BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produksi kentang Dunia di masa mendatang, khususnya di Negara-negara berkembang seperti Indonesia diharapkan akan meningkat cukup tinggi. Namun
demikian potensi pengembangan kentang yang cukup besar tersebut hingga saat ini belum di mamfaatkan secara optimal, yang tercermin dari jumlah volume
ekspor yang masih rendah dengan distribusi yang relatif sama. Selain itu beberapa sentra produksi potensial juga belum dikembangkan secara optimal, sehingga
produktivitas maupun kualitas yang dihasilkan masih rendah. Untuk mengantisipasi permintaan akan produk kentang yang sesuai dengan
preferensi pasar, perlu dilakukan upaya pembinaan secara khusus dan intensif sehingga seluruh sentra produksi yang ada dikawasan sentra dapat ditingkatkan
produksinya. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dalam Negeri maupun ekspor kentang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup tinggi
perlu dilakukan penyusunan buku pedoman SPO norma budidaya kentang, sehingga diharapkan para petani dan petugas maupun masyarakat umum lainnya
dapat melakukan pengembangan usaha kentang dengan hasil yang optimal. Pedoman SPO standar prosedur operasional merupakan suatu paket teknologi
anjuran budidaya kentang yang telah dianjurkan untuk petani di seluruh Kabupaten Karo. Paket teknologi yang dianjurankan mulai dari pembibitan
sampai panen. Kecamatan merdeka merupakan sentra komoditi kentang terbesar di Kabupaten
Karo dapat dilihat produksi tertinggi dari 17 keseluruhan Kecamatan yang ada,
Universitas Sumatera Utara
dimana produksi 7.357 ton dengan luas lahan 296 Ha dan produktivitas 24,855tonHa daerah ini akan dijadikan lokasi penelitian. Sementara Kecamatan
Naman Teran dengan produksi 6.852 ton dengan luas lahan 832 Ha dan produktivitas 8,236 tonHa. Disusul oleh Simpang Empat dengan produksi 5.740
ton dengan luas lahan 309 Ha dan produktivitas 18,576 tonHa. Dapat dilihat di Tabel 1:
Tabel 1. Luas lahan, Produksi dan produktivitas tanaman kentang menurut kecamatan per ton
NO Kecamatan
Luas lahan Ha
Produksi ton
Produktifitas tonHa
1 Madingding
2 Laubaleng
3 Tigabinanga
4 Juhur
5 Munte
6 Kutabuluh
7 Payung
8 Tingan derket
9 Simpang empat
309 5.740
18,576 10
Naman teran 832
6.852 8,236
11 Merdeka
296 7.357
24,855
12 Kabanjahe
262 5.458
20,832 13
Berastagi 104
2.634 25,327
14 Tiga panah
178 3.420
19,213 15
Dolat rayat 201
3.528 17,552
16 Merek
299 5.362
17,933 17
Barus jahe 150
4.820 32,33
TOTAL 2631
45.171 184,657
Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara 2012 Dari survei yang dilakukan peneliti, faktor yang menunjang keberadaan kegiatan
teknologi anjuran budidaya kentang di Kecamatan Merdeka sudah cukup memadai dengan keadaan sebagai berikut:
1. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi dimana kebutuhan bibit mulai
dari jenis granola 0 sampai garanola 3 telah tersedia yang disediakan oleh perusahaan penyalur bibit dan balai benih induk BBI, alat mesin pertanan
Universitas Sumatera Utara
juga telah tersedia, untuk tenga kerja dalam budidaya kentang tersedia berupa tenaga kerja upahan, untuk keperluan bibit, pupuk dan sarana
produksi lainnya tersedia, beberapa kios penyalur tersedia. 2.
Sistem budidaya kentang di Kecamatan Merdeka adalah kegiatan yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat petani yaitu. Kegiatan budidaya yang
dianjurkan oleh penyuluh pertanian kepada petani sejak tahun 2004 sampai sekarang. Permasalahannya walaupun di anjuran sudah cukup lama tetapi
petani masih ada beberapa orang enggan mengadopsi teknologi anjuran budidaya kentang, penyebabnya karena petani belum percaya dan masih
melakukan secara tradisonal. Faktor petani di Kabupaten Karo enggan mengadopsi teknologi anjuran kentang adalah biaya saran produksi yang
semakin mahal yang tidak seimbang dari harga jual produksi, kurangnya modal petani dalam usaha tani kentang.
3. Sistem Kelembangaan penunjang di Kecamatan Merdeka cukup lengkap
meliputi lembanga penyuluhan, koperasi dan kelompok tani. Pengembangan agribisnis pertanian di Kecamatan Merdeka, khususnya tanaman
kentang, akan menjadi sektor ekonomi utama baik dalam perekonomian secara keseluruhan maupun bagi ekonomi rakyat. Kesempatan berusaha, kesempatan
kerja, sumber pendapatan rakyat, maupun sumber pendapatan asli daerah PAD sebagian besar disumbang oleh agribisnis kentang.
Hal-hal yang mendorong potensi pengembangan agribisnis kentang yakni: 1 potensi pasar di Indonesia dan Asia Tenggara cukup besar, mengigat jumlah
penduduk yang besar dan kecendrungan diversifikasi pangan apabila pendapatan keluarga meninggat, 2 potensi luas lahan yang beriklim sejuk sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
budidaya tanaman kentang misalnya dataran tinggi Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara dan Toba Samosir
Karena itu pengembangan komoditas kentang tersebut akan berdampak luas bagi ekonomi rakyat. Pengembangan agribisnis kentang guna memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan ekspor merupakan upaya untuk meningkatkan penggunaan komoditas kentang dari Kabupaten Karo oleh para konsumen.
Identifikasi Masalah 1. Bagaimana teknologi budidaya kentang yang dianjurkan oleh PPL di
daerah penelitian? 2. Bagaimana tingkat adopsi petani terhadap teknologi anjuran pada
budidaya kentang di daerah penelitian? 3. Apakah faktor-faktor sosial ekonomiUmur petani, tingkat pendidikan
petani, pengalaman bertani,luas lahan, jumlah tanggungan, tingkat pendapatan usahatani kentang mempengaruhi petani dalam mengadopsi
teknologi anjuran pada budidaya kentang didaerah penelitian? Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana teknologi budidaya kentang yang
dianjurkan oleh PPL di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat adopsi petani terhadap teknologi
anjuran pada budidaya kentang di daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui apakah faktor-faktor sosial ekonomi Umur petani,
tingkat pendidikan petani, pengalaman bertani,luas lahan, jumlah tanggungan, tingkat pendapatan usahatani kentangmempengaruhi petani
Universitas Sumatera Utara
dalam mengadopsi teknologi anjuran pada budidaya kentang didaerah penelitian.
Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan referensi dan studi untuk pengembangan ilmu bagi pihak-
pihak yang membutuhkan. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan
kebijakan dalam rangka peningkatan produksi usahatani kentang. 3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam mengembangkan wawasan
untuk menjadi seorang peneliti. 4. Sebagai bahan untuk membuat skripsi yang merupakan salah satu syarat
untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA