Analisis kelayakan usaha ternak domba rakyat di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

ANALISIS KELAYAKAN USAHATERNAK DONLBA RAKYAT
DI DESA CTBUNIAN KECAMATAN PAMIJAHAN
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

SKRIPSI
ISEP rR\VAN

PROGRW STUD1 SOSlAL EKONOM PETERNilKAh'
FAKULTAS PETERNAKiSN
IiYSTITUT PERTAii'IAii BOGOR
2008

RJKGUASAN
ISEP IRWAN. D34103025. 2008. Analisis Kclayakan Uwbaternak Domba
Rakyat dl Desa Cibonian Keenmatan Pamijaban Kabnpaten Bogor Jawa Barat.
Skripsi. Program Stuiii Sosial Ekonomi Petemakan, Fakultas Pctemakan, lnstitut
Penanian Bogor.
.

Pembimbig Utama : Lr. H. Z u l f h Moesa, MS
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Hj. Sri Mulalsih, MSc. Agr

Kebijakan otonomi daerah mendorong setiap daemb untuk m e m b a d a m
segala potcnsi d a e h y a dengan baik, dalam ran& peningkaran kesejahteraan
ekono&i maqarakat. Salah satu potensi ekonomi di Desa Cibunian adalah
usahatema domba. Agar mahakm& domba yang dijalankan di Desa Cibunian
dapat mernberikan keuntungao bagi petemak, maka dipalukan analisis k e h m
usaha Tujuan penelitian ini adalah: (I) mendeskripsika. karaherinik peternak dan
usahatemak domba; (2) menganalisis kelayakan usahatemak domba dan
sensitifitamya terhadap perubahan b i a p dan penaimaao dengm asumsi cereris
pmibus.

Penelitian dilaksanakao dari tanggal 13 Desember 2006 sampai tanggal 13
Januari 2007 di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahaq Kabupaten Bogor. Populasi
penelitian adalah seklruh petemak domba di Desa Cibunian sebanyak 700 rumah
tangga petemak (RTP). Sampel diambi berdasarkan clusrer rmrdom snmpling
sebanyak 180 RTF', kemudian diseleksi menjadi 164 RTP brrdasarkan kriteria yang
metode
diperlukan dalam analisis data Data dianalisis dengan mendeskriptif dan analisis f m i a l .
Usahaternak dibagi ke dalam tiga skala kepemilikan, yaitu: skala I (0,75-2,50
SDD atau Standar Domba Deuasa); skala 11 (2,514,75 SDD); dan skala U1 (4.768 5 0 SDD). Hasil penelitian menunjukkan bahwva sebagian besar ( 5 2 9 % ) peternak
di Desa Cibunian menjalankan usahaternaknya pada skala I. Peternak domba pada

semua skala tergolong ke dalam u i a produktif, dengan pengalaman betemak yang
tinggi, namun pendidikannya rendah Ner Presem Value WV)pada tingkat suku
bunga 9,50°/0 pada skala I, 11, dan 111 masing-masing sebesar Rp (3.537.029,OO); Rp
(1.4 13.826.00); dan Rp 1.770.5 19.00, dengan ~ l aBeneJf
i
Cost Raio (BCR) masingmasing sebesar 0,67; 039; dan 1,lO. I m e d Rafe of R e m (IRR) tidak
vrdefinisikan pada skala usaha I. Nilai IRR pada skala usaha U dan 111 masingpada
masing sebesar 0.57 dan 1656%. Ana!isis kepekaan hanya
usabafemak skala HI.T i maksium kenaikan biaya dan p e n m penaimaan
yang masib dapa ditolerir oleh usahaternak dengan asumsi cereris p i b u s masingmasing 9,97 d m 9,06%. Artinya, usaha akan menjadi tidak layak apabia mjadi
kenaikan biaya lebih dari 9,97'?/0 a!au apabii teqadi p e n u r n penlebih dari
9,06% dengan antrrsi cereris pmibus.
*~o-kata h c i : NPV, IRR, BCR, Kelayakan, Domba

The Feasibility Anatysis of Sheep Farm In Cibnnian Village
Subdistrict Pnmijnhan District Bcgor West Java
Invan, I., Z Mcesa, and S. Mularsib
The objectives of this research are: (1) to describe the characteristic of farmer
and theii sheep farm; and (2) to analyze the financial feasibility of sheep farm and
it's sensitivity. C l w random sampling

applied to choose 164 sample from 700
sheep fanners household population in Cibunian Village. The sheep farm were
clasdied into three caicgories bascd on ownership of sheep, namely scale I (0,752,50 SDD or Adult Sheep Unit); scale Il (2.51-4.75 SDD); and scale I11 (4,76830
SDD). The result of this rewarrh showed chat gencrall-/(52,44%) f m c r in Cibunian
village comitted their sheep farm on scale I. Farmer of each scale in avarage werr
categorized into productive aged, have lots of experience on shap farm activities,
bm they b e low edccaiion. l%e result of financial feasibility analysis showed that
for 10 years at the i n t m rate of 9,50%, Net Resent Value (WV)of sheep farm on
scales I, 4 and UI respectively is Rp (3.537.029,00); Rp (1.413.826,00); and Rp
1.770.5 19,00, with the values of Benefit Cost Ratio (BCR)are 0.67; 0,89; and 1,I 0.
Internal Rate of R e m (IRR) on scale I1 and 111 respectively is 0 5 7 and 1636%.
Sensitivity analysis was counkd on scale Ill. Sheep farm on scale 1II was not feasible
if farm costs h c r e a d more than 9,9799 or farm revenues decreased more than
9.06% cefaispibus.

Key wordc NPV, BCR, IRR, Feasibility, Sheep

ANALISIS KELAYAKAiY USAHATERWAK D O m A RAKYAT
DI DESA CLBUNW KECAhlATAN P A M I J M
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT


Skripsi hi merupnhn salah satu s y a n t untok
mcmperoleb gelar Saqana Peternakan pada
Pnknltas Peternakan

Institut Pertanian Bogor

PROGRAI\I SrZlDI SOSIAL EKONOlW PETERNAKAN
PAKULTAS PETERNAKAhl
MSIITUT PERTANIAN BOGOR
2008

ANALISIS KeLAYAKAN USAaATERNAK DOMBA RAKYAT
DI DESA CIBUPiIAN KECANLATAN PAMIJABAN
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Oleh
ISEP &WAN

D34103025


Skripsi ini nitelahjni dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Sidang pada tanggal 18 Jannari 2008

Pernbimbing Utama

Pernbimbing Anggota

Ir. EL zdfikar Moosa, IMS
NIP. 130 516 995

Dr. Ir. Hj. Sri Mulatsih, iMSe Agr
NIP. 131 849 3 9

Penulis dilahirkan pada tanggal 01 September 1984 di Sum.Penulis adalab anak tun&

Jawa Barat

dari pasangan Nami istri Bapak Ruslan dan Ibu lis


Rosmiari.
Pendidikan @kat

Sekolab Dasar diselesaikan Penulis pada tahun 1997 di

SDN Sugihharti Sunedang. Pendidikan tingka! Sekolah Menengab Pertama
diselesaikan Pcnulis @a tabun 2000 di SLTPN 1 Tomo Sumedang. Pendidikan
tingkat Sekolat Menengah Atas diselesaikan Penulis pada tahun 2003 di S M U N 1

Situraja Sumedmg. Penulis diterima sebagai m a h a s i pada Program Studi Sosial
Ekonomi Petemakan, Fakultas Petemakaq institul Pertanian Bogor (IPB) pmgmm

sarjana melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2003.
Penulis aktif rnelakulran kegiatan organisasi di .lw akademik selama
mengikuti pendidikan di IPB. Peran ak%f yang pemah dijalani penulis yaitu sebagai
Staf Unit Kegiaian Mahasima L i u n g Seni Suada Gentra Kaheman IPB Periode

2003-2004dan 2005-2006,anggota Organisasi Mahasinta Daerah Wahana Pelajar
dan Mahasinva L i n a a Surnedang Periode 2003-2004 dan 2005-2006,anggota


Himpunan Mahasiswa Sosial E3conomi Petemakan IPB periode 2005-2006,staf
Departemen Kebijakuo Nasional Badan Ekwkutif lMahasinva Keluarga Mahasisu~
IPB periode 2006-2007, dan anggota Lembaga Sosial Masyamkat Sayogyo b i d e
Bidang Pengembangan Ekonomi M a s p d a pada
~
tahun 2006.

KATA PENGAiiTAR

Usahatemak dqmba mempakan salah satu jenis usaba yang banyak diminaii
mqmaka~Indonesia Usaha ini sangai potensial dikembangkan untuk menunjang

perekonomian masyarakat.
Salah satu daerah yang mmjadi sentra pengembangan usabateroak domba

adalah Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor J a w Barat.
Usahcmak domba di desa tersebut masih dilakukan secara W o n a l , sehiogga

kurang menunjang perekonornian masyarakai Desa Cibunian wcara maksimal.
Dengan demikian, pedu pengembangan usaha yang baik.


Pe&a&an

ekonomi masyaiakat Desa Cibunian melalui pengembangan

usahaternak domba barus dilakukan dmgan perhitungan yang akurat Tahap a d
yang barus dipahitungkan sebelum meneotukan sbaIegi pengembangan adalah
analisis kelayakan usahaternak.
Persiapan awal yang dilakukan untuk menganalisis kelayakan mahemak
domba di Desa Cibunian adalah mengumpulkan informasi aiau dam ).ang cukup
tentang keadaao lokasi penelitian dan keadaan uahte.mak di desa tesebut melalui

OM,
telaah data sekunder, dan in~ervimvdengan petemak. Dam yang terkumpul
kemudian diolah decgan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan. Hasil

analisis ini digunakan tmfuk menenNkan kelayakG usahatemak domba di desa
tersebut

K e b e r h a s i ~ l u r u hrangkaian penelitian yang mmunjang pepuhsm skripsi

ini tidak akan pemah tercapai tanpa bantuan behgai pihak takait. Penulis
me@mdan rasa terirna kasii dan penghargaan yang m d a m kepada semua

pihak yang telab membantu serangkaian proses penulisan skiipsi ini. Penulis juga

m-kan

berbagai saran dan kritik dari pembaca demi kesempumam skripsi

ini. Akhir kata, xmoga skripsi ini menjadi karya terindah yang bennanfaat bagi
kehidupan

Bogor, Januari 2008

Penulii

DAFTAR IS1
Halaman

RINGKASAN ..................................................................................................


..
11
...

ABSTRACT..................................................................................................... lu
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi
KATA PENGANTAR......................................................................................vii

...

DAFTAR IS1........................................................................:.....................v ~ u

. DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR G N A R ........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiii
Latar Belakang .....................................................................................
Perurnusan Maalah
.............................................................................
.

.
Tujuan Penebhao ...............................................................................
..
Kegunaan Penebhao ............................................................................

I
3
3
3

Usahatemak Domba Rakyat ................................................................ 6
Karakteristik
. . Peiernak Domba Rakyat .................................... 6
Karalrtenstlk Usahatcmak Domba Rakyat .............................. 6
Analisis Kelayakan Usaha ................................................................. 10
Biaya ........................................................................................ 10
Pewrimaan............................................................................... 1 1
M i i s NPV. IRR, dan BCR.............................................. I I
.
Analisis Kepekaan (SensiiiviryA ~ l y s i r .................................
)
12
h a 0 D E PENELlTlAN ............................................................:........... 13
Lokasi dan Wakru ................................................................................ I 3
Populasi dan Sampel ............................................................................ 13
..
Desain Pcneltlao ................................................................................. 13
Data dan Instrumeniasi ........................................................................ 14
Anali~isData ................................................................................. 14
Metcde Deshi ptif .................................................................... 14
Analisis F i i a l .....................................................................15
Bataun Istilab ...................................................................................... 17
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................................ IS
..
Kond~s~
Geogafk ................................................................................18
Kependudukan ..................................................................................... 18
Garnbaran Umum Usahaternak Domba ............................................... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................21
KFwkttrinik Petemak Domba .......................................................... 21

Karakttrinik Usahatemak Domba ....................................................... 22
KeprmiWran Tunak Domba.................................................. 22
Input Rodukd Usahatunak Domba ........................................ 23
Output Rodukd Usahatemak Domba ..................................... 30
Analisis Kelayakan Usaha ................................................................ 30
Proyeksi Populasi Temak Domba. ........................................... 31
Proyeksi Biaya Usahatemak Domba ....................................... 36
Proyeksi Penerimaan Usahatemak Domba .............................. 41
Proyeksi PPendapatan U s b k r d Domba .....:........................ 44
Analjsis WPV.
dan BCR .................................................. 45
Analjsis

Kcpekaao (SetuirivipAnalysis) ............................... 46

-KESI;\rlPULAN DAN SARAN ....................................................................... 47
Kesimpulan ..................................................................... .............. 47
Saran .................................................................................................... 47

D m A R TABEL

Nomor

H a l q

1. Distribusi Pen&-

Lahan di Desa Cibuoian .................................. 18

2. Klasifikasi Penduduk Desa Cibuoian &rdasarkao Ma~a
P e n a h k ~19

3. Pakembangan Populasi Ternak Domba Di Bogor Tahun 2000-2005 . 19
4. Kadcteristik Pet&

Domba di Desa Cibunian................................. 21

5. Komposisi Kepemilikan Temak Domba Rats-rata Per Skala Usaha ... 23
6. Peteanak Berdasarkan Skala Usaha ......................................................23
7. Distribusi Petemak Berdasarkan Pengpunaan Bahan Bangunan

8. -psi

Luas Bangunan Kandang Per Peternak ................................ 26

9. Ratzrata Curahan Waktu Kerja Peteroak Per Tahun ........................... 27
10. M b u s i Peteroak Berdasarkan Frekueasi Pelaksanaan Tugas
Paawatan Temak Domba dalam Setahuu........................................... 27
1 1 . Kejadian Penyakit dan Pengobatan T e d Domba ............................. 28

-

12. Koefisien Teknis Usahatemak Domba ................................................. 32

13. Proyeksi Jumlab Anak Domba (SDD) ................................................. 34
14. Proyeksi Jumlab Ternak Domba yang akan Dijual (SDD) .................. 35

15. &-J

Temak Sisa Pada Akhir Proyeksi ............................................ 36

16. Sisa Umw Ekonomis Peralatan Pada Tahun Ke-O (tahun) .................. 38
17. Proyeksi Investasi Peralaran (Rp)......................................................... 38
18. Proyehi Jumlah Pembelian Obat-obatan Per Tahun (Rp) ................... 39

19. Proyeksi Pembeiian Perlengkapan Per Tahun (Rp) ............................. 39
20. Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Per Tahun (Rp) ..................................... 40
2 1 . Proyeksi Biaya P a h Per Tahun (Rp)

................................................. I
I

22. Persent= Setiap Komponen Biaya Usahatemak D o m b

Tnhad;pTotalBiayaSelama 10Tahun .............................................. 41
23 . Nilai Sisa P e d a m Usahatemak Domba Pada Akhir Proyeksi (Rp) .. 4'2

.

