Uji Normalitas Pengujian Instrumen Penelitian

Rifqi Fauzi, 2014 Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakulikuler Gambar Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketetapan instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan Alpha Crombath: Keterangan: r ₁₁ : Realibilitas instrumen k : Banyaknya item pertanyaan atau soal  b² : Jumlah varian setiap butir  t² : Varians total sumber: Arikunto, 2010: 239 Hasil perhitungan realibilitas dengan rumus r ₁₁pada seluruh item pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r Product Moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95. Reliabilitas Kuesioner akan terbukti jika harga r ₁₁ r tabel, sedangkan jika r₁₁ r tabel maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah: 0,00 r ₁₁0,20 : Realibilitas sangat rendah 0,20 r ₁₁0,40 : Realibilitas rendah 0,40 r ₁₁0,60 : Realibilitas sedangcukup 0,60 r ₁₁0,80 : Realibilitas tinggi 0,80 r ₁₁1,00 : Realibilitas sangat tinggi Sumber: Rahmandari, 2013: 40

3. Uji Normalitas

Rifqi Fauzi, 2014 Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakulikuler Gambar Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu sampel diperoleh harus diuji normalitasnya. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah satistik parametrik, sedangkan apabila data terdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi menggunakan rumus chi-kuadrat ²: 1 Mengubah skor mentah menjadi T-Score Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku t- score, menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Saputra, 2007:66 Keterangan X : Skor mentah yang dicapai M : Rata – rata skor seluruh responden SD : Standar Deviasi 2 Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil: 3 Menentukan banyaknya kelas interval BK, dengan rumus: R = skor tertinggi – skor terendah Rifqi Fauzi, 2014 Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakulikuler Gambar Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data. 4 Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus: 5 Menghitung rata-ratamean skor: 6 Menghitung standar deviasisimpangan baku : 7 Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi; 8 Menetukan Z-Skor untuk batas kelas interval : 9 M enentukan batas kelas interval dengan menggunakan “luar daerah di bawah lengkung normal dari O ke Z” 10 Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas 11 Menentukan frekuensi yang diharapkan fe, dengan cara mengalikan luas daerah dengan jumlah responden, fe = n x L 12 Menentukan derajat kebebasan dk dengan rumus dk = k-1, α = 0,05 13 Menghitung chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi. BK = 1 + log 3,3 n Rifqi Fauzi, 2014 Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakulikuler Gambar Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sumber: Sudjana, 2002: 100 14 Membandingkan x² hitung dan x² tabel untuk mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan dk, dimana dk = k-1, α = 0,05, untuk melihat taraf signifikasi. Jika x² hitung x² tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika x² hitung x² tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.

H. Teknis Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 REMBANG

1 11 202

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KINERJA GURU PPL DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT.

0 4 41

PENERAPAN KOMBINASI PEER TEACHING DAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 TASIKMALAYA: Penelitian terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Tasikmalaya Tahun A

0 0 33

PENGARUH PEMAHAMAN SISWA TENTANG LEMBAR KERJA TERHADAP PROSES PENGGAMBARAN KUSEN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 9 GARUT.

0 0 29

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL GURU DENGAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR.

0 0 52

KONTRIBUSI MOTIF BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA.

0 7 43

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 175

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN NON-KEJURUAN DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 1 151

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA RUANG GAMBAR MANUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG.

2 21 148

Pengelolaan Ekstrakurikuler Siswa SISWA JADI

0 0 13