Ide awal Guru belum menggunakan
metode PAKEM dalam pembelajaran
PKn
Revisi Hasil belajar siswa dalam
pembelajaran PKn masih rendah
Siklus I
Penggunaan metode
PAKEM dilakukan oleh guru
Menggunakan metode
PAKEM dalam
pembelajaran PKn.
Siklus II
Penggunaan metode
PAKEM dilakukan oleh guru
13 caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan
gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam melaksankan PAKEM.
1. Memahami sifat yang dimiliki
anak 2.
Mengenal anak secara perorangan
3. Memanfaatkan perilaku anak
dalam pengorganisasian belajar 4.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
5. Mengembangkan ruang kelas
sebagai lingkungan belajar yang menarik 6.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7. Memberikan umpan balik
yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar 8.
Membedakan antara akif fisik dan aktif mental
B. Kerangka Berpikir
14
Gambar 2.1 : Skema Kerangka Berpikir Skema dia atas menggambarkan bahwa pada kondisi awal, guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas belum menggunakan metode PAKEM dalm proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Dengan
demikian hasil belajar siswa masih rendah. Dengan kondisi awal seperti itu, guru kemudian melakukan tindakan,
yaitu menggunakn metode PAKEM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Tindakan guru tersebut dilakukan dalam bentuk
siklus-siklus. Pada siklus pertama, guru menggunakan metode PAKEM dalam proses
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas tetapi tidak melalui bimbingan guru. Guru hanya sekedar menjelaskan saja. Kemudian pada siklus
kedua, metode PAKEM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan oleh siswa dalam kelompok dan masih tanpa
bimbingan guru. Untuk silkus ketiga semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan metode PAKEM pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan guru ikut memberikan bimbingan kepada seluruh siswa dalam masing-masing kelompok. Dengan alur siklus tersebut di atas,
diharapkan hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkat. Inilah kondisi akhir yang diharapkan.
Berdasarkan kajian teori skema dan uraian kerangka berpikir tersebut, diduga melalui metode PAKEM dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat meningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan konsep dasar Menghargai nilai-nilai juang dalam
proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Siklus III
Penggunaaan metode
PAKEM dilakukan oleh guru
Hasil belajar meningkat Simpulan
15
C. Hipotesis Tindakan
1. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka disusun hipotesis tindakan sebagai berikut :
a. Penerapan metode PAKEM dalam materi pokok Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara akan
meningkatkan hasil belajar siswa. b. Penerapan metode PAKEM dapat menarik minat siswa dan
menimbulkan rasa ingin tahu. c. Siswa akan merespon positif terhadap implementasi metode PAKEM
pada materi pokok Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
2. Analisis Kelayakan hipotesis
Untuk dapat mengetahui apakah mungkin rencana tindakan tersebut dilaksanakan, peneliti mencoba melakukan analisis kelayakan hipotesis, hal-
hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah : a. Kemapuan dan komitmen peneliti sebagai faktor pelaksana.
b. Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut. c. Ketersediaan saranafasilitas yang diperlukan.
d. Alokasi dan estimasi waktu yang tersedia. e. Iklim belajar dan iklim bekerja di sekolah.
Setelah melalui pertimbangan dan konsultasi dengan kepala sekolah, penelitian pengambilan keputusan hipotesius yang diajukan layak diteliti.
D. Kriteria Keberhasilan