Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada PT. Bumi Bersama
The review of the accounting information system on the purchase of
raw materials on PT.Bumi Bersama
TUGAS AKHIR
Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mata kuliah Tugas Akhir jenjang D-III program studi Akuntansi
Oleh :
NAMA : BOYKE FITRIADI
NIM : 21311017
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(2)
(3)
108 DATA PRIBADI
Nama : Boyke Fitriadi
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 17 Mei 1988
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Sitimunigar No.36/22e Bandung ...
No HP : 089628975086
Email : okeu_ox@yahoo.com
Pendidikan Terakhir : D3-UNIKOM Jurusan Akuntansi
PENDIDIKAN FORMAL
1994 – 2000 : SDN Pajagalan 47 Bandung 2000 – 2003 : SMPN 10 Bandung
2003 – 2006 : SMA Pasundan 1 Bandung
2011 – 2014 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung
PENGALAMAN KERJA
(4)
vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ……. ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 6
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Maksud Penelitian ... 7
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan bagi Akademis ... 7
1.4.2 Kegunaan praktis bagi perusahaan ... 8
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.5.1 Lokasi Penelitian ... 8
(5)
vii
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 13
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 15
2.1.4 Tujuan Sistem ... 17
2.2 Informasi ... 18
2.2.1 Pengertian Informasi ... 18
2.2.2 Kualitas Informasi ... 19
2.2.3 Nilai Informasi ... 20
2.3 Sistem Informasi ... 20
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 20
2.3.2 Komponen Dasar Sistem Informasi ... 21
2.4 Konsep Dasar Akuntansi ... 23
2.4.1 Pengertian Akuntansi ... 23
2.4.2 Tujuan dan fungsi Akuntansi ... 25
2.5 Sistem Informasi Akuntansi ... 25
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 25
2.5.2 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 26
2.6 Transaksi ... 27
2.6.1 Pengertian Transaksi ... 27
2.6.2 Jenis-Jenis Transaksi ... 28
2.7 Pembelian ... 29
2.7.1 Pengertian Pembelian ... 29
2.7.2 Jenis-Jenis Pembelian ... 30
(6)
viii
2.9 BahanBaku ... 36
2.9.1 Pengertian Bahan Baku ... 36
3.1 Flowchart ... 37
3.1.2 Pengertian Flowchart ... 37
3.1.3 Flowchart Sistem Akuntansi Pembelian ... 40
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ……. ... 45
3.1 Objek Penelitian ... 45
3.2 Metode Penelitian ... 46
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.2.2 Sumber Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 53
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 54
4.1.1.2 Stuktur Organisasi ... 58
4.1.1.3 Uraian Tugas ... 59
4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan ... 65
4.1.2 Analisis Deskriptif ... 68
4.1.2.1 Sistem informasi Akuntansi Pembelian di PT Bumi Bersama ... 68
4.1.2.2 Sistem Informasi Akuntansi dalam Pencatatan Transaksi Bahan Baku pada PT.Bumi Bersama ... 75
(7)
ix
4.2.2 Analisis Sistem Informasi Akuntansi dalam Pencatatan
Transaksi Bahan Baku pada PT.Bumi Bersama ... 82
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 91
(8)
89
Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Azhar Susanto, 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Bodnar,George H , 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan Yogyakarta : ANDI
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2011. Metode Penelitian Kualitatif , Bandung
:Alfabeta
Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi darmaji dan Yuliawati Tan.2008. Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta, Indonesia: graha Ilmu
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2009. Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama Yogyakarta: Graha ilmu
Ida Bagus dan Teddy Prianthara , 2010 Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa
Kontruksi , Bandung : Graha lmu
Jogiyanto, 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher
La Midjan dan Azhar Susanto, 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Erlangga
(9)
Lexy J. Moloeng, 2009 . Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Mulyadi, 2010 . Sistem Akuntansi .Salemba Empat.Jakarta: PT. Salemba Empat. Mursyidi, 2010. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia
Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Reeve,James M, 2009. Pengantar Akuntansi-Adaptasi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat
Riduwan dan Sunarto . 2011 . Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis . Bandung : Alfabeta
S. Nasution, 2011. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Satu Edisi Lima, Jakarta:
Salemba Empat
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D . Bandung: CV. Alfabeta,
Suharsimi Arikunto, 2010 Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik
Jakarta: Rineka Cipta
Sutarman, 2009. PengantarTeknologi Informasi.Yogyakarta: Bumi Aksara Zaki Baridwan, 2009. Prosedur dan Metode Penyusunan Sistem Akuntansi.
(10)
iii
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “ TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA TRANSAKSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BUMI BERSAMA “.
Tugas akhir ini disusun oleh penulis dengan maksud memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang diploma (D3) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Dengan penuh kesadaran, diakui bahwa isi laporan Tugas Akhir yang telah disusun masih jauh dari kata sempurna, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Walaupun demikian Tugas Akhir ini adalah karya terbesar yang pernah penulis buat. Semua ini tidak akan terwujud tanpa adanya izin dari Allah SWT dan doa dari orangtua, doa, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang terdekat.. Terutama kepada Bapak Riswono, S.E., M.M selaku sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing saya hingga selesainya tugas akhir ini. Selain itu juga, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
(11)
iv
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 4. Sekretariat Prodi Akuntansi, terima kasih atas pelayananya selama penulis
kuliah.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
6. Dr. Ely Suhayati, S.E., M.Si., Ak selaku Dosen Wali 3AK5 yang selama ini telah membimbing kami semua dalam menyelesaikan studi di Universitas Komputer Indonesia.
7. Seluruh Pegawai PT. Bumi Bersama yang berada di jalan Mekar wangi Bandung, terutama Bpk Arif atas bantuan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis pada penelitian ini
8. Kepada Orang Tua Mamah dan kakak-kakakku tersayang, yang senantiasa tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti-hentinya mengalir untuk saya.
9. Lely Amelia terima kasih atas dukungan, semangat, perhatian, dan bantuannya selama penulis menyelesaikan penelitian ini.
10.Sahabat-sahabat Wawan Wahyudi dan Yuni Mustari yang bersama-sama berjuang menyelesaikan tugas akhir ini
(12)
v
membantu penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam tugas akhir ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Bandung, Agustus 2014 Penulis
Boyke Fitriadi NIM: 21311017
(13)
(14)
11
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi :
“ Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu”.
Menurut Sutarman (2009:5), dalam bukunya yg berjudul Pengantar
Teknologi Informasi :
“ Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama ”.
(15)
Menurut Jogiyanto (2009:34) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi :
“Sistem dapat di definisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen “.
Sistem dan prosedur merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat beberapa prosedur yang mengikutinya. Menurut (Mulyadi, 2010:5) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa
“ Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.”
Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan komponennya.
1. Pendekatan sistem pada prosedurnya
Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu.
(16)
2. Pendekatan sistem pada komponennya
Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi:
1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)
Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.
2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
(17)
3. Mempunyai Lingkungan (Environment)
Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.
4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
5. Mempunyai Masukan (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal
(18)
6. Mempunyai Pengolahan (processing)
Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan
Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.
8. Mempunyai Keluaran (output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:8) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi .Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut
(19)
1. Sistem abstak (abstractsystem) dan sistem fisik (physicalsystem).
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system)
adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system).
Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system)
Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closedsystem) dan sistem terbuka (opensystem).
Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
(20)
tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka
(open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat
terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.
2.1.4 Tujuan Sistem
Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013: 23) yang bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
“Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian “.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.
(21)
2.2 Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi:
“ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata ”.
Menurut Jogiyanto (2009 : 8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah :
“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar,
konsep,ide”.
Informasi Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
(22)
2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009 :20) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi, Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal
yang sangat domain yaitu: 1. Informasi harus akurat.
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Informasi harus tepat waktu.
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Informasi harus relevan.
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
(23)
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11),dalam bukunya yang berjudul Analisis
dan Desain Sistem Informasi “Nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai
bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.3 Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Agus Mulyanto (2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para ahli,
diantaranya:
1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi antar prosedur
kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “Kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
(24)
3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “ Suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “Sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan
informasi untuk tujuan spesifik”.
5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “Kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software,
hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang
berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
2.3.2 Komponen Dasar Sistem Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009:31) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Konsep dan Aplikasi menyatakan bahwa “Sistem informasi terdiri
dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi”. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Berikut merupakan penjelasan komponen dari sistem informasi :
(25)
A. Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
B. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.
C. Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.
D. Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
(26)
E. Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software
pengendali, serta prosesor antar jaringan.
2.4 Konsep dasar Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena
akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelanggarakannya dan pihak luar untuk mengambil keputusan.
Akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternatif tindakan.
2.4.1 Pengertian Akuntansi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian akuntansi, dalam bukunya Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:02) yang berjudul Akuntansi
Keuangan mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:
Menurut American Institute of Certified Public Accountants : “Akuntansi adalah seni pencatatan,penggolongan,dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan denngan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut“.
(27)
Menurut Niswonger, Fess dan Warren yang diterjemahkan oleh Marianus
Sinaga menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah proses mengenali,mengukur
dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan”.
Menurut APB : “Aktivitas jasa.Fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitas,terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik,dalam membuat pilihan di antara alternative tindakan yang ada“.
Menurut Mursyidi (2010:17) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Dasar :“Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data
keuangan,memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan“.
Definisi menurut Soemarso (2009:14) dalam buku yang berjudul Akuntansi Suatu
Pengantar yang menerangkan bahwa:
“Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya
perusahaan secara efisien”.
Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses sistematis untuk megidentifikasi, melakukan pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak ekstemal dan internal.
(28)
2.4.2 Tujuan dan Fungsi Akuntansi
Menurut Sri Dewi Anggadini dan Ely Suhayati (2009:3) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan bahwa akuntansi mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi atau perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar perusahan, dan fungsi akuntansi adalah untuk menghitung laba yang dicapai perusahaan kemudian menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan oleh para pemilik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi keuangan.
2.5 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi.
2.5.1Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi :
“Kumpulan atau group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan“.
(29)
Menurut Laudon di dalam Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi (2013:52) , sistem informasi akuntansi yaitu:
“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan ”.
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian kegiatan administrative perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari .
2.5.2Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Bagi suatu perusahaan, SIA dibangun dengan tujuan utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat mengambil keputusan. Ada tiga fungsi sistem informasi akuntansi yaitu sebagai berikut :
Menurut Azhar Susanto (2013: 8 ) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah :
1 .Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari
2. Mendukung proses pengambilan keputusan
3.Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya
(30)
2.6 Transaksi
2.6.1 Pengertian Transaksi
Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kuitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi akuntansi adalah semua kejadian yang melibatkan unsur lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Menurut Skousen (2009:71) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Akuntansi Keuangan“ menyatakan bahwa :
“Pertukaran barang dan jasa ( baik individu , perusahaan -perusahaan dan organisasi lain )kejadian lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis “.
(31)
Menurut Mursyidi (2010:39) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Dasar menyatakan bahwa :
“Kejadian yang terjadi dalam dunia bisnis tidak hanya jual beli , pembayaran dan penerimaan uang namun juga akibat adanya kehilangan , kebakaran , arus dan peristiwa lain yang dapat dinilai dengan uang “.
Oleh karena itu transaksi dalam akuntansi adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diukur dengan uang.
Menurut Azhar Susanto (2013 : 8 ) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Informasi Akuntansi menyatakan bahwa : “Transaksi merupakan peristiwa
terjadinya aktivitas bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan“.
2.6.2 Jenis-Jenis Transaksi
Suatu perusahaan agar dapat eksis, perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan. Ada dua macam transaksi yaitu transaksi akuntansi dan non akuntansi.
