11 Gambar 2.3 Ruang Dimensi Pada Organisasi Kerohanian
Sumber, Neufert, edisi 2
Menurut ukuran ruang organisasi : O
Ruang Organisasi Olah Raga : 6 x 3 = 1 kursi + 1 meja
O Ruang Organisasi Penalaran
: 5 x 4.5 = 3 kursi + 2 meja O
Ruang Organisasi Kerohanian : 5 x 3 = 1 kursi + 1 meja
2.1.3 Studi Kasus Universitas Surabaya UBAYA
Nama : Universitas Surabaya Tempat : Jl. Raya Tenggilis Kali Rungkut Surabaya
Gambar 2.4 Gedung UBAYA dan LOGO
12 Fungsi : Ubaya mengembangkan berbagai macam layanan kemahasiswaan
untuk kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dalam bentuk layanan administrasi dan kegiatan kemahasiswaan. Layanan tersebut dilaksanakan ditingkat universitas,
fakultas dan politeknik. Pada tingkat universitas koordinasi layanan kemahasiswaan dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pelayanan Kemahasiswaan
Biro PELKAM UKM beranggotakan mahasiswa UBAYA yang berminat dan secara resmi mendaftarkan diri sebagai anggota serta memenuhi syarat – syarat
khusus keanggotaan yang ditetapkan sendiri oleh UKM masing – masing. UKM di Ubaya saat ini :
UKM Penalaran
UKM Bola Basket
UKM Bola Voli
UKM Sepak Bola
UKM Silat PD
UKM Taekwon-Do
UKM Kempo
UKM Karate
UKM Pecinta Alam MAPAUS
UKM Tenis Meja
UKM Tenis Lapangan
UKM Catur
UKM Renang dan Selam
UKM Bulu Tangkis
UKM Bridge
UKM Ju-Jitsu
UKM Paduan Suara
UKM Tari
UKM Vokal Group
UKM Seni Musik
UKM Teater
UKM Sat Menwa ‘815’
UKM Kerohanian Islam
UKM Kerohanian Kristen Katolik
UKM Kerohanian Budha
UKM Kerohanian Hindu Gambar 2.5 Peta Lokasi Ubaya
Jl. Raya Tenggilis Kali Rungkut Surabaya
13
UKM Medical Rescue
UKM Fitness
UKM Advertising Pembagian ruang menurut kebutuhan serta kebisingan yang ditimbulkan dari
ruang UKM tersebut yakni :
Olahraga
Penalaran UKM bersifat pembentukan kegiatan dari alam
Kerohanian Olahraga dalam UKM Ubaya
dipisahkan menjauhi gedung pengajaran serta fasilitasnya yakni mendekati jalan. UKM didalam Ubaya dinamakan kampoeng UKM, yang dimana
kesederhanaan serta membaurnya UKM satu terhadap UKM satunya, ini dimaksudkan supaya tidak ada diskriminasi kelompok UKM terhadap UKM yang
lain.
Gambar 2.6 kampoeng UKM kerohanian dan Gudang
Gambar 2.7 Kampoeng UKM Olah raga dan Gudang
14 Gambar 2.8 Kampoeng UKM Penalaran Ubaya
UKM diatas juga diperhitungkan dalam pemenuhan kebutuhan penggunaannya, yakni disediakannya gudang atau tidak pada tiap – tiap UKM,
belum tentu ada gudang ini dimaksudkan bahwa UKM tersebut tidak terlalu membutuhkan dan skala alat tidak terlalu banyak, sehingga dapat menghemat
pembiayaan dalam perawatan alat – alat kebutuhan.
