Strategi Public Relations Butik Dian Pelangi Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Melalui New Media

STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN
PELANGI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA
MUSLIM MELALUI NEW MEDIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:
Alyssa Mirratin
NIM. 109051000021

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M

Nama : Alyssa Mirratin
ABSTRAK
STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM

MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MELALUI NEW MEDIA
Dewasa ini, new media atau internet marak digunakan oleh masyarakat.
Kehadiran internet juga memudahkan public relations dalam melakukan tugasnya.
Begitu pun di butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan produknya melalui new
media. Sebagai media baru, tentunya internet berbeda dengan media lama. Oleh
karenanya, dibutuhkan strategi-strategi yang tepat agar pesan yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh pengguna sosial media.
Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk
menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana
strategi public relations officer di butik Dian Pelangi menerapkan sosialisasi
produk busana muslim mereka melalui new media? Kemudian minornya adalah
apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan new media dalam penerapan
strategi tersebut?
Strategi public relations yang dilakukan butik Dian Pelangi adalah strategi
persuasif, dilakukan untuk menarik perhatian publik eksternal yaitu rekan-rekan
dari media massa maupun konsumen, agar mereka tertarik dengan produk busana
muslim di butik Dian Pelangi. Strategi merangkul digunakan untuk membina
hubungan yang baik dan menjalin kerja sama yang baik pula. Strategi
penekanan/kekuatan digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi terhadap konsumen-konsumennya, baik di dunia maya atau dunia nyata.

Dan strategi purchasing, dilakukan untuk menuruti permintaan yang diberikan
oleh konsumen atau peminjam saat terjadinya perundingan atau tawar menawar.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi.
Kelebihan dari penggunaan new media dalam mensosialisasikan busana
muslim butik Dian Pelangi secara umum yaitu sebagai media silaturahim, bisa
lebih banyak memerkenalkan Dian Pelangi dan update informasi terbaru tentang
Dian Pelangi dan butik, serta sebagai media sosialisasi gratis. Kemudian
kekurangannya yakni banyak akun-akun palsu yang mengaku pribadi Dian
Pelangi atau butik, dan terlalu banyak pertanyaan/komentar dari pengguna sosial
media yang tidak dapat ditanggapi satu per satu oleh admin akun sosial media
butik.
Pengelola akun sebaiknya memerhatikan beberapa akun palsu yang sering
mengirim post tentang diskon atau kegiatan yang tidak dilakukan pihak butik,
kemudian diinformasikan kepada para konsumen. Hal ini dilakukan agar
konsumen tidak salah paham. Mensosialisasikan busana muslim di new media
tentu saja memerlukan keahlian khusus dalam menggunakan sosial media. Selain
itu juga dibutuhkan kerja sama tim yang baik untuk mencapai keberhasilan kerja
sama yang saling menguntungkan dan saling percaya.


Keywords: Butik Dian Pelangi, Public Relations, strategi, new media, dan busana
muslim.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberi kita begitu banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya
kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga atas izin-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada hamba Allah yang paling manis
tutur katanya, hamba Allah yang paling banyak sujudnya, hamba Allah yang
paling kasih dan bijaksana kepada umatnya, Nabi Muhammad SAW, beserta para
sahabatnya. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul “Strategi Public
Relations Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan Busana Muslim melalui
New Media”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa selesai
penulisan skripsi ini semata-mata bukan buah tangan sendiri, akan tetapi dari
hamba Allah yang senantiasa mendermakan ilmunya dengan setulus hati dan
meluangkan waktu untuk selalu berbagi pengetahuan. Penulis menyadari akan

kekurangan penyusunan penulisan ini dari segi materi dan cara penyajiannya.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof.
Dr. Komaruddin Hidayat, MA.
2. Dr. H. Arief Subhan,MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi beserta Dr. Suparto, M. Ed, MA. selaku Wakil Dekan I, Drs.

i

Jumroni, M.Si. selaku Wakil Dekan II, Drs. Wahidin Saputra, M.A. selaku
Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Rachmat Baihaki M.A, selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
dan Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA selaku sekretaris Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam.
4. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan
serta dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sesuai dengan waktu yang diinginkan.
5. Para Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik
penulis selama melakukan studi.
6. Dian Pelangi dan keluarga besar butik Dian Pelangi, Mba Endang Ratna
dan Kak Bilqis Prisbian Ningrum, yang telah memberikan informasi dan
meluangkan waktunya untuk penulis.
7. Orang Tua Penulis Bapak H. M. Abdul Azis dan Ibu Hj. Yayah
Komariyah, yang penuh kesabaran merawat penulis serta telah berupaya
memberikan motivasi baik moril maupun material. Terimakasih juga
untuk do’a terbaik yang selalu dipanjatkan untuk penulis.
8. Adik-adikku Melati Rizqiya Fitri dan Hafizhaturrayhana yang selalu
menghibur penulis dengan berbagai macam tingkah lucunya di rumah.
9. Untuk teman-teman KPI A 2009, khususnya Fitri Hanani yang telah
meluangkan waktunya dan selalu membantu serta menemani penulis
selama proses penulisan skripsi ini. Fazrin Sakhwan, terimakasih untuk

ii

dukungan motivasi dan perhatian yang diberikan kepada penulis, sehingga
skripsi ini bisa selesai. Irmalia Septiana Akbar, Dwi Isti Anggraini, Ika
Istiani, Ayu Diantika, Nurani Yahdiyani Zakkaha, dan Andri Rahmawan

yang telah menjadi teman diskusi dan selalu menghibur penulis.
10. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun tidak mengurangi rasa
hormat, penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih atas segala bantuan
dan dukungannya. Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua
kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Amin.

