3
METODE PENELITIAN A.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah neraca analitik Ohaus®, inkubator Memmert®, inkubator shaker Excella 24®, vortex Thermolyne, autoklaf MA 672®, oven
Memmert®, Laminar Air Flow Astari Niagara®, mesin cetak tablet single punch type eko Korsch®,
friabilator Vanguard Pharmaceutical Marchinery, Inc. USA, dan alat-alat
gelas Pyrex. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak air kulit manggis yang
diperoleh dari PT. Phytochemindo Reksa di Bogor Jawa Barat dan ekstrak air daun sirih yang diperoleh dari PT. Java Plant di Tawangmangu Jawa Tengah, bakteri Streptococcus
mutans ATCC 35668 yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah
Mada, media agar darah yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Umum Universitas Sebelas Maret, media Mueller Hinton MH Oxoid, media Brain Heart Infusion BHI
Oxoid, larutan salin NaCl 0,9, formalin 1, cat Gram A, cat Gram B, cat Gram C, cat Gram D, minyak imersi, akuades, polivinil pirolidon, manitol, talk, magnesium stearat, dan
laktosa.
B. Jalannya Penelitian
a. Uji antibakteri ekstrak
Dilakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Suspensi bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 1,5 x 10
8
CFUmL sebanyak 200 µl diinokulasikan pada cawan petri. Media pada petri dibuat enam sumuran
dengan diameter 10 mm menggunakan cork borer. Empat sumuran pada cawan petri diisi kombinasi ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih 1:1 dengan konsentrasi
1,25, 2,5, 5, dan 10 masing-masing 8 µl; kontrol negatif yaitu akuades sebagai pelarut ekstrak air sebanyak 8 µl; dan kontrol positif yaitu antibiotik amoksisilin 1
sebanyak 8 µl, kemudian petri didiamkan selama 15 menit dan diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam.
b. Tablet hisap
Rancangan formula optimum dengan metode factorial design menggunakan 2 faktor, yaitu polivinil pirolidon dan manitol sebagaimana tercantum pada Tabel 1 dan 2.
Rancangan 4 formula tablet hisap antibakteri ekstrak air kulit manggis dan ekstrak air daun sirih mengacu pada jurnal juliantoni Mufrod 2013 pada Tabel 3.
4
Tabel 1. Percobaan sesuai dua level dan dua faktor
Faktor Level minimum mg
Level maksimum mg A : PVP
75 125
B : Manitol 1750
2000
Tabel 2. Rancangan formula dengan metode factorial design
Formula PVP Manitol
Nilai notasi Nilai notasi
I 1 II a
III b IVab
75 mg -1 75 mg -1
125 mg +1 125 mg +1
1750 mg -1 2000 mg +1
1750 mg -1 2000 mg +1
Tabel 3.Rancangan Formula tablet hisap antibakteri diperoleh dari Juliantoni Mufrod 2013 yang telah dimodifikasi.
Bahan mg FI
FII FIII
FIV Ekstrak kulit manggis
100 100
100 100
Ekstrak daun sirih 100
100 100
100
PVP 75
75 125
125
Manitol
1750 2000
1750 2000
Mg stearat : talk 1:9 5
125 125
125 125
Laktosa 350
100 300
50
Bobot 2500
2500 2500
2500
Keterangan Formula I : Manitol 70 dan bahan pengikat polivinil pirolidon 3
Formula II : Manitol 80 dan bahan pengikat polivinil pirolidon 3 Formula III: Manitol 70 dan bahan pengikat polivinil pirolidon 5
Formula IV: Manitol 80 dan bahan pengikat polivinil pirolidon 5
Cara pembuatan tablet hisap: Ekstrak air kulit manggis, ekstrak air daun sirih, manitol dan laktosa ditimbang dan dicampur di dalam mortir sampai homogen lama
pencampuran ± 15 menit. Bahan pengikat mucilago polivinil pirolidon ditambahkan sedikit demi sedikit sampai terbentuk massa granul yang baik. Volume bahan pengikat
yang digunakan dalam proses granulasi dicatat, kemudian diayak granul dengan ayakan no.12. Granul basah kemudian dikeringkan dalam oven pengering selama 24 jam dengan
suhu ± 40°C. Setelah kering, diayak kembali dengan ayakan no.16. Bahan pelicin Mg stearat:talk ditambahkan ke dalam mortir dan dicampur sampai homogen dalam mortir ±
5 menit. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam hopper corong alimentasi dan dikempa tablet.
C. Evaluasi fisik tablet hisap