24 . Nilai Sisa Ternak Domba Pada Akhir Proyeksi (Rp) ........................... 42
25. Proye!ai Nilai Penjualan Ternak (Rp 000)........................................... 43
26. Persentase Setiap Komponen Penerirnaan Usahaternak Domba

Tehadap Total Penerimaan Selama 10 Tahun ..................................... 44
27. Proyeksi Perolehan Pendapillan Bersih Usahatemak Domba (Rp) ...... 44

28. Hasil Analisis Kelayakan Usaha (i: 9.5G%)

......................................... 45

29. Hasil A n a l i s Kepekaaa Berdasarkao Ti@

Maksiium
Kenaikan Biaya dan Penurunan Pemrimaaa.................................... 46

Nomor

Halaman

1 . Proyeksi Populasi Temak Domba Skala I .............................................. 52

2. Proyeksi P o p W l Temak Domba Skala 11 ...........................................

55

3 . Proycksi Populasi Temak Domba Skala I11 ..........................................

54

4. Proyeksi Pemrimam dan Biaya Usahatemak Domba Skala I..............

55

5. Proyeksi Pewrimaan dan Biaya Usahatemak Domba Skala II ............

56

6. Proyeksi Pewrimaan dan Biaya Usahatemak Domba SicaIa In ...........

57

7. Peta Desa Cibufiian .............................................................................. 58

Latar Belakang

Penetapan kebijakan otonomi daemb dalam tatanan kepawrintahan
mempakan langkah konkret unruk meningkatkan peranan c;aaah dalam

pembangunan nasional. Kebijakan otonomi daerah ini hams disikapi dengan baik
oleh s e t . daerab melalui pengelolaan dan pemanfaa(an segrda annberdaya yang
dhdjkhya. Salah satu surnberda$a yang dapat dikelola dan dimanfaatkan adalah
.
. .

.

subsektor pdernakan.
Pengelolaan subsektor peiemakan diantaranya dapat dilakukan melalui

. .

pengusabaan secara intensif komoditi petrmakan yaw potensial. Ternak domba

menrpakan salah satu komoditi petemakan yang

-

sari@

potmsial tmtuk

dikcmbtmgbn, baik ~ c a r ateknis maupun ekowmis. Mulyono (2003) dalam
bukunya menyatakan bahwa secara teknis terna. domba memiliki sifat toleransi
tinggi terhadap ~ ~ - r n a c ahijauan
m
pakan tanak dan memiliki daya

adaptasi yang baik terhadap berbgai keadaan liqgkungan, sehingga dapat
ditem&kan dimana saja clan dapai berkembang biak sepanjang tahun Secara

-

ekonomis, temak domba memiliki

keunggulan, diantaimya: (I) modal

usaha dalam petemakan domba cepai berpular karena p e y y a mudah;.(2)

pengusahaan t e d domba tidak memerlukan lahan yang has, m a g i dapat
dilakukan kemitraan dengan pihak pengadaan pakan hijauan; (3) penggunaan
tenaga kerja lebih efisien, karena ternak domba suka bergaomboi, seb@ga

mudah digembalakan; dan (4) proses pengembangbiakkan domba dapa diatur,

k a m dap; I dilakukan penjadwlan berahi (estrus) pada induk
Desa Cibunim sebagai salah satu desa di Kecamataa Pamijahan
Kabuparcn Bogor metupakan lokasi pengusahaan ternak domba rakyat dengan
populasi te.nak domba yang cukup besar. Menurut Data D i Petemakan dan
Perikanan Kabupaten Bogor (2006), popdasi ternak domba di Desa Cibunian
iercatat

sebanyak 1.013 ekor atau menyumbang sekitar 9,91% te-

populasi Lernak domba di Kecamataa Pamijahan. Jlrmlah -but

total

menipakan yang

paling besar dibaidingkan dengan jumlah temak domba di desa lainnya yang
berada di Kecamatan Pamijahan.

-

Factmuon (2007) dalam penelitiannya dengan mengfpmkm metode
nnvei tcrhadap 164 orang sampcl petemak di Desa Cibuoian Kccamatan
Pamijaban Kabupaten Bogor, menunjukkan bnhwa selain memiliki populasi
tern& domba yang besa., Desa Cibunian juga memiliki sumbcrdaya alam dan

-

sumbexdaya manusia yang kondusif unh& usahattmak domba.
Populasi temak domba yang besar dan segala aspek peaduklmgn)a perlu

diusahakan dengan baik agar dapat rnemberikan keuntungan bagi petemak, dan
usaha yang ba&

periu perenaman yang

baik pula Dengan danikian, perlu

analisis kelayakan untuk mcrrncaoakan usahatemak domba ymg lebih

mengunmgkan bagi pet&

di Desa Cibunian
Perumnsan Masalah

Kumia-w. (2007) dalam penelitiannya dengan menggunakan metode
nwei temsdap 164 orang sampel petemak di Daa Cibunian Kccamatan

Pamijaban Kabupaten Bogor, menunjukkan bahwa usahatemak domba telah
dijalankan oleh nrmah tangga petemak Desa Cibunian sejak lama Usaha ini
m e t u p a h b a g i a dari usaha pokok rumah tangga petemak sebagai petani.
Kontribusi pendapatan usahatemak domba tehadap total penghasiilan nrmab
m g g a peternak di Desa Cibunian be&

di bawd 3%

sehingga tergolong ke

dalam usaha sambilan. Usahatemab: domba di Desa Cibuuian pada skala 1 (0,752.50 Seiaia Domba D e w atau SDD), 11 (251-4,75 SDD), d a . m (4.76-8,50
SDD) masing-masing hanya menyunbang sebesar 7,61; 7.44; dan 15,54%
icrhadap total penghasilan rumah tangga petemak.
Total populasi temab: domba di Desa Cibunian yang besar, sumberdaya

alam dan sumberdaya manusia yang baik, serta usahatemak domba yang telah
dijalankan sejak lama, temyata tidak mampu mendongkrak pendapatan para
petemak, sehingga kontribusinya terhadap total pengksiilan rumah tangga

ini merupakan ha1
m e n d unmk diteliti,
apakah usahavmak domba di Desa Cibunian mash layak untuk dijalankao atau
p f m m k masih keci1:Kondisi

tidak. Kelalakan usahaternak domba dian-ya

clapat ditentukan

menggunakan alat analisis Aier Presen! Value (WV), Iwernal R a ~ eof Return

(IRR), Benefi Cosr Rafio (BCR), dan analisis kepekaaa Aoalisu ini pedu

ditunjang dengar. informasi pelen-

bps karakuristik

pc&

dan

karakuriaik usahatcmak domba yang d i j a l a h .
Berdasarkan pcrmasalahan yang melatarbelakangi penelitiaa ini maka
&pat d i r u m h masalah penelitian scbagai b m h t

Desa Cibunian?

I.

Bagaham karakterinik pevmak dan usahattmaL domba di

2.

Bagaimana kelayakan usahatema); domba di Dcsa Cibunian?

3.

Bagaimana kepeban (sensitifitas) usahatemak domba di Desa Cibunii

u&&p pcruhahan pada biya-biiya dan pcnerimaan?
Tojnnn Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan scbagai berikut:
I.

