3
Ayu Winarti, 2013 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PEKON PAHMUNGAN DALAM PELESTARIAN REPONG DAMMAR DI
KAWASAN PENYANGGA TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN TNBBS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
luar seperti keinginan untuk membangun perkebunan kelapa sawit. Bahkan beberapa petani tergiur untuk mengganti repong damarnya dengan tanaman lain
yang lebih menjanjikan, seperti cengkeh dan kelapa sawit. Disamping itu, nilai dan rasa kebanggaan memiliki repong damar sebagai
warisan nenek moyang mulai pudar. Banyak kaum muda yang lebih suka meninggalkan desa untuk mencari pekerjaan sebagai karyawan pabrik daripada
bertani atau mengurus repong damar. Ancaman lainnya yaitu pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini dapat di lihat dari munculnya bahan sintetis
pengganti resin yang mengakibatkan menurunnya posisi tawar komoditas damar di pasar global. Selain itu, Meningkatnya kebutuhan hidup membuat para petani
mulai tergiur untuk menjual kayu damar karena harganya yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga getah damar.
Walaupun ancaman-ancaman seperti yang telah dijelaskan diatas datang setiap saat, namun repong damar masih tetap bertahan. Di saat Indonesia
dihadapkan pada parahnya kerusakan hutan karena illegal logging yang meskipun secara ekonomi lebih menggiurkan tetapi destruktif terhadap kelestarian hutan,
masyarakat Pekon Pahmungan justru memilih untuk menjaga kebun damarnya yang menyerupai hutan alam tersebut. Berbagai permasalahan yang dihadapi
dalam mengelola damarnya, tidak lantas membuat petani damar Pesisir Barat serta merta meninggalkan kebun damar dan beralih usaha. Petani damar
mempertahankan repong damarnya dengan menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada. Hal ini perlu digali dan dikaji karena kearifan lokal ini merupakan salah
satu kekayaan Indonesia dan banyak mengandung nilai-nilai positif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Pekon Pahmungan
dalam usaha pelestarian repong damar di kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS?
4
Ayu Winarti, 2013 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PEKON PAHMUNGAN DALAM PELESTARIAN REPONG DAMMAR DI
KAWASAN PENYANGGA TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN TNBBS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan masyarakat Pekon Pahmungan
dalam mewariskan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda? 3.
Bagaimanakah pembelajaran geografi menyerap kearifan lokal masyarakat Pekon
Pahmungan dalam proses belajar mengajar ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Pekon Pahmungan dalam usaha konservasi Repong damar di kawasan penyangga Taman
Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS 2.
Mengidentifikasi upaya yang dilakukan masyarakat Pekon Pahmungan dalam mewariskan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda
3. Mengidentifikasi pembelajaran geografi dalam menyerap kearifan lokal
masyarakat pekon pahmungan dalam proses belajar mengajar
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam pengelolaan hutan di Kabupaten Pesisir Barat
2. Sebagai bahan masukan bagi pengajaran geografi disekolah tentang
kearifan lokal dalam melestarikan hutan
Ayu Winarti, 2013 KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PEKON PAHMUNGAN DALAM PELESTARIAN REPONG DAMMAR DI
KAWASAN PENYANGGA TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN TNBBS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk
meneliti objek-objek yang tidak dapat diukur dengan angka melainkan menghasilkan data deskriptif hasil pengamatan. Pertimbangan peneliti memilih
pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif membahas secara mendalam mengenai kearifan lokal masyarakat. Selain itu, pendekatan ini juga bersifat
subjektif dan tidak menggunakan perhitungan statistik. B.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan model format deskriptif. Desain deskriptif kualitatif ini memiliki banyak kesamaan
dalam penelitian kuantatif terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperoleh. Adapun tujuan penelitian deskriptif kualitatif menurut Bungin 2011 :
68 adalah sebagi berikut : Penelitian sosial menggunakan format deskriptif kualitatif bertujuan untuk
mengkritik kelemahan penelitian kuantitatif yang terlalu positivism, serta juga bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas
itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.
Melihat tujuan dari penggunaan format deskriptif kualitatif diatas, maka peneliti menggunakan model ini karena penelitian ini pada dasarnya menggambarkan dan
meringkas segala situasi dan kondisi fenomena mengenai nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi ciri dan karakter masyarakat Pekon Pahmungan dalam upaya
pelestarian repong damar.
C. Indikasi Fenomena