Peran Perekonomian dalam Pengembangan Sektor Pariwisata

commit to user 23 b Belanja c Rekreasi dan olahraga d Taman ria dan sirkus e Model transportasi spesifik f Pertemuan, konferensi dan konvensi

B. Peran Perekonomian dalam Pengembangan Sektor Pariwisata

Pengaruh utama perekonomian terhadap kepariwisataan berhubungan dengan penerimaan nilai tukar, sumbangan terhadap penerimaan pemerintah, angkatan kerja danpendapatan, dan stimulasi terhadap pengembangan regional. Dua pengaruh pertama menempatkan tingkat makro atau nasional, mengingat tiga pengaruh kuat lainnya terjadi pada tingkat sub-nasional. Pengaruh ini saling berhubungan tetapi untuk tujuan analisis sangatlah berguna untuk memisahkannya. 1. Pengaruh Ekonomi Internasional Kepariwisataan internasional memiliki dua pengaruh, yaitu pengaruh: a. Perdagangan, Perjalanan wisatawan untuk mengunjungi negara-negara dengan sendirinya memberi stimulasi perdagangan. Kebanyakan wisatawan melakukan perjalanan melalui udara dan banyak industri penerbangan masuk dan keluar dari satu negara. Pada tujuannya wisatawan mungkin membawa akomodasi sendiri dan commit to user 24 dengan tujuan tidak menetap meraka membawa konsumsi baik itu makanan atau minuman yang tidak disediakan negara setempat. b. Pengaruh penyaluran kembali pariwisata Pengaruh penyaluran kembali pariwisata berkenaan dengan kenyataan bahwa kebayakan wisatawan mancanegara datang dari kalangan berpendapatan tinggi dari negara berkembang dan menghabiskan sebagian pendapatannya di negara yang berpendapatan rendah dengan membeli kebutuhan sehari-hari. Pada pengertian ini beberapa kekuatan penghabisan tambahan dari negara yang lebih kaya melalui penyaluran kembali pariwisata ke negara lain, banyak dari mereka berasal dari negara berkembang. 2. Neraca Pembayaran Rekening neraca pembayaran diterjemahkan oleh pemerintah dan peneliti internasional sebagai refleksi dari kesehatan perekonomian negara. Terdapat faktor-faktor melepaskan rekening dalam jangka pendek, misalnya, akan mengimpor sejumlah penerbangan komersial. Pengaruh pelepasan datang dari kenyataan bahwa neraca pembayaran mencerminkan biaya impor, tetapi tidak dapat ditampilkan bagian ini sebagai aset modal yang akan memberi penambahan kepada aliran pendapatan di masa yang akan datang. 3. Pariwisata dan Pendapatan Nilai Tukar commit to user 25 Pendapatan nilai tukar dari Pariwisata adalah cara dari pendapatan kurs non-domestik dengan menjualbarang dan jasa kepada turis. Sangatlah berguna untuk membedakan pendapatan ke dalam kurs yang tidak dan dapat ditukar. 4. Landasan Hukum Pajak dan Retribusi Dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 2 ditentukan mengenai jenis-jenis pajak, yaitu : a. Jenis Pajak Propinsi : 1 Pajak kendaraan bernotor dan kendaraan diatas air 2 Bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air 3 Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 4 Pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan. b. Jenis Pajak Kabupaten atau Kota : 1 Pajak Hotel 2 Pajak Restoran 3 Pajak Hiburan 4 Pajak Reklame 5 Pajak Penerangan Jalan 6 Pajak Pengambilan bahan galian golongan C 7 Pajak Parkir Namun dengan perda dapat ditetapkan jenis pajak kabupaten atau kota selain yang ditetapkan di atas dengan kriteria sebagai berikut : commit to user 26 a. Sifat pajak dan bukan retribusi b. Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di wilayah daerah kabupaten atau kota yang bersangkutan. c. Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum. d. Objek pajak bukan merupakan objek pajak propinsi dan atau objek pajak pusat. e. Potensinya memadai. f. Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif. g. Memperhatikan aspek keadilan dan kemempuan masyarakat h. Menjaga kelestarian lingkungan. Landasan hukum pungutan pajak oleh Pemerintah Daerah diatur dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 4, yang berbunyi : a. Pajak ditetapkan dengan perda b. Perda tentang pajak tidak dapat berlaku surut c. Perda tentang pajak sekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai : 1 Nama, objek dan subjek pajak; 2 Dasar pengenaan tarif dan cara perhitungan pajak; 3 Wilayah pemungutan; commit to user 27 4 Masa pajak; 5 Penetapan; 6 Tatacara pembayaran dan penagihan; 7 Kadaluarsa; 8 Sanksi administrasi; 9 Tanggal dimulai berlakunya. d. Perda tentang pajak dapat mengatur ketentuan mengenai : 1 Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok pajak danatau sanksinya. 2 Tatacara penghapusan piutang pajak dan yang kadaluarsa. 3 Asas timbal balik. e. Perda mengenai jenis pajak kabupaten atau kota harus terlebih dahulu disosialisasikan dengan masyarakat sebelum ditetapkan. f. Ketentuan mengenai tatacara dan mekanisme pelaksanaan sosialisasi Perda ditetapkan oleh Kepala Daerah. Secara umum pajak mengandung unsur pokok yaitu : a. Adanya peraturan yang mengatur tatacara pemungutan pajak, seperti yang tertera dalam pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyangkut hal keuangan yang berbunyi : “Segala pajak untuk keperluan negara sesuai dengan Undang-undang”. b. Pajak dipungut oleh negara dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. commit to user 28 c. Wajib pajak tidak menerima balas jasa atau prestasi langsung atau kontra prestasi dari pajak yang disetorkannya. d. Pajak dirasa warga negara sebagai hak dan kewajiban.

C. Hasil Penelitian Terdahulu