Ciputat, 10 Januari 2014

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL

……………………………………………………………………

vi

................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

…………………………………………………………….. viii


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6
D. Tinjauan Pustaka .........................................................................

7

E. Kerangka Konsep ……………………………………………………... 10
F. Metodologi Penelitian …………………………………………........... 11
G. Sistematika Penulisan .........................................................................
BAB II

14


TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi Public Relations ..................................................................... 17
1. Pengertian Strategi

…………………………………………… 17

2. Jenis Strategi …………………………………………………… 18
3. Public Relations ………………………………………………

19

4. Strategi Public Relations ………………………………………… 31

iv

5. Program Strategi Public Relations ……………………………….

33


6. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ………………… 36
7. Marketing Public Relations ……………………………………… 37
B. New Media
BAB III

.................................................................................. 39

GAMBARAN UMUM BUTIK DIAN PELANGI
A. Sejarah Jilbab dan Hijab di Indonesia

............................................. 47

B. Butik Dian Pelangi ...............................................................................
1. Visi Butik Dian Pelangi ………………………………………..

50

…………………………………….

50


3. Cabang-cabang Butik Dian Pelangi …………………………….

52

……………………………

54

2. Produk Butik Dian Pelangi

4. Struktur Manajemen Perusahaan
BAB IV

50

TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Public Relations Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan
Busana Muslim melalui New Media ...............................................

48

B. Kelebihan dan Kekurangan New Media yang dihadapi Public Relations
Butik Dian Pelangi dalam Mensosialisasikan Busana Muslim
BAB V

........

61

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

................................................................................. 81

....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v

83
84

DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1
2. Tabel 2.2

Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ......... 36
Keuntungan dan Kerugian Internet …………….…. 46

vi

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7

8. Gambar 4.8
9. Gambar 4.9

Flyer Event Sisterhood 2013
………………………….. 62
Salah satu akun Facebook palsu Butik Dian Pelangi ……… 70
Akun Resmi Facebook Fanpage butik Dian Pelangi ……. 71
Akun Twitter Pribadi Dian Pelangi
…………………... 72
Akun Instagram Pribadi Dian Pelangi …………………... 74
Akun Youtube Tito Haris Prasetyo
…………………. 75
Salah satu penampilan Dian Pelangi di acara
Sarah Sechan Net TV
………………………………….. 76
Contoh Komentar di Youtube ………………………….. 77
Salah satu post di blog Dian Pelangi
………………….. 79

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Lampiran 1.2

Foto di Butik Dian Pelangi Kemang, Jakarta Selatan ….. 87
Beberapa Cabang Butik Dian Pelangi ………….………. 89

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam kehidupan kita sehari-hari, disadari atau tidak; setiap orang pasti memiliki
strategi. Pada hakikatnya, strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi
komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis
dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu,
tergantung situasi dan kondisi. Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam
menentukan sebuah langkah, agar pesan dapat tersampaikan secara efektif hingga
tercapainya tujuan secara umum1. Dalam sebuah organisasi, strategi diartikan sebagai
kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan
fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi2.
Agar strategi komunikasi berjalan dengan lancar, maka pada praktiknya
dibutuhkan seseorang yang disebut public relation. Adanya public relation ini dalam
sebuah organisasi atau perusahaan merupakan salah satu indikasi bahwa public
relation tidak dapat dilepaskan dari dalam perputaran sistem yang ada dalam
manajemen dan lembaga atau organisasi tersebut. Keberadaan public relation ini
dinilai sangat penting, karena sangat erat hubungannya dengan perkembangan sosial,
1

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992),

h. 29.
2

Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non profit Bidang Pemerintahan,
(Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2000), h. 147.

