Profil SDA 2013.

(1)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 1

1.1. Gambaran Umum

1.1.1. Kondisi Wilayah a. Letak Geografis

Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima daerah kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Apabila dilihat bentang alamnya secara makro, wilayah Kabupaten Bantul terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada bagian timur dan barat, serta kawasan pantai di sebelah selatan. Kondisi bentang alam tersebut relatif membujur dari utara ke selatan.Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07°44'04" - 08°00'27" Lintang Selatan dan 110°12'34" - 110°31'08" Bujur Timur. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul, di sebelah utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta, yang mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta  Sebelah Timur : Kabupaten Gunung kidul

 Sebelah Barat : Sungai Progo

 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Secara administratif Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan yang dibagi menjadi 75 desa dan 933 pedukuhan. Desa-desa di Kabupaten Bantul dibagi lagi berdasarkan statusnya menjadi desa pedesaan (rural area) dan desa perkotaan (urban area). Jumlah desa dan pedukuhan yang terbanyak terdapat di Kecamatan Imogiri dengan delapan desa dan 72 pedukuhan. Berdasarkan RDTRK dan Perda mengenai batas wilayah kota, maka status desa/kalurahan dapat dipisahkan sebagai desa/kalurahan perdesaan dan perkotaan. Secara

BAB I

Pendahuluan


(2)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 2 umum jumlah desa yang termasuk dalam wilayah perkotaan sebanyak 41 desa, sedangkan desa yang termasuk dalam kawasan perdesaan sebanyak 34 desa.

b. Geomorfologi

Garis besar geomorfologi di Kabupaten Bantul terdapat 3 satuan geomorfologi, yakni:

1) Satuan geomorfologi perbukitan denusional, di sisi timur wilayah Kabupaten Bantul membujur dari sisi selatan ke uatara berasal dari lapukan batuan formasi Batur Agung berbatasan dengan perbukitan karst wilayah gunungkidul yang dibatasi oleh Sungai Oyo. Satuan Geomorfologi ini mulai dari sisi timur Parangtritis, Pundong sampai Imogiri, Pleret, Piyungan dan Dlingo, mempunyai ketinggian rata-rata 30 – 100 m dpal, dengan kemiringan lereng 11 – 90 %, sedangkan di sisi barat perbukitan denodasional berasal dari pelapukan formasi wates, berlokasi di sekitar perbukitan di Pajangan sampai perbukitan sekitar Sedayu di sebelah timur sungai Progo.

2) Satuan geomorfologi dataran aluvial, berada di bagian tengah Kabupaten Bantul berupa dataran dengan elevasi 0 – 25 m dpal, tersusun dari material endapan aluvium hasil proses denodasional formasi merapi muda, kemiringan lereng kurang dari 10 %, lapisan tanah cukup tebal. Satuan ini berupa cekungan yang diapit oleh 2 perbukitan di sisi timur perbukitan Batur Agung dan sebelah barat perbukitan menoreh sehingga membentuk sebuah graben.

3) Satuan Geomorfologi Gumuk Pasir / sand dunes; berada di pantai Parangtritis sampai Srandakan, berasal dari proses aktifitas pantai (marine) dan proses angin (aeolin depotisional). Materi penyusunnnya adalah pasir yang secara alami terendapkan di sepanjang pesisir pantai dan sebagian terangkut oleh aktifitas angin membentuk kompleks-kompleks bukit pasir dengan pola


(3)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 3 seperti bulan sabit (barchan), memanjang (longitudinal), seperti lidah dan membentuk gelombang; mempunyai kemiringan lereng kurang dari 10% dengan sifat fisis sangat porus dengan ketebalan lapisan 40 m.

c. Geologi

Tabel 8. Formasi Geologi dan luas penyebaran

No Formasi Geologi Jenis Batuan Luas (Ha)

1 Endapan Gunung Merapi Muda

Pasir vulkanik klastik, lanau, gravel 23.316

2 Sentolo Batu gamping berlapis, napal, tuff 9.123

3 Sambipitu Konglomerat, batupasir 1.52

4 Semilir-Nglanggran Breksi, batupasir, tuff 12.164

5 Wonosari Batu gamping, karang, lagoon 4.055

6 Endapan Aluvium Pasir tersortasi 0.507

Jumlah 50.685

1.1.2. Bentuk dan Jenis tanah

Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Bantul, tanah liat (lempung) dan sebagian kerikil / batuan. Jenis tanah sebagaian besar berpasir hitam (regosol) 25.930,9 ha (51,16 %) dan sebagaian kecil lempung (grumosol) 7.607,7 ha (15,01 %). Untuk tanah liat berbukit umumnya lempung berkapur, tanah regosol adalah tanah berasal dari material gunung berapi, bertekstur butiran kasar bercampur dengan solum tebal dan tingkat kesuburannya rendah. Tanah litosol berasal dari batuan induk batu gamping, dan breksi, tersebar di Kecamatan Pajangan, Kasihan dan Pandak. Tanah Mediteran berasal dari batu gamping karang batu gamping berlapis dan batu pasir tersebar di Kecamatan Dlingo dan sedikit di Sedayu. Tanah litosol berasal dari batuan induk breksi, tersebar di kecamatan Dlingo, Imogiri, Pundong, Kretek, Piyungan dan Pleret. Tanah grumosol berasal dari batuan induk gamping berlapis, napal dan tuff, terdapat di kecamatan Sedayu, Pajangan, Pandak, Sanden, Bambanglipuro dan Srandakan.


(4)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 4 a. Curah Hujan

Curah hujan di Kabupaten Bantul di catat melalui stasiun pencatat hujan yang berada pada 12 lokasi tersebar di Kabupaten Bantul. Ada titik lokasi yang masih blank karena masih jauh dari stasiun pencatat hujan, atau jarak melebihi 5 km. Yaitu di pantai selatan dan sebagian Kecamatan Dlingo yang mempunyai topografi pegunungan.

Tabel 9. Keberadaan Stasiun Pencatat hujan

No. Stasiun Lokasi

1 Ringinharjo Kel. Ringinharjo Kasihan (ktr Dinas SDA) 2 Nyemengan Dusun Nyemengan Tirtonirmolo Kasihan 3 Gandok Dusun Gandk Jl. Imogiri Barat Km 5 4 Kotagede Jalan wonosari Km 3

5 Pundong DepanKantor UPT Pengamatan Opak Hilir 6 Barongan Dusun Barongan Sumberagung Jetis 7 Ngetal Dusun Ngetal Karang talun Imogiri 8 Gedongan Dusun Gedongan Caturharjo Pandak

9 Piyungan Piyungan

10 Sedayu Desa Argodadi Sedayu

11 Ngestiharjo Desa Ngestiharjo Kasihan

12 Dlingo Dlingo


(5)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 5


(6)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 6

b. Tabel 10. Curah hujan tahun 1999 – 2013

No Bulan\Tahun Jumlah Curah hujan (mm)