Mendeskripsih ka&m&ik

puanak dan usahatcmak dornba di Desa

Cibunian.

2.

iWenganaIisis kelayakan wahamrd d a b a di Desa Cibunian.

3.

Menglnalisiu kepekaan -malt

domba di Daa Cibunian t&a@

perubahan pada biaya-biaya dan permimaan.
Kegonaan Penelitian
Kegunaan penelit'm ini diantaranya ad*:
I.

Bagi p e n u l i ~penelitian ini mempkan bagian dari prmes belajar yang

berguna untuk meningkalkan pengcrahuan, pengalaman, daya analisis, dan
kemampuan &lam rncngqlikasikan i h u kuliah di lapangan.
2.

Bagi pcmerintah, hasil pcnelitian ini &pat dijadilcan sebagai iambahan

rnasukan dalam menen-

kcbijakan pengembangan usahatemak domba

rakyat di Dcsa Cibunian.

3.

Bagi pihak investor dan M i t o r , hasil p e ~ l i t i a nini berperan sebagai bahan
patimbangan dalam mmberikan invesiasi dan bantuan dana unhlk
pengembangm usahatemak domba rakya! di Desa Cibunii.

Usahatemak domba m e r u m salah satu usaha yang angat potensid dalam
peningkataa pendapatan dan kesejahte~aanrnasyardsal, whingga p d u dijalanLao

dengan manajanen yang b&

Usahatemak domba yang diselenggarakan di Desa

Cibunian pada umumnya banyak dilakukan secara tradjsional dahm bentuk usaha
peremakan d y a t dengan jumlab kepemilikan per petemak sangai kecil, sehingga
h a n g efektif dalam meningkatkao pendapatan para petanak. Oleh karena iru,

diperlukan analisis kelayakan usaha untuk merencanakan ushataemak domba yang
lebii menguotungkan bagi petemak.
Analisis dalam pemlitian ini didasarkan p d a pehitungan biaya dan

pamimaan usahalemak domba Hasil perhitungao biaya dan

tasebut

kemudian dijadikan dasar &lam analisis finansial mtuk menentub kclayakan
usaha dengao menggunakan alat analisii Nei Presenf Value (NPV), Internal Rate of

R e m (IRR), Eknefil Cosr Ratio (BCR), dan analisii kepekaaa

Hasil akhir d i s i s akan menunjukkan kelayakan usahaten;ak domba di Desa
Cibunian Apabii 'lasil analisis menunjukkan bahwa usahatemak layak, maka
u s a . domba rakyat di Desa Cibunian lebii baik terus dijalankan dan

dikanbangkan. Apabila basii aaalisis menunjukkan bahwa t w k e m a k tidak layak,
maka usahatemak domba rakyat di Desa Cibunian pafu d i m . Kaangka
p

e

-konseptual dalam pewlitian ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.

-

Uwrhaternak Domba Rakyat
Usahaternak domba banyak d i l a k u k oleh petani-temak di daetah pedcsaan-

Usaha ini mentpakan salah satu usaha yang dapai diandalkan untuk meningkakebidupan pet&

pen-

karena keunggulannya. Namuq dalam kmyataannya tingkat

yang diperoleh petemak sangat kecil, karena

yang dijalankm

umumoya m e m p k m bagian dari usahatani dan belum dijadikan scbagai usaha
pokok (Sugeng d m Sudarsono, 2005).
Karakteristik Peternak Domba Rnkyat

Soekarrawi et al. (1986) mencirikan petemak kecil se-

petemak yang

pendapatann)a rendah, merniliki lahan sempit, kekurangan modal, dan memilild

pengaahuan yang terbatas dan kurang dinamis. Lina (1998) dalam penelitia~ya
dengan mengguaakan metode survey teddap 25 sampel petem& rakyat di Desa
Sukawargi Kecamatan Cinwpan Kabupaten Ganrt menlmjukkan bahwa, petemak
umumnya memiliki pendidikan formal hingga tamal SD (%,Wh).
Umur petemak
sebagian besar (52,000?) berada pada kikisaran 35-50 tahun dan sebanyak 68,000?dari
total petemak responden memiliki pengalaman betemak iebih dari 10 tahun.

Karakteristik Usahaternak Domba Rakyat
Kepemilikan Ternak Marlina (1990) dalarn penelitiannya dengan mengplmakan
merode studi kasus tcJhadap 30 sampel petemak rakyat di Desa Singasari.Ktcamaran
Jonggol Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa, umumnya usahaternak domba

rakyat b e d a a kecil (2-3 ekor). Proporsi peternak yang tasebar ke dalam empat

skala usaha, yaitu skala 2-3; 4-5; 6-7; dan 8-9 ekor, masing-mazing sebtsar 40,OO;
33,40; 2320; dan 3,307/0. Usahatemak )ang dijalankan rnerupakan usaha sambilan,

masib bmifat sederfiana, dan belum berorientasi keunhmgan Motivasi petemak
dalam menjalankan usahanya ban)= sekcdar men@

waktu luang discla-sela

kegiatannya menjalaukan usaha pokok sebagai petani.
Ternak Domba (Bibit). Menurut Suharno dan Narantdin (1994), bangsa domba
yang utama di Lndonesia y a i ~domba lokal, domba priangan (domba ganrt), dan
domba &or gernuk. Domba lokal memiliki @huh kecil dengan ugma yang

bermacam-macam. Domba lob1 janian benanduk kecil dengan bobot badan dew30-40 kg, wdangkan betinan)= tidak bmanduk dengan bobot badan dewasa 15-20

kg. Domba priangan memiliki ciri d a m telinsa kecil dan agak m i n g . m u n ada
. j u g yang tidak mempun)mi daun telinga sama selrali. Bobot badanj a m ~ ~ H ' B S60B
80 kg, sedangkan betinanya 30-40 kg.
Mulyono (2003) mcnyat;lkao bahwa domba betina yang akao dijadikan bibit

hams memenuhi bebempa syaraf, yaitu: (1) memiliki badan besar, tapi tidak tcrialu
gemuk; (2) bentuk tutuh kompak; (3) dada dalam dan lebar, (4) garis p-

dan

pinggang lurus; (5) bulu bersii dan mengilap; (6) kampat kaki IIIIUS, kokoh, dan
nrmit tioggi; (7) bentuk dan alat kelamin normal; (8) tidak memiliki cacat tubuh; dan

(9) gigi lengkap dan mta. Kriteria calon pejantan yang utama adalah: (I) badan
normal, panjang. dan be-,

(2) dada &lam dan lebar, (3) pertumbuhao relatifcepat;

(4) gerakan lincah; (5) tijak pemah mengalami penyakit serius; dan (6) alat kelamin

normal dan simetris. Menurut Data Direkiorat Jenderal Pettmakan ( -), domba
dapat dijadikan bibit pada umur

satu

tahun dan diafkir pada kisaran umur Lima

sampai enam tahun.