1

2

ekonomi, maupun politik yang muncul di negara tempat organisasi/perusahaan
berada.3 Edward L. Bernays (Public Relation University of Oklahoma Press)
mengemukakan bahwa humas atau public relation memiliki 3 pengertian, yaitu
memberi penerangan kepada masyarakat, pembujukan langsung terhadap masyarakat
guna mengubah sikap dan tindakan, dan usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan
tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap
permasalahannya. Prof. Drs. H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi: Komunikasi & Hubungan Masyarakat mengemukakan bahwa public
relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara sesuatu unit dan publiknya
yang menentukan hidup unit itu (Crystallizing Public Opinion). 4
Pada hakikatnya public relations bertujuan menanamkan serta mendapat
pengertian, goodwill, penghargaan dan kepercayaan dari public lembaga/perusahaan
yang bersangkutan, baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, ada dua bentuk
klasifikasi public, yaitu internal public (terdiri dari karyawan, pemegang saham,
manajer, direktur, dan sebagainya) dan external public, yaitu orang-orang yang
berada di luar organisasi yang mempunyai kaitan kepentingan dan yang diharapkan
memiliki kaitan kepentingan dalam rangka menjalin hubungan baik (customer
relations, community relations, government relations, press relations). 5

3

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations
di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h.39.
4
H.A.W. Widjaja, KOMUNIKASI: Komunikasi & Hubungan Masyarakat, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), h. 54.
5
H.A.W. Widjaja, KOMUNIKASI: Komunikasi & Hubungan Masyarakat, h. 71-73.

3

Dewasa ini banyak sekali bermunculan desainer muslimah muda di Indonesia.
Keberadaan para desainer muslimah mulai mempengaruhi busana muslim, sehingga
trend busana muslim di Indonesia sendiri mengalami banyak perubahan. Ghaida
Tsurayya, Jenahara, dan Dian Pelangi merupakan desainer-desainer muda yang
sangat berbakat. Mereka memiliki ciri khas dan karakter tersendiri dalam mendesain
pakaian. Misalnya, Ghaida Tsurayya yang memiliki clothing line GDa’s by Ghaida,
terkenal dengan ciri khas busana feminine, serta warna pastel cerah dan beberapa
warna earth tone.6 Kemudian ada Jenahara yang terkenal dengan desain bajunya yang
wearable, memiliki potongan yang unik dan memadupadankan menswear dan
womenswear.7
Salah satu desainer muslimah muda berbakat yang banyak menginspirasi adalah
Dian Pelangi. Karya-karya busana pemilik nama asli Dian Wahyu Utami ini memiliki
ciri khas berwarna-warni seperti pelangi. Selain itu, produk Dian Pelangi semuanya
hand made, dan menggunakan kain serta bahan khas Indonesia, seperti kain songket,
batik, tie dye, dan sebagainya. Dengan brand Dian Pelangi sebagai first line, ada pula
DP by Dian, Dian Pelangi Bride, dan Dian Pelangi Kids. Kesuksesan Dian Pelangi
sebagai seorang desainer dapat dilihat dari butiknya yang berkembang pesat. Tidak
hanya eksis di Indonesia saja, butik Dian Pelangi saat ini sudah sampai ke Malaysia 8.
Melalui gayanya mengenakan hijab dan berpakaian, banyak orang; khususnya kaum
Ghaida Tsurayya, “GDa’s by Ghaida: about GDa’s by Ghaida”, diakses pada 27 Mei 2013
dari http://gdasbyghaida.blogspot.com/p/about.html.
7
Jenahara, “Blogger: Profil User: JENAHARA”, diakses pada 27 Mei 2013 dari
http://jenahara-shop.blogspot.com/.
8
Dian Pelangi, “Company Profile : Dian Pelangi Official Site”, diakses pada 27 Mei 2013
dari http://dianpelangi.com/about-us/company-profile/.
6

4

hawa yang berubah pikiran mengenai busana muslim. Mungkin selama ini banyak
wanita muslimah yang belum mau berjilbab karena menganggap tidak modis dan
tidak trendi. Bahkan tidak sedikit yang takut berhijab dan berbusana muslim karena
cenderung membuat wajah terlihat lebih tua.
Dalam menyampaikan pesan, seseorang/sumber membutuhkan sebuah media
(channel). Media massa sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi
manusia. Pada hakikatnya, media merupakan perpanjangan lidah dan tangan yang
berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktur sosialnya.9
Media massa terbagi menjadi dua jenis, yaitu old media dan new media. Yang
termasuk dalam old media yaitu surat kabar/koran, majalah, televisi, radio, buku, dan
lainnya. Kemudian yang termasuk dalam new media adalah internet (Facebook,
Twitter, blog, website, video Youtube, Instagram). Dalam buku Komunikasi
Antarbudaya di Era Budaya Siber, pada awalnya APRAnet sebagai embrio internet
muncul untuk kepentingan militer pada tahun 1969. Awal 1970 internet mulai
merambah penggunaannya di perguruan tinggi dan memasuki 1980 internet sudah
bisa diakses oleh publik. Dengan adanya internet, media massa tradisional seperti
koran, majalah, radio, dan televisi perlahan-lahan bersaing dengan internet.
Penggunaan internet berkembang dari sekadar medium penyampai penerima pesan
menjadi fasilitas untuk membantu pekerjaan, mencari hiburan dan pengisi waktu

9

William L. Rivers, dkk., Media Massa &Masyarakat Modern. Penerjemah Haris Munandar
& Dudy Priatna (Jakarta:Kencana, 2008), h. 27.