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Januari 1.689,00 1.185,00 1.803,00 976,00 1.028,00 1.209,00 8.365,00 6.191.80 1.221,50 7.799,20 2.689,00 2.385,00 3.870,00 4.753,00 6.810,00 2 Februari 1.213,00 1.524,00 623,00 1.047,00 1.734,00 953,00 7.709,00 5.074.50 4.767,80 4.387,10 4.227,80 2.663,00 4.869,00 4.432,00 4.124,00 3 Maret 1.194,00 812,00 1.440,00 144,00 15,00 1.397,00 5.838,00 6.940.00 4.307,00 4.206,50 2.032,50 3.446,10 3.151,00 3.476,00 2.115,00 4 April 1.038,00 791,00 522,00 146,00 0,00 0,00 3.825,00 3.504.00 3.680,50 1.962,50 1.962,40 2.410,50 3.208,00 1.761,00 1.957,00 5 Mei 136,00 389,00 163,00 10,00 121,00 586,00 1.548,00 1.680.30 938,20 243,00 1.543,90 4.058,40 2.107,00 716,00 1.848,00 6 Juni 12,00 178,00 160,00 0,00 77,00 36,00 1.166,00 0,00 1.147,90 53,00 505,70 1.263,70 0,00 42,00 2.050,00 7 Juli 35,00 0,00 171,00 0,00 0,00 101,00 776,00 0,00 39,00 0,00 30,00 760,80 0,00 0,00 929,00 8 Agustus 0,00 41,00 0,00 0,00 0,00 0,00 233,00 0,00 0,00 0,00 0,00 764,00 0,00 0,00 6,00 9 September 6,00 56,00 3,00 0,00 20,00 0,00 411,00 0,00 0,00 0,00 4,00 3.623,00 4,00 0,00 19,00 10 Oktober 430,00 631,00 483,00 40,00 189,00 61,00 2.942,00 0,00 533,00 1.955,60 238,50 2.314,00 142,00 1.027,60 615,00 11 November 764,00 2.782,00 1.359,00 736,00 1.485,00 586,00 9.339,00 236,50 2.454,75 4.465,80 1.097,30 2.682,00 3.560,00 2.282,00 3.923,00 12 Desember 1.263,00 749,00 508,00 580,00 2.312,00 2.394,00 9.239,00 3.995,00 7.799,20 3.316,00 1.868,00 4.306,00 5.206,20 4.946,00 4.802,00 Jumlah 7.780,00 9.138,00 7.235,00 3.679,00 6.981,00 7.323,00 51.391,00 4.231,50 26.888,85 28.388,70 16.199,10 32.687,100 26.117,20 25.447,60 31.211,00

Rerata


(7)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 7 c. Geohidrologi

Potensi hidrologi dititik beratkan pada kandungan air tanah yang terdapat di Kabupaten Bantul dihubungkan beberapa aspek antara lain geomorfologi, geologi. Data tersebut disajikan pada tabel berikut.

Tabel 11. Cadangan akuifer

No. Satuan Geomorfologi Total simpanan

(m3) Hasil aman (m3)

Debit

(m3/hari) Keterangan

1 Dataran Kaki Gunungapi

Merapi 5.147.453.938 123.538.894,5 326.803,53 Akuifer

2 Dataran Fluvio Gunungapi

Merapi 4.783.405.500 119.585.137,5 16.089,78 Akuifer

3 Dataran Fluviomarin 135.183.000 3.379.575,0 8.850,00 Akuifer

4 Gumuk Pasir & Beting Gisik

Pantai 94.721.384 5.920.086,5 23.047,88 Akuifer

5 Lembah antar Perbukitan

Baturagung 9.450.126 945.012,6 2.057,34 Akuifer

6 Perbukitan Struktural

Baturagung 681.326.190 27.253.047,6 - Non akuifer

7 Perbukitan Struktural

Sentolo 36.846.860 11.054.058,0 - Non akuifer


(8)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 8

Tabel 12. Zonasi Tangkapan Hujan

Zona Karakteristik Satuan Geomorfologi Cakupan Wilayah

TANGKAPAN HUJAN & RESAPAN

Penurapan sangat terbatas, dan tidak direkomendasi.

Akuifer sekunder,

produktivitas rendah dengan penyebaran sempit, dan potensi airtanah sangat terbatas.

Perbukitan rendah Formasi Wonosari (Baturagung)

 Kecamatan Dlingo, Imogiri, dan Pundong

Lerengkaki Perbukitan Baturagung dan Sentolo

 Kecamatan Piyungan, Pleret, dan Imogiri

 Kecamatan Sedayu, Kasihan, dan Pajangan

TANGKAPAN HUJAN & HUTAN LINDUNG Tidak dapat dilakukan penurapan airtanah.

Bukan akuifer, airtanah pada struktur retakan, miskin airtanah.

Perbukitan Baturagung Formasi Kebo-Botak, Nglanggeran dan Sambipitu

 Kecamatan Piyungan, Pleret, Imogiri, Dlingo, dan Pundong


(9)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 9

Tabel 13. Zonasi satuan Geomorfologi

Zona Karakteristik Satauan

Geomorfologi Cakupan Wilayah

Zona 1 :

Dataran Kaki Gunungapi Merapi Luas : 117.656.090 m2

Ketersediaan : 5.147.453.937,5 m3 Hasil Aman : 123.538.894,5 m3 Pnetrasi Bor : 60 - 120 m Dataran Fluvio Gunungapi Merapi

Luas : 191.336.220 m2

Ketersediaan : 4.783.405.500 m3 Hasil Aman : 119.585.137,5 m3 Pnetrasi Bor : 60 - 80 m

Akuifer tebal produktivitas tinggi dengan penyebaran luas, dan potensi airtanah tinggi Dataran Kaki Gunungapi Merapi

 Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Banguntapan, dan Piyungan

Dataran Fluvio Gunungapi Merapi

 Kecamatan Bantul, Jetis, Imogiri, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Srandakan, Sanden, dan Kretek

Zona 2 :

Dataran Fluviomarin Luas : 9.012.200 m2

Ketersediaan : 135.183.000 m3 Hasil Aman : 3.379.575 m3 Pnetrasi Bor : 40 - 60 m

Kompleks Beting Gisik dan Gumuk Pasir Luas : 6.231.670 m2

Ketersediaan : 94.721.384 m3 Hasil Aman : 5.920.086,5 m3 Pnetrasi Bor : tidak rekomendasi

Akuifer tebal produktivitas sedang dengan penyebaran sempit, dan potensi airtanah sedang. Dataran Fluviomarin  Kecamatan Srandakan, Sanden, dan Kretek Kompleks Beting Gisik dan Gumuk Pasir

 Kecamatan Srandakan, Sanden, dan Kretek

Zona 3 :

Lembah antar Perbukitan Baturagung Luas : 2.250.030 m2

Ketersediaan : 4.050.054 m3 Hasil Aman : 945.012,6 m3 Pnetrasi Bor : tidak rekomendasi

Akuifer tipis, produktivitas rendah dengan penyebaran sempit, dan potensi airtanah rendah. Lembah antar Perbukitan Baturagung


(10)

j

Sumber data : Disperidagkop Prov. DIY tahun 2010


(11)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 10 d. Daerah Aliran Sungai

Di Kabupaten Bantul terdapat 3 Daerah Aliran Sungai (DAS) yakni DAS Oyo, DAS Opak dan Progo yang terbentuk karena pola aliran dan anak sungai yang mengalir ke Sungai Oyo, Sungai Opak dan Sungai Progo. Data selengkapnya disajikan pada tabel berikut;

Tabel 14. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Bantul.

