53
Budi Sanusi Abdurachman, 2013 Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratarium Tegangan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang transmisi harus ditanahkan agar petir yang
menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
d. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator.
Hal ini diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah. Dalam
praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm. Secara teoretis,
tahanan dari tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga. Tetapi kenyataannya tidak demikian, artinya
tahanan pentanahan nilainya tidak nol. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya tahanan kontak antara alat pentanahan dengan tanah di
mana alat tersebut dipasang dalam tanah.
4.3.4 Kontak Tanah
Bagian lain dari system hubungan pentanahan yaitu tanah itu sendiri dimana kontak antara tanah dengan pasak yang tertanam harus
cukup luas sehingga nilai tahanan dari jalur arus yang masuk atau melewati tanah masih dalam batas yang diperkenankan untuk
penggunaan tertentu. Hambatan jenis tanah yang akan menentukan tahanan pentanahan yang dipengaruhi oleh beberapa factor yang
meliputi : a. Temperatur tanah.
b. Besarnya arus yang melewati. c. Kandungan air dan bahan kimia yang ada dalam tanah.
d. Kelembaban tanah. e. Cuaca.
Tahanan dari jalur tanah ini relative rendah dan tetap sepanjang tahun. Untuk memahami tahanan tanah harus rendah, dapat dengan
menggunakan hukum Ohm yaitu :
54
Budi Sanusi Abdurachman, 2013 Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratarium Tegangan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
E = I X R
Dimana E adalah tegangan satuan volt
I adalah arus satuan ampere R adalah tahanan satuan ohm
4.3.5 Beberapa faktor yang mempengaruhi tahanan pentanahan
a. Bentuk Elektroda Ada bermacam-macam bentuk elektroda yang banyak digunakan,
seperti jenis batang, pita dan pelat. b. Jenis bahan dan ukuran elektroda
Sebagai konsekwensi peletakannya didalam tanah, maka elektroda dipilih dari bahan-bahan tertentu yang memiliki konduktivitas sangat
baik dan tahan terhadap sifat-sifat yang merusak dari tanah, seperti korosi. Ukuran elektroda dipilih yang mempunyai kontak paling
efektif dengan tanah. c. Jumlah atau Konfigurasi ekektroda
Untuk mendapatkan tahanan pentanahan yang dikehendaki dan bila tidak cukup dengan satu elektroda, bisa digunakan lebih banyak
elektroda dengan bermacam-macam konfigurasi pemancangannya di dalam tanah.
d. Kedalaman Pemancangan atau penanaman di dalam tanah Pemancangan ini tergantung dari jenis dan sifat-sifat tanah. Ada
yang lebih efektif di tanam secara dalam, namun ada pula yang cukup ditanam secara dangkal.
e. Faktor-faktor alam 1. Jenis Tanah
tanah gembur, berpasir, berbatu, dan lain-lain. 2. Moisture Tanah
semakin tinggi kelembaban atau kandungan air dalam tanah akan memperrendah tahanan jenis tanah.
3. Kandungan Mineral Tanah
55
Budi Sanusi Abdurachman, 2013 Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratarium Tegangan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
air tanpa kandungan garam adalah isolator yang baik dan semakin tinggi kandungan garam akan memperendah tahanan jenis tanah,
namun meningkatkan korosi. 4. Suhu Tanah
suhu akan berpengaruh bila mencapai suhu beku dan dibawahnya. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia tidak ada masalh dengan
suhu, karena suhu tanah ada diatas titik beku.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung 40154
DATA PRIBADI CALON WISUDAWAN
Fakultas : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
JurusanProgram Studi : Pendidikan Teknik ElektroTeknik Tenaga Elektrik
Nama Lengkap : Budi Sanusi Abdurachman
N I M : 1002386
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 10 Oktober 1991
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Asal SMASMK : SMA PGRI Karangampel
Status Marital :
Alamat : Ds. Pondoh RT 004002 Kec. Juntinyuat, Indramayu
Nama Orangtua : Cardiwan
Alamat Orangtua : Ds. Pondoh RT 004002 Kec. Juntinyuat, Indramayu
Pekerjaan Orangtua : Wiraswasta
Tahun Terdaftar di UPIJalur : 2010UM-UPI Menerima Beasiswa
: Tidak Pernah Lulus Ujian Sidang
: Tanggal 28 Bulan Agustus Tahun 2013 IPKYudisium
: 2,92 Nomor Ijazah
: .................................................................................. Jalur Ujian
: Tugas Akhir Judul Tugas Akhir
: Perencanaan dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratorium Tegangan Tinggi
Pembimbing : 1. Drs. I Wayan Ratnata, ST., M.Pd
Bandung, 17 September 2013
Budi Sanusi Abdurachman NIM. 1002386
Budi Sanusi Abdurachman, 2013 Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratarium Tegangan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000. Jakarta: BSN
Badaruddin. 2012. Sistem Tenaga Listrik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Dermawan, A. 2004. Tahanan Isolasi pada Jaringan Listrik. [Online]. Tersedia:
http:elektronika-dasar.web.idteori-elektronikatahanan- isolasi-pada-jaringan-listrik
[21 april 2013]. Jasa Pendidikan dan Pelatihan. 2012. Grounding System. Jakarta: PT PLN
Persero. Mulyana, E. 2011. Job Sheet Pengukuran Listrik. Jurnal Bahan Ajar Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. NN. 2010. Terco High Voltage Experiments, Jurnal Bahan Ajar Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. Ratnata, I.W. 2011. Hand-out Teknik Instalasi Listrik. Jurnal Bahan Ajar
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. Tobing, B.L. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Wright, P.H. 2005. Penghantar Engineeringedisi ketiga, Jakarta: Erlangga.
Budi Sanusi Abdurachman, 2013 Perencanaan Dan Pembuatan Sistem Pentanahan Laboratarium Tegangan Tinggi
Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGAMBILAN DATA
3.1 Perancangan
Dalam pembuatan pentanahan atau grounding pada laboratorium tegangan tinggi ini terlebih dahulu merangcang atau membentuk pola konsep
pentanahan yang ideal dengan syarat mencari nilai tahanan mencapai 0,3 ohm yang akan digunakan pada sebuah laboratorium, pada saat mulai
melaksanakan pembuatan grounding ini yaitu dengan membentuk pola dan menggambarnya ke sebuah kertas untuk nanti di kerjakan di lapangan.
Kemudian setelah pola desain sudah selesai barulah bekerja di lapangan untuk melihat sebelah mana tempat yang akan kita buat grounding nanti,
setelah pola selesai dan pemilihan tempat menanam grounding ideal barulah kita gali tanah itu dengan menggunakan mesin bor, tanah yang sudah dibor
dengan kedalaman yang telah di tetapkan yaitu setiap lubang atau titik elektroda memiliki kedalaman enam meter kebawah dan ada enam buah titik
elektroda yang selanjutnya akan di ukur tahanan pentanahannya. Berikut adalah gambar rancangan awal penanaman grounding laboratorium tegangan
tinggi.
Panel Lab. Tegangan Tinggi
Titik E
Titik A Titik D
Titik C
Titik B Titik F
Gambar 3.1 Rancangan Awal Penanaman Grounding