5

luang, tempat mencari informasi, serta menjadi sarana untuk melakukan transaksi jual
beli. 10
Keberhasilan butik Dian Pelangi dalam mempromosikan dan menjual produkproduknya tidak lepas dari peran sebuah strategi public relation yang dilakukannya.
Oleh karena itu, dalam penyampaian pesannya dibutuhkan strategi yang merupakan
paduan dari perencanaan komunikasi dengan media massa; dalam penelitian ini
adalah new media, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengangkat judul
skripsi: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS BUTIK DIAN PELANGI DALAM
MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MELALUI NEW MEDIA”.
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah atau fokus penelitian ini adalah strategi
komunikasi yang diterapkan oleh public relations officer atau kepala humas
(sumber/source) di butik Dian Pelangi yang bernama Endang Ratna dalam
mensosialisasikan produk busana muslim mereka melalui salah satu jenis
media massa, yaitu new media, serta meneliti apa kelebihan dan kekurangan
dari penggunaan new media tersebut. Sebaliknya, penelitian ini tidak akan
membahas tentang pesan/message, penerima pesan/receiver, atau efeknya.

10

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), h. 55.

6

2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, penulis membuat rumusan masalah
secara garis besar, yaitu:
1. Bagaimana strategi public relation officer (PRO) di butik Dian
Pelangi menerapkan sosialisasi produk busana muslim mereka
melalui new media?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan new media dalam
penerapan strategi tersebut?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sehubungan dengan permasalahan yang telah dirumuskan oleh peneliti,
maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana public relations officer butik Dian Pelangi
menerapkan strategi PR dalam mensosialisasikan busana muslim melalui
new media.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan new media
dalam penerapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relation
officer butik Dian Pelangi.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu
komunikasi dalam konteks public relation, strategi komunikasi public
relation, serta new media.

7

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu pengetahuan bagi
praktisi komunikasi/humas, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam agar lebih mengetahui strategi public
relation yang dilakukan oleh butik Dian Pelangi. Penulis juga berharap agar
peneltian ini dapat memberikan masukan bagi butik Dian Pelangi untuk
membuat strategi public relations yang lebih tepat lagi.
E. TINJAUAN PUSTAKA
Langkah awal sebelum melakukan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya
menjadi suatu karya ilmiah adalah menelaah terlebih dahulu skripsi dan penelitian
sebelumnya yang mempunyai judul atau objek dan subjek penelitian yang sama atau
hampir sama dengan yang akan diteliti. Maksudnya adalah agar dapat diketahui
bahwa apa yang diteliti sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi terdahulu.
Setelah mengadakan suatu telaah kepustakaan ditemukan skripsi yang memiliki
judul hampir sama dengan yang akan diteliti, judul skripsi tersebut adalah:
1. Zalina menemukan bahwa pendekatan dakwah yang digunakan oleh Dian
Pelangi yaitu pendekatan kebudayaan, sebagai designer busana muslim. Baju
yang Dian Pelangi design sesuai dengan kaidah-kaidah Islam, benar-benar
berwarna, modern, tetap menurut aurat, berusaha menjadi universal dan tetap
mengedepankan unsur Indonesia seperti batik, jumputan, tenun dan songket.
Berdakwah melalui busana muslim Dian Pelangi dikatakan berdakwah apabila

8

produknya halal, baik, dan tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Islam
bahkan mempromosikan nilai-nilai Islam.11 Persamaan dengan penelitian ini
adalah keduanya meneliti tentang Dian Pelangi. Kemudian perbedaannya jika
penelitian sebelumnya meneliti tentang karya busana muslim Dian Pelangi
sebagai media dakwah, penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi yang
dilakukan oleh public relation officer di butik milik Dian Pelangi.
2. Zaldy Handi Aditia menemukan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan
oleh Humas Kota Tangerang Selatan dalam upaya membentuk citra kota yang
cerdas, modern dan religious adalah melakukan kerja sama dengan media
massa, memasang spanduk, memantau berita, melakukan press conference,
dan mengadakan forum kehumasan. Adapun hambatan utama yang dihadapi
Humas Kota Tangsel adalah kurangnya tenaga ahli dan profesional.

12

Persamaan dengan penelitian ini adalah keduanya meneliti tentang strategi
komunikasi humas/ public relations. Lalu perbedaannya adalah penelitian
yang sebelumnya meneliti tentang bagaimana humas pemerintah kota
Tangerang Selatan menerapkan strategi komunikasi untuk membentuk citra
kota Tangerang Selatan, sedangkan penelitian ini meneliti tentang strategi
public relation officer butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana
muslim melalui new media.
Zalina. BUSANA SEBAGAI MEDIA DAKWAH: “Studi Karya Busana Muslim Dian
Pelangi”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2012.
12
Zaldy Handi Aditia, “Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dalam Membentuk Citra Kota Cerdas, Modern, dan Religius. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, 2013.
11

9

3. Dian Putra menemukan bahwa strategi yang digunakan Rumah Busana Ranti
dalam mensosialisasikan busana Islami adalah dengan media atau komunikasi
secara langsung. Hal ini terbukti dengan kiprah Rumah Busana Ranti sebagai
rumah busana muslim yang populer selama 23 tahun, dan sudah menginjak
tahun ke-25 dengan banyaknya media-media komunikasi yang dijadikan alat
paling utama dalam mensosialisasikan busana muslim.13 Persamaan penelitian
yang dilakukan oleh Dian Putra dengan penelitian ini adalah keduanya
meneliti tentang bagaimana strategi komunikasi humas sebuah toko baju atau
butik dalam mensosialisasikan busana muslim. Dan yang membedakan kedua
penelitian ini adalah jika penelitian sebelumnya meneliti tentang usaha atau
strategi Rumah Busana Ranti dalam mensosialisasikan busana islami, maka
penelitian ini meneliti tentang strategi yang dilakukan public relations officer
di butik Dian Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim melalui new
media.

Dian Putra. “Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam Mensosialisasikan Busana
Islami”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2011.
13

10

F. KERANGKA KONSEP
Public Relations Officer (Kepala Humas)
1. Komunikator, yakni sebagai komunikator yang baik secara langsung maupun
tidak langsung.
2. Relationship, yaitu membangun hubungan yang baik antara perusahaan dengan
publiknya.
3. Back up management, yaitu mendukung pelaksanaan maupun kegiatan
manajemen perusahaan.
4. Good image maker, yakni menciptakan citra atau nama baik perusahaan.
(Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2005)

Strategi Public Relation
1. Strategi membeli
(purchasing)

2. Strategi penekanan/kekuatan
(pressure/power)

3. Strategi persuasif
(persuasive)

4. Strategi merangkul
(patronage)

New Media
1. Social Networking (Facebook)
2. Publish
3. Photo Sharing (Instagram)
4. Audio
5. Video (Youtube)
6. Microblogging (Twitter)
7. Livecasting
8. Virtual Words

(Rosady Ruslan, Manajemen

9. Gaming

Public Relations & Media

10. Productivity Applications

Komunikasi, 2005)

11. Aggregators
12. RSS
13. Search
14. Mobile
15. Interpersonal
(Lon Safko, The Social Media Bible:
Tactics, Tools & Strategies for Business
Success, 2010)

11

Berdasarkan kerangka konsep di atas, skripsi ini akan menjelaskan bagaimana
humas di butik Dian Pelangi menerapkan strategi-strategi public relation dalam
mensosialisasikan busana muslim mereka melalui new media. Di dalam kolom new
media terdapat 15 kategori sosial media. Tetapi, yang benar-benar akan dijelaskan
lebih mendalam hanya beberapa sosial media saja, tergantung dari sosial media mana
yang digunakan oleh humas butik Dian Pelangi.
G. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif,
yaitu memaparkan data dengan menerangkan, memberi gambaran yang
terkumpul kemudian disimpulkan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian ini lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian ini sering pula
disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting).

14

Menurut Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010), h.1.

12

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.15
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah informan atau tempat peneliti memperoleh
keterangan informasi atau data, yang dalam hal ini adalah public relation
officer butik Dian Pelangi yaitu Endang Ratna dan juga admin sosial media
butik, yaitu Bilqis Prisbian Ningrum. Sedangkan objek penelitiannya adalah
bagaimana public relations officer di butik tersebut menggunakan new media
meliputi Facebook, Twitter, Youtube, dan blog butik Dian Pelangi; sebagai
saluran atau channel dalam mensosialisasikan produk busana muslim mereka.
3. Tahapan Penelitian
a. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data
agar lengkap dengan melakukan beberapa tekhnik, yaitu:
1) Wawancara mendalam merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian ini. Wawancara dilakukan untuk menambah data yang
diperlukan melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dengan
permasalahan ini. Yang akan menjadi sumber data utama adalah
public relation officer butik Dian Pelangi dan atau orang yang dapat
mewakili dan dianggap berkompeten untuk memberikan data yang
valid.

15

2004), h.4.

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,

13

2) Observasi langsung untuk mengamati bagaimana penerapan strategi
komunikasi yang dilakukan oleh public relation officer butik Dian
Pelangi.
3) Dokumentasi, yaitu kegiatan mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
dan sebagainya.
b. Pengolahan Data
Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya
data-data tersebut akan diolah. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid, pemeriksaan data juga diperlukan agar keabsahan data dapat
meningkatkan derajat kepercayaan dalam penelitian kualitatif. Dalam
keabsahan data ada lima teknik pemeriksaan data, yaitu: pertama, teknik
trianggulasi antarsumber data, antar-teknik pengumpulan data dan antarpengumpul data. Kedua, pengecekan kebenaran informasi yang tertulis dalam
naskah rencana laporan penelitian kepada para informan (member check).
Ketiga, akan mendiskusikan dengan teman sejawat. Keempat, analisis kasus
negatif, yakni kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada
hingga waktu tertentu. Kelima, perpanjangan waktu penelitian.16 Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan

16

Prof. Dr. Hamidi, M.Si, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan
Proposal dan Laporan Penelitian, (Malang: UMM Press, 2010), h.67-68.

