Uji Homogenitas Varians Pengujian Hipotesis

Gita Tiara Puspita, 2014 Analisis Perbandingan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Perilaku Etis Akuntan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2005:42 mengungkapkan bahwa tujuan dari Uji Independent Sample t- test ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Uji Independent Sample t-test ini dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua rata-rata dari dua sampel dengan standar error perbedaan rata-rata kedua sampel tersebut atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut Imam Ghozali, 2012: 64: Uji hipotesis independent sample t-test dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Excel dengan data analysis toolpak untuk hipotesis berarah one tailed dan bantuan SPSS 20.0 for windows untuk hipotesis yang tidak berarah two tailed. Menurut Imam Ghozali 2012:66 Jika probabilitas pada t-test menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kedua sampelgrup. Tetapi, jika nilai probabilitas t-test menunjukkan lebih kecil dari 0,05, maka terdapat perbedaan antara kedua sampelgrup. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H o1 : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai perilaku Gita Tiara Puspita, 2014 Analisis Perbandingan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Perilaku Etis Akuntan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu etis akuntan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dimana mahasiswa perempuan memiliki persepsi yang lebih baik daripada mahasiswa laki-laki H a1 : μ1 μ2 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dimana mahasiswa perempuan memiliki persepsi yang lebih baik daripada mahasiswa laki-laki H o2 : μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa Akuntansi dengan mahasiswa Pendidikan Akuntansi. H a2 : μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa Akuntansi dengan mahasiswa Pendidikan Akuntansi. Gita Tiara Puspita, 2014 Analisis Perbandingan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Perilaku Etis Akuntan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penel itian dan pembahasan mengenai “Analisis perbandingan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai perilaku etis akuntan,” maka dalam bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam prinsip etika secara keseluruhan, terdapat perbedaan persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Perbedaan persepsi mahasiswa laki-laki dan perempuan mengenai perilaku etis akuntan terdapat pada prinsip; tanggungjawab profesi, kepentingan publiki, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan dan standar teknis. Sedangkan untuk prinsip perilaku profesional tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki. 2. Dalam prinsip etika secara keseluruhan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa akuntansi dan pendidikan akuntansi. Dalam setiap prinsip nya pun tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk persepsi mengenai perilaku etis akuntan antara mahasiswa akuntansi dan pendidikan akuntansi. Gita Tiara Puspita, 2014 Analisis Perbandingan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Perilaku Etis Akuntan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk para calon akuntan yaitu mahasiswa jurusan akuntansi baik pendidikan maupun non pendidikan, untuk lebih memperhatikan hal-hal yang terkait dengan etika. Karena etika khususnya etika profesi akuntansi wajib dipahami oleh semua profesi akuntan. Etika profesi yang baik akan mencerminkan citra profesi yang baik pula. 2. Untuk para akuntan pendidik di Universitas Pendidikan Indonesia agar terus memberikan pengajaran yang baik mengenai etika profesi akuntan dan senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika profesi akuntan yang terdiri dari tanggungjawab profesi, kepentingan publik, integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional dan standar teknis. 3. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas ruang lingkup populasi jangan terfokus di satu kampus saja sehingga diperoleh perbandingan hasil antara mahasiswa laki-laki dan perempuan di program studi akuntansi dan pendidikan akuntansi yang ada di kampus lain sehingga hasilnya dapat digeneralisasi. Selain itu, teknik pengumpulan datanya juga dapat dilakukan tidak hanya menggunakan kuesioner tetapi bisa dilengkapi dengan wawancaraobservasi kepada responden.