NO DAS SUBDAS LUAS (Ha) SUB LUAS DAS(Ha)

LUAS LAHAN YANG DIAIRI

(Ha)

SUB LUAS ONCORAN(Ha)

1 PROGO

Progo 3,952.79 1,021.82

Bedog 7,111.44 1,168.76

Timoho 3,392.12 1,048.91

14,456.36 3,239.49

2 OPAK

Opak 6,880.40 1,741.94

Buntung 888.43 286.45

Celeng 2,526.90 162.37

Code 1,927.40 1,234.21

Gadjahwong 1,677.09 1,007.86

Gawe 981.80 224.68

Kedungsemerang

an 1,964.86 916.59

Kuning 447.83 132.11

Tambakbayan 958.61 620.53

Winongo 4,346.25 2,612.53

Winongo kecil 5,594.68 2,766.06

28,194.24 11,705.33

3 OYO

Oyo 4,839.87 892.00

Plilan 791.35 126.95

Dlingo 1,757.18 265.00

7,388.40 1,283.95

4 GUMUK PASIR 646.05 -

646.05

JUMLAH 50,685.05 50,685.05 16,228.77 16,228.77

Survey data Desember 2010

1.1.4. Irigasi

a. Luas Areal Sawah

Kabupaten Bantul memiliki wilayah seluas 506,850 Km2 yang terbagi dalam 17

Kecamatan, 75 desa dan 933 pedukuhan/dusun dan mempunyai areal persawahan sebesar 17.372,05 ha, luas daerah Irigasi 16.133,05 ha yang terdiri dari sawah irigasi teknis 4.979.29 ha, sawah irigasi semi teknis 9.159,75 ha sawah irigasi sederhana 1.993,98 ha dan sawah tadah hujan murni (tidak ada


(12)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 11

sumber air kecuali hujan) 1.239 ha. Jumlah Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Bantul 159 DI, terdiri dari Irigasi Pemerintah sebanyak 108 DI, Irigasi Desa 51 DI yang tercakup dalam 5 wilayah pengamatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengamatan Pengairan. Air Irigasi yang digunakan dalam jaringan irigasi sebagian besar diambil dari dua sungai besar yakni Sungai Progo dan Sungai Opak serta beberapa sungai kecil yang menopang diantaranya adalah Sungai Winongo, Bedok, dan Gajahwong yang tercukup pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo dan DAS Opak. Secara umum jaringan irigasi dimanfaatkan untuk pengairan sawah dalam mendukung produksi pertanian.

Tabel. 15. Jumlah daerah irigasi berdasar Kewenangan

No Irigasi Jumlah DI Luas (Ha)

1 Irigasi Desa 51 1.192,32

2 Irigasi Pemerintah 108 14.940,68

Jumlah 159 16.133,00

Tabel 16. Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2011

No Jenis Irigasi Luas (Ha)

1 Sawah Irigasi Teknis 4.979.29

2 Sawah Irigasi Semi Teknis 9.159,75 3 Sawah Irigasi Sederhana 1.993,98 Jumlah Sawah Irigasi 16.133,05 4 Sawah Tadah hujan murni 1.239,00

Jumlah Lahan Sawah 17.372,05

Luas lahan sawah irigasi di atas adalah luas lahan sawah yang tercakup dalam Daerah Irigasi pada UPT Pengamatan Pengairan yakni seluas 16.133,05 Ha sedangkan luas lahan sawah tadah hujan murni adalah 1.239,00 Ha. Sawah tadah hujan murni dimaksud merupakan sawah tadah hujan yang tidak termasuk dalam Daerah Irigasi. Adapun lahan sawah tadah hujan yang masuk dalam Daerah Irigasi namun tidak mendapat oncoran irigasi dinamai sawah tadah hujan kasus. Data tersebut disajikan pada tabel berikut.


(13)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 12

Tabel 17. Luas Lahan Sawah Tadah Hujan Kabupaten Bantul Tahun 2010 Lahan Sawah Tadah Hujan (Ha)

Lahan Tadah Hujan Kasus

Tadah Hujan

Murni Jumlah

Irigasi Teknis

Irigasi Semi Teknis

Irigasi Sederhana

4,979.29 9,154.75 1.993,98 1.239,00 17,372.50

28.67 % 52.71 % 11.48 % 7.13 % 100 %

Gambar 5. Grafik Luas Lahan Sawah di Kabupaten Bantul tahun 2010

Sebagai salah satu unsur penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan dan pengelolaan irigasi adalah unsur kelembagaan yang kuat dan koordinatif. Secara umum kelembagaan dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi terdiri atas lembaga pengelola dan lembaga koordinasi. Lembaga pengelola irigasi meliputi dinas/lembaga teknis pemerintah yang terkait serta kelembagaan pada tingkat petani pengguna air seperti P3A/GP3A/IP3A, sedangkan lembaga koordinasi antara lain adalah komisi irigasi Kabupaten Bantul dan Forum Komunikasi P3A (FKP3A) Kabupaten Bantul. Adapun jumlah lembaga pada tingkat petani pemakai air adalah sebagai berikut: (1) P3A sebanyak 313 unit; (2) GP3A sebanyak 35 unit; (3) IP3A sebanyak tujuh unit; dan (4) FKP3A sebanyak satu unit.

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000

Sawah Irigasi Teknis

Sawah Irigasi Semi Teknis

Sawah Irigasi Sederhana

Jumlah Sawah Irigasi

Sawah Tadah hujan murni

L

uas (Ha


(14)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 13

Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul dalam kondisi yang spesifik, yaitu :

a) Wilayah Kabupaten Bantul ditinjau dari sistem DAS berada pada bagian hilir, sehingga mempunyai konsekuensi pada musim penghujan akan banyak menerima suplai air yang sering menyebabkan banjir, dan pada musim kemarau akan sulit memperoleh air untuk irigasi karena sudah banyak dipergunakan di bagian hulu.

b) Kondisi irigasi di Kabupaten Bantul akan sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam menangani sampah terutama masyarakat di daerah sub urban. Kebiasaan membuang sampah di salurah irigasi memberikan beban pada O&P jaringan Irigasi menjadi lebih tinggi.

c) Meningkatnya pembangunan di daerah sub urban menyebabkan pengurangan lahan pertanian akibat terjadinya alih fungsi lahan.

d) Debit air sungai waktu kemarau sangat dipengaruhi oleh kondisi area tangkapan hujan terutama berada di Kabupaten Sleman, sehingga dalam pengendaliannya sangat tergantung kebijakan wilayah setempat.

b. Jumlah Pengamatan dan Daerah irigasi (DI)

Jumlah Daerah Irigasi di Kabupaten Bantul 150 yang tersebar dalam 5 daerah pengamatan yang secara rinci sebagaimana dalam tabel.

