B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah fraksi non polar ekstrak etanol batang inggu Ruta angustifolia L. Pers
memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans
. 2.
Kandungan senyawa apa saja yang terdapat pada fraksi non polar ekstrak etanol batang inggu berdasarkan profil KLT.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah.
1. Mengetahui aktivitas antibakteri dari fraksi non polar ekstrak etanol batang inggu Ruta angustifolia L. Pers terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus
mutans .
2. Mengetahui kandungan senyawa apa saja yang terdapat pada fraksi non polar
ekstrak etanol batang inggu berdasarkan profil KLT.
D. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman inggu Ruta angustifolia L. Pers
a. Klasifikasi Tanaman :
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Sub Classis : Dialypetalae
Ordo : Rutales
Familia : Rutaceae
Genus : Ruta
Species : Ruta angustifolia L. Pers. Van Steenis, 2005
b. Sinonim
Ruta chalapensis L. var. angustifolia L. Back.
c. Nama Lain
Nama latin Ruta angustifolia Pers. atau R. chalepensis graveolens Linn. Var. angustifolia
Sastroamidjojo, 2001. Di Sumatera inggu memiliki nama daerah aruda, di Jawa disebut inggu atau godong minggu, sedangkan di Sulawesi disebut
anruda busu Depkes RI, 1989.
d. Morfologi Tanaman
Daun majemuk menyirip rangkap ganjil, tidak bertangkai, helaian anak daun berbentuk lanset atau jorong memanjang, panjang 6 cm sampai 10 cm, lebar 1,5
cm sampai 2,5 cm, pinggir daun agak menggulung ke bawah, permukaan atas licin, warna hijau kelabu, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada
permukaan bawah, warna hijau keputih-putihan, batang bulat, bagian atas beralur tidak jelas, ruas-ruas pendek, batang beserta cabang licin berwarna abu-abu
kecoklatan Depkes RI, 1989.
Gambar 1. Tanaman inggu Ruta angustifolia L.
e. Ekologi dan Penyebaran
Tinggi tanaman inggu antara 1,00-1,50 m. tanaman ini berasal dari Eropa Selatan dan Afrika Utara. Di Jawa, inggu tidak berbunga pada tempat dengan
ketinggian kurang dari 1000 m diatas permukaan laut Heyne, 1989. Ruta dapat ditemui dari timur Makronesia melalui mediterania sampai selatan-barat Asia
Anonim, 2002.
f. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman inggu adalah metil- noniketon, keton pinena, I-limonena, ceneol, asam rutinat, kokusaginin, edulinin,
rhamno glikosid, kuersetin, xantotoksin, serta sedikit tannin Agoes, 2010. Dalam ekstrak etanol tanaman inggu mengandung psoralen, bergapten dan isopimpinellin
Gunaydin Savci, 2005. Selain itu inggu juga mengandung kumarin rutamarin, furanokuinolin alkaloid kokusagin, fagarin dan glikosida flavonol
rutin. Wagner dan Bladt, 1995.
Gambar 2. Struktur kandungan kimia pada tanaman inggu, kuersetin A, rutin B, psoralen C
,
xantotoxin D, bergapten E
,
isopimpinellin F
g. Khasiat dan Kegunaan