Rudiyanto (1Y93) dalm penelitiannya dengat -nr

kasus terhadap 30 sampel peternak r d i i t di Desa Sin@

metode studi
Kecamatan Jonggol

Kabupaten Bogor menjelaskan bahwa, para peternab: domba membeli bibit domba

untuk memulai usahanya maupun dalam meningkatkan pemilikan domba dari

petemak lainnya alau pasar ternak. Faktor-faktor yang diperhatikan pet&

dalam

pembelian bibit adalah sifat-sifat unggul tertentu seperti bobot badan, jurnlah an&
per kelahiraq dan daya tahan terhadap penyakit

Lahaa Menunrt Pradono dan Sukanto ( I W ) , lahan merupkan sumberdaya
serbaguna yang mampu memenuhi kebutuhan kebendaan dan kejiwaan, sekaligus
rnenjadi pcnjmggh sumberdaya lain. Salah saiu ha1 pen-

yang perlu

diperhbangkan dalam aspek ekonomi lahan adalah lokasi lahan Pentingnya lokasi
ditinjau dari tiga hal, yaitu lokasi ekonomi, pengguaaan. dan status hularm.

Menurut Lina (1998) dalam penelitiannya mqemukakan bahwa dalam
~ ~ s petemakan
a h
domba, lahan diperiukan untuk kandang dan padang nrmpu~Untuk

keperluan kandang, petenak memilib lahan dengan luasan rata-rata sebesar 42.52

m2. Pet&

) m g m e n g p d a n lahan untuk ditanami rumput hanya sebagian kecil

p i t u 20,000?.Luas laban ) m g di-i

-put

sebesar 358,72 mZper petemak.

L i (1998) dalam pne1itiann)a mengungkapkan bahua tenaga
kerja yang digunakar. dalam usahatcmak domba rakyat ada dua jenh, yaitu tenaga

Tenaga Kerja.

keja yang berasal dari dalam k e l w petemak (tenaga kerja keluarga) dan tenaga
kerja yang berasal dari luar keluarga peternak (tenaga keja w n keluarga). Tnaga
hi,dan anak-anak Tenaga k e j a w n keluarga
kexja keluarga k d k i dari 4,

diberi .upah wbesar Rp 5.000,oO per hari. Tidak semua petemak -pel
m
-

tenaga keja non keluarga, dari 25 sampel peternak hanya empat

. persen saja yang menggumkan tenaga kerja non keluarga

Rudi).anto (1993) dalam penelitiannya menjelaskan bahw tenaga kerja yang
digunakan dalam usahatemak domba rakyat yang ditelitinya hanya bemsal dari

dalam keluarga peternak sendiri. Tugas tenaga kerja keluarga W u t melipuri
kegiatan manandikan domba, penyabitan rumput, pembaian pakan dan minum,
penggembalaan, dan pembersihan kandang. Curahan 1e.naga kerja keluarga produk;tif

dari 30 pefemak wntoh adalah 2.91738 HKP (Hari Keja Pria) per tahlm dengan

*

ramn 9850 53.65 XKP per tahun atau sekitar dua jam per hari.

.Kandang.

Kandang domba pada umumnya ada dua jenis, yaitu tipe kandang

Pawwwz 'Ian tipe h d a n g mupuk (tanpa .-

Tipe kgP ~ ~ W g
adalah tipe yang paling baik, Larrna dapat menjamin keberdhan lingkungao
kandan~menjamin udara segar, mengkemat -a,

dan mernudahkan' perawatan.

Kandang tipe mupuk kurang baik digunakan, karena domba hidup di atas kotoranqa
-sendiri yang bercampur dengan sisa pakan sehingga tidak menjamin k e s e h

temak. Satu ekor domba dewma memedukan ruangan berukuran I

sedangkao untuk domba kecil cukup dengan ukumn I

x

x

1.5 m,

1 m (Suhamo

dan

Nazarudin, 1994).

L i (1998) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa peternak m e q g m d a n
kandang panggtmg untuk memelibam temaknya

K a n k g pan-

akan

memudahkan petemak dalam rnembersihkan kandang, sehingga kandang tetap kering
dan tidak menjadi sarang penyakit Bahan yang digunakan untuk membaogun tipe
kandang p a n w g ini meliputi genteng untuk atap, kayu untuk d i n g dan
penyangga, dan b a b u untuk lantai kandang. Lantai dibuat bercelah dengan lebar i

2 an, sehingga kotoran dapat jatuh ke bawd dan ranak tidak terperosok. Luasan
Landang yang dimiliki

p

d yaitu 28,15 m2 pa pet&

atau 1.73 m2

pa ekor. Kekuatan kandang yang dimiliki petemak rata-rata 10,75 tahun

Pakaa

Suhamo dan Nararudin (1994) menyatakan. bahwa pakan domba

e
w pakan utama dan (2)
dikelompokan menjadi dua macam, )aim: (1) hijauan s

pakan penguat seperd kowntrat sebagai pakan tambahan Menurut Sugeng (2005),

d keburuhan pakan hijauan adalab kurang lebih 1O,W? dari botmt badan,

j

sedangkan konsentrat diberikan sebanyak 1,W/Ddari bobot badan. Pakan konstntrat
tidak selalu diberikan pads peternakan rake yang masib b e r s i tradisiod.

L i (1998) menyatakan bahw peternak b i memberikan konsentral
*pa

dedak di samping hijauan berupa rumput dan daundaunan sebagai pakan

utama. Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua sarnpai tiga Ai whari. Jumlah
rumput, dam-daman, dan dedak yang diberikan peternak madng-masing sebanyak
7,06,2,28; dan 0 3 kkglekor/hari.

M d i (1990) dalam penelitiannya menjelaskan babwa hijauan pakan temak
yang m u m dibcrikan oleh peternak adalah rumput lapang. PembeTian rumput untuk

anak domba, i duk, c ! ! pejantan dilakukan tanpa perbandingan. Para petemak juga

tidak memberitan @:an penguat untuk temaknya.
Obat-Obatan

Kosasih (2001) dalam penelitiannya dengan menggudan metode

survey temadap 30 petemak sampel pada peumakan mkyat di Kab-

Sumedang

m e n g e r n ~bahwa obat-obatao yang diberikan petemak dapat berupa o h
tradisional yang dibuat oleh peternak sendin, sehingga tidak perlu membeli, dan juga
obat kimia yang tidzk dapai dibuat atau diraci oleh petemak Wicaksow ( 2 0 2 )
dalam penelitia~yadengan metode studi kasus terhadap sembian orang peternak

krcdit (kepernilikan rata-raga 16,00 SDD) dan 28 orang petemak non k d t

(kcpemilikan rata-rau 5,40 SDD) di Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten
Bogor menyarakan tah\va, obat yang digunakan paernak diantaran)a obat-obatan
wdisional, obai temak, obat bebas, dan kombinasi obat tradisional dan obat ternak.
Obat-obatan h a d i s i c d terdiri dari umbi-umbian dan dedaunan. Obat ternak
dianiaranja Verm 0, salep mam, dan lain-lain, sedangkan obat bebas meliputi kapur

barus dan rnin~akkelapa

Kusumaningrum (2004) dalarn penelitiannya di Desa Pasanahan

Pernlatan.

Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi menunjukkan bahwa, @atan

)mg

digunakan dalam usatatcrnak domba rakyat terdiri dari sapu lidi, ;eke p, ember, dan
ganikaa Fasili as pendukmg lainnla diantmanya alat timbangan dan kanmg.