1.Transaksi Akuntansi
Transaksi akuntansi adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang berakibat adanya pertukaran antara sesuatu yang memiliki nilai ekonomi bagi perusahaan. Transaksi akuntansi yang terjadi secara formal ditangani oleh SIA , karena banyak transaksi-transaksi akuntansi didalamnya
(32)
2.Transaksi Non Akuntansi
Transaksi Non Akuntansi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dan dilakukan perusahaan tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak pertukaran nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya .
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa transaksi adalah kejadian aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan , transaksi harus dapat dinilai dengan uang dan disajikan dalam dokumen.
2.7 Pembelian
Pembelian merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produk atau bahan baku produk yang didapat dari pemasok atau supplier
2.7.1 Pengertian Pembelian
Adapun pengertian pembelian menurut beberapa ahli , diantaranya sebagai berikut :
Menurut Soemarso .S.R (2009 : 208) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
suatu pengantar menyatakan bahwa :
“ Pembelian adalah (purchasing) akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam suatu periode “
(33)
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:417), yaitu: “ Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or
services.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
Pendapat lainpun dikemukakan oleh Susan Irawati (2008:64) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan yang menyatakan bahwa pembelian adalah:
“Suatu kegiatan untuk memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar, sehingga dilakukan pembayaran atas sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk kelangsungan operasional perusahaan” .
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya dimulai dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang.
2.7.2 Jenis-jenis Pembelian
Jenis-jenis pembelian menurut La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi” adalah sebagai berikut : 1. Pembelian secara kontan
Yaitu pembelian dilaksanakan secara cash dan carry. 2. Pembelian secara kredit
(34)
3. Pembelian secara tender
Pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai yang cukup besar. 4. Pembelian dengan cara impor
Pembelian yang menggunkan prosedur impor dengan memanfaatkan L/C (Letter Of Credit).
5. Pembelian di pasar berjangka
Pembelian untuk barang-barang yang telah memiliki standar kualitas yang ditawarkan di pasar berjangka, selain telah terjamin juga menutup kemungkinan kerugian adanya kenaikan harga (hegding).
6. Pembelian secara komisi
Peberian barang bersifat titipan atas barang-barang yang terjual yang kemudian dibayar.
7. Pembelian secara cicilan (Leasing)
Suatu cara pembelian dimana harga atas barang dibayar secara mencicil setelah diperhitungkan bunga bank.
8. Pembelian kontrak
Suatu pembelian dengan menggunakan prosedur kontrak yang memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak.
9. Pembelian melalui perantara
Suatu jenis pembelian yang menggunakan komisioner atau makelar sebagai perantara dalam pembelian dan untuk jasa yang mereka berikan kepada penerima komisi/provisi.
Sedangkan menurut Mulyadi, (2010:299) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Akuntansi” jenis-jenis pembelian itu dapat digolongkan menjadi 2 yaitu a. Pembelian local adalah pembelian dari pemasok dalam negeri
(35)
2.8 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
2.8.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian berarti suatu sistem pembelian atau suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara kredit maupun secara tunai di dalam suatu organisasi / perusahaan yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan keputusan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas jasa yang dipersyaratkan.
Menurut(Zaki Baridwan, 2009:173) dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode:
“Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima.”
2.8.2 Fungsi yang terkait Pembelian
Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan , fungsi-fungsi yang dibentuk adalah fungsi gudang , fungsi pembelian , fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaaan
(36)
transaksi pembelian dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi ke berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi pembelian tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja. Beberapa fungsi terkait dan memiliki tanggung jawab serta wewenang dalam melaksanakan transaksi pembelian adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Gudang
Dalam prosedur pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan proyek yang dikerjakan. Pada beberapa perusahaan kontraktor fungsi gudang terkadang digantikan oleh bagian logistik proyek.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga alat dan material yang dibutuhkan, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. Pada perusahaan jasa kontraktor ini, fungsi pembelian dijalankan oleh bagian logistik kantor.
3. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaaan terhadap alat dan material beserta kuantitas barang yang diterima dari pemasok. Fungsi ini terkadang di rangkap oleh bagian logistik proyek. Hal ini karena barang maupun material yang dipesan langsung digunakan untuk
(37)
operasional, sehingga tidak memerlukan penyimpanan. Namun, agar sistem berjalan dengan baik, sebaiknya fungsi-fungsi tidak boleh dirangkap..
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat utang yang timbul dari transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bagian-bagian yang terkait memiliki fungsi, tanggung jawab dan tugas yang berbeda dalam melakukan transaksi pembelian.
2.8.2 Dokumen yang digunakan
Dalam melakukan sistem akuntansi pembelian tentu saja memerlukan dokumen guna menjamin keandalan dan tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut :
1. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang unutk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian alat atau material dengan jenis, jumlah, dan mutu yang diinginkan. Kemudian dokumen diotorisasi oleh yang memiliki wewenang dalam fungsi pembelian.
(38)
Di perusahaan jasa kontraktor, fungsi pembelian sering disebut juga bagian logistik kantor.
2. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaan tidak bersifat berulang kali terjadi yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
3. Surat Order pembelian / Surat Pesanan
Dokumen ini digunakan untuk memesan alat atau material kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen pesanan ini dibuat sebanyak empat rangkap , yaitu pertama , diserahkan kepada pemasok yang dipilih , kedua , diserahkan kepada bagian akuntansi disebut juga bagian pembelian kredit kantor , ketiga ke bagian penerimaan barang dan keempat , disimpan sebagai arsip.
4. Laporan penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barang-barang yang diterima pemasok telah memenuhi jenis , spesifikasi , mutu , dan kuantitas seperti yang tecantum dalam surat order pembelian.
5. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai
(39)
surat pemberitahuan kepada kreditur mengenai maksud pembayaran. Dokumen ini dibuat oleh fungsi atau bagian akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian.
Semua dokumen dalam transaksi pembelian sangat dibutuhkan sebagai alat yang membantu tingkat ketelitian dalam pencatatan akuntansi serta sebagai bukti terjadinya akuntansi.
