Makalah Pancasila Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

PENTINGNYA PEMAHAMAN PROSES PERUMUSAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA BAGI CALON GURU PPKn
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
Dosen pengampu: Drs.Achmad Muthali’in,M.Si

OLEH :
EKA JUMAIDAH SUMARSIH
A220160051
KELAS B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2016

A. PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang Masalah
Setiap pemikiran, sikap, dan tindakan berbangsa dan bernegara
haruslah berlandaskan azas-azas Negara. Kita sebagai warga Negara
Indonesia yang taat azas harus mampu memahami dan menjiwai serta mampu

mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sosial politik dimanapun
dan kapanpun. Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan nyata dalam
membangun Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil serta makmur. Maka dari itu setiap warga Negara harus memahami dan
menerapkan nilai-nilai landasan Negara secara nyata, terutama Pancasila.
Pada zaman modern ini, banyak ditemukan masyarakat yang tidak
begitu memahami makna dan hakekat Pancasila. Masyarakat mengaku telah
menerapkan nilai-nilai Pancasila. Namun secara kasat mata masih ditemukan
banyak sikap dan tindakan yang menyimpang jauh dari dasar ideologi bangsa
ini. Pancasila tidak dimaknai dengan hati dan tidak diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik rakyat kecil maupun pejabat tinggi
Negara. Penyimpangan dasar ideologi Pancasila juga seringkali terjadi dalam
lingkup terkecil masyarakat, hal-hal sepele yang dilakukan generasi muda
seperti mencontek dalam ujian, pelanggaran lalu lintas, tawuran antar
pelajar, dan konvoi rusuh yang mengganggu ketertiban umum ikut menjadi
bukti bahwa ideologi Pancasila tidak benar-benar dikenal oleh masyarakat.
Pengenalan dan penanaman nilai-nilai Pancasila secara perlahan dan
konsisten dapat meminimalisir tindakan penyimpangan dan kejahatan
ideologi dalam masyarakat.


1

Tidak hanya isi atau butir-butir, sangat diperlukan pula pengenalan
sejarah terbentuknya Pancasila baik dari segi proses perumusan hingga
pengesahan agar masyarakat terutama generasi muda dapat benar-benar
memahami, menghargai,dan mengamalkan Pancasila yang disusun tidak
hanya dengan tinta, namun dengan darah dan keringat para pahlawan pendiri
tanah air Indonesia. Proses perumusan Pancasila memiliki alur yang panjang
dan rumit, begitu pula proses pengesahannya. Oleh sebab itu, sudah
selayaknya sebagai warga Negara Republik Indonesia untuk mengetahui dan
mempelajari sejarah perumusan serta pengesahan Pancasila sebagai bentuk
penghargaan kepada para penyusun Pancasila dan kepada ideologi Pancasila
itu sendiri.
2. Rumusan Masalah :
Mengapa pemahaman mengenai proses perumusan pancasila sebagai
dasar negara penting bagi calon guru PPKn ?

2

B. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 29April 1945 Kaisar Jepang memberikan janji keduanya
berupa kemerdekaan tanpa syarat.Untuk mendapatkan simpati dan dukungan
dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut dibentuklah suatu
badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI).BPUPKI beranggotakan 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4
orang Cina dan Arab.
Jabatan Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil
ketua BPUPKI adalah Icifbangase (Jepang), dan sebagai sekretarisnya adalah
R.P. Soeroso.
2. Persidangan BPUPKI dalam Merumuskan Dasar Negara
Di persidangan BPUPKI yang pertama pada tanggal Tanggal 29 Mei1 Juni 1945, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang dipakai
di

Indonesia.

Pendapat-pendapat

rumusan


dasar

negara

Indonesia

disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
BPUPKI kembali mengadakan sidang yang kedua tanggal 10 Juli– 17 Juli
1945. Dalam sidang ini, BPUPKI meminta laporan dari Panitia Kecil. Salah
satu hasil laporan Panitia Kecil adalah terbentuknya Panitia Sembilan yang
bertugas menyusun rumusan dasar negara berdasarkan pandangan umum para
anggota.

