6
Gambar 1. Hasil identifikasi pengecatan Gram Streptococcus mutans menunjukkan bakteri Gram
positif dengan bentuk sel kokus, susunan sel berantai, dan berwarna ungu
Hasil uji hemolisis Streptococcus mutans Gambar 2 menunjukkan adanya area yang tidak jernih disekitar koloni. Hasil uji hemolisis bakteri Streptococcus mutans yang
bersifat hemolitik-
α sesuai dengan gambar literatur pada buku Hart Paul, 1997.
Gambar 2. Hasil identifikasi uji hemolisis terhadap Streptococcus mutans bersifat hemolitik-α
2. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dengan Metode Sumuran
Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ektrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih terhadap bakteri
Streptococcus mutans .
Tabel 4. Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih terhadap bakteri
Streptococcus mutans
Keterangan : Diameter zona hambat termasuk diameter sumuran 10 mm
Sampel Konsentrasi
Diameter Zona Hambat ± SD mm
Kombinasi ekstrak 1:1
Kontrol + Amoksisilin
1 Kontrol -
Akuades Keterangan Kombinasi ekstrak
air kulit manggis dan ekstrak air daun
sirih 1:1 1,25 -
- -
2,5 - - -
5 10
- 10,33±0,30
22,17±0,57 -
- -
Radikal
7
Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih terhadap bakteri Streptococcus mutans menunjukkan diameter zona hambat
yang radikal pada konsentrasi 10, sedangkan pada konsentrasi 5; 2,5; dan 1,25 tidak menunjukkan adanya diameter zona hambat Gambar 3. Hal ini disebabkan karena
kandungan dalam ekstrak lebih kecil sehingga tidak menunjukkan zona hambat. Kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih pada konsentrasi 10
menghasilkan diameter zona hambat sebesar 10,33±0,30 mm. Zona hambat yang dihasilkan kontrol positif Amoksisilin 1 sebesar 22,17±0,57 mm.
Gambar 3. Hasil uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih 1:1 terhadap bakteri
Streptococcus mutans dengan diameter zona hambat sebesar 10,33 mm pada konsentrasi 10 dan zona hambat yang dihasilkan antibiotik Amoksisilin 1 sebesar 22,17 mm
Keterangan E
10
:Ekstrak 800 µgsumuran E
2,5
: Ekstrak 200 µgsumuran E
5
:Ekstrak 400 µgsumuran E
1,25
: Ekstrak 100 µgsumuran K -: Akuades
K +: amoksisilin 80 µgsumuran
3. Sifat Fisik Tablet Hisap
a. Organoleptis
Tablet hisap antibakteri kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih memiliki bentuk bulat, warna kuning agak coklat kehitaman, dan berbau sirih.
Gambar 4. Sediaan tablet hisap antibakteri A formula 1, B formula 2, C formula 3, D formula 4 dan E formula optimum
Keterangan A : Formula I kombinasi PVP 3 dan manitol 70
B : Formula II kombinasi PVP 3 dan manitol 80 C : Formula III kombinasi PVP 5 dan manitol 70
D : Formula IV kombinasi PVP 5 dan manitol 80
E : Formula optimum kombinasi PVP 5 dan manitol 79,3
K ‐
K+
A B
D E
C E
10
E
5
E
1,25
E
2,5
8
b. Sifat fisik tablet hisap
Pemeriksaan sifat fisik meliputi waktu alir, keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu melarut, dan respon rasa. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk
mengetahui kualitas tablet yang dihasilkan, sehingga diharapkan dapat memenuhi kriteria kualitas tablet yang baik sesuai dengan persyaratan.