Tabel 18. Lima Wilayah UPT Pengamatan Pengairan

NO PENGAMATAN JUMLAH D I LUAS (Ha)

1 Bedog-Winongo kecil 46 5.817,01

2 Winongo 19 2,150.70

3 Opak Hulu 53 2,928,88

4 Opak Hilir 24 3,934.20

5 Oyo 17 1,302.26

JUMLAH 159 16,133.05


(15)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 14

Gambar 6. Grafik luas UPT Pengamatan di kabupaten Bantul tahun 2010 c. Bendung-Bendung di Kabupaten Bantul

Tabel 19. Jumlah Bendung dan Pompa di Kabupaten Bantul Tiap Pengamatan

No. UPT Pengamatan Bendung

Tetap

Bendung Gerak

Jumlah Bendung

Jumlah Pompa

1 Bedog - Winongo Kecil 28 20 48 13

2 Pengairan Winongo 13 4 17 -

3 Pengairan Opak Hulu 38 4 42 6

4 Pengairan Opak Hilir 22 1 23 9

5 Pengairan Oyo 8 0 8 5

Jumlah 119 29 140 33

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Bedog-Winongo

kecil

Winongo Opak Hulu Opak Hilir Oyo Luas (Ha)


(16)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 15


(17)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 16


(18)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 17 d. Luas, Kondisi dan Panjang Irigasi

Luas lahan irigasi menurut status irigasi adalah sebagai berikut : Sawah irigasi kabupaten : 14.940,68 ha

Sawah irigasi desa : 1.192,37 ha

Jumlah : 16.133,05 ha

Tabel 20. Panjang saluran irigasi yang ada di Kabupaten Bantul (per Desember 2011)

Keterangan Irigasi

Pemerintah (m)

Irigasi Desa (m)

Jumlah (m) Saluran primer 135.453,00 13.826,00 149.279,00 Saluran Sekunder 239.089,00 25.135,00 264.224,00

Jml. Primer-Sekunder 374.542,00 38.961,00 413.503,00

Saluran pembuang 79.437,00 8.787,00 88.224,00

e. Mata air

Tabel 21. Jumlah Tuk/Mata Air di Kabupaten Bantul

Nama Mata Air Kecamatan Desa Dusun Pengamatan Kejuron

Kegunaan Irigasi (Ha) dan

pola tanam

Air minum (KK)

Tuk Krantil Sedayu Argodadi Dingkikan BWK 1.1 - 15 kk

Tuk Sumurgede Sedayu Argodadi Rogoino BWK 1.1 - -

Tuk Dumpuh Sedayu Argodadi Dumpuh BWK 1.1 - -

Tuk Watusoko Sedayu Argodadi Sungapan BWK 1.1 - -

Tuk Gayam Sedayu Argodadi Ngepok BWK 1.1 2 Ha, pal-pd-pal -

Tuk Tirtomulyo Sedayu Argodadi Kadibeso BWK 1.1 - 20 kk

Tuk Murpandan Sedayu Argodadi Kadibeso BWK 1.1 - -

Tuk Murwungu Sedayu Argodadi Kadibeso BWK 1.1 - -

Tuk Karanglo Sedayu Argomulyo Karanglo BWK 1.2 - -

Tuk Srantakan Sedayu Argomulyo Srantakan BWK 1.2 - -

Tuk Kaliberot Sedayu Argomulyo Kaliberot BWK 1.2 - -

Tuk Pedes Sedayu Argomulyo Pedes BWK 1.2 - -

Tuk Watu Sedayu Argomulyo Watu BWK 1.2 - -

Tuk Porong Sedayu Argorejo Porong BWK 1.2 - 10 kk

Tuk Murtelu Sedayu Argorejo Pendol BWK 1.2 - 20 kk

Tuk Gunungpolo Sedayu Argorejo Gunungpolo BWK 1.1 - 50 kk


(19)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 18

Tuk Pangkah Kasihan Bangunjiwo pangkah BWK 1.4 0.5

Tuk Gluntung Kidul Pandak Caturharjo Gluntung BWK 1.8 - -

Tuk Sendang

Kasihan Kasihan Ngestharjo BWK 1.2

Tuk Sendang

Ngajaran Bambanglipuro Sidomulyo Ngajaran BWK 1.7 - 75 kk

Tuk Beji I Pajangan Sendangsari BWK 1.5 20

Tuk Beji II Pajangan Sendangsari BWK 1.5 15

Tuk Butuh Pajangan Triwidadi Butuh BWK 1.4 4 Ha, pal, pd, pal

Tuk Demen Pajangan Triwidadi Kersan BWK 1.4 5 Ha, pal, pd, pal

Tuk Kalicandi Pajangan Triwidadi Kadireso BWK 1.4 8 Ha, pal, pd, pal

Tuk Polaman Pajangan Triwidadi Polaman BWK 1.4

Tuk gandang Pajangan Triwidadi Jogonandan BWK 1.4 10 kk

Tuk Belik Pajangan Triwidadi Jajaran BWK 1.4 50 kk

Tuk Kedung Bunder Pajangan Sendangsari BWK 1.4 0.5 0.5 Ha, hanya

utk suplesi 50 kk

Tuk Kunden Pajangan - kunden BWK 1.4 1 0.5 Ha, hanya

utk suplesi

Tuk Sendang Pajangan - Beji BWK 1.4 0.5 0.5 Ha, hanya

utk suplesi

Tuk Sendang Ayu Pajangan - BWK 1.4 60 kk

Tuk

Banyutemumpang Kasihan Bangunjiwo Sambikerep BWK 1.4 45 kk

Tuk Cikal papat Kasihan Bangunjiwo Sambikerep BWK 1.4 30 kk

Tuk Nglarang Pandak Triharjo Nglarang BWK 1.3 100 kk

Tuk Bito Kretek Parangtritis Grogol VII OHI 4.7 3 Ha 300 kk

Tuk

Blimbing/Kalipepe Kretek Parangtritis Grogol X OHI 4.7 6,75 Ha 40 kk

Tuk Dadap tulis Kretek Parangtritis Grogol VIII OHI 4.7 7,5 Ha 35 kk

Tuk Kretek Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 7,36 Ha 25 kk

Tuk Ngringinan Kretek Parangtritis Grogol VI OHI 4.7 1,10 Ha 30 kk

Tuk Pampringan Kretek Parangtritis Grogol IX OHI 4.7 7 Ha 29 kk

Tuk Parang

Wedang Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 Pemandian

Tuk Parangtritis Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 Pemandian

Tuk Siloning Kretek Parangtritis Mancingan OHI 4.7 18 Ha 55 kk

Tuk Mojo Kretek Parangtritis Grogol X OHI 4.7 30 kk

Tuk Sembang Kretek Parangtritis Grogol X OHI 4.7 50 kk

Tuk Dung Biru Pundong Pundong Dermojurang

I OHI 4.7/4.6 2,5 Ha 52 kk

Tuk Setro Pundong Pundong Soko I OHI 4.7/4.6 3 Ha 35 kk

Tuk Gayam Pundong Seloharjo Ngreco OHI 4.7/4.6 3,7 Ha -

Tuk Geger Pundong Seloharjo Geger OHI 4.7/4.6 2 Ha, 95 kk


(20)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 19

Tuk Pontang Pundong Seloharjo Blali I OHI 4.7/4.6 4 Ha, 52 kk

Tuk Pucung Pundong Seloharjo Blali II OHI 4.7/4.6 5 Ha, 67 kk

Tuk Pule Pundong Seloharjo Kalipakem OHI 4.7/4.6 6,81 Ha, 30 kk

Tuk Soko Pundong Seloharjo Bamban OHI 4.7/4.6 14,5 Ha, 50 kk

Tuk Surocolo Pundong Seloharjo Poyahan OHI 4.7/4.6 11 Ha, 375 kk

Tuk Topan Pundong Seloharjo Bamban

tempel OHI 4.7/4.6

Tuk Jambu Kretek Seloharjo Sorotopo OHI 4.7 2,5 Ha, 80 kk

Tuk Bodeh Pundong Seloharjo Dermojurang

I OHI 4.7/4.6 7 Ha, 70 kk

Tuk Baruno Banguntapan Banguntapan OHU 3.4 60 kk

Tuk Jomblang Banguntapan Banguntapan OHU 3.4 2 Ha, pd, pd, pal

Tuk Jomblangan Banguntapan Banguntapan OHU 3.4 9.9 Ha, pd, pd,

pal

Tuk Ngembong Banguntapan Banguntapan OHU 3.4 15 Ha, pd, pd,

pal

Tuk Jagalan Banguntapan jagalan OHU 3.6 2.7 Ha, Pd, Pal,

Pal

Tuk Duku Banguntapan Jambidan OHU 3.5 5 Ha, Pd, Pd, Pd

Tuk Jambidan Banguntapan Jambidan OHU 3.5 4 Ha, Pd, Pd, Pd

Tuk Purworejo Pleret Bawuran Dung pring OHU 3.5 45 kk

Tuk Selirang Banguntapan Singosaren OHU 3.6 2.7 Ha, Pd, Pal,

Pal Tuk Sendang

Gayam Piyungan Srimartani OHU 3.2 150 kk

Tuk Sendang

Waung Piyungan Srimartani OHU 3.2 97 kk

Tuk Mloko Piyungan Srimartani OHU 3.2 85 kk

Tuk Guo Seluman Banguntapan Banguntapan OHU 3.4 4 Ha, Pd, Pal, Pal

Tuk Wanujoyo Piyungan Srimartani OHU 3.2 74 kk

Tuk Hargo Lawu Piyungan Srimulyo OHU 3.2 -

Tuk Jalasutra/

Gebangsari Piyungan Srimulyo OHU 3.2 80 kk

Tuk Plesedan Piyungan Srimulyo OHU 3.2 -

Tuk Sumber

Sentono I Piyungan Srimulyo OHU 3.2 55 kk

Tuk Sumber

Sentono II Piyungan Srimulyo OHU 3.2 5 Ha

Tuk Koripan I Dlingo Dlingo Koripan I OYO 5.2 12 Ha, pal, pd,

pal 30 kk

Tuk Koripan II Dlingo Dlingo Koripan II OYO 5.2 1 Ha, pal, pd, pol 23 kk

Tuk Pokoh Dlingo Dlingo Pokoh OYO 5.2 107 kk

Tuk Banger Dlingo Jatimulyo Leputeh OYO 5.2 15 kk

Tuk Banyuurip Dlingo Jatimulyo Banyuurip OYO 5.2 5 Ha, pal, pd, pal 27 kk

Tuk Semuten Dlingo Jatimulyo Semuten OYO 5.2 110 Ha, pal, pd,

pal 35 kk


(21)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 20

Tuk Duren Dlingo Muntuk Muntuk OYO 5.2 15 Ha, pal, pd,

pal 10 kk

Tuk Jati Sari Dlingo Muntuk Seropan II OYO 5.2 12 Ha, pal, pd,

pal

Tuk Karangasem Dlingo Muntuk Karangasem OYO 5.2 9 Ha, Pal, pd, pal 9 kk

Tuk Kembang Dlingo Muntuk Seropan II OYO 5.2 35 Ha, pal, pd,

pal 55 kk

Tuk Sepet Dlingo Muntuk Seropan II OYO 5.2 7 Ha, pal, pd, pal 78 kk

Tuk Guo Cerme Imogiri Selopamioro Srunggo I OYO 5.1 2,74 Ha, pd, pal,

pal 523 kk

Tuk Kalidadap Imogiri Selopamioro Kalidadap OYO 5.1 8,91 Ha, pd, pal,

pal 200 kk

Tuk Nawungan Imogiri Selopamioro Nawungan II OYO 5.1 14,80 Ha, pd, pal,

pal 234 kk

Tuk Nogosari Imogiri Selopamioro Nogosari I OYO 5.1 5,50 Ha, pd, pal,

pal 155 kk

Tuk Pancuran Imogiri Selopamioro Srunggo II OYO 5.1 4.91 Ha, pd, pal,

pal 25 kk

Tuk Patukan Imogiri Selopamioro Kalidadap II OYO 5.1 16 Ha, pd, pal,

pal 150 kk

Tuk Song Bolong Imogiri Selopamioro Lanteng I OYO 5.1 17 Ha, pd, pal,

pal 152 kk

Tuk Talak Imogiri Selopamioro Nawungan I OYO 5.1 9,5 Ha, pd, pal,

pal 95 kk

