60
Ridho Bayu Yefterson, 2013
Pengembengan Nilai-Nilai Integrasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Minangkabau Dalam Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan objek penelitian dan peneliti terlibat aktif dalam proses penelitian. Kedua, peneliti mengumpulkan dan mencatat data-
data dengan rinci yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Ketiga, triangulasi atau konfirmasi data.
Lincoln dan Guba 1985: 39 mangasumsikan hal-hal berikut: 1.
Tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk
keperluan pemahaman 2.
Konteks sangat ditentukan dalam menetapkan suatu penemuan mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena harus dilihat
dalam keseluruhan pengaruh di lapangan Penelitian yang telah dilakukan ini mendeskripsikan dan menganalisis
dengan data-data deskriptif tentang pengembangan nilai-nilai integrasi sosial berbasis kearifan lokal Minangkabau dalam pendidikan karakter melalui
pembelajaran IPS di SMPN 1 Padang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian naturalistik inkuiri dengan menggunakan pendekatan fenomenologi.
B. Lokasi, Subjek dan Data Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat atau lokasi dalam penelitian adalah SMPN 1 Kota Padang di Sumatera Barat. Peneliti tertarik untuk meneliti di kota Padang karena merupakan
ibukota provinsi Sumatera Barat sebagai daerah bagian dari pengaruh Minangkabau. Kota Padang merupakan daerah Rantau Minangkabau artinya
bukan merupakan Darek daerah asli etnis Minangkabau. Walaupun merupakan daerah rantau Minangkabau daerah tempat persebaran Etnis Minangkabau di luar
daerah darek sebagian penduduk di kota Padang adalah orang Minangkabau yang datang dari berbagai daerah darek. Artinya walau mayoritas penduduk Kota
Padang adalah etnis Minangkabau tetapi mereka datang dari berbagai daerah
61
Ridho Bayu Yefterson, 2013
Pengembengan Nilai-Nilai Integrasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Minangkabau Dalam Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Darek seperti, Agam, Bukittinggi, Tanahdatar Batusangkar serta Limapuluhkoto Payakumbuh atau dari daerah Solok. Selain etnis Minangkabau, kota Padang yang
memiliki sejarah perkembangan pada masa kolonial Belanda juga terdapat etnis lain seperti Nias, Cina, India, dan Jawa serta Batak. Sedangkan SMPN 1 adalah
merupakan salah satu sekolah binaan pendidikan karakter berbasis budaya Minangkabau di Sumatera Barat.
2. Subjek penelitian
“Subjek penelitian merupaan sumber infomasi atau data yang ditarik dan dikembangkan secara secara purposif dan bergulir snowball hingga mencapai
titik jenuh dimana informasi telah terkumpul secara tuntas” Guba dan Lincoln,
1985:201. Sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situasi sosial atau objek yang diteliti dalam hal
ini adalah kepala atau wakil kepala SMPN 1 Padang, se hingga mampu “membuka
akses” kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data mereka yang tergolong gatekeepers penjaga gawang dan Knowledgeable informant
informan yang cerdas Sugiono 2008:56. Dalam hal ini wawancara kepada gatekeepers dilakukan kepada wakil
kepala sekolah Wakil kepala sekolah bid. Manajemen Mutu yaitu kepada ibu Henni Massia, M.Pd dan kepada Wakil Kepala Bid. Sarana dan Prasarana yaitu
kepada bapak Undrifal, M.Pd.Selanjutnya yang menjadi informan kunci adalah Guru IPS kelas IX di SMPN 1 Padang yang diharapkan memberikan ini akan
memberi informasi pokok dalam penelitian ini. Selajutnya yang menjadi informan kunci adalah guru IPS pada kelas IX-4 yaitu ibu Endang Irianti, S.Pd. Selain
kepada Informan kunci, peneliti juga akan mengumpukan informasi kepada informan lain dalam hal ini adalah siswa kelas IX-4 di SMPN1 Padang.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, tetapi oleh Spradley Sugiyono, 2005:49 dinamakan
“social situation”atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu : tempat place, pelaku actors dan aktivitas
activityyang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial dalam peneltian ini
62
Ridho Bayu Yefterson, 2013
Pengembengan Nilai-Nilai Integrasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Minangkabau Dalam Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
adalah tempat place sekolah, pelaku actors yaitu guru dan murid serta aktivitas activity yaitu proses pembelajaran. Sampel pada penelitian ini adalah
narasumber atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Lincoln and Guba 1985 mengemukakan bahwa
“naturalistic sampling is then very different from conventional sampling, it is based on information, not statistical,
considerations its purpose is maximize information, and to facilitated generaliz
ation”. penentuan sampel dalam peneltian kualitatif sangat berbeda dengan dengan penentuan sampel dalam penelitian kuantitatif. Sampel dipilih
berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.
3. Data Penelitian