E. Gambaran Pegawai UPT. Dispenda Provinsi Sumatera Utara
Secara umum gambaran dari para Pegawai Dinas Pendapatan Daerah provinsi Sumatera Utara dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambaran Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara UPT. Medan Selatan
No Gol
Jumlah 1
IVb 1
2 IIId
4 3
IIIc 10
4 IIIb
18 5
IIIa 6
6 IId
2 7
IIc 1
8 IIb
3 9
IIa 8
10 Ia
1 Jumlah
54 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PKB
A. Ketentuan Pajak Kendaraan Bermotor
Bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, perlu disesuaikan dengan kebijakan otonomi daerah. Untuk melaksanakan penyesuaian sebagaimana dimaksud, perlu mengatur
kembali ketentuan mengenai Pajak Kendaraan Bermotor dengan menambah pengaturan Pajak Kendaraan di Atas Air yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah.
1. Ketentuan Umum
Dalam peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a.
Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara. b.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. c.
Kepala Daerah adalah Gubernur Sumatera Utara. d.
Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
e. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau Badan Kepala Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah.
f. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta
gandengannya yang digunakan semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau lainnya yang berfungsi untuk mengubah
suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak Kendaraan Bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak.
g. Kendaraan di Atas Air adalah semua kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber energi tertentu menjadi tenaga gerak Kendaraan
Bermotor yang bersangkutan yang digunakan di Atas Air. h.
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air selanjutnya disebut Pajak adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan atau penguasaan
Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air. i.
Jenis Kendaraan Bermotor adalah jenis Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud di dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993.
j. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan Pajak
Daerah.
B. Objek dan Subjek Pajak
1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor
Objek Pajak PKB adalah kepemilikan dan atau penguasaan Kendaraan Bermotor termasuk Kendaraan Bermotor Alat-alat BeratBesar yang
bergerak.
Dalam hal ini dapat juga dikecualikan, yang merupakan objek pajak adalah Kepemilikan dan atau Kepenguasaan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan :
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
b. Kedutaan, Konsultan, Perwakilan Negara Asing, dan Perwakilan Lembaga-
Lembaga Internasional dengan azas timbal balik. c.
Pemerintah Kabupaten Kota. d.
Pabrikan atau Importir Kendaraan Bermotor baru yang semata-mata untuk tersedia untuk dipamerkan, untuk dijual dan tidak dipergunakan untuk
lalulintas bebas. e.
Wisatawan asing yang berada di daerah dalam wilayah Indonesia untuk waktu yang tidak lebih lama dari 90 Sembilan puluh hari berturut-turut.
f. Yang tidak dipergunakan, karea disegel atau yang disita Negara.
g. Orangpribadi atau Badan atas Kendaraan di Atas Air perintis.
h. Badan Usaha Milik NegaraDaerah yang memiliki kapal pandu dan kapal
tunda untuk keperluan keselamatan.
2. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor
a. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air adalah orang
pribadi atau badan yang memiliki dan yang menguasai Kendaraan Bermotor termasuk Kendaraan alat-alat beratbesar.
b. Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi dan atau badan yang
memiliki Kendaraan Bermotor . c.
Yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak adalah :
a Untuk orang pribadi adalah orang yang bersangkutan, kuasanya atau ahli
warisnya. b
Untuk badan adalah pengurus atau kuasanya.
C. Dasar Hukum Pemungutan PKB
Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan
pihak yang terkait. Dasar hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut.
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
2. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Sumatera Utara.
D. Cara Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor
Dalam penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor yang mana penghitungannya berdasarkan pengenaannya, nilai jual dan besar tarif pajak yang akan dikenakan,
bagi orang yang memilki Kendaraan Bermotor. Berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dalam Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor. Adapun
yang dimaksud dengan penghitungan adalah suatu rangkaian kegiatan penghimpunan data untuk menentukan besarnya jumlah pajak yang terhutang.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penghitungan pajak kendaraan bermotor terlebih dahulu harus mengetahui : jenismerektipe, tahun pembuatan, nilai jual
kendaraan bermotor, bobot, dasar pengenaan, dan tarif yang telah ditetapkan.
1. Dasar Pengenaannya
Dihitung sebagai perkalian dari dua unsur pokok yaitu : a.
Nilai Jual Kendaraan Bermotor Nilai jualnya diperoleh dengan berdasarkan harga pasaran umum atas suatu
kendaraan dan apabila harga pasaran umum tidak dapat diketahui, maka nilai jual kendaraan tersebut dapat ditentukan berdasarkan faktor-faktor :
1 Isi silinder dan sautan daya.
2 Penggunaan kendaraan bermotor.
3 Jenis kendaraan bermotor
4 Merek kendaraan bermotor.
5 Tahun pembuatan kendaraan bermotor.
6 Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya yang diizinkan.
2. Bobot yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan
pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor. Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x NJKB x Bobot 3.
Tarif pajak kendaraan bermotor a.
1,75 satu koma tujuh puluh lima persen untuk kendaraan bukan umum.
b. 1 satu persen untuk Kendaraan Umum.
c. 0,2 nol koma dua persen untuk kendaraan alat-alat berat dan alat-alat
besar.
d. 0,5 nol koma lima persen untuk Kendaraan Ambulance, Pemadam
Kebakaran, Sosial Keagamaan, Lembaga Sosial dan Keagamaan, PemerintahTNIPOLRI dan Pemerintah Daerah.
4. Tarif Pajak Progresif untuk Kendaraan Roda 2 dua, Roda 3 tiga dan
Roda 4 empat atau lebih adalah sebagai berikut : a.
Kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua 2. b.
Kepemilikan Kendaraan Bermotor ketiga 2,5. c.
Kepemilikan Kendaraan Bermotor keempat 3. d.
Kepemilikan Kendaraan Bermotor kelima dst. 3,5. Besarnya pajak terhutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
dengan dasar pengenaan pajak yang dikenakan untuk masa pajak 12 bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor.
E. Cara Pendaftaran Kendaraan Bermotor