BAB 4
PENGUJIAN RANGKAIAN
4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S52 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian.Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan
program sederhana pada mikrokontroller AT89S52. Programnya adalah sebagai berikut:
Loop: Setb
P2.7 Acall
tunda Clr
P2.7 Acall
tunda Sjmp
Loop Tunda:
Mov r7,0ffh
Tnd: Mov r6,0ffh
Djnz r6,
Djnz r7,tnd
Ret
Program ini ditujukan untuk menghidupkan LED yang terhubung pada P2.7, dan kemudian mematikannya kembaliselama selang waktu tertentu secara terus
menerus. Perintah Setb P2.7 akan menjadikan P2.7 berlogika high, yang menyebabkan transistor aktif, sehingga LED menyala. Perintah acall tunda akan menyebabkan LED
ini hidup selama beberapa saat. Perintah Clr P2.7 akan menjadikan P2.7 berlogika low yang menyebabkan transistor tidak aktif sehingga LED akan mati. Perintah Acall
tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga LED akan tampak berkelap –
Universitas Sumatera Utara
kalip. Jika program tersebut diisikan, kemudian nyala LED terlihat kelap – kelip maka rangkaian tersebut telah bekerja dengan baik.
4.2 Pengujian Rangkaian Power Supply
Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah
dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 μF. Regulator
tegangan 5 volt LM7805CT digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator
apabila PSA dinyalakan. Jika LED menyala maka rangkaian power supply bekerja dengan baik.
4.3 Pengujian Rangkaian Penguji IC 555 dan IC 741
Pengujian IC 741 dan timer 555 menggunakan karakter dari fungsi masing-masing IC. Pada pengujian timer 555 rangkaian penguji menggunakan prinsip IC timer 555
sebagai multivibrator astabil, kaki reset pin 4 dan kaki output pin 3 dihubungkan ke mikrokontroler. Pada saat pengujian IC maka IC 555 akan menghasilkan pulsa dan
bila di reset maka pulsa akan berhenti sementara, jika IC 555 dapat melalui uji tersebut maka IC dinyatakan masih baik. Bila IC tidak merespon seperti yang
diinginkan maka IC dinyatakan rusak.
Pada pengujian IC 741 menggunakan prinsip penguatan dengan feedback, jadi apabila ada sinyal yang masuk pada input inverting pin 2 maka output pin 6 akan
Universitas Sumatera Utara
mengeluarkan sinyal. Apabila IC 741 dapat melalui uji ini maka IC 741 sudah dapat dinyatakan baik. Apabila IC 741 tidak dapat melalui serangkaian uji coba ini maka IC
dinyatakan rusak.
Pada rangkaian uji IC 741 dan Timer 555 ini IC akan diletakkan pada socket masing-masing IC dan hasil pengujian dari IC ini akan ditampilkan ke LCD. Apabila
IC berfungsi dengan baik maka tampilan di LCD akan menunjukkan bahwa IC baik, apabila IC rusak pada LCD juga diterakan bahwasannya IC telah rusak.
4.4 Pengujian Rangkaian Penguji Kapasitor