3

Panitia

Sembilan


telah

menghasilkan

suatu

rumusan

yang

menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan negara yang dikenal
dengan sebutan Piagam Jakarta.Pada pelaksanaan sidang kedua juga
membahas tentang rancangan undang-undang dasar berikut pembukaannya.
Untuk itu BPUPKI membentuk panitia yang dinamakan Panitia Perancang
Undang-Undang Dasar. Pada persidangan tanggal 14 Juli 1945, Ir. Sukarno
melaporkan hasil kerja seluruh panitia yang mencakup tiga hal, yaitu sebagai
berikut:
1) Pernyataan Indonesia merdeka.
2) Pembukaan undang-undang dasar.
3) Undang-undang dasar itu sendiri (batang tubuh)

3. Perumusan Piagam Jakarta sebagai rancangan dasar Negara
Dalam sidang BPUPKI kedua tanggal 10 Juli 1945, Sukarno
melaporkan bahwa sidang Panitia Sembilan (tanggal 22 Juni 1945) telah
berhasil merumuskan Pancasila.Rumusan Pancasila dari Panitia Sembilan itu
dikenal sebagai Piagam Jakarta (Djakarta Charter). Bunyinya adalah sebagai
berikut :
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para
pemeluk pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia
4)

Kerakyatan

yang

dipimpin

oleh


hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4

4. Proses Pembahasan Dasar Negara dalam Sidang PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Akan tetapi, para
anggota

mengusulkan

pembentukan

Panitia


Persiapan

Kemerdekaan

Indonesia (PPKI).PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945.PPKI
diketuai oleh Ir. Sukarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia pertama kali bersidang di Pejambon.Sidang pertama
PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan keputusan-keputusan yaitu:
Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,
Memilih

Ketua

PPKI

Ir.

Soekarno


dan

wakil

ketua

Drs.

Mohammad Hatta masing-masing menjadi Presiden dan wakil Presiden
Republik Indonesia, Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh
sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
5. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD
1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945
oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat
Indonesia yang merdeka. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu
memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila.
Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela
dan melaksanakannya dalam seluruh peraturan perundang-undangan.


5

C. CALON GURU PPKn
1. Kompetensi Guru PPKn
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh
guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Adapun empat kompetensi
guru menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 yaitu: Kompetensi pedagogik
adalah kemampuan
pemahaman

terhadap

mengelola
peserta

pembelajaran
didik,

peserta


perancangan

didik meliputi

dan

pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran

secara

luas

dan

mendalam

yang

memungkinkannya

membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Keempat kompetensi tersebut merupakan dasar
bagi calon guru untuk mewujudkan sebuah pendidikan berkarakter dan
mencermikan pendidikan suatu bangsa.

6

2. Kompetensi Profesional
Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi
kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi
materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
yang profesional. Kompetensi tersebut harus dikembangkan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Kompetensi profesional dipandang
penting untuk dikembangkan oleh para guru karena kompetensi profesional
mencakup kemampuan guru dalam penguasaan terhadap materi pelajaran dan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
Guru yang professional harus memiliki persyaratan-persyaratan yaitu:
memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian sebagai guru, memiliki
keahlian yang baik dan terintegrasi, memiliki mental yang sehat, berbadan
sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, guru adalah manusia
berjiwa pancasila dan guru adalah seorang warga Negara yang baik.

7

3. Kurikulum PPKn SK&KD SMP Kelas VIII Semester I
Materi pentingnya pemahaman proses perumusan pancasila sebagai
dasar Negara terdapat di dalam materi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan kelas VIII semester 1. Materi tersebut memiliki :
 SK 1: Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila
 KD 1.1 : Menjelaskan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
pancasila
 KD 1.2 : Menguraikan nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara dan
ideologi Negara
Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab harapan dan
tantangan yang akan dihadapi oleh anak bangsa baik pada masa kini maupun
masa yang akan datang. Kajian kebijaksaan kurikulum PPKn bertujuan untuk
memberikan masukan kepada BSNP terkait pada penyempurnaan dokumen
standar isi, dan pelaksanaannnya serta pengembangan kurikulum PPKn di
masa depan. Naskah akademik kurikulum tersusun berdasarkan hasil sintesis
dari rangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan desain untuk menetapkan
fokus kajian, kajian dokumen Standar Isi, kajian pelaksanaan standar isi,
diskusi hasil kajian dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan
stadar isi, studi dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan
hasil

kajian,

presentasi

hasil

kajian,

dan

penyusunan

laporan.

8

D. PENTINGNYA PEMAHAMAN PROSES PERUMUSAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA PADA CALON GURU PPKn
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan pendidikan
yang mengarah pada terbentuknya warga Negara yang baik ,bertanggung
jawab dan harus bisa mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-harinya. Sebagai calon guru PPKn harus bisa menguasai
materi pembelajaran PPKn, salah satunya materi Proses Perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Materi proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara diantaranya menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara. Sebagai calon guru PPKn harus mampu memahami sejarah proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara sejak pembentukan BPUPKI
hingga penetapan pancasila sebagai dasar negara dan disahkan oleh bangsa
Indonesia. Sebagaimana materi tersebut adalah tuntutan kurikulum PPKn di
kelas VIII Semester1.
Sebagai komponen evaluasi kurikulum adalah untuk menilai apakah
tujuan kurikulum ini sudah tercapai atau belum, serta hasil dari evaluasi
kurikulum adalah berupa umpan baik apakah kurikulum ini akan direvisi atau
tidak. Untuk itu bagi calon Guru PPKn perlu adanya usaha yang sungguhsungguh dan terus-menerus serta terpadu demi terlaksananya kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak didik. Agar anak didik
tidak merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan belajar mengajar yang
monoton dan membosankan itu.