Tuk Wonosari Imogiri Selopamioro Kalidadap II OYO 5.1 8,9 Ha, pd, pal,

pal 150 kk

Tuk Sendangayu Imogiri Selopamioro kajorwetan OYO 5.1 Keramat, untuk

mandi

Tuk Depok Dlingo Temuwuh Depok-klepu OYO 5.2 2 Ha, pal, pd, pal 32 kk

Tuk Jambuwangi Dlingo Temuwuh Jambewangi OYO 5.2 1 Ha, pal, pd, pol 17 kk

Tuk Bronjong Dlingo Terong Terong I OYO 5.2 5 Ha, pd, pd, pal 13 kk

Tuk Gempol Dlingo air Sendangsari OYO 5.2 7 Ha, pal, pd, pal 25 kk

Tuk Ringin Dlingo Terong Terong II OYO 5.2 8 Ha, pal, pd, pal 50 kk

Tuk Salak Dlingo Terong Pencit OYO 5.2 8 Ha, pd, pd, pal 37 kk

Tuk

Sendangpancuran Dlingo Terong Pancuran OYO 5.2 25 kk

Tuk Sendangsari Dlingo Terong Sendangsari OYO 5.2 2 Ha, pal, pd, pal 30 kk

Tuk Bulu Bantul Bantul Jebugan BWK 1.5 40 Ha, pal, pd,

pal

Tuk Niten Bantul Bantul Niten BWK 1.5 44 Ha, pal, pd,

pal

Tuk Sibalong Bantul Bantul Njeblok BWK 1.5 26 Ha, pal, pd,

pal

Tuk Sorowajan Sewon Panggungharjo WINONGO 2.2/2.3 14.24 Ha

Tuk Jurug Sewon Panggungharjo WINONGO 2.2/2.3 3 Ha

Tuk Silayon Sewon Timbulharjo &


(22)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 21 f. Afvoer

Tabel 22 Daftarf Afvoer di Kabupaten Bantul

No. Nama Afvoer Lokasi Keterangan

1. Afvoer Pagung Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek

2. Afvoer Bendo

3. Afvoer Bibis 4. Afvoer Biro 5. Afvoer Blantik

6. Afvoer Buntung

7. Afvoer Colo

8. Afvoer Depok

9. Afvoer Duku Dusun Duku - Banguntapan UPT OHU

10. Afvoer Gading 11. Afvoer Galan

12. Afvoer Gamping

13. Afvoer Gluntung

14. Afvoer Jambidan Jambidan Banguntapan UPT OHU

15. Afvoer Jetis 16. Afvoer Jipangan

17. Afvoer Kadek Rowo

18. Afvoer Kedung

19. Afvoer Kretek

20. Afvoer Lengkong

21. Afvoer Mayungan

22. Afvoer Menang

23. Afvoer Mersan 24. Afvoer Nepi

25. Afvoer Ngujung

26. Afvoer Pucung 27. Afvoer Sanden

28. Afvoer Semerangan

29. Afvoer Sewon

30. Afvoer Silayon

31. Afvoer Sungapan

32. Afvoer Sunten 33. Afvoer Trihudadi

34. Afvoer Krajan Desa Tirtomulyo, Kec. Kretek

35. Afvoer Punduhan Desa Tirtomulyo, Kec. Kretek

36. Afvoer Buruan Desa Tirtosari, Kec. Kretek

37. Afvoer Kalimundu Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden

38. Afvoer Gesan Desa Gadingsari, Kec. Sanden

39. Afvoer Dagan Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

40. Afvoer Sabrang Desa Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro

41. Afvoer Sarang Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

42. Afvoer Paliyan Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

43. Afvoer Blado Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

44. Afvoer Giren Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro

45. Afvoer Tulasan Desa Mulyodadi, Kec. Bambanglipuro

46. Afvoer Mriyan Desa Donotirto, Kec. Kretek


(23)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 22

48. Afvoer Bantulan Soko s/d Plumpung

(Gadingsari-Poncosari)

UPT BWK

49. Afvoer Kemiri Demakan s/d Sidangur Poncosari UPT BWK

50. Afvoer Demakan Buyutan s/d Trihudadi Poncosari UPT BWK

51. Afvoer Godegan Godegan s/d Gayuran Poncosari UPT BWK

52. Afvoer Joho Joho s/d Besole Poncosari UPT BWK

53. Afvoer Krajan Jragan s/d Kuaru Poncosari UPT BWK

54. Afvoer Kenteng Tegal sempu s/d Sipon Kenteng UPT BWK

55. Afvoer Ngentak I Sipon Ngentak s/d Kenteng UPT BWK

56. Afvoer Ngentak II Ngentak s/d Mayungan UPT BWK

57. Afvoer Mayungan

58. Afvoer Plesan 59. Afvoer Blantik

60. Afvoer Ngoro-Oro

61. Afvoer Dodogan Dodogan, Jatimulyo, Dlingo UPT OYO

62. Afvoer Ngrowo

63. Afvoer Ketep 64. Afvoer Pagung 65. Afvoer Gulan-Gulan 66. Afvoer Bracan

67. Afvoer Gegunung

68. Afvoer Srabahan

69. Afvoer Lengkong

70. Afvoer Sorekan 71. Afvoer Baran

72. Afvoer Samas

73. Afvoer Wuluhadeg

74. Afvoer Gokerten 75. Afvoer Gaten 76. Afvoer Tokolan

77. Afvoer Mulekan

78. Afvoer Marekan

79. Afvoer Tluren 80. Afvoer Greges

81. Afvoer Temu

82. Afvoer Daton 83. Afvoer Busuran I 84. Afvoer Busuran II 85. Afvoer Mersan

86. Afvoer Bedog

87. Afvoer Kantongan

88. Afvoer Buruhan

89. Afvoer Kwalangan

90. Afvoer Bakalan 91. Afvoer Tirto 92. Afvoer Salam

93. Afvoer Gunturan Gunturan s/d Kali Progo UPT BWK

94. Afvoer Kenteng Tegal Sempu s/d Sipon Kenteng UPT BWK

95. Afvoer Glagahan Bakalan s/d Kali Progo UPT BWK


(24)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 23

97. Afvoer Katekan

98. Afvoer Tegal Tapen

99. Afvoer Nggondangan

100. Afvoer Genting 101. Afvoer Jambu 102. Afvoer Glondong

103. Afvoer Winongo Lama

g. Kejuron

Tabel 23. Daftar Kejuron di UPT Pengamatan Pengairan NO

UPT

PENGAMATAN KEJURON

DAERAH IRIGASI 1 BEDOK WINONGO

KECIL

1.1 Van Der Wijck, Madean

1.2 Brongkol,Karangjati, Ponggok, Prangkok, Prangkok, Sembuh, Pacar, Kanoman, Gamping

1.3 Kadisono, Ewon, Pijenan

1.4 Widodo, Kenalan, Gangin, Tengah, Tundan, Bayem, Sumberan, Demen, Beji

1.5 Pendowo

1.6 Badegan, Gardu, Karasan I , II , III, Selo, Bantulan, Kremen, , Siten, Tangkilan

1.7 Siten, Tangkilan, Carikan, Karangpadang, Panggang, Samas 1.8 Kamijoro

1.9 Kamijoro kanan, Embung Pandansimo 1.1 Embung Ngentak

1.11 Kamijoro

2 WINONGO 2.1 Timbulsari, Kemiri, Balong, Gempolan 2.2 Trini, Tanjung, Siraman, Gading 2.3 Merdiko

2.4 Kadibeso, Mejing

2.5 Klegen, Sikluwuh, Mojo, Karang, Gunung Kunci, Bugelwaru 3 OPAK HULU 3.1 Karangploso, Nyamplung

3.2 Grembyangan, Pranti I , II, Karang Asem

3.3 Sidoraharjo, klampok, Sekarsuli, Madugondo, Kuton, Dadapan, Kucir

3.4 Bangeran, Nologaten, Tuk Gua Seluman, Ngembong, Pringgolayan, Kepanjen, Wiyoro, Jaranan, Mutihan, Kertopaten, Kepuh Kulon, Pulodadi, Glendongan, Sunten, Jomblang, Jomblangan, Baruno

3.5 Kuncen, Semerangan, Gupit, Ngori, Salakan, Nglaren, Duku, Jambidan

3.6 Mendungan, Ngaglik, Tegal Tanaman, Bibis Donoloyo, Pandes, Ketonggo Bibis, Mrican, Grojogan, Mergoyoso, Selirang

4 OPAK HILIR 4.1 Blawong II

4.2 Malangjiwan, Dokaran, Sorogenen, Pacar

4.3 Sidomulyo, Jotawang, Saliyon, Sewon, Guntur, Bangeran, Sorowajan

4.4 Blawong II

4.5 Pompa Sindet, Sindet, Canden Kiri, Tegal Kiri, Bengkung 4.6 Tegal, Colo


(25)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 24 4.7 Putat, Sono, Ngrinan , Bito, Dadapan Tulis, Pampringan,

