Luas Areal Sawah Profil SDA 2013.

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 10

d. Daerah Aliran Sungai

Di Kabupaten Bantul terdapat 3 Daerah Aliran Sungai DAS yakni DAS Oyo, DAS Opak dan Progo yang terbentuk karena pola aliran dan anak sungai yang mengalir ke Sungai Oyo, Sungai Opak dan Sungai Progo. Data selengkapnya disajikan pada tabel berikut; Tabel 14. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Bantul. NO DAS SUBDAS LUAS Ha SUB LUAS DASHa LUAS LAHAN YANG DIAIRI Ha SUB LUAS ONCORANHa 1 PROGO Progo 3,952.79 1,021.82 Bedog 7,111.44 1,168.76 Timoho 3,392.12 1,048.91 14,456.36 3,239.49 2 OPAK Opak 6,880.40 1,741.94 Buntung 888.43 286.45 Celeng 2,526.90 162.37 Code 1,927.40 1,234.21 Gadjahwong 1,677.09 1,007.86 Gawe 981.80 224.68 Kedungsemerang an 1,964.86 916.59 Kuning 447.83 132.11 Tambakbayan 958.61 620.53 Winongo 4,346.25 2,612.53 Winongo kecil 5,594.68 2,766.06 28,194.24 11,705.33 3 OYO Oyo 4,839.87 892.00 Plilan 791.35 126.95 Dlingo 1,757.18 265.00 7,388.40 1,283.95 4 GUMUK PASIR 646.05 - 646.05 JUMLAH 50,685.05 50,685.05 16,228.77 16,228.77 Survey data Desember 2010

1.1.4. Irigasi

a. Luas Areal Sawah

Kabupaten Bantul memiliki wilayah seluas 506,850 Km 2 yang terbagi dalam 17 Kecamatan, 75 desa dan 933 pedukuhandusun dan mempunyai areal persawahan sebesar 17.372,05 ha, luas daerah Irigasi 16.133,05 ha yang terdiri dari sawah irigasi teknis 4.979.29 ha, sawah irigasi semi teknis 9.159,75 ha sawah irigasi sederhana 1.993,98 ha dan sawah tadah hujan murni tidak ada Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 11 sumber air kecuali hujan 1.239 ha. Jumlah Daerah Irigasi DI di Kabupaten Bantul 159 DI, terdiri dari Irigasi Pemerintah sebanyak 108 DI, Irigasi Desa 51 DI yang tercakup dalam 5 wilayah pengamatan Unit Pelaksana Teknis UPT Pengamatan Pengairan. Air Irigasi yang digunakan dalam jaringan irigasi sebagian besar diambil dari dua sungai besar yakni Sungai Progo dan Sungai Opak serta beberapa sungai kecil yang menopang diantaranya adalah Sungai Winongo, Bedok, dan Gajahwong yang tercukup pada Daerah Aliran Sungai DAS Progo dan DAS Opak. Secara umum jaringan irigasi dimanfaatkan untuk pengairan sawah dalam mendukung produksi pertanian. Tabel. 15. Jumlah daerah irigasi berdasar Kewenangan No Irigasi Jumlah DI Luas Ha 1 Irigasi Desa 51 1.192,32 2 Irigasi Pemerintah 108 14.940,68 Jumlah 159 16.133,00 Tabel 16. Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2011 No Jenis Irigasi Luas Ha 1 Sawah Irigasi Teknis 4.979.29 2 Sawah Irigasi Semi Teknis 9.159,75 3 Sawah Irigasi Sederhana 1.993,98 Jumlah Sawah Irigasi 16.133,05 4 Sawah Tadah hujan murni 1.239,00 Jumlah Lahan Sawah 17.372,05 Luas lahan sawah irigasi di atas adalah luas lahan sawah yang tercakup dalam Daerah Irigasi pada UPT Pengamatan Pengairan yakni seluas 16.133,05 Ha sedangkan luas lahan sawah tadah hujan murni adalah 1.239,00 Ha. Sawah tadah hujan murni dimaksud merupakan sawah tadah hujan yang tidak termasuk dalam Daerah Irigasi. Adapun lahan sawah tadah hujan yang masuk dalam Daerah Irigasi namun tidak mendapat oncoran irigasi dinamai sawah tadah hujan kasus. Data tersebut disajikan pada tabel berikut. Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 12 Tabel 17. Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2010 Lahan Sawah Tadah Hujan Ha Lahan Tadah Hujan Kasus Tadah Hujan Murni Jumlah Irigasi Teknis Irigasi Semi Teknis Irigasi Sederhana 4,979.29 9,154.75 1.993,98 1.239,00 17,372.50 28.67 52.71 11.48 7.13 100 Gambar 5. Grafik Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2010 Sebagai salah satu unsur penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan dan pengelolaan irigasi adalah unsur kelembagaan yang kuat dan koordinatif. Secara umum kelembagaan dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi terdiri atas lembaga pengelola dan lembaga koordinasi. Lembaga pengelola irigasi meliputi dinaslembaga teknis pemerintah yang terkait serta kelembagaan pada tingkat petani pengguna air seperti P3AGP3AIP3A, sedangkan lembaga koordinasi antara lain adalah komisi irigasi Kabupaten Bantul dan Forum Komunikasi P3A FKP3A Kabupaten Bantul. Adapun jumlah lembaga pada tingkat petani pemakai air adalah sebagai berikut: 1 P3A sebanyak 313 unit; 2 GP3A sebanyak 35 unit; 3 IP3A sebanyak tujuh unit; dan 4 FKP3A sebanyak satu unit. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 Sawah Irigasi Teknis Sawah Irigasi Semi Teknis Sawah Irigasi Sederhana Jumlah Sawah Irigasi Sawah Tadah hujan murni L uas Ha Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 13 Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul dalam kondisi yang spesifik, yaitu : a Wilayah Kabupaten Bantul ditinjau dari sistem DAS berada pada bagian hilir, sehingga mempunyai konsekuensi pada musim penghujan akan banyak menerima suplai air yang sering menyebabkan banjir, dan pada musim kemarau akan sulit memperoleh air untuk irigasi karena sudah banyak dipergunakan di bagian hulu. b Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul akan sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam menangani sampah terutama masyarakat di daerah sub urban. Kebiasaan membuang sampah di salurah irigasi memberikan beban pada OP jaringan Irigasi menjadi lebih tinggi. c Meningkatnya pembangunan di daerah sub urban menyebabkan pengurangan lahan pertanian akibat terjadinya alih fungsi lahan. d Debit air sungai waktu kemarau sangat dipengaruhi oleh kondisi area tangkapan hujan terutama berada di Kabupaten Sleman, sehingga dalam pengendaliannya sangat tergantung kebijakan wilayah setempat.

b. Jumlah Pengamatan dan Daerah irigasi DI