Tabel 5. Hasil pemeriksaan waktu alir granul dan sifat fisik tablet hisap
Pengujian FI FII FIII FIV Waktu alir granul detik 6,91±0,26 7,79±0,67 10,2±0,72 9,83±0,38
Keseragaman bobot CV 0,80 1,02 2,19 1,16 Kekerasan Kg 9,13±0,69 10,64±0,26 10,57±0,23 12±0,76
Kerapuhan 0,28±0,15 0,39±0,28 0,10±0,09 0,08±5,77x10
-3
Waktu melarut menit 7,08±1,39 10,21±2,17 9,65±2,48 8,29±3,40 Respon rasa 3±1,62 3,25±1,23 4,7±1,38 5,75±0,90
Keterangan FI : Formula I kombinasi PVP 3 dan manitol 70
FI I: Formula II kombinasi PVP 3 dan manitol 80 FIII: Formula III kombinasi PVP 5 dan manitol 70
FIV: Formula IV kombinasi PVP 5 dan manitol 80
Pengaruh kombinasi bahan pengikat PVP dan bahan pengisi manitol dapat dilihat pada persamaan factorial design yang ditunjukkan pada Tabel 6. Nilai persamaan pada
Tabel 6 untuk mengetahui respon yang dihasilkan bersifat meningkatkan atau menurunkan. Pengaruh kombinasi PVP dan manitol dapat dilihat pada kurva countour plot yang
ditunjukkan pada Gambar 5 dan pengaruh kombinasi PVP dan manitol dapat dilihat pada grafik interaksi yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Tabel 6. Persamaan factorial design kombinasi PVP dan manitol
Pengujian Persamaan
Waktu alir Kekerasan
Kerapuhan Waktu melarut
Respon rasa Zona hambat bakteri
Y=8,69+1,33 X
A
+0, 13 X
B
-0,31 X
A
X
B
Y=10,58+0,70 X
A
+0,74 X
B
-0,021 X
A
X
B
Y=0,21-0,12 X
A
+0, 023 X
B
-0,031 X
A
X
B
Y=8,81+0,16 X
A
+0, 45 X
B
–1,12 X
A
X
B
Y=4,17+1,05 X
A
+0,33 X
B
+0,20 X
A
X
B
Y=12,73+0,075 X
A
-0,18 X
B
+0,18 X
A
X
B
Keterangan persamaan: Y
= Respon X
A
= Faktor PVP X
B
= Faktor manitol X
A
X
B
= Interaksi antara kedua factor
9
Gambar 5.
Contour plot PVP dan manitol terhadap A waktu alir, B kekerasan, C kerapuhan, D waktu melarut dan E respon rasa tablet hisap kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air
daun sirih. Kombinasi PVP dan manitol level tinggi pada area berwarna oranye dapat meningkatkan kekerasan dan meningkatkan respon rasa, sedangkan kombinasi PVP dan manitol level rendah pada
area berwarna biru dapat menurunkan waktu alir, menurunkan kerapuhan, dan mempercepat waktu melarut tablet hisap
A
C D
E B
10
Gambar 6. Interaksi PVP dan manitol terhadap A waktu alir, B kekerasan, C kerapuhan, D
waktu melarut dan E respon rasa tablet hisap kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih. Manitol level rendah dan manitol level tinggi dengan bertambahnya PVP dapat
meningkatkan waktu alir, meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan dan meningkatkan respon rasa. Manitol level tinggi dengan bertambahnya PVP dapat mempercepat waktu melarut,
sedangkan manitol level rendah dapat memperlama waktu melarut tablet hisap Keterangan:
: manitol level tinggi : manitol level rendah
a. Waktu alir
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi dari PVP dan manitol dapat memperbaiki sifat alir granul. Semakin kecil penambahan PVP sebagai bahan
A B
C D
E
11
pengikat dapat memperbaiki sifat alir granul karena waktu alir granul lebih cepat. Bertambahnya PVP dalam formula akan meningkatkan kekompakan granul dan
meningkatkan bobot jenis granul Wikantyasning et al., 2009, sehingga waktu alir granul akan semakin lama. Manitol sebagai bahan pengisi dapat memperbaiki sifat alir granul
Armstrong, 2009. b.
Kekerasan tablet hisap Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin tinggi kombinasi PVP dan
manitol dapat meningkatkan kekerasan tablet. Semakin tinggi penambahan PVP sebagai bahan pengikat, maka semakin meningkat kekerasan tablet hisap. Adanya peningkatan
konsentrasi PVP dapat terjadi ikatan yang kuat antar partikel untuk membentuk granul yang kompak, sehingga tablet hisap yang dihasilkan memiliki kekerasan yang semakin
besar Kartiningsih et al., 2012. c.
Kerapuhan tablet hisap Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa PVP sebagai bahan pengikat dapat
mempengaruhi kerapuhan tablet hisap. Adanya penambahan konsentrasi PVP akan menyebabkan daya ikat granul dan daya ikat antar partikel yang semakin kuat, sehingga
tablet yang dihasilkan akan semakin keras dengan kerapuhan yang semakin kecil Wikantyasning et al., 2009.
d. Waktu melarut
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin kecil penambahan PVP dan manitol dapat mempercepat waktu melarut tablet. Peningkatan penambahan PVP dan
manitol dapat menyebabkan ikatan granul yang kuat, sehingga semakin tinggi konsentrasi manitol yang terikat, menghasilkan tablet hisap yang keras Kartiningsih et al., 2012, dan
terhambatnya penetrasi pelarut kedalam tablet, sehingga waktu larut tablet semakin lama. e.
Respon rasa Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan PVP dapat meningkatkan
respon rasa tablet hisap. Peningkatan konsentrasi PVP akan membentuk ikatan yang kuat antar partikel, sehingga semakin banyak konsentrasi manitol yang terikat dan
menghasilkan tablet hisap yang manis. Penambahan manitol sebagai bahan pengisi sekaligus bahan pemanis dapat memberikan sensasi dingin ketika tablet dihisap Siregar,
2010.
12
4. Aktivitas Antibakteri Tablet Hisap