Bodeh, Blimbing, Soko, Karangasem, Surocolo, klampok, Pule

4.8 Canden Kanan, Gatak

5 OYO 5.1 Kajor, Karangtengah, Nawungan, Wonosari, Cerme 5.2 Maladan, Sanggrahan, Terong, Kedung Gepeng, Sambeng,

Ngreboh, Gadon

Data Desember 2010

h. Pompa air

Tabel 24 Inventarisasi Pompa Air Tahun 2004 – 2010

NO TAHUN JUMLAH POMPA

1 2004 30

2 2005 25

3 2006 10

4 2007 10

5 2008 16

6 2009 11

7 2010 2

JUMLAH 104

i. Lembaga Pengelola Air Tingkat Masyarakat

Jumlah pengelola irigasi di tingkat masyarakat adalah sebagai berikut :

a) P3A : 313 buah b) GP3A : 35 buah c) IP3A : 7 buah d) FP3A : 1 buah

Dari hasil survey dan pendataan triwulan ke 2 (Juni 2013), kondisi jaringan irigasi yang masih berfungsi baik sebesar 83,25 % (344.247 m)atau 16,75 % (57,661.37 m) jaringan perlu segera dilakukan rehabilitasi/perbaikan, sedangkan tingkat pelayanan kecukupan air pada lahan sawah (lahan sawah yang dapat teroncori) sebesar 82 % (13.371,74 ha) atau yang belum teroncori dengan baik seluas 18% (2.935,26 ha). Hal ini dikarenakan antara lain jaringan kondisi rusak, merupakan daerah irigasi sederhana, atau karena sumber air yang jauh dan tidak dapat mengambil air karena sungai (sumber air) terlalu dalam.


(26)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 25 1.2. Kinerja Pelayanan Masa Kini (menurut beberapa aspek

pelayanan dan pencapaian terhadap SPM)

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) Pasal 11 ayat 4 menyatakan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Standar Pelayanan Minimal yang digunakan oleh Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang beserta lampirannya.

Target pencapaian SPM Bidang Irigasi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri tersebut adalah sebesar 70 % (kinerja baik) pada tahun 2014. Sedangkan target pencapaian SPM pada Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 25 Pencapaian SPM Saluran Irigasi Dinas Sumber Daya Air Kab. bantul Saluran irigasi

(Primer dan Sekunder) dalam kondisi

baik

Target Capaian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

% m % m % m % m % m % m % m

Rencana 75 308.495,93 74 304.382,65 75 308.495,93 80 329.062,33 81,5 335.232,25 82 341.145.68 83,25 344.247

Realisasi 73.5 302.326,01 74 304.382,65 76 312.609,21 82.5 339.345,53 83 341.402,17 84 353.550,97 88,35 365.460,06 Panjang saluran Primer dan sekunder = 411.327,91 m

Tabel 26 Pencapaian SPM DI yang terlayani Air irigasi Dinas Sumber Daya Air Kab. bantul

DI yang terlayani

air irigasi

Target Capaian Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

% ha % ha % ha % Ha % ha % ha % ha

Rencana 73 11.911,64 74 12.074,81 75 12.237,98 77,5 12.645,92 79 12.890,67 82 13.229,10 82 13.229,06 Realisasi 74 12.074,81 74 12.074,81 76 12.401,16 78 12.727,50 82 13.380,19 84 13.551,76 87,02 14.038,94


(27)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 26 1.1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul, maka mulai Januari 2009 Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul berubah namanya menjadi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul.

Sesuai dengan perda tersebut, Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang sumberdaya air yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, yang mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang sumberdaya air.

Adapun susunan organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul menurut Peraturan Bupati No. 66 Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan; b. Sub Bagian Program;

c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.

3. Bidang Konservasi Sumberdaya Air, terdiri dari : a. Seksi Pengendalian Sumber Daya Air;

b. Seksi Pengawasan Sumber Daya Air dan;

c. Seksi Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air. 4. Bidang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, terdiri dari :

a. Seksi Operasi Jaringan Irigasi;

b. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan; c. Seksi Pembinaan Pemakai Air.

BAB II

Struktur

organisasi

dan

tupoksi Dinas Sumber Daya Air

Kabupaten Bantul


(28)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 27 5. Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan, terdiridari :

a. Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi; b. Seksi Pengendalian Bencana dan;

c. Seksi Energi.

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT). 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 2.

Struktur Organisasi Dinas Sumber Daya Air 1.2. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

KEPALA DINAS

Kel. Jabatan

Fungsional Sekretaris

Sub. Bag. Keuangan dan

Aset Sub. Bag.

Program Sub. Bag. Umum

Bidang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan Bidang Konservasi

Sumber Daya Air

Seksi Operasi Jaringan Irigasi

Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi Seksi Pengendalian Bencana Seksi Energi Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Seksi Pembinaan Pemakai Air Seksi Pengendalian

Sumber Daya Air

Seksi Pengawasan Sumber Daya Air

Seksi Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air

UPT Pengamatan Pengairan Bedog-WInongo Kecil UPT Pengamatan Pengairan WInongo UPT Pengamatan Pengairan Opak Hulu UPT Pengamatan Pengairan Opak Hilir UPT Pengamatan Pengairan Oyo


(29)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 28 a. Sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia merupakan aspek dinamis yang berpengaruh dalam rangka optimalisasi tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan kegiatan survai lapangan, perencanaan DED, pengawasan pelaksanaan di lapangan agar sesuai dengan dokumen rencana, evaluasi dan laporan implementasi secara tepat dan cepat sesuai kurun waktunya. Berdasar pada data Dinas SDA Kabupaten Bantul, kondisi sumberdaya manusia (pegawai) pada posisi bulan Desember 2013, sebagai berikut :

Tabel 1

Data Jumlah Pegawai dan Golongan Per Bidang (Desember 2013)

Bidang Jumlah Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV

Sekretriat 28 1 12 12 3

Konservasi SDA 9 - 2 7 -

Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi 12 - 6 3 3

Rehabilitasi &

Pengembangan 9 - 2 7 -

UPT Pengamatan 39 12 21 6 -

Jumlah 97 13 43 35 6

Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2013

Tabel 2

Data Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Pendidikan (Desember 2013)

Bidang Jumlah SD SLTP SMU/SMK D3 S1 S2 S3

Sekretariat 28 - 5 13 3 4 3 -

Konservasi SDA 9 - - 3 - 4 2 -

Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi 12 - 2 6 - 1 3 -

Rehabilitasi &

Pengembangan 9 - - 3 - 3 3 -

UPT Pengamatan 39 6 20 13 - - - -

Jumlah 97 6 27 38 3 12 11 -

Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2011

Tabel 3

Data Jumlah Pegawai Berdasar Tingkat Eselon (Desember 2013)

Bidang Jumlah Eselon I Eselon I I Eselon III Eselon IV Staf

Sekretariat 28 - 1 1 3 23

Konservasi SDA 9 - - 1 3 5

Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi 12 - 1 1 3 7

Rehabilitasi &

Pengembangan 9 - - 1 2 6

UPT Pengamatan 39 - - - 1 38

Jumlah 97 - 2 4 12 79

Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2011

Tabel 4


(30)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 29

Bidang Jumlah Laki-Laki Wanita

Sekretariat 28 20 8

Konservasi SDA 9 7 2

Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Irigasi 12 12 -

Rehabilitasi &

Pengembangan 9 9 -

UPT Pengamatan 39 39 -

Jumlah 97 87 10

Sumber data : Data PNS Dinas SDA Kab. Bantul 2013

b. Mesin dan Peralatan

Komponen mesin dan peralatan yang spesifik (pokok) bersentuhan langsung dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelaksanaan kegiatan mulai dari survai lapangan, pembuatan DED, implementasi DED, evaluasi dan pelaporannya dapat dibedakan dalam kantor dan luar kantor.