14

terhadap itu.17 Pedoman dasar dalam penulisan skripsi ini bersandar pada
buku “Praktek Penulisan Karya Ilmiah” yang diterbitkan oleh Ceqda, Jakarta
2007, bertujuan agar mempermudah teknik penulisan skripsi.18
c. Analisis Data
Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis dan dari
hasil analisis yang dirasa kurang tepat, peneliti kritisi lebih lanjut. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yang melaporkan data
dengan menerangkan, memberikan gambaran, dan mengklasifikasikan serta
menginterpretasikan data yang terkumpul apa adanya, untuk kemudian
disimpulkan.
4. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3-6 bulan dan berlokasi di Jl. Kemang
Utara No. 51 A, Kemang, Jakarta Selatan.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan ditujukan untuk memudahkan pemahaman
tentang penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi lima bagian
yang terdiri dari bab per bab, yang berkaitan dan merupakan satu kesatuan
yang utuh dari skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:

17

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), h. 178.
18
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jakarta: Ceqda, 2007).

15

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi

penelitian,

kerangka teori,

tinjauan pustaka,

dan

sistematika penulisan.
BAB II

KAJIAN TEORITIS
Bab ini membahas tinjauan teoritis yang meliputi penjelasan tentang
Strategi Public Relation (pengertian strategi, jenis-jenis strategi,
Public Relation, strategi public relation, program strategi public
relation, komponen pembentuk strategi public relation), serta new
media.

BAB III

GAMBARAN UMUM BUTIK DIAN PELANGI
Bab ini membahas tentang biografi Dian Pelangi, tentang butik Dian
Pelangi (meliputi visi misi, produk butik Dian Pelangi, cabang-cabang
Butik Dian Pelangi, struktur manajemen perusahaan).

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS
Bab ini menjelaskan tentang bentuk strategi public relation butik Dian
Pelangi dalam mensosialisasikan busana muslim melalui new media,
serta kelebihan dan kekurangan dari new media.

16

BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dari pembahasan dan hasil
penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi Public Relations
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “strategos” dan mengarah
kepada keseluruhan peran komando umum militer. Akan tetapi dalam hal
bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu pengembangan
organisasi dan bagaimana dapat mencapai strategi yang kompetitif.1 Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2
Adapun menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., pakar Humas
dalam naskah workshop berjudul PR Strategy (1990), mengatakan bahwa arti
strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya
perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.3
Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya yang berjudul
“Dinamika Komunikasi”, strategi merupakan perencanaan (planning) dan

1

Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul Hasfi
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 153.
2
Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1092.
3
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 123.

17

18

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.

4

Pada buku yang

ditulis oleh Rosady Ruslan yang berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye
Public Relations”, menjelaskan bahwa strategi itu pada hakikatnya adalah
suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam
praktik operasionalnya.

5

Bennett (1996) menggambarkan strategi sebagai

„arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya’. 6
2. Jenis Strategi
Dalam buku “Kebijakan dan Strategi Manajemen” yang ditulis oleh
George A. Steiner, dijelaskan bahwa tidak ada klasifikasi atau pengelompokan
strategi yang diterima secara umum. Namun, strategi dapat dilakukan
penggolongan menurut dimensi strateginya, yaitu:
a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih luas atau
lebih sempit sesuai dengan pemahaman.
b. Klasifikasi berdasarkan hubungannya dengan tingkat organisasi yakni
strategi yang berdasar pada jenjang setiap divisi yang memiliki strateginya
masing-masing dan merupakan cabang dari strategi utama sebuah badan.
c. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material atau
bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM yang
tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah perusahaan.

4

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992),

h. 29.
5

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2007), h. 37.
6
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (London: KOGAN PAGE LTD, 2001), h. 2.
Penerjemah Sigit Purwanto, S.S.

19

d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh pertumbuhan
adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak
strategi yang dapat dipilih untuk menjamin pertumbuhan tersebut.
e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat
manajer, semakin penting strategi ini bagi kehidupan organisasi. 7
3. Public Relations
a. Pengertian Public Relations
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah dalam bukunya yang berjudul
“Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber”,
ada beberapa definisi public relations, di antaranya:
1) J. H. Wright dalam buku Public Relations is Management (1949:3)
menjelaskan bahwa Public Relations yang modern adalah suatu
rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan
menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian
mereka.
2) Glenn dan Denny Grisword dalam bukunya yang berjudul Your
Public Relations mengemukakan bahwa public relations adalah
suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan
kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar
kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk
memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik.

7

h. 15-16.

George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997),

20

3) Bertrand Russel Canfield (1956:5) menyatakan bahwa public
relations adalah falsafah manajemen yang di dalam tiap keputusan
dan tindakannya mendahulukan kepentingan orang lain. 8
Adapun definisi public relations yang diambil dari The British
Institute of Public Relations yaitu sebagai berikut:
1) Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara
organisasi dan publiknya.
2) Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan
mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling
pengertian antara organisasi dan publiknya. 9
Menurut Rosady Ruslan, S.H., M.M. dalam bukunya yang berjudul
“Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations” menarik kesimpulan
tentang public relations dari beberapa pendapat para ahli dan pakar:
1) Public Relations merupakan suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam
kepercayaan publik secara lebih baik atau pemberdayaan lebih
tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.
2) Public Relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha
manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari
pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termasuk para staf

8

Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public Relations
di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 3-4.
9
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media: Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h.15-16.

