Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Rinal Taufik Nurfalah, 2014 PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAKBOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “penelitian Eksperimen adalah hanya jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variable pertama, dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat”. Dari pernyatan ahli diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki satu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Maka dalam metode eksperimen harus ada dua faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variable bebas adalah Imajery Training untuk pengaruhnya terhadap variable terikatnya yaitu keterampilan hasil shooting sepak bola.

G. Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Hatch dan Farhady Sugiyono, 2011, hlm. 3 bahwa “Variabel adalah atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Umar 2003, hlm. 50 bahwa “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. “Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Imajery Training yang disimbolan dengan “X”. 2. Variabel Terikat Sebagaimana dikemukakan oleh Umar 2003, hlm. 50 bahwa “Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. “variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keterampilan Hasil Shooting Sepakbola yang disimb olkan dengan “Y”.

H. Program Latihan

Pada penyusunan program ini, ada dua program yang akan dilakukan dalam melakukan treatment kepada para sampel yang akan diuji, yang pertama latihan untuk melakukan imajery : Rinal Taufik Nurfalah, 2014 PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAKBOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Cari tempat yang tenang sehingga tidak akan terganggu, ambil posisi yang nyaman dan usahakan relaks. 2. Imajinasi yang diberikan harus positif dan berhasil, jangan negative. 3. Mengikutsertakan sebanyak mungkin penginderaan. 4. Berimajinasi secara keseluruhan. 5. Akhiri latihan ini dengan bernafas dalam-dalam, membuka mata dan kembali menyesuaikan diri dengan lingkungan. Berikut ini disajikan pelaksanaan latihan imagery yaitu menggambarkan atau membayangkan keseluruhan pola teknik sejak awal hingga akhir atau tentang bagian-bagian tertentu. Contoh seorang pemain olahraga melakukan latihan imagery: 1. Duduk di tempat yang nyaman; kaki dan tangan jangan disilangkan. Setelah mendapatkan posisi yang santai, tutup mata anda dan cobalah mengingat suatu penampilan permainan sepak bola ketika anda melakukan shooting. Bayangkan kejadian itu segamblang mungkin. 2. Bayangkan anda melakukan shooting; dimulai dengan posisi kaki, mengayunkan kaki, memikirkan sasaran, saat perkenaan dan masuk sesuai sasaran. program latihan Imajery Training Sumber : Penulis. Tabel 3.1 Program Latihan Imajery Shooting Kelompok Eksperimen Sumber : Penulis Minggu Pertemuan Imajery Bentuk Latihan Waktu I 1-3 Bayangkan anda membayangkan seolah-olah Latihan Shooting Menggunakan 0-2 menit

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN FIRTS TIME SHOOTING DAN LATIHAN GOAL TO GOAL SHOOTING GAME TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PADA ATLET SEPAK BOLA U-15 SSB PATRIOT MEDAN 2015.

0 4 21

PENGARUH CORE STRENGTH TRAINING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 10-13 Pengaruh Core Strength Training Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Pemain Sepak Bola Usia 10-13 Tahun Di Ssb Madya Pemda Surakarta.

0 3 15

PENGARUH CORE STRENGTH TRAINING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA Pengaruh Core Strength Training Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Pemain Sepak Bola Usia 10-13 Tahun Di Ssb Madya Pemda Surakarta.

0 4 17

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING DARI OPERAN DENGAN LATIHAN SHOOTING SETELAH MENGGIRING TERHADAP PENINGKATAN HASIL SHOOTING ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) USIA 14-15 TAHUN JAHARUN B MUDA KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2014.

0 3 29

UPAYA MENINGKATKAN HASIL SHOOTING MELALUI VARIASI BENTUK LATIHAN SHOOTING AFTER A DRIBBLE PADA ATLET SEPAK BOLA SSB HIZBUL WATHAN UMUR 13-14 TAHUN 2012.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL SHOOTING MELALUI VARIASIBENTUK LATIHAN SHOOTING AFTER A BACK PASSPADA ATLET SEPAK BOLA SSBSAMPALI PUTRA UMUR 13-14 TAHUN 2013.

0 3 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL SHOOTING MELALUI VARIASI BENTUK LATIHAN SHOOTING AFTER A DRIBBLE PADA ATLET SEPAK BOLA SSB GUMARANG UMUR 13-14 TAHUN 2012.

0 3 34

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING AFTER A CENTERING PASS DENGAN LATIHAN SHOOTING AFTER A DRIBBLE TERHADAP PENINGKATAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA PADA ATLET USIA 14-15 TAHUN SSB HARAPAN BANGSA TAHUN 2012.

0 0 21

PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN KONSEP BEEF TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING BOLA BASKET PEMULA Oleh:.

2 25 82

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

0 1 8