Ontpnt

L i (1998) mengemukakan bahm u s a h a t 4 domba rakyat yang

ditelitinya mengbasiikan dua macam outpuf yaitu output

ldama

dan

output

sampingan Output ldama berupa temak domba hidup yang dapat dijual amu
dikonnrmsi seu&tu-uaktuterganhq kebutuhan. Output &npingan be-

bulu

dan kotoran temak Bulu domba tidak dijual, sedangkan kotoran temak b i i dijual

Analisis Kelayakan Usaha
u
kela).akao usaha adalah untuk menghindari
Tujuan dilakukan ~ a t analisis

penanaman modal yang terlalu be&

untuk kegiatan yang tmnyata tidak

mengunnmgkan (Human dan Muhammad, 2000). Menurut Kadariyab er nL (1999),

untuk menganalisis kelayakan usaha p d u diketahui besar biaya clan manfaat dari
setiap unit yang d i d i s i s . Menurut Kiyono (1994), dalam perhitungan aoalisis usaha

untuk menentukan apakah suatu usaha itu layak atau tidak layak untuk dilaksanakan
maka clap! dipuoalun perbitungan kriteria invedasi. Kelayakan investasi cukup
dilakukan dm-

WV),

menggunakan tiga alat analisis mama, yaitu Net Preseru Value

Infernal Rate o J R e m (IRR), dan BeneJiir Cosr Rat& (BCR).

Biaya
Biaya adalab nilai dari semua korbanan ekonomis )aog di~eriukim, yang
tidak dapat dihindarkan, dapat d i p e r k i dan dapat diukur untuk mcugbasilkan
sesuatu produk Biaya

bagi

pennahaao adalab nilai faktor-faktor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan output (Boediono, 1990).
Biaya usahatani ada dua macam, yaitu biaya tunai arau biaya yang dibayarkan

dan biaya tidak tunai aiau biaya yang tidak dibayarkae Biaya yang dibayarkan
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar u p b tenaga k e j a keluarga dan

biiya untu4 pembelian input produksi. Biaya ini dalam usaha petaoakan meliputi
biya penggpnbalaaa, biaya pembelian pakan, biaya pembenihan kandang, dan jenis
upah kegiatan lainnya (Mwhar, 2001).

Wicaksono (2002) merinci biaya usahaternak domba yang diteluarkan
petemak pen&

kredit dan non pemrima kredit yang ditelitinya ke d a l e dua

jenis, yaitu biaya Nuai dm biiya lid& Nuai. Biaya Nuai tcrdiri dari b i i pembelian

obat, pembelian paka11konsentraf dan pembelian M a t a n . Biaya tidak nrnai iadiri
dari biaya pakan hijauan dan b i y a penyusutan. Biaya total per tahun yang

dikeluxkin petemak pewrima kredit (kepemilikan

ratrtI;ita

16,W SDD) yaitu

sebesar Rp 2287.550,50 dengan proponi biaya pakan s
e
w 76,73%. Biaya total

yang dikeluarkao petcmak non pen&

kredit (kepemdhn ratwata 5,40

SDD)

yaitu sebesar Rp 136.906,40 per tahun dengan proporsi biaya pakan sebesar
91,276
Penerimaan

Wasito dan Rohaeni (1994)berpendapai bahm penaimaan adalah d
uang yang diterima oleh pet&

y

a

sesuai dengan harga output yang beziaku saat itu.

Menund Kadarsan (1995), pewrimaan dapai diklasifikasi menjadi pewrimaan
nyaia dan penerimaan yang diperbitunglan Pemrbaan n+

adalah pemrimaao
yang diterima dari hadl penjualan, baik tunai ma&un MLPewrimaan yang
. .
d
i adaM nilai output
~
yang dikonsumsi
~
petemak atau yang d h d m h b .
Wicaksono (2902) dalam penelitiannya membagi penerimaan yang ditkima
petemak peuerima M

t dan non penerima kredit yang ditelitinya ke dalam dua

jenis, yaitu penerimaan tunai clan peoerimaan tidak tunai. Penerimaan hmai diperoleh
petanak dari p e n j d a n temak domba dan produk sampingan ternah seperti
pmjualan kulit dan kotomn t e m k Pencrimaan tidak tunai meliputi ternak domba

yang dikonnrmsi oleh p e W dan keluarganya Penerimaan total per tahun petanak
pmaima k d i t (lcepemdhm rafa-rata 16,W SDD)yaitu sebesar Rp 1:925.777,90.
Pewrimaan total pet&
non penerima kredit (kepernilikan ratarata 5,40 SDD)
yaitu sebesar Rp 551.392,80 per tahun.
Analisis NPV, IRR,dan BCR

Net Presem Vdue (NPV) yaitu xlisih anuua nilai wkarang dari penerimaan
dengan nilai sekarang dari biiya. imetlernnl Rae of .Perurn @UI) adalah tingkai suku
bunga yang m e n y e b a b h NPV dari suatu usaha sama dengan 0. Imernnl Rare of

-Rerun, dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bmih dalam
nratu p y d z

asal &ap

kemhmgao yang dipe~o1e.hdiinvestgsikan kembali pada

tahun m

y

a dan.rnendapalkan tin&

keuntungan i yang sama dan diberi bunga

selama umur proyek (Kadariyah et a]., 1999). Kiyono (1994) mendefinisikan Bewfit
Cost Ratio

V&

(BCR)sebagai perbandingan antam presen! value

benef;t dim presen!

biiya

Badasarkao data hasil penelitian Fibia (2001) dengan menggrmakan metode
nudi kasus, diketahui bahwa dari perhihmgan biaya dan penerimaan selama enam
periode pcnegemukkan @lei 2000-April 2001) did+

nilai BCR wbesar 134.

Menurut proyeksi biaya dm penerimaan yang telah dilakukan den-

asumsi semua

konsraq didapatkan nilai NPV sebesar Rp 125.403.502,40, BCR 1,08; dan IRR
48,0004,. Hasil ini menunjukkan bahwa usaha tersebut memperoleh keuntlmgan dan

arus kas yang cukup baik selama enam periode penggmuklran (Mei 2000-April
2001). Proyeksi tcmak selama L i tahun (2002-2006) dengan koefisien telmis yang
konsran sdiap tahunnya menghasilkao nilai-nilai yang memenuhi kritexia kelayakan

-

usaha
Analisis Kepekaan (Sensitivity Andpis)
Menurut M y a h el al. (1999), analisis kepekaan dikejakan dengan

merubah suatu unw aiau dengan mengkombii5ikan bebempa unnn, kemudian
mewntukan pengarub dari analisis yang dilakukan pada hasil analisis fioansial.

- Tujuan analisis kepekaan adalab untuk mtlihat

yang akan terjadi pada

hasid analisis, jika tejadi perubahan dalam dasar-dasar prhihmgan biaya dar.

manfaa~

Hasil penelitian Fihia (2001) menunjukkan bahwa jika biiya dhikkan 10%
dengan tingkat bun@ 16% per tahun dengan asumsi kompomn lain tetap, maka akan
menghasilkan M'V

Pg (38.726.344,76) dan BCR sebesar 0,98. Jika -p

yang

n m 10%dc ngan tingkat bunga 16% per tahun dengan asumsi kompown lain tetap,
maka nilai NJV (Rp 5 1.272.695,00) dan BCR 0,97. Artinya, jika ada keti-an
usaha be-

naik biiya atau t u r n total penerimaan sebesar 10% pada tingkai bunga

16%, maka u;ahatcmak domba akan merugi.

