31
Purwadany Samuel Pouw, 2013 KONTRIBUSI USAHA TAMBAK GARAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI GARAM DI
KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
prosentase seperti yang dikemukakan oleh Effendi dan Manning 1991: 263, sebagai berikut tabel 3.2 :
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Skor
No. Prosentase Skor
Kriteria 1
100 Seluruhnya
2 75-99
Sebagian besar 3
51-74 Lebih dari setengahnya
4 50
Setengahnya 5
25-49 Kurang dari setengahnya
6 1-24
Sebagian kecil 7
Tidak ada Sumber: Effendi dan Manning, 1991
b. Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui hubungan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan prosedur analisis statistik regresi linear
sederhana dengan rumus : y
= a + bx =
∑ ∑
− ∑ ∑
� ∑ − ∑ ²
= ∑
− ∑ ∑
� ∑ − ∑ ²
y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
32
Purwadany Samuel Pouw, 2013 KONTRIBUSI USAHA TAMBAK GARAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI GARAM DI
KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a = Harga y bila x = 0 harga konstan
b = Koefisien regresi. Bila nilai b positif + = naik, sedangkan bila nilai b
negatif - = turun x
= Subjek pada variabel independen
c. Menghitung Korelasi dengan rumus Product Moment
Pengolahan data penelitian menggunakan teknik analisis statistik parametrik yaitu korelasi product moment karena data yang digunakan adalah data interval
dan ratio yang akan menghasilkan nilai tingkat hubungan r untuk selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap r. Rumus yang digunakan dalam perhitungan ini
adalah :
� =
� ∑ − ∑
∑ √ �. ∑
− ∑ ² . �. ∑ − ∑ ²
Keterangan : R
xy
= Nilai koefisien korelasi ΣX
2
= Jumlah skor X
2
ΣY
2
= Jumlah skor Y
2
ΣX
2
= Jumlah skor X
2
ΣY
2
= Jumlah skor Y
2
ΣXY = Jumlah skor dari hasil kali X dan Y yang berpasangan. Sumber : Ridwan, 2007 : 136
Setelah dilakukan perhitungan maka hasil persentase ditafsirkan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Inteval Korelasi Tingkat Hubungan
– 0,199 Sangat Rendah
33
Purwadany Samuel Pouw, 2013 KONTRIBUSI USAHA TAMBAK GARAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI GARAM DI
KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,20 – 0,399
Rendah 0,40
– 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799
Kuat 0,80
– 1 Sangat Kuat
Sumber : Ridwan, 2007 : 136
81
Purwadany Samuel Pouw, 2013 KONTRIBUSI USAHA TAMBAK GARAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI GARAM DI
KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai “Kontribusi Usaha Tambak Garam Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani
Garam di Kecamatan Pangenan”, maka telah diperoleh beberapa kesimpulan dan
saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat diambil beberpa kesimpulan, antara lain :
1. Usaha Tambak Garam di Kecamatan Pangenan sebagian besar memiliki luas
lahan 0,5 – 1 Ha dengan mayoritas status lahan sewaan serta memiliki
pengalaman bertani lebih dari 10 tahun. Produksi garam rata-rata menghasilkan 35
– 60 ton dengan kualitas garam ke-II dan berpendapatan rata-rata dari Rp. 10.000.000
– Rp. 20.000.000 tahun. 2.
Usaha tambak garam pada Kecamatan Pangenan sangat didukung oleh faktor
– faktor geografis seperti curah hujan yang kecil dengan rata – rata 1808,45 mmtahun, dengan suhu antara 30
– 34ºC, serta berada di ketinggian ± 0-2 mdpl dan kemiringan lereng antara 0-1, dan memiliki
jenis tanah alluvial kelabu tua yang cocok sebagai meja petakan dalam pembuatan garam, dan kadar salinitas yang tinggi mencapai 25 -
28 ‰. 3.
Kontribusi usaha tambak garam di Kecamatan Pangenan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi petani garam, seperti produksi
garam yang berkontribusi sebesar 71,06 terhadap pendapatan petani garam. Selain itu juga produksi usaha tambak garam berkontribusi sebesar
32,82 terhadap pendidikan anak petani garam, dan berkontribusi sebesar 24,03 terhadap tujuan berobat petani garam. Pada kondisi rumah petani,
usaha tambak garam berkontribusi untuk memperbaiki rumah petani garam. Sedangkan dilihat dari fasilitas hidup yang dimiliki petani, usaha tambak
garam memberikan kontribusi yang cukup signifikan berupa kepemilikan
Purwadany Samuel Pouw, 2013 KONTRIBUSI USAHA TAMBAK GARAM TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI GARAM DI
KECAMATAN PANGENAN KABUPATEN CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
radio, tv, handphone, sepeda, sepeda motor, dan mobil. Berdasarkan kondisi tersebut menurut BKKBN Provinsi Jawa Barat kondisi sosial ekonomi petani
garam di Kecamatan Pangenan termasuk pada keluarga sejahtera III, Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan memenuhi
kebutuhan psikologisnya serta kebutuhan perkembangannya.
B. Rekomendasi
1. Untuk Petani Garam : dengan pendapatan yang diperoleh petani garam
dari usaha tambak garam, ada baiknya dari kelebihan pendapatan tersebut digunakan untuk memperluas kembali lahan tambak garam,
ataupun bagi petani garam yang menyewa lahan, dapat membeli lahan
tersebut guna meminimalkan biaya produksi garam.
2. Untuk
pemerintah :
seharusnya pemerintah
memperhatikan kesejahteraan para petani garam dengan memberikan bantuan
– bantuan seperti tetap memberikan bantuan modal, dan diharapkan bantuan
modal seperti program PUGAR Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat tetap dijalankan setiap tahunnya. Selain itu pemerintah juga seharusnya
dapat menentukan harga minimum garam, agar petani garam tersebut dapat terlindungi dari tengkulak atau pemborong garam yang kerap kali
memberikan harga yang terlampau rendah terhadap harga garam.