Kriteria Keberhasilan Subyek Penelitian Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

15

C. Hipotesis Tindakan

1. Hipotesis Berdasarkan penjelasan kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka disusun hipotesis tindakan sebagai berikut : a. Penerapan metode PAKEM dalam materi pokok Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara akan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Penerapan metode PAKEM dapat menarik minat siswa dan menimbulkan rasa ingin tahu. c. Siswa akan merespon positif terhadap implementasi metode PAKEM pada materi pokok Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. 2. Analisis Kelayakan hipotesis Untuk dapat mengetahui apakah mungkin rencana tindakan tersebut dilaksanakan, peneliti mencoba melakukan analisis kelayakan hipotesis, hal- hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah : a. Kemapuan dan komitmen peneliti sebagai faktor pelaksana. b. Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut. c. Ketersediaan saranafasilitas yang diperlukan. d. Alokasi dan estimasi waktu yang tersedia. e. Iklim belajar dan iklim bekerja di sekolah. Setelah melalui pertimbangan dan konsultasi dengan kepala sekolah, penelitian pengambilan keputusan hipotesius yang diajukan layak diteliti.

D. Kriteria Keberhasilan

Indikator yang digunakan peneliti untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar siswa adalah keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan penguasaan siswa pada materi pembelajaran adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Kriteria siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat penguasaan materi 70 ke atas atau 16 pencapaian nilai di atas 70. Keberhasilan perbaikan pembelajaran dengan kriteria sebagai berikut : a. Proses perbaikan pembelajara peningkatan respon siswa dinyatakan berhasil jika 85 lebih dari jumlah siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung. b. Proses perbaikan pembelajaran peningkatan penguasaan materi pelajaran pada siswa dinayatakan berhasil jika sekurang-kurangnya 85 dari jumlah siswa tuntas dalam belajar. 17 BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 4 Lumbir Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa terdiri dari 10 siswa putra dan 8 siswa putri. Keterangan lain tentang identitas subyek penelitian ini adalah : 1. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargenegaraan 2. Standar Kompetensi : Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 3. Waktu Pelakasanaan : Semester I Tahun Pelajaran 20102011 4. Pelaksanaa : a. Siklus pertama : 05 dan 07 Oktober 2010 b. Siklus kedua : 12 dan 14 Oktober 2010 c. Siklus ketiga : 19 dan 21 Oktober 2010

B. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Wardani dkk 2004 : 2.3-2.4 menyebutkan bahwa langkah- langkah Penelitian Tindakan Kelas PTK terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi seperti tampak pada gambar di bawah ini Merencanakan Refleksi Observasi Melakukan Tindakan 18 Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK Merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan, tanpa rencana, kegiatan yang dilakukan tidak mungkin berjalan dengan baik atau terarah. Melakukan tindakan merupakan realisasi dari rencana yang dibuat yang berupa kegiatan belajar mengajar. Tindakan pembelajaran ini perlu adanya pengamatan agar dapat diketahui kualitasnya. Berdasarkan pengamatan tersebut maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang perlu diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, maka hasil pengamatan tersebut didiskusikan dengan teman sejawat untuk mendapatkan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses tindakan pembelajaran baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilannya. Dengan demikian akan dapat diketahui kelemahan dari tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Menurut Rusna Ristata dan Prayitno 2006 : 45-46 menyatakan bahwa perbaikan pembelajaran dilakukan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu : merencanakan Planning, melakukan tindakan Acting, mengamati Observing, dan refleksi Reflecting. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar di bawah ini : 17 19 Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas Setelah perbaikan pembelajaran berlangsung tiga siklus, hasil perbaikan yang diinginkan sudah terlaksana. Maka daur PTK dengan tujuan perbaikan pembelajaran sudah berakhir, namun apabila muncul yang baru, akan kembali dipecahkan melalui daur PTK berikutnya. Re planning Re planning Planning Observing Re observing Re observing Re ref l ect i ng Re ref l ect i ng Ref l ect i ng Act i ng Re act i ng Re act i ng Con clut i on 18 20 Berikut ini tahapan perbaikan pembelajaran secara rinci : Gambar 3.3 Alur PTK tiga siklus perbaikan pembelajaran Dimodifikasi dari Rusna Ristata, 2006: 46 Prosedur umum perbaikan pembelajaran Prosedur umum perbaikan pembelajaran yang peneliti gunakan untuk mengadopsi dari prosedur yang ditulis oleh Rusna Ristata dan Prayitno 2006 : 48 meliputi langkah-langkah berikut ini : 1. Mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis. 2. Menemukan cara pemecahan masalah atau tindakan perbaikan. Studi Pendahuluan 1. Wawancara dengan siswa 2. Tes diagnosik peroleh data awal 3. Analisis dokumen 4. Diskusi dengan supervisor Persiapan Penelitian Studi Literatur dan Diskusi 1. Pemahaman konsep, metode, contoh dan latihan antara peneliti dan pengamat 2. Menyusun lembar observasi 3. Menyusun format wawancara 4. Penyusunan tesevaluasi Tindakan Siklus I 1. Perencana perbaikan 2. Pelaksanaan perbaikan 3. Observasi 4. Diskusi dengan pengamat 5. Refleksi siklus I Tindakan Siklus III 1. Perencana perbaikan 2. Pelaksanaan perbaikan 3. Observasi 4. Diskusi dengan pengamat 5. Refleksi siklus III Tindakan Siklus II Perencana perbaikan Pelaksanaan perbaikan Observasi Diskusi dengan pengamat Refleksi siklus II IDE AWAL Berhasil Simpulan Belum berhasil Revisi Belum berhasil Revisi 21 3. Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran RPP. 4. Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugaskan sebagai pengamat. 5. Melakasanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat pengamat. 6. Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat. 7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 8. Konsultasi dengan pembimbing. 9. Merancang tindak lanjut.

C. Data, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data