-

Lokasi dan Waktu
Pewlidan ini dilakukan di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor J a w Barat Pmentuan lokasi penelitian dilakukan

p r p s i w dengan

perrimbangan babwva Desa Cibunian mempakan daerab pengembangan u d a m m k
domba yang memiliki populasi ternak domba tertraoyak di Kecamaian Pamijahan
@ata Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2006). Penelilian

berlangsung se'ama wtu bulan, mulai dari tanggal 13 Dewmber 2006 sampai dengan
tanggal 13 Janlmi 22007.
Populasi dan Sampel
Populasi j a g digunakan dalam penelitian ini adalab seluruh peternak domba
di Desa Cibunian yang berjumlab sebanyak 700 rumah tangga peternak (RTP).
Pengambilan sampel dari populasi dilakukan dengan mengg.m&m metode c l m e r
random sampling. Sampel diambil secara rmrdom (acak) masing-masing sebanyak

36 orang dari semua dusun di Desa Cibunian (5 dusun). Dengan demikian, jumlah
sampel keseluruhan yang diambil sebanyak 180 orang yang kemudian diseleksi
menjadi 164 orang berdasarkan kriteria yang diperlukan dalam analisis data. Sampel
kernudii d i k l a s i f i k a s i ke dalam tiga skala usaha

Desain Penelitian
Penelinan ini mewpalcan penelitian non-ekpxhental )rang diran~angdalam
bentuk d e s k penelitian deskriptif-analitis d-

mengguaakan metode nnvei.

Desain penelitian dakriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta-fah dan sifaisifat dari objel: penelitian, seTta kewhubungan antar-elemen dalam objek penelitian
tetsebu~,dalam ha1 ini usahatemak domba rakyat yang terdiri dari input dm output
produksi. Iksaio penelitian analitis dirancang deagao tujuan unluk menentukan

kelayakan usahatemak domba takyat secara f-id,

yang dianalisii dengan

menggunakan bekrapa parameter kelayakan investasi. Menurut Nazir (1999),
metode nnvei digunakan untuk m e n g d u i fh-fakta dari gejala-gejala yang ada

dan men& keterangan-keterangan secara f a k t d .

Data dan 1nstrumenta.G
Data yang digunakan dalam pemlitian ini tcrdiri dari dua jenis, yaitu data

primer dan dam sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan h g s m g di
hpmgm (observasi) dan inlemkv dengan responden Imerviov beTpadoman pada

alat bantu ( i i e n ) benrpa sunman daftar pertanyaan (kuisioner) yang dibuat

data-data
tnbllis yang diperoleh dari penelunwn studi pustaka, dam-data Pmerinlab Desa
Cibunian, datadata Badan Pusat Statistik, da&dafa Dinas Pctcmakan Kabupatcn
Bogor, dan damdata dari instansi lain yang terkait dengao kqcntingan pelitian.
scsuai d c n p masaleh dan tujuan penelitiam Dam stkunder menrpakan

Analisis Data
Dam )mg diperoleh dalam penelitiao ini disajikan &lam bent& uraiao dan

tabulasi angka berdasarkan skala usaha Skala usaha dibuat b;erdasarkan kepemilikan
temak domba yang stuannya dikonversikan ke dalam Setara Domba Dewasa (SDD),

yaitu u k u . yang menghubungkan berat badan temak dengan jumlab pakan temak
) m g nimnlrfln. Sam ekor

anak domba setara dengan 0 2 5 &or domba d a m ( 0 3

SDD), sedangkan satu ekor domba muda setara dengan 0,SO &or domba detvasa
(050 SDD). Pengolahan dam dilakukan denpan metode deskriptif dan analisis

finansial.
Metode Dakriptif
Metode i+ digunakan unt& menggambah-n secara jelas kondisi mum

. .

lokasi penelitian, k m h m m k petemak, dan karalderistik u d a k m a k domba rakyat

yang diteliti. Kondisi umum lokasi penelitian yang dideslaipsikan meliputi kondisi
geografis, kependudukan, dan garnbaran umum usahatemak domba y&g dijalankan.

Karakteristik p e t 4 yang dideskzipsikan meliputi umm, pengalaman betemak, dan

pendidikan petemak. Karakteristik d e m a k domba yang dideskripsikan meliputi
kepemilikan temak domba, input, dan output produksi usahamnak domba. Input

produksi yang dideslaipdkan meliputi temak domba, laban, kandang, tenaga kerja,
pakas obat-obatan, peralatan,dan periengkapan.

Analisis F i i n l

Analisis finansial pada penelitian ini muupaLan analisis yang digunakan
untuk memntukan kelayakan usahatemak domba, dengan mengacu pada
keunnmgan maferi yang diperoleb akibat adanya investasi dalam tmhammk
Analids ini m c n g g m h n metode Net Present Value, I n t e r ~ lRale of Return,

Benefir Cosr Rafio,dan analisis kepekaan.
Metode Nd Prtsaf Valuc (NPV). Metode ini digunakan untuk m&tung

selisib

antam nilai selrarang dari penerimaan dengan nilai sekarang dari biaya Jika NPV
l e b i dari no1 witif),maka usahatemak layak untuk dijjalankas karena

- rnenggambarkan keuntungan. Apabila NPV bemilai kurang dari no1 (negatif) berarti
usahatemak domba sedang mengalami kerugian, sehingga perlu ada pedmkm usaha
Apabida NPV sama dengan nol, maka berarti usahaternak domba berada pada titik
impas dan perlu plmikan usaha Menurut Kadariah et al. (1999)rumus NPV yaitu:

Kappng+n:
NPV, :ffcr present d u e pada rshun kBS (Rp)

-

B,

c,
t
I

.
padatahmk(Rp)
:BiayapedatahmW(Rp)
:Paiodc asaba (rshun)
:~mglcat~~depasito(~)
:PI

Metode I n f d Ra~eojRdurn (JRR). I n f e d h e of Rerurn merupkan metode

yamg digunakan unruk mewntukan tingkat bunga yang memyebabkan NPV dari
kegiatan usahatemak sama dengan w l . Hasii yang diperoleh dari perhinmgan nilai

-IRR kemudian dibandingkan dengan tingkac tingkat bunga yang-sedang Wu
Mcnunn Kadariah e f al. (I999) rumus IRR adalah sebagai berikui:

IRR=i'+

NPV' - NPV'

[RR :Inr..nml h e of RaM,(%)
N P V :wvyangl&ih~@csitifX)am,wvyangdipmkb~i'(Rp)
NPV" :NPV yang lcbih Rndab (n@fX )aim NPV )ang dipml+bsas i" (Rp)
i'
:r
i sub, brmga dcposi yimg kbih Rndab.00

i"

:Tii~hhhgadcposiyanglebihcioggj(%)

Jika nilai IRR lebih besar dari tingkar bun@ yang berfsku b e n d usahatnnak
memberikm keunnmgan, sehiogga usaha layak lmtuk dijalankan ApabiLa IRR

,

bemilai kurang dari tingkat bun@ yang berlaku betarti u s h k r d wdang
mengalami kerugiaq sthingga p d u pertsikan usaha Apabila nilai IRR sama

deqan hgkal bunga yang Makq maka baarti usahatanak domba b e d a pada

litik impas dan perlu p a b h usaha
~
Metode Bm-

Cost

R&

(BCR). Metode BCR digunakan lmtuk mengetahui

jumM kcuntunga~ yang akan diperoleh dari setiap penambahan satu rupiah
pcngeluaran krsih.Menurut Kadariah er d.(1999) m u s BCR yaitu:

BCR, :&npCm:RmiopadjtrhunLN
B,

C,
t
I

:Pm~pdatahunk~(Rp)
:Bia:ra pada whun kct (Rp)
:Poiode rPaha (Qhun)
:~@J=*~depmi~OC)

Jika Nlai BCR lebih dari satu berarti

yang dijalankan

memberikan keuntungan, sehingga usaha layak untuk dijalankan. Jika Nlai BCR
bemilai kurang dari satu baarti usahatemak xdang mengalami kuugian, s
e
w
perlu p e z b h n usab. Jika nilai BCR sama den-

sah~,maka berarti usaharemak

domba berada pada ti& impas dan @u pehaikau usaha
Andisis Kepekaan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi f-ial
usahatemak domba jika terjadi perubahan-prubahan pada biaya

tingkat ma4sium penunman penerimaan dengao asumsi

dan penerimaan

cereris pmibw s&ag$

tit& kritis )ang menentukan kelayakan usaha Usahaternak akan mmjadi tidak layak
apabila terjadi kenaikan biaya lebii dari tingkat maksimum kenaikan biaya p u g
dapat ditolerir atau apabila terjadi penurunan penerimaan cereris pmibus lebih dari

tingkat maksirnum penurunan penerimaan yang dapat Citolerir.

