serta pesanan no 14 sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp. 620.000,- .

1 Dibeli Bahan baku Rp. 1.500.000,- dan Bahan penolong Rp. 100.000,- kredit 2 Diterima pesanan no 13 sebanyak 200 unit dengan harga jual Rp. 500.000,- dan telah dibayar persekot Rp. 50.000,- untuk pesanan no

13, serta pesanan no 14 sebanyak 150 unit dengan harga jual Rp. 620.000,- .

3 Pesanan no 10 dan 11 telah diserahkan ke pembeli dan dibayar tunai 4 Pemakaian Bahan baku selam bulan januari 2007 : Pesanan no 13 sebanyak Rp. 250.000,- Pesanan no 14 sebanyak 400.000,- 5 Gaji dan upah yang telah dibayarkan : Pesanan no 13 = 50 jam Rp. 6.000,- = Rp. 300.000,- Pesanan no 14 = 75 jam 6.000,- = 450.000,- 6 Gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung Rp. 90.000,- 7 Biaya asuransi Rp. 300.000,- tahun dibayar tunai 8 Biaya listrik Rp. 60.000,- per bulan 9 Biaya Depresiasi Gedung Rp. 110.000,-bulan dan mesin Rp. 80.000,-bulan 10 Tambahan biaya penyelesaian no 12 : BBB = Rp. 35.000 BTK = 30.000 BOP = 15.000 11 Pembebanan BOP untuk pesanan no 13 dan 14 berdasar JKL 12 Pesanan no 13 diserahkan kepada pemesan dan dibayar tunai 13 Pesanan no 12 diserahkan kepada pemesan dengan harga jual Rp. 500.000,-  P e n g o la h a n P ro d u k d e n g a n S a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i   Buat jurnal masing-masing transaksi selama bulan januari 2007  Hitung jumlah Harga Pokok Produksi Pesanan no 12, 13, dan 14 yang dicantumkan dalam Kartu Harga Pokok Pesanan Job Order Cost Sheet.  P e n g o la h a n P ro d u k d e n g a n S a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i        Hal-hal yang harus diperhatikan pada proses produksi lebih dari satu departemen :  Biaya produksi dan laporan harga pokok disajikan per departemen  Tarif BOP dilakukan dibuat per departemen  Pengelompokan rekening biaya-biaya produksi juga didasarkan per departemen  Umumnya Produk jadi Departemen I menjadi Bahan baku Deparemen II dan seterusnya.  Pengolahan Produk Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi   P e n g o la h a n P ro d u k m e la lu i le b ih d r s a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i  Data produksi PT ABC yang memiliki 2 Departemen, yaitu Dept K dan Dept L :  Pada bulan maret menerima 3 jenis pesanan dengan rincian : Pesanan no 001 sebanyak 300 unit barang X dengan harga Rp. 50.000,- Pesanan no 002 sebanyak 500 unit barang Y dengan harga 120.000,- Pesanan no 003 sebanyak 600 unit barang Z dengan harga 100.000,- Untuk mengerjakan pesanan tersebut dibutuhkan : a Pemakaian Bahan Baku BBB Pesanan no Dept K Dept L Jumlah 001 002 003 10.000.00 15.000.00 2.000.000 8.000.000 3.000.000 1.000.000 18.000.00 18.000.00 3.000.000 Total 27.000.00 12.000.00 39.000.00  P e n g o la h a n P ro d u k m e la lu i le b ih d r s a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i   P e n g o la h a n P ro d u k m e la lu i le b ih d r s a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i  b Biaya Tenaga kerja langsung BTKL Pesanan no Dept K Dept L Jumlah 001 002 003 7.000.000 5.000.000 1.000.000 4.000.00 4.000.00 1.000.00 11.000.00 9.000.000 2.000.000 Total 13.000.00 9.000.00 22.000.00 c BOP Dept Produksi BOP Dibebankan BOP Sesungguhnya K L 30 BBB 60 BTKL 10.000.000 3.000.000  Buat jurnal masing-masing transaksi selama bulan Maret 2007  Hitung jumlah Harga Pokok Produksi Pesanan no 001, 002, dan 003 yang dicantumkan dalam Kartu Harga Pokok Pesanan Job Order Cost Sheet.  P e n g o la h a n P ro d u k m e la lu i le b ih d r s a tu D e p a rt e m e n P ro d u k s i        CACAT Defective Goods PRODUK RUSAK SPOILAGE GOODS Sifat Pengerjaan Pesanan yg Sulit Keteledoran K E R U G IA N Peningkatan Kualitas o Manajemen K er u g ia n M in im al ? Wajib Melaporkan Faktor Penyebab Material Scrap,  Sisa bahan : BB yg tersisa dr proses produksi yg tdk bisa diikutsertakan kembali dengan tujuan semula, ttp ada kemungkinan bisa digunakan utk tujuan lain dijual  Ex : perca, serbuk kayu, dll  Perlakuan akuntansi : mencakup pengendalian dengan mencatat HP sisa bahan kuantitas sisa bahan. jika tjd peningkatan secara sigmifikan mk dilihat penyebabnya, jika krn tdk efisien hrs dikurangidihilangkan.  Cara mencatat sisa bahan yg dapat dijual ada 4 : 1. Dikreditkan pd penjualan sisa bahan dilaporkan dlm RL sbg penjualan sisa bahan pendapatan lain-lain 2. Dikreditkan pd HP Barang Terjual mengurangi HP Total Produksi 3. Dikreditkan pada BOP Sesungguhnya hasil penjualan sisa bahan diperkirakan diawal periode dijadikan pengurang pd saat membuat anggaran BOP yg digunakan utk menentukan tarif BOP shg tarif BOP tdk terlalu besar

4. Dikreditkan pd Barang dlm Proses untuk sisa bahan yg dapat ditelusur ke pesanan ttt