2.9 Bahan Baku
2.9.1 Pengertian Bahan Baku
Menurut Mulyadi (2005:275) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Biaya menyatakan bahwa,
"Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan sendiri".
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan baku adalah bahan yang menjadi dasar terbentuknya suatu produk sehingga menjadi barang jadi yang menjadi persediaan bagi perusahaan dan menjadi aset lancar perusahaan, yang diperoleh dari pembelian pembelian lokal, impor atau pengolahan sendiri.
(40)
3.1 Flowchart
3.1.2 Pengertian Flowchart
Flowchart dipergunakan untuk menggambarkan proses kegiatan dalam
suatu organisasi. Flowchart berupa bagan untuk keseluruhan sistem termasuk kegiatan-kegiatan manual dan aliran atau arus dokumen yang dipergunakan dalam sistem.
Penggambaran flowchart harus menggunakan cara-cara dan ketentuan-ketentuan yang berlaku secara lazim dalam sistem informasi akuntansi, sehingga tidak menimbulkan kebebasan yang tidak mempunyai standar dalam menggambarkan sistem. Dalam sistem informasi akuntansi diperoleh kesepakatan dari pihak-pihak yang berkompeten untuk digunakannya standar simbol yang dipakai untuk menggambarkan bagan atau flowchart.
(41)
GAMBAR 2.1
Simbol Bagan Alir Dokumen
Dokumen rangkap Menggambarkan dokumen asli dan tembusannya
Berbagai dokumen Menggambarkan berbagai jenis dokumen yang
digabungkan bcrsama dalam satu paket
Catatan Menggambarkan caiatan akuntansi yang digunakan
untuk mencatat data vang direkam sebelumnya di dalam dokumen
Penghubung pada halaman yang sama
Menggambarkan alir dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri kekanan. Simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan pada halaman yang sama. Penghubung pada
halaman yang berbeda
Untuk menggambarkan bagan alir dokumen suatu sistem diperlukan lebih dari satu halaman.
Kegiatan manual Untuk menggambarkan kegiatan manual seperti :
menerima order, mengisi formulir,membandingkan dll
Keterangan/komentar Untuk menambahkan komentar agar pesan yang
disampaikan lebih jelas
13 A
(42)
Arsip sementara Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen
Arsip permanen Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen
secara permanen yang tidak akan diproses lagi On-line computer
process
Menggambarkan pengolahan komputer secara on-line
Keying, Typing Menggambarkan pemasukan data ke dalam
komputer melalui on-line terminal
Pita magnetic Menggambarkan arsip komputer yang
berbentuk pita magnetik
On-line storage Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk
on-line (di dalam memori komputer)
Keputusan Menggambarkan keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol |
Garis alir Menggambarkan arah proses pengolahan data
Persimpangan garis alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk
menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat melengkung
Pertemuan garis alir Digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah
satu garis mengikuti garis lainnya
Mulai/berakhir Menggambarkan awal dan akhir suatu sistem
akuntansi
Masuk ke sistem Menggambarkan kegiatan diluar sistem masuk ke
dalam alir sistem
Keluar ke sistem lain Menggambarkan kegiatan (di luar sistem) keluar dari
sistem
Sumber : Mulyadi. 2010 Sistem Akuntansi. Edisi 3. h. 60-63
Ya
Tidak
Dari pemasok
Ke sistem penjualan
(43)
3.1.3 Flowchart Sistem Akuntansi Pembelian
Sumber : Ida Bagus Teddy Prianthara , Sistem Akuntansi Konstruksi
(2009:94)
(44)
(45)
Keterangan Flowchart :
Bagian Gudang
Ketika Persediaan material ada pada reorder point, maka bagian gudang akan mempersiapkan Surat Permintaan Barang (alur a). Surat permintaan barang dibuat sebanyak tiga rangkap. SPB ini akan diotorisasi oleh kepala bagian gudang (alur b) . Satu akan diserahkan ke bagian penerimaan dan satunya akan disimpan sebagai arsip oleh bagian gudang (alur c)
Barang yang diserahkan oleh bagian pnerimaan bersama dengan surat penerimaan barang , akan dicocokan kembali dengan SPB (alur o). Kalau sudah sesuai, barang disimpan di gudang (alur p). Selanjutnya , barang yang dating ini dicatat ke dalam kartu persediaan (alur q).
Bagian Pembelian
Bagian pembelian ini menerima SPB dari bagian gudang , lalu bagian gudang akan melihat budget yang ada apakah bias melakukan pembelian (alur d). Kalau dinyatakan tidak bias , maka bagian pembelian akan mengembalikan SPB ini (alur f). Kalau dinyatakan bias maka bagian pembelian akan mempersiapkan Surat Order Pembelia (SOP) yang diotorisasi oleh kepala bagian pembelian (alur e). SOP ini dibuat dalam empat rangkap, satu diserahkan ke supplier , satu diserahkan ke bagian penerimaan , satu diserahkan ke bagian akuntansi , dan satu ;agi disimpan sebagai arsip (alur g).
(46)
Surat order pembelian yang diserahkan bagian pembelian, diterima dan digunakan supplier untuk mempersiapkan barang yang dipesan (alur h). Barang yang telah siap, dikirim bersama dengan faktur penjualan (alur i). Faktur ini sebanyak tiga rangkap, dua untuk bagian perusahaan yang memesan dan satu kembali ke supplier (alur j).
Bagian Penerimaan
Barang yang dikirim oleh supplier, diperiksa jumlahnya serta kesesuaiannya antara surat order pembelian, barang yang datang dengan faktur (alur k). Jika telah sesuai, maka bagian penerimaan mempersiapkan laporan penerimaan barang yang diotorisasi oleh kepala bagian penerimaan (alur l). Bagian penerimaan akan membuat laporan penerimaan dalam tiga rangkap (alur m). Satu untuk bagian gudang yang dikirim bersama material, satu dikirim ke bagian akuntansi,dan satu lagi disimpan sebagai arsip (alur n).