21

pegawainya. Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan
melalui corporate culture building berbentuk disiplin, memotivasi,
meningkatkan pelayanan, dan produktivitas kerja yang diharapkan
terciptanya sense of belonging terhadap perusahaannya. Sedangkan
keluar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan
yang

sekaligus

memayungi

serta

mempertahankan

citra

produknya. 10
International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi
public relations (PR) karena pada tahun 1960 sudah banyak bermunculan
ribuan definisi PR. Karena dikhawatirkan akan mengaburkan pengertian
PR, maka pada bulan Mei 1960 anggota IPRA berkumpul di Den Haag,
Belanda. Definisi kerja PR yang resmi dari IPRA adalah sebagai berikut:
“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang
mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi
dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan
kerja sama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan,;
membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam
hubungan dengan opini public; menetapkan dan menekankan tanggung
jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu

10

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2007), h. 8-9.

22

mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.11
b. Fungsi, Macam-macam PR, Sasaran dan Ruang Lingkup Public
Relations
1) Fungsi
Fungsi dari public relations adalah harapan publik terhadap apa
yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan
kedudukannya sebagai seorang public relations. Secara garis besar,
fungsi public relations adalah:
a) Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya.
b) Melayani kepentingan publik dengan baik.
c) Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Rahmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul “Public
Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat” mengutip Scott M. Cutlip dan Allen H. Center

dalam buku “Effective Public Relations” menyebutkan fungsi
public relations sebagai berikut:
a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

11

Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h. 10-12.

23

b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
c) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan
perusahaan untuk kepentingan umum.
d) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan
publik, baik internal maupun eksternal. 12
Adapun fungsi public relations dalam buku Komunikasi &
Public Relations sebagai berikut:
a) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan,
saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat
pada umumnya.
b) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa
diterima dan menguntungkan semua pihak.
c) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang
spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan
organisasi atau perusahaan.
d) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi
atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini

12

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations
dan Publisitas Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 21-22.

24

publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi
organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi & Public Relations mengutip Black mengatakan dapat
disimpulkan

bahwa

fungsi

public

relations

adalah

memelihara,

mengembangbiakkan, mempertahankan komunikasi timbal balik yang
diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau
meminimalkan munculnya masalah.13
2) Macam-macam Public Relations
a) Humas/PR Pemerintahan
Public relation di institusi pemerintahan dibentuk untuk
memublikasikan

atau

mempromosikan

kebijakan-kebijakan

pemerintah. Mereka bertugas untuk memberikan informasi secara
teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja
institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat mengenai
peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
Selain itu, mereka juga harus memberikan masukan dan saran
untuk para pejabat tentang informasi yang dibutuhkan dan reaksi
atau kemungkinan reaksi masyarakat terhadap kebijakan mereka.

13

Kadar Nurjaman & Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2012) , h. 114-115.

25

Ada

dua

sisi

pemerintahan.

yang
Yang

melatarbelakangi
pertama,

sisi

perkembangan

pentingnya

PR

PR
bagi

pemerintahan. Dan yang kedua, hambatan-hambatan yang dihadapi
oleh PR pemerintahan.
b) Humas/PR Industri dan Bisnis
Adanya PR atau humas di sebuah perusahaan merupakan
fungsi manajemen yang menentukan kesuksesan operasi suatu
perusahaan. PR industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip
ekonomi karena industri dan bisnis berorientasi pada keuntungan
(profit

oriented).

Kehumasan

dalam

industri

dan

bisnis

berkembang seiring dengan peran masyarakat terhadap keputusankeputusan yang dibuat oleh manajemen utama dalam perusahaan.
Kemudian kemajuan teknologi yang ada saat ini juga
menimbulkan

kewaspadaan

berbagai

kalangan.

Kesadaran

masyarakat akan hal inilah yang mengakibatkan kalangan industri
dan bisnis melibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan
mereka, sehingga ada hubungan timbal balik antara keduanya.
c) Humas/PR Sosial
Ada beberapa praktik humas dalam organisasi-organisasi
sosial, di antaranya yaitu yang pertama humas penegak hukum.
Termasuk juga humas yang berada dalam kepolisian. Penegak
hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan
umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.

