kerjanya.
Gambar 2.7 Rancangan Water Heater Gas LPG Tipe 1
Pada  kontruksi water  heater gas  LPG  tipe 1,  seperti  yang  terlihat  pada Gambar 2.7 Rancangan water heater Gas LPG tipe 1 ini memiliki model lilitan pipa
saluran air yang melekat pada sebuah tabung. Saluran pipa air tidak terkena langsung panas api dari proses pembakaran, melainkan tabung bagian dalamlah yang dipanasi
oleh  api.  Bagian  luar  dari  tabung  terdapat  lilitan  pipa  saluran  air.  Jika  tabung mengalami  peningkatan  suhu  maka  pipa  saluran  air  dari water  heater itu  juga  akan
mengalami peningkatan suhu. Suhu air yang mengalir dalam pipa pun meningkat dan menjadi air panas.
Pada  kontruksi water  heater gas  LPG  tipe  1,  seperti  yang  terlihat  pada Gambar 2.7 Rancangan water heater Gas LPG tipe 1 ini memiliki model lilitan pipa
saluran air yang melekat pada sebuah tabung. Saluran pipa air tidak terkena langsung panas api dari proses pembakaran, melainkan tabung bagian dalamlah yang dipanasi
oleh  api.  Bagian  luar  dari  tabung  terdapat  lilitan pipa  saluran  air.  Jika  tabung mengalami  peningkatan  suhu  maka  pipa  saluran  air  dari water  heater itu  juga  akan
mengalami peningkatan suhu. Suhu air yang mengalir dalam pipa pun meningkat dan menjadi air panas.
Water heater tipe 1 ini memakai alat bantu tambahan berupa blower. Agar api hasil  pembakaran  dapat  naik  ke  atas  dan  panas  hasil  pembakaran  bisa  merata
memanasi dinding tabung bagian dalam yang dililiti pipa saluran air water heater.
Keuntungan  dari  rancangan water  heater tipe  1  ini  adalah  air  panas yang dihasilkan memiliki debit yang tetap serta suhu yang tetap, sehingga air panas dapat
terus mengalir secara kontinyu.
Gambar 2.8 Rancangan Water Heater Gas LPG Tipe 2 Pada Gambar 2.8 rancangan water heater gas LPG tipe 2 terlihat bahwa pipa
saluran air water  heater kontak  langsung  dengan  api.  Jadi  rancangan water  heater tipe  2  ini  memakai  model  pipa  saluran  air  yang  langsung  dipanasi  oleh  api  hasil
pembakaran gas LPG. Pada  rancangan water  heater tipe  2  ini  juga  menggunakan  alat  bantu berupa
fan  atau  kipas  udara.  Tujuan  agar  api  hasil  pembakaran  menjadi  besar  dan  dapat memanasi seluruh pipa saluran air water heater.
Keuntungan  dari  rancangan water  heater tipe  1  ini  adalah  air  panas  yang dihasilkan memiliki debit yang tetap serta suhu yang tetap, sehingga air panas dapat
terus mengalir secara kontinyu.
Gambar 2.9 Rancangan Water Heater Gas LPG Tipe 3 Pada Gambar 2.9 rancangan water heater gas LPG tipe 3 terlihat model dari
water  heater ini  berbentuk  silinder  atau  tabung  dan  tidak  memiliki  saluran  pipa  air yang  melingkar.  Pada  rancangan water  heater gas  tipe  3  ini,  water  heater  hanya
mempunyai 2 pipa saluran air masuk dan keluar yang  terletak di atasnya. Cara kerja water heater tipe 3 ini lebih sederhana dari tipe sebelumnya, hanya
seperti memasak air. Prinsip kerjanya air panas masuk kedalam water heater hingga mencapai  jumlah  tertentu.  Setelah  air  memenuhi  penampung  air  yang  ada  di  dalam
water  heater,  api  di  bawahnya  memanasi  penampung air  tersebut  hingga  suhu  air
meningkat dan air menjadi panas. Api yang digunakan dalam proses tersebut adalah hasil  pembakaran  gas  LPG.  Model  rancangan water  heater tipe  3  ini  memiliki
kekurangan. Kurangannya adalah debit dan suhu  air panas yang dihasilkan tidak bisa tetap  atau  kontinyu,  karena  air  harus  ditampung  terlebih  dahulu  baru  kemudian
dipanasi oleh api hasil pembakaran gas LPG.
Gambar 2.10 Rancangan Water Heater Gas LPG Tipe 4 Pada  Gambar  2.10 rancangan water  heater  gas  LPG tipe  4  terlihat  model
rancangan water  heater memiliki    bentuk  silinder  serta  tidak  mengunakan  saluran pipa  air  yang  melingkar  namun  menggunakan  penampung  air.  Modelnya  sama
dengan rancangan water heater gas LPG tipe 3 yang disajikan dalam Gambar 2.10. Walaupun  modelnya  sama namun    rancangan  water  hater  tipe  4  memiliki
variasi  tambahan  yaitu spiral  heat  excharger. Spiral  heat  excharger berfugsi