Teknik Pengumpulan Data SUATU KAJIAN TENTANG SOSIALISASI UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN GUNA MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM BERLALU-LINTAS : Studi Deskriptif di Wilayah Hukum Polsek Majalaya.

Verry Hendra S.R, 2012 Suatu Kajian Tentang Sosialisasi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Guna Menignkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Berlalulintas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian, yaitu: 1. Studi Pustaka Library Research Studi pustaka adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Buku tersebut dianggap sebagai sumber data yang akan diolah dan dianalisis seperti banyak dilakukan oleh ahli sejarah, sastra dan bahasa Danial A.R, 2009:80. Penelitian yang dilakukannya dengan cara menelaah dan membandingkan sumber kepustakaan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis. Disamping itu dengan menggunakan studi pustaka penulis dapat memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang diharapkan, sehingga pekerjaan peneliti tidak merupakan duplikasi. 2. Studi Lapangan Field Research Yaitu peninjauan yang dilakukan langsung oleh penulis pada Polsek Majalaya yang menjadi objek penelitian dengan tujuan yakni, mencari bahan- bahan sebenarnya, bahan-bahan yang lebih banyak, lebih tepat, lebih up to date, disamping itu penulis juga melakukan suatu penelitian dengan cara sebagai berikut: a. Observasi Observation Lincoln dan Guba A. Sonhadji K.H., 1985 mengklasifikasikan observasi menurut tiga cara: Verry Hendra S.R, 2012 Suatu Kajian Tentang Sosialisasi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Guna Menignkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Berlalulintas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu  Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai seorang partisipan atau non partisipan ,  Kedua, observasi dapat dilakukan secara terus terang overt atau penyamaran convert. Walaupun secara etis dianjurkan untuk terus terang, kecuali untuk keadaan tertentu yang memerlukan penyamaran.  Ketiga menyangkut latar peneliti. Observasi dapat dilakukan pada latar “alami” atau “dirancang” analog dengan wawancara tak struktur dan wawancara terstruktur. Untuk observasi yang dirancang bertentangan dengan prinsif pendekatan kualitatif, yaitu fenomena diambil maknanya dari konteks sebanyak dari karateristik individu yang berada dalam konteks tersebut. Oleh karena itu teknik observasi yang kedua ini tidak dilakukan dalam penelitian kualitatif. Observasi dilakukan penulis terhadap pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan oleh polsek majalaya, yang mana observasi dilakukan secara terus terang overt dan hal tersebut telah diberi izin oleh kepala polsek majalaya. b. Wawancara Interview Yaitu pengumpulan data dengan cara berkomunikasi secara langsung dengan pimpinan instansi dan bagian-bagian yang menangani masalah yang diteliti. Penulis melakukan wawancara dengan nara sumbernya, yaitu pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan sosialisasi UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ khususnya di polsek Majalaya. Verry Hendra S.R, 2012 Suatu Kajian Tentang Sosialisasi UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Guna Menignkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat dalam Berlalulintas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c. Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan buku, buku, media elektronik, media cetak dan sebagainya. Metode ini dimaksudkan untuk mempelajari dan mengkaji secara mendalam data-data mengenai sosialisasi UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ .

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA POLISI LALU LINTAS POLRESTA PEMATANG SIANTAR.

0 1 19

Kampanye 100% Fokus Berkendara untuk sosialisasi Pasal 106 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

0 0 15

Penyuluhan Hukum Tentang Undang-undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Sebagai Upaya Meningkatkan Ketaatan Dan Kedisiplinan Masyarakat Dalam Berkendara Di Jalan Raya Serta Meminimalisir Terjadinya Tindak Pidana Pelanggaran Lalu Lin

0 0 8

KESADARAN HUKUM MAHASISWA UPN" VETERAN" JATIM TERHADAP UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 7

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGEMUDI ALAT ANGKUTAN UMUM DALAM HAL TERJADI KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG UNDANG NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.

0 0 15

IMPLEMENTASI UU NO. 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH HUKUM PANDEGLANG, BANTEN (STUDI TERHADAP UJI LAIK JALAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM).

1 26 161

DAMPAK IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP KESADARAN HUKUM PENGENDARA SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM POLRESTA SURAKARTA).

0 1 17

UU 22 2009 lalu lintas angkutan jalan 0

0 0 203

undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

0 0 107

PENGARUH IMPLEMENTASI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN (LLAJ) TERHADAP DISIPLIN PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA DI KOTA BOGOR

0 0 12