152
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada bab terdahulu telah di deskripsikan dan di analisa data-data mengenai pelaksanaan model pelatihan kewirausahaan masa persiapan pensiun bagi karyawan PT.
Pupuk Kaltim yang diselenggarakan oleh Muvi Consulting. Maka pada bab ini peneliti membuat kesimpulan, implikasi, rekomendasi dan keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan
Hasil analisis kualitatif penelitian ini menunjukan bahwa model pelatihan masa persiapan pensiun PT. Pupuk Kaltim yang telah dilaksanakan oleh Muvi Consulting
telah mendekati kebenaran teori, karena telah melalui tahapan-tahapan yang sistematis berdasarkan kebutuhan sistem pelatihan tersebut.
1. Model Pelatihan Kewirausahaan Pensiun.
Model Kewirausahaan masa persiapan pensiun PT. Pupuk Kaltim yang diselenggarakan oleh Muvi Consulting, menggunakan model 3 langkah, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap perencanaan tahapan yang dilakukan adalah 1 identifikasi kebutuhan pelatihan, 2 penentuan tujuan
program, 3 penentuan kurikulum, 4 penentuan materi dan silabus materi, 5 penentuan metode pelatihan, 6 penentuan media pembelajaran, 7 recruitment peserta,
8 penentuan pemateri. Pada tahap pelaksanaan pelatihan yang dilakukan adalah . 1
153
penentuan tempat dan waktu pelatihan, 2 penentuan fasilitas pelatihan, 3 penyampaian materi, 4 pengendalian pelatihan. Pada tahap evaluasi, meliputi 1
evaluasi pelaksanaan, 2 evaluasi pemateri, 3 evaluasi peserta. Model pelatihan ini sejalan dengan pendapat Simamora 2001:296 membagi
model pelatihan kedalam tiga tahapan: yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Model ini juga sejalan dengan pendapat William B.Werther dan Keith
Davis Zawawi 2000 : 24 beliau mengemukakan bahwa langkah-langkah pelatihan terdiri dari : pertama, menilai kebutuhan pelatihan, kedua, menentukan tujuan pelatihan,
ketiga menentukan isi program dan prinsip-prinsip belajar, Keempat, melaksanakan program pelatihan dan kelima, evaluasi.
2. Proses Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan Masa Persiapan Pensiun
Inti dari kegiatan sebuah pelatihan adalah proses penyelenggaranya, karena meskipun desain pelatihanya bagus, tetapi jika proses penyelenggaraanya tidak baik
maka bisa membuat pelatihan tidak menghasilkan output dan outcome yang diharapkan. Proses penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan masa persiapan pensiun PT.
Pupuk Kaltim ini berjalan dengan baik sesuai sekenario pelatihan yang telah disiapkan, ini ditandai dengan berberapa testimoni dari peserta pelatihan yang menganggap
pelatihan ini sangat bermafaat bagi mereka. Proses penyelengaraan pelatihan ini tentunya sangatlah rinci proses-prosesnya namun tetap bisa digambarkan dalam
kesimpulan sebagai berikuti:
154
a. Perencanaan pelatihan
Proses perencanaan pelatihan khususnya mengenai identifikasi masalah, yang dilakukan oleh Muvi Consulting adalah dengan cara menduga kebutuhan-kebutuhan
dari peserta pelatihan, dan ditambah dengan wawancara bagian marketing dengan klien atau perusahaan yang akan mengirimkan peserta pelatihan dari sinilah didapatkan
permintaan-permintaan atau kebutuhan perusahaan terhadap program yang akan dijalankan.
Perencanaan pelatihan pensiun yang diselenggarakan oleh Muvi Consulting selalu berlandaskan pada hasil analisis identifikasi kebutuhan peserta pelatihan yang
akan mendekati masa pensiun. Rancangan program pelatihan kewirausahaan masa persiapan pensiun menggunakan langkah-langkah perencanaaan melalui tiga tahapan,
yaitu tahap pertama persiapan menyusun program pelatihan meliputi identifkasi pengkajian kebutuhan pelatihan, perumusan tujuan pelatihan, dan rekruitment peserta
pelatihan. Tahap kedua adalah menentukan tujuan pelatihan, metode, materi pelatihan dan media pembelajaran, tahap ketiga menentukan jadwal kegiatan, fasilitas pelatihan
serta sumber dana yang digunakan untuk membiayai seluruh proses kegiatan pelatihan ini.
Perencanaan pada penyelenggaraan program pelatihan kewirausahan masa persiapan pensiun dilakukan dengan maksud untuk memperoleh suatu kejelasan tentang
gambaran pelaksanaan pogram pelatihan secara keseluruhan. Perencanaan akan mengarahkan strategi pelaksanaan kepada tujuan pelatihan, output dan outcome
pelatihan.
155
b. Penyelenggaraan pelatihan
Tujuan utama pelaksanaan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pelaksanaan pelatihan kewiruasahaan masa persiapan pensiun ini menggunakan sebuah
pendekatan pelatihan yang mengkolaborasikan suasana pelatihan dengan kehidupan sehari-hari yaitu sebuah proses pembelajaran yang berasal dari pengalaman atau belajar
sambil bekerja yang biasa disebut learning by doing. Pendekatan terapi juga diberikan supaya peserta dapat merasakan langsung manfaat dari pelatihan, khususnya materi-
materi yang bersifat psikologis. Materi kewirausahaan peserta diberikan contoh-contoh yang usaha yang mudah untuk dijalankan dan pandu oleh pemateri dari kalangan
pengusaha bukan dari pekerja, sehingga materi yang disampaikan bersifat praktis dan mudah diaplikasikan.
Hasil observasi yang peneliti lakukkan dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan pelatihan kewirausahaan MPP ini telah dilaksanakan sesuai ketetapan yang dirumuskan
sebelumnya dalam perencanaan pelatihan. Keadaan ini dapat dilihat dari kelancaran pada penyelenggaraan program pelatihan dan testimoni dari peserta pelatihan yang
menyatakan bahwa pelatihan ini sangat baik dan bermanfaaat bagi mereka. c.
Evaluasi pelatihan Berkenaan dengan evaluasi pelatihan aspek yang dievaluasi pelatihan ini adalah
mengenai evaluasi program kegiatan, tempat, fasilitas, fasilitor, materi dan pemateri, sedangkan evaluasi yang dilakukan terhadap peserta tidak dilakukan dengan khusus
Muvi Consulting hanya mengandalkan dari kesan pesan peserta terhadap pelatihan, itupun disatukan dengan evaluasi instruktur.
156
Program pelatihan kewirauahaan masa persiapan pensiun secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan benar sesuai prosedur pelatihan meskipun ada kekurangan
dalam proses evaluasi pelatihanya.
3. Proses Pembelajaran Pelatihan Kewirausahaan Masa persiapan pensiun