Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Uraian Teoritis

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

a. Untuk mengetahui proses apa saja yang harus dilakukan sampai

ditetapkannya besar pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib Pajak Hotel. b. Untuk mengetahui masalah - masalah apa saja yang dihadapi oleh pegawai DISPENDA dalam mengoptimalisasikan penerimaan Pajak Hotel. c. Untuk mengetahui upaya - upaya yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan penerimaan Pajak Hotel. 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri a. Bagi Mahasiswa 1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan serta mengaplikasikan teori kedalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan PKLM. 2. Merangsang aktifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas. 3. Meningkatkan komunikasi dan pendekatan sosial terhadap dunia kerja. 4. Menumbuhkan dan menciptakan semangat kerja dan profesionalisme dalam bekerja serta mengembangkan tanggung jawab dan disiplin. b. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan 1. Sebagai sarana untuk menjalalin kerja sama yang baik dengan universitas Sumatera Utara. 2. Sebagai dasar dalam meningkatkan mutu dengan PKLM jangka pendek untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. 3. Sebagai salah satu sarana untuk menyebarluaskan informasi mengenai Pajak Hotel. c. Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 1. Meningkatkan hubungan kerjasama antara Universitas dengan Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan. 2. Sebagai uji nyata dari ilmu yang telah disampaikan selama berada dibangku perkuliahan. 3. Sebagai sarana untuk mempromosikan sumber daya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis

Pengertian Pajak menurut Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Para ahli dalam bidang perpajakan memnberikan defenisi yang berbeda- beda mengenai pengertian pajak.Namun demikian,berbagai defenisi tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Prof.Dr.H.Rochmat Soemitro, mengatakan Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang - Undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.Mardiasmo, 2009:1 Sommerfeld, mengatakan pajak adalah suatu pengalihan sumber - sumber yang wajib dilakukan dari sektor swasta kepada sektor Pemerintah berdasarkan peraturan tanpa mendapat suatu imbalan kembali yang langsung dan seimbang, agar Pemerintah dapat melaksanakan tugas - tugasnya menjalankan Pemerintahan. Muqodim, 1999:1 S.I. Djajadiningrat, mengatakan Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum. Resmi, 2008:1 Dr.N.J. Feldmann, mengatakan Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum. Resmi, 2008:2 Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dijelaskan bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang -Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara lagsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak Daerah dapat dibagi menjadi : 1. Pajak Provinsi meliputi Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. 2. Pajak Kabupaten atau Kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C. Sesuai dengan judul penulis, maka penulis akan membahas tentang Pajak Hotel. Pajak Hotel adalah pajak yang dikenakan atas pelayanan dihotel.Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap dan beristirahat, memperoleh pelayanan, dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu, dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. Muqodim, 1999:127 Adapun Yang menjadi objek Pajak Hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran dihotel termasuk : a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek antara lain gubuk pariwisatacottage, motel wisma pariwisata, pesanggrahan hostel losmen dan rumah penginapan. b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan. c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel. d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara pertemuan dihotel. Adapun yang dikecualikan dari objek pajak hotel adalah : a. Penyewaan rumah atau kamar,apartemen dan fasilitas tempat tinggal lainnya. b. Pelayanan tinggal di asrama,pondok asrama dan pondok pesantren. c. Pertokoan,perbankan,perkantoran,salon yang dipakai oleh umum dihotel. d. Pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum. Adapun yang dimaksud dengan subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan di hotel.Sedangkan yang menjadi Wajib Pajak Hotel adalah pengusaha hotel. Dasar Pengenanan Pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel.Dan berdasarkan Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Tarif Pajak Hotel dikenakan sebesar 10 sepuluh perseratus untuk semua jenis hotel. Jadi besarnya Pajak Hotel yang terutang dapat dihitung dengan menggunakan rumus : D.Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Praktik kerja lapangan mandiri ini dilaksanakan pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.Disini penulis akan melakukan praktik kerja lapangan mengenai Pajak Hotel yang memegang peranan penting dalam pendanaan pembangunan Daerah.Penulis akan mengambil data tahun 2010 mengenai Pajak Hotel pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Adapun ruang lingkup PKLM ini adalah : 1. Prosedur pemenuhan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak Hotel sesuai ketentuan. 2. Penentuan objek dan subjek Pajak Hotel. 3. Faktor - faktor yang mempengaruhi penerimaan Pajak Hotel. 4. Dasar pengenaan dan cara penghitungan Pajak Hotel. 5. Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi wajib Pajak Hotel. PAJAK HOTEL = TARIF X DASAR PENGENAAN

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM