Dani Zulhaidar, 2013 Analisis Produktivitas Parsial Tenaga Kerja, Modal, Material, Dan Energy
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Konsep produktivitas dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasi. Dimensi individu melihat produktivitas dalam
kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu
yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi organisasi melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara
masukan input dan keluaran output. Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas
tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Kedua pengertian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode
pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik
kepribadian individu bersifat kompleks, sedangkan yang kedua disebabkan masukan-masukan sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang
berbeda-beda. Banyak yang mempengaruhi produktivitas, yaitu faktor langsung dan tidak
langsung namun yang akan saya bahas mengenai produktivitas dimensi organisasi dalam produksi yang kaitannya dengan manajemen operasional dengan
penggunaan fasilitas operasional yang mempengaruhi output produksi diantaranya adalah: tenaga kerja, modal, material dan energi.
Dani Zulhaidar, 2013 Analisis Produktivitas Parsial Tenaga Kerja, Modal, Material, Dan Energy
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Produktivitas perusahaan tidak dapat diketahui begitu saja tanpa adanya pengukuran, gejala-gejala seperti meningkatnya hasil produksi, menurunnya hasil
produksi, kenaikan biaya operasional tidak dapat dikatakan sebagai peningkatan produktivitas maupun penurunan produktivitas. Gejala-gejala tersebut dapat dianggap
sebagai gejala yang mempengaruhi produktivitas. Ada banyak cara untuk mengukur produktivitas diantaranya dengan membandingkan output dengan input, kemudian
berdasarkan perubahan produktivitas periode waktu tertentu yang biasa diukur dengan menggunakan pengukuran angka indeks hingga dapat terlihat peningkatan
atau penurunan yang terjadi. Terdapat dua model pengukuran angka indeks yaitu model Mundel dan model APC. Dari kedua model pengukuran angka indeks tersebut
memiliki cara pengukuran berbeda yang akan dijelaskan dengan rumus berikut: Model Mundel
Model APC
{ }
⁄ ⁄
⁄ Pada model Mundel AOMP menyatakan output agregat untuk periode yang
diukur, RIMP menyatakan input agregat untuk periode yang diukur, AOBP menyatakan. Output agregat untuk periode dasar, dan RIBP menyatakan input
agregat untuk periode dasar. Sedangkan pada model APC indeks produktivitas dapat diperoleh dengan membagi indeks profitabilitas yang merupakan hasil dari
Dani Zulhaidar, 2013 Analisis Produktivitas Parsial Tenaga Kerja, Modal, Material, Dan Energy
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
perbandingan antara hasil penjualan dengan biaya-biaya dengan indeks perbaikan harga yang merupakan perubahan dalam harga output perusahaan terhadap input.
Jika saya sederhanakan menjadi rumus yang kedua maka O
2
menyatakan output periode yang diukur, I
2
menyatakan input periode yang diukur, O
1
menyatakan output periode dasar, dan I
1
menyatakan input periode dasar. Sekilas rumus APC yang disederhanakan hanya istilahnya saja yang berbeda sedangkan konsep
pengukurannya sama dengan model Mundel, namun perbedaan terdapat pada pengukuran input periode yang diukur. Jika pada model mundel input yang diukur
dinilai berdasarkan nilainya sendiri maka pada model APC input yang diukur berdasarkan nilai harga periode dasar dengan anggapan harga konstan.
Karena perbedaan cara pengukuran angka indeks ini, maka berdasarkan data yang ada harus ada solusi pengukuran angka indeks mana yang lebih mudah
digunakan dalam kasus pengukuran produktivitas PT. PUMARIN. Jika hasil pengukuran menunjukan penurunan maka harus dilakukan analisis
untuk mencari penyebab atau masalah yang menimbulkan penurunan tersebut.
1.2.2. Rumusan Masalah