Bagian Akuntansi
Berbagai dokumen yang telah diterima oleh bagian akuntansi , dicatat dan dicocokan, SOP , faktur, dan laporan penerimaan barang dicocokan satu sama lain (alur r). Selanjutnya , dari dokumen bagian akuntansi mencatatnya ke dalam kartu utang (alur s). Dari kartu utang ini bagian akuntansi dapat melihat kapan utang terjadi dan kapan jatuh temponya (alur t ). Pada saat utang jatuh tempop , bagian akuntansi akan melakukan pembayaran utang dan membuat bukti kas keluar (alur u). Pada saat pembayaran utang bukti pengeluaran kas ini akan diarsipkan oleh bagian akuntansi (alur v dan alur w ).
(47)
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku ini dapat mempermudah mengentrykan dan memproses data / pembelian bahan baku yang terjadi pada perusahaaan dan dapat mempermudah untuk membuat laporan keuangan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari definisi-definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Pembelian adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi antara pihak yang membutuhkan atau mengolah aktiva produktif, barang dagangan, dan barang jasa lainnya dengan pihak supplier. Bahan baku merupakan bahan dasar yang di gunakan untuk membuat sesuatu, untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang diberikan.
(48)
45
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:38) mendefinisikan objek penelitian dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif sebagai berikut:
“ Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya “.
Sedangkan menurut I Made Wirartha (2009:39) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Sosial Ekonomi menyatakan bahwa:
“ Objek penelitian (variable penelitian ) adalah karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu
yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum memilih variabel untuk diteliti harus melakukan pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti sehingga permasalahan yang akan dirancang dapat diketahui terlebih dahulu untuk penelitian lebih lanjut.
(49)
Objek penelitian merupakan suatu kondisi yang menggambarkan atau menerangkan suatu situasi dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu penelitian adapun subjek dalam penelitian ini adalah PT Bumi Bersama. Perusahaan ini adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang kontraktor.
Objeknya sesuai dengan penelitian yang penulis ambil dalam tugas akhir ini yaitu “ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA TRANSAKSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BUMI BERSAMA”. Dalam penelitian ini penulis akan mengumpulkan data mengenai pembelian.
Penelitian dilaksanakan pada PT.BUMI BERSAMA dengan mengadakan tanya jawab serta menganalisis data-data yang didapat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data yang terjadi pada PT.BUMI BERSAMA
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D menyatakan bahwa:
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Selanjutnya pengertian metode penelitian menurut Sujoko, Stevanus, dan Yuliawati (2009:7) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Akuntansi:
Mengungkap Fenomena Dengan Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif
(50)
“ Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan data dan menganalisis data”.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh data dan fakta yang diperlukan berkaitan dengan tujuan dan judul yang diambil dalam laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan membandingkan teori yang berlaku yaitu teori umum (grand
teori) tentang variabel penelitian dengan pelaksanaannya diperusahaan tempat
penelitian.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan proses penelitian yang berdasarkan metodologi yang menyelidiki fenomena sosial untuk menemukan teori dari lapangan dengan menggunakan metode berpikir induktif.
Sedangkan pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono dalam buku
“Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” (2009:35) menyatakan
bahwa :“Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lainnya”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif merupakan suatu cara penelitian dengan menggunakan satu variabel tanpa menggunakan variabel lain sebagai perbandingan dan menggambarkan atau menguraikan secara jelas mengenai objek yang diteliti. Dan metode verifikasi yang bersifat kualitatif
(51)
yaitu hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Tujuan dari penelitian ini mengungkap fakta dan keadaan yang terjadi saat penelitian.
3.2.1 Tehnik Pengumpulan Data
Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Metode pengumpulan data sangat erat hubungannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Menurut Riduwan (2011:51) dalam bukunya yang berjudul Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi,
dan Bisnis , pengertian dari teknik pengumpulan data adalah :
“Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data ”.
Masalah memberi arah dan mempengaruhi penetuan metode pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode observasi, wawancara , dokumentasi , kepustakaan .
1. Studi Lapangan(Field Research)
Menurut Danang Sunyoto (2013:22), pengertian studi lapangan adalah :
“ Studi lapangan adalah suatu metode yang dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
(52)
a.Wawancara (Interview)
Menurut S. Nasution (2010 : 113) dalam bukunya yang berjudul Metode
Research menjelaskan bahwa wawancara adalah
“ Suatu bentuk komunikasi atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dalam keadaan saling berhadapan atau melalui
telepon ”.
Wawancara ditujukan kepada para manager (atau yang setingkat) atau pengambil keputusan maupun owner. Yaitu mengumpulkan data dengan cara tanya-jawab langsung dengan yang berwenang yang ada kaitannya dengan objek penelitian. Dari hasil wawancara penulis akan memperoleh data mengenai gambaran umum dan sejarah perkembangan perusahaan. Adapun jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi tersetruktur, yaitu wawancara yang dilakukan secara terbuka, subjek bebas mengemukakan jawaban, namun tetap dibatasi oleh tema dan alur pembicaraan agar tidak melebar ke arah yang tidak diperlukan.
Untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik dari sistem pencatatan transaksi proyek dan laporan yang dihasilkan, maka pertanyaan wawancara dikelompokkan dalam : Dokumen transaksi dan sistem pencatatan transaksi, bertujuan untuk mengidentifikasi dokumen-dokumen transaksi yang ada dalam pelaksanaan proyek dan sistem pencatatan yang diterapkan termasuk pembelian bahan baku
Transaksi biaya material, bertujuan untuk mengidentifikasi mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi untuk item biaya material dan sistem pencatatannya
(53)
b. Dokumentasi
Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:105) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa :
“Dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai sumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya dan karya piker”.