9

Selain itu dalam proses pembelajaran pendidik juga harus bisa
mengajarkan kepada anak didiknya bagaimana nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila itu bisa tertanam dalam hati anak sejak kecil, karena semakin
anak mengerti arti pentingnya pancasila maka anak tersebut akan semakin
cinta dengan tanah airnya.
Hal ini dibuktikan karena pancasila merupakan sebuah dasar dan
ideologi negara Indonesia yang butir-butirnya telah diajarkan kepada warga
negara Indonesia sejak kecil. Fungsi pancasila sebagai dasar negara yang
pertama adalah Perjanjian luhur Pancasila sebagai perjanjian luhur seluruh
rakyat Indonesia. Fungsi kedua adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum yang artinya Pancasila sebagai sumber hukum berarti bahwa seluruh
peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersumber dan tidak boleh
bertentangan dengan pancasila. Kedudukan pancasila sebagai sumber tertib
hukum, merupakan asas kerohanian tertib hukum indonesia, mewujudkan
cita-cita hukum bagi hukum dasar.
Sebagai profesi seorang guru, maka calon guru PPKn dituntut untuk
memiliki 4 kompetesi yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut
merupakan dasar bagi calon guru untuk mewujudkan sebuah pendidikan
berkarakter dan mencermikan pendidikan suatu bangsa. Oleh karena itu
melalui pendidikan pancasila ini guru diharapkan mampu untuk membentuk
karakter anak didik yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dengan begitu
pancasila tidak hanya dimengerti dan dipahami oleh anak didik saja tetapi
juga bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

10

E.KESIMPULAN
Penetapan pancasila sebagai dasar negara tidak berlangsung secara
cepat tetapi melalui proses yang sangat lama. Diawali dengan pembentukan
suatu badan yang bertugas untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia yaitu
BPUPKI.Kemudian BPUPKI melakukan sidang dua kali sidang. Sidang
pertama tanggal 29 Mei-1 Juni. Sidang tersebut ketiga tokoh yaitu
Muh.Yamin,Soepomo

dan

Ir.Soekarno

mengusulka

dasar

Negara.

Kemudian,dilanjutkan oleh sidang Panitia Sembilan yang menghasilkan
Piagam Jakarta sebagai rumusan pancasila kedua,sekaligus melahirkan istilah
Pancasila atas usulan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni. Kemudian, PPKI
mengesahkan Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 pada
tanggal 18 Agustus 1945 seperti yang berlaku sekarang ini .
Mahasiswa PPKn sebagai calon guru PPKn sangat penting memahami
konsep proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ,karena hal tersebut
merupakan salah satu materi tuntutan kurikulum SMP kelas VIII semester 1
yang harus disajikan dalam proses pembelajaran yang diasuh. Sekaligus
sebagai bagian dari tuntutan kompetensi profesional yang harus dipenuhi.

11

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan.2014.

Pendidikan

untuk

Mewujudkan

Nilai-Nilai

Pancasila,Rasa

Kebangsaan dan Cinta Tanah Air.Yogyakarta:Paradigma.Materi Ajar Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila.
Dr.M.Thoyibi.M.S,2015.Materi

Ajar

Mata

Kuliah

pendidikan

Pancasila.Surakarta:LPIDB UMS.
Winarno,S.Pd.M.Si.2007.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi.Surakarta:Bumi Aksara.
MS.Faridy.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs.Pekan baru:Kepala
Pusat Perbukuan.
Agung

nugroho.2008.Pendidikan
pancasila.Surakarta: Kepala

Kewarganegaraan

bangga

menjadi

insan

Pusat Perbukuan.

Sutrisno.2006.Ilmu pengetahuan sosial.Jakarta : Kepala Pusat Perbukuan
http://www.materikelas.com/2015/10/proses-perumusan-pancasila-sebagai-dasarnegara.html.
http://www.artikelsiana.com/2015/07/proses-perumusan-pancasila-sebagai-dasarnegara.html.
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/08/perumusan-dan-penetapanpancasila.html.
http://mentarivision.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-dan-proses-perumusan.html

12