Pintu Alternatif 1 Pintu Alternatif 2

Bab 6 Perancangan 6-9 Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.3 Scoring Concept Meja Keyboard Parameter Penilaian Prioritas Alternatif Aktual 1 2 Ranking Nilai Ranking Nilai Ranking Nilai Kesesuaian dengan antropometri 1 3 3 1.5 1.5 1.5 1.5 Kesesuaian dengan tujuan 2 3 6 1.5 3 1.5 3 Kenyamanan 3 3 9 2 6 1 3 Keselamatan 4 1 4 3 12 2 8 Keseimbangan 5 3 15 2 10 1 5 Kemudahan perawatan 6 3 18 2 12 1 6 Total 55 44.5 26.5 Meja keyboard terpilih alternatif 2

6.1.3 Pintu

Berdasarkan analisis antropometri yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dimensi yang tidak sesuai dengan ukuran antropometri adalah ukuran untuk tinggi pengunci pintu atas dan juga pegangan pintu yang tidak ergonomis.

6.1.3.1 Pintu Alternatif 1

Pada alternatif 1 ini, pintu yang dirancang berbeda dengan pintu kondisi aktual. Perbedaan terdapat pada bahan kayu yang digunakan dimana bahan pintu terbuat dari bahan kayu mahoni. Selain itu juga model pengunci pintu berbeda dengan pengunci pintu aktual dimana pengunci berada di samping pintu. Model pegangan pintu juga berbeda dengan aktual dimana pegangan pintu adalah model tarik dan buka model putar. Kelebihan alternatif ini adalah bahan yang digunakan cukup bagus sehingga dapat tahan rayap dan tidak mudah rusak. Selain itu juga model pegangan yang baik memudahkan dalam membuka dan menutup pintu sehingga tidak perlu tenaga untuk memutar pegangan pintu untuk membuka dan menutup Bab 6 Perancangan 6-10 Universitas Kristen Maranatha pintu. Juga model pengunci pintu yang sudah lebih baik memudahkan untuk mengunci pintu bagian atas dan bawah. Kelemahan alternatif ini adalah masih memerlukan tenaga untuk mendorong dan menarik pintu. Karena pintu yang digunakan masih model tarik dan dorong bukan model geser yang terbuka ke samping. Gambar 6.6 Pintu Alternatif 1

6.1.3.2 Pintu Alternatif 2

Pada alternatif 2 ini, pintu yang dirancang tidak jauh berbeda dengan pintu alternatif 1. Perbedaan terdapat pada model pintu yang terdapat kaca di bagian tengah pintu. Hal ini dimaksudkan untuk dapat melihat sesuatu di luar ruangan. Kelebihan alternatif ini adalah bahan yang digunakan cukup bagus sehingga dapat tahan rayap dan tidak mudah rusak. Selain itu juga model pegangan yang baik memudahkan dalam membuka dan menutup pintu sehingga tidak perlu tenaga untuk memutar pegangan pintu untuk membuka dan menutup pintu. Juga model pengunci pintu yang sudah lebih baik memudahkan untuk mengunci pintu bagian atas dan bawah. Kelemahan alternatif ini adalah masih memerlukan tenaga untuk mendorong dan menarik pintu. Karena pintu yang digunakan masih model tarik dan dorong bukan model geser yang terbuka ke samping. Selain itu juga dengan Bab 6 Perancangan 6-11 Universitas Kristen Maranatha adanya kaca pada pintu memberikan dampak negatif bahwa orang lain dengan mudah akan melihat isi seluruh ruangan. Gambar 6.7 Pintu Alternatif 2 Untuk menentukan alternatif mana yang terpilih, maka dibuat scoring concept dengan kriteria penilaian berdasarkan prioritas minimum. Adapun parameter penilaian yang diurutkan berdasarkan prioritas minimum hingga maksimum adalah sebagai berikut:  Pada prioritas pertama adalah kesesuaian dengan antropometri, dalam hal ini keberadaannya sangat penting karena fasilitas ini digunakan oleh manusia sehingga perancangan haruslah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang menggunakannya.  Prioritas kedua adalah keamanan, karena dibutuhkan suatu pintu yang kuat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.  Prioritas ketiga adalah anti rayap, karena dalam hal ini diperlukan supaya pintu memiliki daya tahan yang lama dan tidak mengalami kerusakan akibat rayap.  Prioritas keempat adalah kemudahan menggunakan handle, hal ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan bentuk ukuran tangan sehingga memudahkan dalam membuka pintu . Bab 6 Perancangan 6-12 Universitas Kristen Maranatha  Prioritas kelima adalah penggunaan tenaga, hal ini diperlukan dalam membuka pintu sehingga tidak memerlukan tenaga yang besar untuk menggunakan pintu tersebut. Tabel 6.4 Scoring Concept Pintu Parameter Penilaian Prioritas Alternatif Aktual 1 2 Ranking Nilai Ranking Nilai Ranking Nilai Kesesuaian dengan antropometri 1 3 3 1.5 1.5 1.5 1.5 Keamanan 2 3 6 1 2 2 4 Anti rayap 3 3 9 1 3 2 6 Kemudahan menggunakan handle 4 3 12 1 4 2 8 Penggunaan tenaga 5 3 15 1 5 2 10 Total 45 15.5 29.5 Pintu terpilih alternatif 1

6.1.4 Lemari Partitur

Dokumen yang terkait

Penentuan Gerakan Bantu pada Penyanyi Sopran untuk Mencapai Nada Tinggi di Atas A' Menggunakan Principal Component Analysis yang Ditinjau dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Paduan Suara Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha).

0 0 8

Analisis Pengaruh Jenis Musik dan Temperatur Ruangan terhadap Performansi Kerja Mahasiswa (Studi Kasus di Laboratorium APK & Ergonomi Universitas Kristen Maranatha-Bandung).

0 8 32

Blind Watermarking pada Citra Digital dengan Metode Kuantisasi Koefisien Discrete Cosine Transform (DCT) dari Komponen Luminansi.

0 0 15

Rekayasa Sistem Kerja Di JNE Cisangkan Ditinjau Dari Segi Ergonomi.

2 11 24

Perancangan Ruang Kuliah Di H-B106 Universitas Kristen Maranatha Dilihat Dari Aspek Ergonomi.

0 13 452

Tinjauan Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri Untuk Ruang Jurusan Teknik Industri Dilihat Dari Aspek Ergonomi (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

0 0 33

Perancangan Perpustakaan Terintegtrasi Di Grha Widya Maranatha Dari Sudut Pandang Ergonomi (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

0 0 169

Perancangan Perpustakaan Di Laboratorium Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 33

Perancangan Perpustakaan Terintegtrasi Di Grha Widya Maranatha Dari Sudut Pandang Ergonomi (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha) - MCUrepository

0 0 12

Perancangan Perpustakaan Di Laboratorium Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung - MCUrepository

0 0 19