Dengan teknik dokumentasi ini , penulis mengumpulkan dan menganalisa data-data penting tentang PT BUMI BERSAMA, terutama yang berhubungan dengan pembelian. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari macam – macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan. c .Observasi
Menurut Djam’an Satori ( 2011:105 ) dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Kualitatif observasi adalah
“ Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian untuk mengetahui keberadaan objek , situasi , konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian “.
2. Kepustakaan (Library Research)
Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:105) menjelaskan bahwa :
“ Studi kepustakaan merupakan pendukung penelitian yang berasal dari pandangan-pandangan ahli dalam bentuk yang tertulis berupa referensi
(54)
Yaitu pengumpulan data berdasarkan informasi dari buku-buku, artikel, dokumen, dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang ada serta mempelajari bagaimana literatur yang relevan dengan masalah yang dihadapi, sehingga akan mendukung dan dapat dijadikan sebagai landasan dalam pemecahan masalah. Selain itu literatur juga dimaksudkan untuk mempermudah dalam penilaian dan pengamatan masalah yang dihadapi.
3.2.2 Sumber Data
Pemilihan informan dilakukan dengan mencari sumber dari pihak-pihak terkait. Informan yang tepat, diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Sumber Informasi dalam penelitian ini adalah Ibu Lely Amelia yaitu Komisaris pada PT.Bumi Bersama. Selain itu informan kunci yang lain adalah staf-staf di divisi keuangan dan gudang untuk dimintai keterangan.
Data adalah serangkaian informasi verbal dan nonverbal yang disampaikan kepada peneliti untuk menjelaskan perilaku ataupun peristiwa yang sedang menjadi fokus penelitian.
Pengertian sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian adalah sebagai berikut :
“ Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.”
(55)
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2009 : 137) dalam buku “Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” pengertian data primer adalah :
“Sumber data yang berlangsung memberikan data kepada pengumpul data.”
2.Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2010:193) dalam bukunya yang berjudul
Metode penelitian kualitif dan kuantitatif sumber sekunder adalah:
“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen”.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer didapatkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari perusahaan. Data primer yang dikumpulkan merupakan jawaban dari karyawan atau staff perusahaan. Adapun sumber data yang diperlukan yaitu dokumen dari perusahaan berupa faktur-faktur pembelian dari supplier dan merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain.
(56)
1
ABSTRAK
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) diterapkan hampir diseluruh aktivitas bisnis perusahan. Salah satu aktivitas bisnis perusahaan jasa kontraktor yang paling pokok adalah aktivitas pembelian bahan baku, karena bahan baku merupakan bahan yang akan digunakan untuk membuat barang jadi (bangunan). Sehingga tujuan penulis adalah menganalisis SIA pada transaksi bahan baku di PT.Bumi Bersama, mengetahui peranan SIA terhadap pengambilan keputusan manajemen dalam melakukan pembelian bahan baku dan mengetahui pencatatan fungsi pembelian apakah telah terorganisir dengan baik.
Dalam penelitiannya penulis mengunakan metode deskriptif dengan menggambarkan melalui penggunaan Bagan Alir Dokumen dan verifikasi teori dengan membandingkan dengan teori umum. Transaksi pembelian melibatkan bagian-bagian permintaan (logistic), pembelian, penerimaan, hutang dagang dan pengeluaran kas. Sistem informasi akuntansi pembelian mencakup prosedur permintaan pembelian, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pencatatan penerimaan barang dan prosedur pencatatan pembayaran.
Hasil analisis SIA yang diterapkan PT. Bumi Bersama, berupa temuan,resiko dari temuan tersebut, dan rekomendasi yang disajikan dalam bentuk laporan. Simpulan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan sistem informasi pendapatan yang berjalan sesuai dengan prosedur-prosedur dan dapat dikatakan cukup baik. Selain itu hanya terdapat beberapa kelemahan yang harus diperbaiki untuk menunjang kinerja perusahaan agar lebih maksimal dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan
KataKunci : Sistem Informasi Akuntansi Pembelian , Transaksi , Bahan Baku
ABSTRACT
Accounting Information Systems (SIA) is applied in nearly all the company's business activity. One of the business activity of the company outsources most principal activity is the purchase of raw materials, because the raw material is a material that will be used to make finished goods (buildings). So the author's purpose is to analyze the SIA on raw materials transactions in PT.Bumi Bersama, determine the role of SIA to the management decision-making in the purchase of raw materials and determine whether the purchase of the recording function has been well organized.
In his research, the author uses descriptive method to describe through the use Flow Chart document and verify the theory by comparing with general .Transaction theory involves the purchase of parts requests (logistics), purchasing, receiving, accounts payable and cash disbursements. Purchase accounting information systems include the purchase request procedure, procedure purchase order, goods receipt procedure, the procedure of recording the receipt of goods and payment recording procedures.
The results of the analysis are applied SIA PT. Bumi Bersama, in the form of findings, the risk of these findings, and recommendations presented in the form of a report. The conclusions of this study is overall running revenue information system in accordance with the procedures and
(57)
2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan agar dapat menyajikan informasi keuangan yang baik maka dibutuhkan sistem akuntansi yang baik pula. “ Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk mengadakan barang yang diperlukan oleh perusahaan.” (Mulyadi, 2010:299) Sistem informasi merupakan komoditas yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem informasi akan membantu dalam operasi dan pengambilan keputusan sehari-hari.
Sistem informasi juga diperlukan dalam pengadaan bahan baku untuk kelancaran proses pembelian bahan baku dari pemasok serta kepada pembeli. Prosedur pembelian bahan baku melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar pelaksanaan pembelian bahan baku dapat diawasi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya kekacauan-kekacauan dalam prosedur pembelian bahan baku adalah lemahnya pengendalian intern pada sistem dan prosedur yang mengatur suatu transaksi.
Dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi pembelian di PT. BUMI BERSAMA belum dijalankan sepenuhnya sesuai dengan standar operasional perusahaan, sehingga pengolahan akuntansi secara manual memiliki lebih banyak resiko. Misal, dalam hal yang paling sederhana yaitu penginputan jurnal, seringkali terjadi penggandaan, atau dua kali input dengan nomor atau kode voucher yang sama tapi transaksi yang berbeda. Hal ini dapat berakibat pada tidak balance-nya buku besar dan laporan keuangan yang dibuat nantinya dan keterlambatan informasi pada satu bagian di perusahaan, akan memperlambat kinerja bagian yang lain,
dalam penerimaan barang coordinator gudang tidak dapat mencocokkan barang yang sudah dipesan oleh bagian pembelian melainkan hanya dengan surat jalan yang diterbitkan oleh pemasok.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini. Dalam pembatasan masalah yang tepat dan benar, maka arah dari pembahasan masalah akan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
1. Keterlambatan bagian gudang didalam menyampaikan informasi atau data yang tidak sesuai sehingga terjadi keterlambatan didalam penginputan data di sistem informasi akuntansi pembelian. 2. Masalah kebijakan perusahaan
dalam pencatatan pada prosedur transaksi pembelian yang belum sepenuhnya sesuai dengan standar operasional perusahaan
1.2.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah adalah untuk mengidentifikasi persoalan yang diteliti secara jelas, dan untuk mencari jawaban dari persoalan yang ingin dipecahkan. Arti penting dari perumusan masalah adalah sebagai pedoman bagi tujuan dan manfaat penelitian dalam rangka mencapai hasil laporan yang sesuai dengan ketentuan. Bedasarkan hal tersebut maka, rumusan masalah yang akan diteliti adalah
1. Bagaimana cara pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada transaksi pembelian bahan baku pada PT. Bumi Bersama.
2. Bagaimana sistem informasi akuntansi dalam pencatatan transaksi pembelian bahan baku pada PT. Bumi Bersama
(58)
3
akuntansi pada transaksi pembelian bahan baku yang berlaku di PT.Bumi Bersama 1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian berdasarkan maksud dari penelitian sistem informasi akuntansi pada transaksi pembelian bahan baku yang berlaku di PT.Bumi Bersama. Adapun tujuan dari laporan Tugas akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada transaksi pembelian di PT.Bumi Bersama.
2. Mengetahui sistem informasi akuntansi dalam pencatatan transaksi pembelian bahan baku di PT.Bumi Bersama.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan kontraktor PT.BUMI BERSAMA yang beralamat di jalan Taman Mekar Agung no. 01/B Bandung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem informasi manajemen yang mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi. 2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi :
“Kumpulan atau group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan“.
2.3 Pengertian Transaksi
Transaksi adalah situasi atau
kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kuitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi.
Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi
(59)
4
tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Menurut Skousen (2009:71) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Akuntansi Keuangan “ menyatakan bahwa :
“Pertukaran barang dan jasa ( baik individu , perusahaan-perusahaan dan organisasi lain )kejadian lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis “.
2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian berarti suatu sistem pembelian atau suatu sistem transaksi untuk mendapatkan barang-barang baik secara kredit maupun secara tunai di dalam suatu organisasi / perusahaan yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan menyediakan suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan keputusan. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas jasa yang dipersyaratkan.
Menurut(Zaki Baridwan, 2009:173) dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi Penyusunan Prosedur dan
Metode:
“Prosedur pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Proses ini dimulai dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang dibeli diterima.” 2.4.1 Fungsi yang terkait Pembelian
Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan
bahan. Untuk melaksanakan transaksi pembelian dalam perusahaan , fungsi-fungsi yang dibentuk adalah fungsi gudang , fungsi pembelian , fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaaan transaksi pembelian dilakukan untuk membagi berbagai tahap transaksi ke berbagai unit organisasi yang dibentuk, sehingga semua tahap transaksi pembelian tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja. Beberapa fungsi terkait dan memiliki tanggung jawab serta wewenang dalam melaksanakan transaksi pembelian
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:38) mendefinisikan objek penelitian dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif sebagai berikut:
“ Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya “. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum memilih variabel untuk diteliti harus melakukan pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti sehingga permasalahan yang akan dirancang dapat diketahui terlebih dahulu untuk penelitian lebih lanjut 3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D menyatakan bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
(60)
5
diperlukan berkaitan dengan tujuan dan judul yang diambil dalam laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan membandingkan teori yang berlaku yaitu teori umum (grand teori) tentang variabel penelitian dengan pelaksanaannya diperusahaan tempat penelitian.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan proses penelitian yang berdasarkan metodologi yang menyelidiki fenomena sosial untuk menemukan teori dari lapangan dengan menggunakan metode berpikir induktif.
3.2.1 Tehnik Pengumpulan Data
Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Metode pengumpulan data sangat erat hubungannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Menurut Riduwan (2011:51) dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Statistika Untuk Penelitian:
Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi,
dan Bisnis , pengertian dari teknik
pengumpulan data adalah :
“Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data ”.
Masalah memberi arah dan mempengaruhi penetuan metode pengumpulan data. Salah satu cara untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode observasi, wawancara , dokumentasi , kepustakaan .
1. Studi Lapangan(Field Research) Menurut Danang Sunyoto
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ”.
a.Wawancara (Interview)
Menurut S. Nasution (2010 : 113) dalam bukunya yang berjudul Metode
Research menjelaskan bahwa wawancara
adalah
“ Suatu bentuk komunikasi atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dalam keadaan saling berhadapan atau melalui telepon ”.
b. Dokumentasi
Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:105) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa :
“Dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai sumber, tetapi memperoleh informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya dan karya piker”.
Dengan teknik dokumentasi ini , penulis mengumpulkan dan menganalisa data-data penting tentang PT BUMI BERSAMA, terutama yang berhubungan dengan pembelian. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari macam – macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan.
c .Observasi
Menurut Djam’an Satori ( 2011:105 ) dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif observasi adalah
“ Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian untuk mengetahui keberadaan objek , situasi , konteks dan maknanya
(1)
transaksi sudah menggunakan dokumen standar untuk masing-masing kontraktor. Dengan adanya dokumen standar ini membantu
kemudahan dalam pembacaan
data, konsistensi, akurasi dan keaslian data dari laporan yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi proyek.