26

Kedua, humas organisasi keagamaan. Saat ini organisasiorganisasi keagamaan banyak memiliki staff humas yang
mengurusi publikasi, publisitas, penerangan, pengumpulan dana
dan penyelenggaraan special event.
Kemudian ketiga, humas profesi. Maksud utama dari
penerapan humas profesi adalah untuk mendapat pengakuan akan
keprofesionalan dan publikasi tentang apa yang telah mereka
lakukan bagi kepentingan masyarakat banyak. Dan yang keempat,
humas organisasi sukarela. Organisasi sukarela memerlukan
nasihat ahli humas dan menggunakan pendekatan kehumasan.
Divisi humas akan merancang suatu program humas yang
progresif, termasuk mengadakan hubungan dengan pers.
d) Humas/PR Organisasi Internasional
Lahirnya
perubahan

humas
sangat

perkembangan

internasional
cepat

bidang

dalam

pariwisata,

disebabkan
segala

oleh

adanya

bidang,

seperti

komunikasi,

transportasi,

pendidikan, ekonomi, politik dan sebagainya. Humas internasional
menghadapi permasalahan yang sama dengan organisasi lainnya,
tetapi medannya jauh lebih luas sehingga kebijakan dan tekniknya
harus disesuaikan dengan keadaan setempat. Petugas humasnya
direkrut dari berbagai negara untuk menghindari bias.14

14

Frida Kusumastuti, Dasar-dasar Humas, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004), h. 36-44.

27

3) Sasaran Public Relations
Firsan Nova dalam bukunya yang berjudul Crisis Public
Relations mengutip pendapat H. Fayol yang mengatakan bahwa ada
beberapa sasaran kegiatan public relations (PR), adalah sebagai
berikut:
a) Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and
image).
1) Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
2) Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai
pihak.
b) Menghadapi krisis (facing of crisis.)
Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan
bentuk manajemen krisis dan public relations (PR) recovery of image yang
bertugas memperbaiki lost of image and damage.
c) Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes).
1) Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
2) Mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti-merokok dan
menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya. 15

15

Firsan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 56-57.

28

4) Ruang Lingkup Public Relations
Ruang lingkup public relations pada umumnya dibagi berdasarkan
jenis organisasi yang pada garis besarnya adalah humas pemerintah,
humas perusahaan, dan humas internasional.
a. Humas (PR) Pemerintah
Lembaga-lembaga

pemerintahan

pusat

sampai

tingkat

daerah

dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi dan opini
publik. Dalam bukunya yang berjudul “Practical Public Relations”, Sam
Black mengklasifikasikan humas menjadi humas pemerintah pusat (center
government) dan humas pemerintahan daerah (local government).
b. Humas (PR) Perusahaan
Yang dimaksud dengan perusahaan disini mengacu pada organisasi
yang dengan manajemennya yang berorientasi untuk memperoleh
keuntungan, baik yang berbentuk bussines, company, firm, agency, dll.
Humas perusahaan terbagi menjadi enam macam, yaitu:
1) Hubungan dengan karyawan oleh humas (PR)
Kesuksesan sebuah perusahaan bergantung pada orang yang
bergerak dibelakangnya. Salah satu penggerak utama dari
perusahaan adalah karyawan. Adanya hubungan baik antara
karyawan dengan manajemen atau pimpinan perusahaan akan
menciptakan iklim kerja yang kondusif, dimana dengan iklim yang
kondusif tadi produktifitas karyawan akan meningkat.

29

2) Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Dalam perusahaan yang sudah go international, humas juga
bertugas untuk membina hubungan baik antara pemegang saham
dengan jajaran direksi selaku pelaksana kebijakan. PR harus bisa
mengkomunikasikan kepada para pemegang saham bahwa arah
kebijakan direksi adalah positif, sehingga mereka percaya untuk
berinvestasi di perusahaan tersebut.
3) Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
Hubungan yang harus dibina antara perusahaan dengan para
pelanggan antara lain; mempromosikan produk kepada mereka,
antara lain dengan publikasi, event, berita, pendekatan komunikasi
konsumen, mencitrakan, serta program-program yang menyangkut
social responsibility.
4) Hubungan dengan komunitas khalayak sekitar (community
relations)
Perusahaan yang memiliki target tertentu, harus membina
hubungan baiknya dengan konsumen, apabila sudah terkumpul
dalam

suatu

komunitas.

Dengan

menggandeng

komunitas

diharapkan perusahaan memiliki pelanggan setia yang ikut
membantu mempromosikan produk-produk dari perusahaan
kepada anggotanya.

30

5) Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Hubungan baik dengan pemerintah akan membantu perusahaan
untuk

mengkomunikasikan

apa

yang

dihadapi

oleh

para

pengusaha, seperti pajak atau bea masuk.
6) Hubungan dengan pers (press relations)
Adanya hubungan baik dengan pers dapat membantu
perusahaan dengan segala produk-produknya, untuk memberikan
citra positif perusahaan tersebut pada masyarakat. Selain itu,
hubungan baik dengan pers juga menghindari perusahaan dari
pencitraan buruk dari pers.
c. Humas (PR) Internasional
Pada tahun 1950 Jhon W. Hill, seorang Amerika yang dianggap
pelopor dalam mengembangkan humas internasional, mengatakan bahwa
humas internasional akan berkembang pesat apabila suasananya didukung
oleh tiga unsur, yaitu:
1. Pemerintah yang mapan dan demokratis
2. Sistem ekonomi yang memungkinkan dikembangkan perusahaan
pribadi dan digalakkannya persaingan di segala lapangan yang
menuntut kerja