Metode Penelitian Tinjauan Yuridis Kedudukan Anak Dalam Perkawinan Campuran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan (Studi Kasus : Yuni Vs Larry)

kewajiban untuk melindungi anak sebagai warga negaranya dan juga berkewajiban untuk menjamin pendidikan dan perlindungan hak-hak anak lainnya

F. Metode Penelitian

1. Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif analitis, karena bertujuan untuk menggambarkan keadaan nyata, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif 10 Penelitian deskriptif dilakukan dengan cara melukiskan keadaan yang menjadi obyek persoalannya dan bertujuan memberikan gambaran mengenai hal yang menjadi pokok permasalahannya, dalam hal ini tentang status dan kedudukan anak. Sehingga dapat dianalisis dan akhirnya dapat diambil kesimpulan yang bersifat umum. Penulis menggunakan peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan perkawinan dan kewarganegaraan . . 2. Metode Pendekatan Penelitian memiliki arti dan tujuan sebagai “suatu upaya pencarian” dan tidak hanya merupakan sekedar pengamatan dengan teliti terhadap sesuatu obyek yang terlihat kasat mata 11 Suatu penelitian secara ilmiah dilakukan oleh manusia untuk menyalurkan hasrat ingin tahunya yang telah mencapai taraf ilmiah, yang disertai dengan suatu keyakinan, bahwa setiap gejala akan ditelaah dan dicari hubungan sebab . 10 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, halaman 116 11 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum Suatu Pengantar, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, Halaman 27-28. Universitas Sumatera Utara akibatnya, atau kecenderungan yang timbul, oleh karena itu, menurut H.L. Manheim, bahwa suatu penelitian pada dasarnya usaha secara hati-hati dan cermat menyelidiki berdasarkan pengetahuan yang dimiliki subjek ke dalam cara berfikir ilmiah 12 Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu suatu pendekatan yang terhadap hubungan antara faktor-faktor yuridis hukum positif dengan faktor-faktor normatif asas- asas hukum. . a. Faktor-Faktor Yuridis Penelitian dengan pendekatan yuridis dilaksanakan dengan melalui tahapan sebagai berikut : 1. Inventarisasi terhadap peraturan yang mencerminkan kebijaksanaan pemerintah di bidang peraturan perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan pembentukan undang-undang tentang status dan kedudukan anak hasil perkawinan campur yang ditinjau dari Undang- Undang No.12 Tahun 2006. 2. Menganalisis perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang telah diinventarisir tersebut untuk mengetahui sejauhmana peraturan perundang-undangan tersebut di atas sinkron baik secara vertikal dan horizontal. 12 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit UI Press, 1986, Jakarta, Halaman 9. Universitas Sumatera Utara b. Faktor-Faktor Normatif Merupakan penelitian terhadap asas-asas hukum kewarganegaraan yang terkait dengan status dan kedudukan anak. Hal ini berarti penelitian terhadap data sekunder, oleh karena itu titik berat penelitian adalah tertuju pada penelitian kepustakaan yang akan lebih banyak mengkaji dan meneliti data sekunder dan tidak diperlukan penyusunan atau perumusan hipotesa 13 3. Sumber Data . Sesuai dengan fokus utama penelitian yaitu yuridis normatif, maka data- data yang hendak dikumpulkan adalah data-data sekunder dari hukum positif, yang meliputi bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier 14 Sumber data dalam penelitian diperoleh dari data hukum positif : . 1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni : a. Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan kewarganegaraan dan perkawinan, yaitu: 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. b. Yurisprudensi. 13 Soerjono Soekanto, Ibid, Halaman 25. 14 Ronny Hanitijo Soemitro, Ibid, Halaman 40 . Universitas Sumatera Utara 2. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: buku-buku penunjang, hasil-hasil penelitian hukum, hasil-hasil karya ilmiah dari kalangan hukum dan sebagainya. 3. Bahan Hukum tersier atau bahan hukum penunjang, mencakup bahan- bahan primer, sekunder dan tersier penunjang di luar bidang hukum, misalnya yang berasal dari bidang: sosiologi dan filsafat dan lain sebagainya, yang dapat dipergunakan untuk melengkapi ataupun menunjang data penelitian 15 4. Teknik Pengumpulan Data . Dalam rangka melaksanakan penelitian ini agar mendapatkan data yang tepat, digunakan metode pengumpulan data yaitu studi Kepustakaan. Menurut Sanapiah Faisal 16 5. Teknik Analisis Data , Studi Pustaka adalah sumber data bukan manusia. Dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari konsepsi-konsepsi, teori-teori atau peraturan atau kebijakan-kebijakan yang berlaku dan berhubungan erat dengan pokok permasalahan status dan kedudukan anak hasil perkawinan campuran ditinjau dari UU No.12 Tahun 2006. Setelah data selesai, tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah analisis data. Pada tahap ini data yang dikumpulkan akan diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif normatif yaitu data yang diperoleh setelah disusun secara sistematis, 15 Soerjono Soekanto, Op.cit, Halaman 41. 16 Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang: YA3, 1990, halaman. 42. Universitas Sumatera Utara untuk kemudian dianalisis secara kualitatif normatif dalam bentuk uraian, agar dapat ditarik kesimpulan untuk dapat dicapai kejelasan mengenai permasalahan yang akan diteliti. Hasil penelitian kepustakaan akan dipergunakan untuk menganalisis data, kemudian data dianalisis secara kualitatif normatif untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini.

G. Sistematika Penulisan