Dalam pelaksanaan Sistem
Informasi Akuntansi pada Transaksi Pembelian bahan baku di PT.Bumi Bersama sudah cukup berjalan dengan baik dimana Pelaksanaan
Sistem informasi akuntansi
transaksi akuntansi pembelian
bahan baku pada PT. Bumi
Bersama sudah sesuai dengan pokok-pokok prosedur yang ada dan sesuai dengan alur flow chart yang ada.
2. Sistem informasi akuntansi dalam
melakukan pencatatan yang
dilakukan kontraktor belum
maksimal dimana kontraktor belum sama sekali melakukan pencatatan
material yang terbuang.
Inventarisasi yang sudah dilakukan kontraktor hanya sebatas pada
penerimaan material dan
pengeluaran material yang
digunakan untuk pelaksanaan
proyek. Belum melakukan
pencatatan biaya dalam setiap item pekerjaan dan belum ada yang
mendistribusikan biaya tidak
langsung dalam setiap item
pekerjaan. Pencatatan biaya
langsung ini digunakan untuk
dibandingkan biaya yang
dianggarkan.
5.2. Saran
1. Perlu dilakukannya evaluasi secara
berkala atas sistem informasi
akuntansi pembelian dan
persediaan bahan baku yang telah
diimplementasikan sehingga
perusahaan dapat mengembangkan sistem ini sesuai dengan keinginan
user dan perubahan yang terjadi
pada perusahaan di masa
mendatang.
2. Sebaiknya sistem pencatatan
transaksi akuntansi pembelian pada PT. Bumi Bersama harus benar-benar dirancang sesuai kebutuhan
dan dijalankan sesuai dengan
fungsi dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan
dalam pencatatan transaksi
akuntansi pembelian dan perlu dievaluasi secara menyeluruh untuk
mengetahui apakah sistem
prosedur tersebut dapat
mengefektivkan pencatatan
transaksi akuntansi pembelian atau
tidak, sehingga prosedur
pencatatan transaksi akuntansi
pembelian barang jadi lebih akurat .
VI. DAFTAR PUSTAKA
Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Azhar Susanto, 2013. Sistem Informasi
Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
Bodnar,George H , 2006, Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi Sembilan Yogyakarta : ANDI
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2011.
Metode Penelitian Kualitatif ,
Bandung :Alfabeta
Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi darmaji dan
Yuliawati Tan.2008. Metode
Penelitian Akuntansi: Mengungkap
Fenomena Dengan Pendekatan
Kuantitatif Dan Kualitatif.
Yogyakarta, Indonesia: graha Ilmu Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2009.
Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama Yogyakarta: Graha ilmu
Ida Bagus dan Teddy Prianthara , 2010
Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa Kontruksi , Bandung : Graha lmu
Jogiyanto, 2009. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Publisher
La Midjan dan Azhar Susanto, 2009. Sistem
Informasi Akuntansi, Jakarta:
(2)
Lexy J. Moloeng, 2009 . Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Mulyadi, 2010 . Sistem Akuntansi .Salemba
Empat.Jakarta: PT. Salemba Empat.
Mursyidi, 2010. Akuntansi Dasar. Bogor:
Ghalia Indonesia
Nana Syaodih Sukmadinata, 2010 Metode
Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
Reeve,James M, 2009. Pengantar
Akuntansi-Adaptasi Indonesia,
Jakarta: Salemba Empat
Riduwan dan Sunarto . 2011 . Pengantar
Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis . Bandung : Alfabeta
S. Nasution, 2011. Metode Research
(Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara,
Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu
Pengantar. Buku Satu Edisi Lima, Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: CV. Alfabeta,
Suharsimi Arikunto, 2010 Prosedur
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta
Sutarman, 2009. Pengantar Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Bumi Aksara
Zaki Baridwan, 2009. Prosedur dan Metode
Penyusunan Sistem Akuntansi.
(3)
Flowchart Prosedur Pembelian
Supplier Pembelian
Pelaksana Lapangan Kepala Proyek Manager Akuntan ADM
Membuat PO C C Paraf D B 3 PO 2 PO 1 PO 3 PO 2 PO 1 PO 3 PO Paraf Manager
2 PO Paraf Manager
1 PO Paraf Manager
D 3 POPM 2 POPM 1 POPM E F G F 2 POPM Arsip G 3 POPM Arsip Selesai 1 POPM E Arsip Mulai Meminta barang persediaan ke kepala proyek A A Mengecek Barang Tersedia atau Tidak Tidak Melakukan Order Melaporkan kepada bagian pembelian A Selesai Tidak Ya
Gambar 4.3 Flowmap prosedur pembelian
Keterangan:
PO = Purchase Order
POPM = Purchase Order Paraf Manager
DO = Delivery Order
(4)
Flowchart prosedur pembayaran pembelian
Manager Adm Proyek
Keuangan Perusahaan
Mulai
Pemesanan
Catatan Harga
A
A
Catatan Harga
Diperiksa
Catatan Harga
B
B
Catatan Harga
Pembayaran
Jenis Pembayaran
Langsung Pembayaran Kredit Tunai
C
C
Langsung Pembayaran
Selesai
Melakukan pembayaran dengan transver
atau giro
Melakukan pembayaran langsung
(5)
Flowchart penerimaan barang
Adm Proyek Logistik
Logistik
Mulai
2
DO PO
A Beserta Barang
1 DO
C
1 DO Paraf Logistik
Arsip
A
2 DO
1 DO
PO
Mengecek barang sesuai PO & DO Beserta
Barang
PO 2
DO 1 DO
Membandingkan Do & PO
Menandatangani Surat Jalan
2 DO Paraf Logistik
1 Do Paraf Logistik
C D
D
2 DO Paraf Logistik
Arsip
(6)