Anak domba,

temak domba ) m g berumur kurang dari setengah tahun (< 7

bulan).

Domba muda, yaitu temak domba yang berumur antam setengah sampai dengan
satu tahun (7 bdao-12 bulm)
Domba deway yaitu ternak domba yang berumur lebii dari satu rahun (> 12
bulan).

Preseru value perkman, yRim nilai Kkarang atas pencrimaan yang akan
dipaoleh dimasa yang akan datang.
Presenf value biaya, yaitu nilai sekarang atas -biaya .yang
akan dikeluarlran
.
WyangakanW.
Ne'er hf?Senf Value (WV), yaitu selisib mtam present value
dengan
present value biiya, atau nilai sekarang atas pendapacan yang Acan diperoleh
dimasa )alg akan datang.

~~

Infernal Rate of Rehm (RR), yaitu tingka! kemtuagan yang dapat dicapai
selama masa &a, baik kmadap i n v e - i pribadi pengusaha, maupun terhadap
p y e k seem keseluruhan
Benej'er Cost Ratio, yaitu rasio antam present value penerimaan dengan present
value biiya, yang mengukur keuntungan yang akan diperoleh dari setiap
penambahan satu rupiah pengeluaran bersii.

KEADAAN UIMUM LOKASI P E N E L M

Desa Cibunian merupakan nilayah bagian Keocmaran Pamijahan Kabupaten
Bogor Jawa Barat yang tadiri dari lima dunm, 38 Rukun Tetangga (RT), dan 17

Rulrun W&ga (RW). Desa ini taidak sekitar 10 km dari Kaamatsn Pamijahab, 78
km dari Ibu Kota Kabupaten Bogor, 128 km dari Ibu Kota Rovinsi Jawa Baraf dan
90 km dari Ibu Kota Negara Indonesia Sebelab T i Desa C~hmbmdibatasi oleb

Desa Cibitung Kulon, Desa C

i dan Desa Punvabakti Kecama!m Pamijahan,

sebelab Utara dan Barat d i W oleh Desa PuMasari Kecamatan h~~&h&
dan
sebelah Selatan d i m oleh Desa PuMabakti Kecamatan Pamijaban. Rala-rata

curah bujan mencapai 3.000 mm per tahun, dengan suhu rata-ratasebesar 29°C. Desa
Cibuniau berada pada ketkggkm 400-700 m dari permukaan lam
Luas total wilayah Desa Cibunian menwpai 1.18 1

den=

kategori b e n d

wilayah berombak sampai W u k i t 30% dan berbukit sarnpai bergunung 700m. Luas

kelompok, yaitu penggunaan untuk lahan s~wah,lahan kering, lahan pekebunan,

dan lahm unhik fasilitas umum. Data p e n g p a a n lahan di wilayah Desa Ciblmim

Tabel 1. Distritusi Penggunaan Lahan di Desa Cibunian
Kanangan

Lahan &\\ah
Lahan K e ~ g
Lahan Perkebunan
- Lahan untuk Fasilitas Umum
Total
M.
Dzfa OEfaMooo%afi!ksa C W i 2006

Ha
635
51 1
30
5
1.181

YO
53,77
4327
2.54
0;42
i00,00

Kependodukan

Jumlah penduduk Desa Cibuniao pada tahun 2006 tenxm sebanyak 10.349
orang, yang t d i r i dari 5.185 orang laki-laki dan 5.164 orang pemmpuan Mam
pencaharian penduduk diantaranya pengrajin, industri kecil, buruh pabrk

pertukangm, pedagang, industri jasa, PegaHai Negeri Sipil (PNS), dan polisi/tentam
Penduduk Desa Cibunian sebagian besar (7434%) bermaiapencaharian sehagai

perani. K L a s i i penduduk berdasarkan mata pencaharim d a p i dilihat pada Tabel

Tabel 2. Klasifikasi Pcnduduk Desa Cibuniao Berdasarkan Mata Pencaharian

59
12
41

Pengrajin
I n d h Kecil
Blrmh Pabrik
p d g a n
PedarPng
Indumi Jasa
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Polisiinrara Total

323
0,68
2.32
3,84
13,91
0.4
0,62
0,M
100,00

68
246
7
11
I
1.769

Scrmber:DamMomgrafiDaaCibmian.2006

Gambaran Umum Usahnternak Dombn
Perkembangan populasi temak domba di wilayah Bogor selama enam tahun
terakhir (2000-2005) seperti yang disajikan pa& Tatel 3 menunjukkan adanya

peningkatan, walaupitn persenlase peniogkatannya fluktuatif. Hal iui menrpakao
sinyal yang baik bagi perkembangan usahatemak domba selanjutnya, yang
diharapkan dapat maberikao dampak positif bagi perekonomian masyarakat .
Tabel 3. Perkembangan Populasi Ternak Domba Di Bogor Tahun 2000-2005
Populasi (ekor)

132.150 202.509 216.127

217.542 217.855' 220.467

PA)
- 5324
6 3
0,65
Samba: Dam D m Pacmakan dan P c r h m n Kabupam Bogar, 2006

-p

0,14

120

Jumlah populasi temak domba di Kecamatan Pamijahan sendiri pada tahun

2005

m
l
a
t

stbanyak 10.220 ekor aau menyumbang *yak

4,64% dari total

p o p h i temak domba di Bogor pada tahun yang sama (Dab & Peternakan dan

Perikanan Kabup-

Bogor, 2006). Temak domba t&ut

tmebar di beha@ desa

di Kecamatan Pamijahaq t e r e Desa Cibunian.

Usahatemak domba yang dijalankan di Desa Cibunian termasuk ke d a b
usaha tradisional, kamra teknologi yang digunakan dalam menunjang usahatcmak

masih bersifat sederhana. Lokasi usahatemak domba e b a r di lima dusun yang a&
di Desa Cibunian, yaitu Dusun Muara, Dusun C i p w Dusun Cihmk,

D m

Cisalak, dan Dusun Cimanggu. Menurut Data D i Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bogor @OM), jumlah populasi ternak domba di Dcsa Cibunian tercatat

&yak

1.01 3 ekor atau menyumbang s k i t a r 9,9I0A tcThadap total populasi temak

domba di Kecamatan Pamijahaa Komposisi populasi tetnak domba di Desa
Cibunian terdiri dari 488 ekor domba deuqasa (197 &or domba jantan deuasa dan
291 &or domba baioa d e w ) , 382 ekor domba muda (152 &or domba jantao
muda dan 230 ekor domba betina muda), dan 143 ekor anak domba (36 ekor anak
domba j a m dan 107 ekor anak domba b h ) .

HASIL DAN PENIBAHASIVI:
Karakteristik Peternak Domb