Latar Belakang Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Jambu Monyet ( Anacardium Occidentale L.)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Menurut perkiraan, kira-kira 2 dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Markham, 1988. Flavonoida adalah senyawa yang mengandung C 15 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Sastrohamidjojo, 1996. Flavonoida yang terdapat di dalam tumbuhan dapat digunakan sebagai pelindung tubuh manusia dari radikal bebas dan dapat mengurangi resiko penyakit kanker dan peradangan. Nessa, 2003. Salah satu contoh flavonoida adalah antosianin yang berperan dalam pewarnaan bunga-bunga biru, ungu dan merah. Manitto, 1992. Salah satu tumbuhan yang sering digunakan sebagai sumber obat adalah tumbuhan jambu monyet Anacardium occidentale L.. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah daun, kulit kayu, biji, minyak biji, kulit biji. Banyak masyarakat Indonesia yang telah mengembangbiakkan tumbuhan ini sebagai obat. Keseluruhan tanaman ini dapat digunakan sebagai sumber bahan obat-obatan tradisional. Daun tumbuhan jambu monyet berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi hipertensi, kencing manis diabetes mellitus, malaria, rematik, sarawan, ruam kulit. Dalimartha, 2000. Dari penelitian terdahulu diketahui bahwa pernah diisolasi senyawa steroidatriterpenoida, tannin, saponin, kuinon dari daun tumbuhan jambu monyet http:bahan- alam.fa.itb.ac.id. Selain itu peneliti terdahulu juga menemukan bahwa ekstrak daun jambu monyet dapat menekan penyerapan glukosa pada usus, dan bertindak sebagai antioksidan yang diteliti oleh Mary Khoo Gaik Hong 2004. Selain itu penelitian lain menunjukkan ekstrak metanol buah jambu monyet mengandung antosianin, 13 glikosida flavonol, yaitu, 3-O-galaktosida, 3-O-glukosida, 3-O-xylopiranosida, 3-O-arabinopiranosida, 3-O- arabinofuranosida dan 3-O-ramnosida dari myricetin dan quercetin, penelitian ini dilakukan oleh Edy Sousa de Brito 2007. Infus daun jambu monyet juga dapat memperlihatkan efek antiinflamasi yang diteliti oleh Yanti Mariana 1993. Infus daun jambu monyet ini juga diketahui memiliki pengaruh analgesik yang sama kuat dengan parasetamol yang diteliti oleh Dewi F 1992. Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap daun tumbuhan jambu monyet tersebut, khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah dengan mengekstraksi daun tumbuhan dengan metanol, kemudian dilakukan analisa KLT dan kolom kromatografi. Selanjutnya komponen atau senyawa murni yang diperoleh ditentukan strukturnya berdasarkan hasil analisis Spektrofotometri Infra Merah FT-IR, Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton 1 H-NMR, Spektrofotometri UV-Visible, dan penentuan titik lebur.

1.2 Permasalahan