Gambar 2.9 Salah satu UKM kerohanian Ubaya
Gambar 2.10 Salah satu UKM olah raga Ubaya
15 Gambar 2.11 Salah satu UKM Penalaran Ubaya
Fasilitas Adapun fasilitas yang dimiliki oleh UKM Ubaya dapat mendukung
terlaksananya kegiatan dalam UKM. UKM Ubaya mengelompokkan fasilitas tersebut dekat dengan kampoeng UKM, yang dimana tiap kegiatan dapat
terlaksana dengan terorganisir serta mampu mengembangkan fasilitas tersebut hingga dikenal masyarakat banyak. Untuk itu dapat dilihat fasilitas yang dimiliki
oleh Ubaya dibawah ini :
Dinding panjat tebing
Lapangan basket indoor
Lapangan basket outdoor
Lapangan fulsal
Lapangan sepak bola
Lapangaan tennis
Kantin
Gambar 2.12 fasilitas panjat tebing dan gedung basket
16 Fasilitas tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk kegiatan UKM internal,
akan tetapi kegiatan – kegiatan diluar UKM pun bisa menggunakan fasilitas UKM yang ada di Ubaya seperti fasilitas lapangan basket Indoor maupun outdoor, tidak
menutup kemungkinan fasilitas yang lain dapat juga digunakan seperti lapangan sepak bola serta lapangan futsal.
Gambar 2.13 fasilitas lapangan sepak bola dan ruang dalam gedung basket Fasilitas UKM yang terdapat di Ubaya dipisahkan menjauh dari gedung
pengajaran, ini dimaksudkan kalau ada kegiatan – kegiatan yang bersifat makro seperti halnya pertandingan yang melibatkan banyak unsur pihak akan
menimbulkan suara yang sangat mengganggu pengajaran, sehingga penempatannya mendekati jalan. Kemudian perletakkan UKM yang membaur
seperti halnya saat kita berada di perkampungan, dimana suasana perkampungan yang membaur dengan yang lain, hal ini diterrapkan oleh Ubaya kepada tempat
UKM.
Gambar 2.14 fasilitas lapangan futsal
17 Gubahan Masa Bangunan
Bangunan pada UKM Ubaya ini berasal dari adopsi pola berinteraksi masyarakat pada perkampungan, yang dimana dimaksudkan adalah pada
perkampungan terdapatnya masyarakat yang membaur dengan masyarakat yang lain. Serta bangunan yang tidak jauh seperti rumah perkampungan, kemudian
luasan ruangnya yang tidak terlalu besar hanya berukuran 6 x 3 pada tiap – tiap UKM tersebut.
Gambar 2.15 Gubahan masa bangunan Tampilan Bangunan
Karena terletak pada daerah sub-tropis maka atap miring genteng pun digunakan, hal tersebut juga terdapat pada bangunan – bangunan Ubaya seperti
pada Kampoeng UKM, seperti pada atap bangunan dibawah ini.
Gambar 2.16 Tampilan UKM dan kantin Bentuk dasar ruang
UKM adalah persegi
Dari bentuk persegi tersebut dihasilkan bentukan bangunan sub-tropis
18 Seperti halnya permukiman warga yang dimana masyarakatnya saling
membaur untuk menjalin keeratan antar warga, konsep inilah yang diusung oleh Ubaya dalam penempatan UKM. UKM tersebut ditujukan agar para mahasiswa
yang ikut UKM dapat membaur antar UKM tanpa adanya perbedaan sehingga membentuk para mahasiswa berjiwa sehat dan bertanggung jawab.
Sistem Struktur Pada UKM ini penggunaan material keseluruhannya pada dinding bata dan
atap material kayu. Karena konsep berupa kampoeng, sehingga tempatnya sederhana sekali tanpa adanya sesuatu pada masa bangunan yang menonjol hanya
pola aktifitas penggunanya yang benar – benar terlihat. Seperti antar ruang yang bersebelahan dengan ruang UKM yang lain,” seperti perkampoengan masyarakat”
Gambar 2.17 Ruang – ruang UKM yang saling berhimpitan. Pola Tatanan Antar Masa dan Sirkulasi UKM
Pola tatanan antar masa dan sirkulasi UKM Ubaya adalah menggunakan pola sirkulasi linier yang dimana linier sendiri dalam site digunakan untuk area
hunian dan fasilitas yang disesuaikan dengan bentuk lahan dan kontur tanahnya.
Gambar 2.18 Pola tatanan antar masa dan sirkulasi antar bangunan
19
BIRO KERMAWA
BEM U,UKM BIRO KEMAHASISWAAN
ORMAWA M.P.M
MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA
2.1.4 Analisa Hasil Studi