Tabel 5

Jumlah dan Kondisi Mesin Serta Peralatan

Dalam Kantor Dinas Sumber Daya Air Akhir Tahun 2013

Jenis Jml (bh) Kondisi Ket

Rusak Baik

Komputer 25 - 25

Printer 21 - 21

Plotter 2 - 2

Laptop 2 - 2

Scanner 1 - 1

LCD

Projector 2 - 2

Digitizer 2 - 2

Sumber data : Data Inventaris Barang Dinas SDA Kab. Bantul 2013

Tabel 6

Jumlah dan Kondisi Mesin serta Peralatan

Operasional Luar Kantor Dinas Sumber Daya Air Akhir Tahun 2013

Jenis Jml

(bh) Spesifikasi

Kondisi Ket

Rusak Baik

Jack Hammer 1 - 1

Generator 1 Yamakoyo - 1

Sepeda motor 8 - 8

Mobil 1 1 1 Kijang Mitsubishi Colt Daihatsu - - - 1 1 1 Kadin

Pompa 116 - 116

GPS 3 - 3


(31)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 30 c. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan komponen penting yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan dalam penyelesaian pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Pembiayaan yang dikeluarkan dapat dibedakan untuk kegiatan operasional rutin kantor dan kegiatan yang bersifat fisik untuk operasi dan pemeliharaan, rehabilitasi maupun pengembangan jaringan irigasi serta monitoring penambang pasir/golongan C. Adapun jumlah anggaran selama 2 tahun terakhir sebagaimana dalam table.

Tabel 7

Anggaran dua Tahun Terakhir (2012-2013)

Tahun Rutin Fisik Jumlah

2009 APBD : 13.988.502.000,-

APBD : 9.993.462.060,- APBN : 0,- Loan : 0,-

APBD : 13.998.495.060,- APBN : 0,- Loan : 0,-

2010 APBD : 5.466.109.000,-

APBD : 12.334.070.000,- APBN : 0,- Loan : 1.338.832.500,-

APBD : 17.800.179.500,- APBN : 0,- Loan : 1.338.832.500,-

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)

Rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul nomor 66 thn 2008 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi dinas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan,

b. Merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariat;

c. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan dokumen perencanaan dan anggaran;


(32)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 31 e. Menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat, kearsipan,

kepustakaan, urusan hukum, administrasi kepegawaian, keuangan, sarana-prasarana, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1) Menyelenggarakan surat-menyurat, tata naskah dinas, humas, protokol, kearsipan dan kepustakaan;

2) Mengelola kebersihan, ketertiban, dan keamanan ruang kerja dan lingkungan kantor;

3) Menyimpan, memelihara, mengelola dan mendistribusikan barang kebutuhan dinas serta memelihara kendaraan dinas; 4) Menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu ;

5) Melaksanakan administrasi dan kearsipan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai serta memproses usulan mutasi pegawai;

b. Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas:

1) Melaksanakan peñata-usahaan keuangan dan pembayaran gaji pegawai;

2) Melakukan koordinasi penyusunan RKA – DPA SKPD,

3) Melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran;

4) Melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan pelaporan pajak;

5) Menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;

6) Melaksanakan administrasi, inventarisasi dan laporan pertanggungjawaban pengelolaan aset serta mengusulkan penghapusan aset


(33)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 32 c. Sub Bagian Program mempunyai tugas:

1) Menghimpun, menelaah, menganalisa, mengklarifikasi dan mendokumentasikan peraturan perundangan;

2) Merencanakan dan menyelenggarakan penelitian, menyusun dan mengelola data base serta mengembangkan system informasi,

3) Mengkoordinasikan penyusunan Renstra, Renja, KUA, PPAS SKPD;

4) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, LAKIP dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);

3. Bidang Konservasi Sumber Daya Air (SDA), mempunyai tugas : a. Menyelenggarakan perencanaan program Konservasi SDA dan

Mineral;

b. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program Konservasi SDA dan Mineral;

c. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi;

d. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan pengembangan SDA dan mineral;

e. Melaksanakan pengembangan sistem informasi SDA; Bidang Konservasi Sumber Daya Air (SDA) terdiri dari:

a. Seksi Pengendalian SDA mempunyai tugas :

1) Melakukan perumusan kebijakan teknis pengelolaan SDA dan mineral;

2) Melaksanakan pendayagunaan konservasi SDA, meliputi : pemeriksaan, peninjauan, penelitian dan pemeriksaan kondisi dan situasi, memproses penyelesaian penerbitan/rekomendasi dan pelarangan pemanfaatan sumber air;


(34)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 33 4) Menyusun penetapan rencana pengelolaan SDA.

b. Seksi Pengawasan SDA, mempunyai tugas :

1) Melakukan perumusan kebijakan teknis pengawasan SDA dan mineral;

2) Melaksanakan pengawasan pengelolaan sumber air tanah.

3) Melaksanakan pengawasan atas pemanfaatan, pengubahan dan atau pembongkaran bangunan atau saluran irigasi di daerah jaringan irigasi.

c. Seksi Pengembangan Sistem Informasi SDA mempunyai tugas : 1) Mengelola dan menyusun data informasi SDA dan mineral; 2) Menyusun data dan informasi cekungan air tanah;

3) Menyusun perumusan penetapan wilayah konservasi SDA dan mineral;

4) Melaksanakan pengolahan data dan informasi kondisi hidrologis, hidrogeologis, prasarana SDA dan teknologi SDA;

5) Menyusun peta geologi dan pemetaan zona kerentanan gerakan tanah.

4. Bidang Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) Jaringan Irigasi Bidang Operasi dan Pemeliharaan (O dan P) Jaringan Irigasi, mempunyai tugas:

a. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program O dan P jaringan irigasi;

b. Menyelenggarakan perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pengembanagan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi;

c. Melaksanakan pemberdayaan lembaga pemakai air;

d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, dan evaluasi program dan kegiatan O dan P jaringan irigasi.


(35)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 34 Bidang O dan P jaringan irigasi terdiri dari :

a. Seksi Operasi Jaringan Irigasi mempunyai tugas :

1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait dengan operasi jaringan irigasi;

2) Menyusun rancangan rencana tata tanam berdasarkan usulan petani pemakai air;

3) Menyusun rancangan rencana tahunan penyediaan, pembagian dan pemberian air irigasi;

4) Menyusun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas. b. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi, mempunyai tugas :

1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait dengan pemeliharaan jaringan irigasi;

2) Melaksanakan survey dan inventarisasi aset jaringan irigasi; 3) Menyusun dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas. c. Seksi Pembinaan Pemakai Air mempunyai tugas :

1) Mengumpulkan data, informasi, serta permasalahan yang terkait dengan lembaga pemakai air irigasi;

2) Melaksanakan koordinasi dan pemberdayaan serta pembinaan pemakai air irigasi dan lembaganya;

3) Melaksanakan monitoring terhadap pengumpulan dan pemanfaatan iuran P3A;

5. Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan

Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan, mempunyai tugas :

a. Merumuskan kebijakan penyelenggaraan program rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan energi;

b. Menyelenggarakan perencanaan program rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan energi;

c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian program rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi serta pengelolaan energi


(36)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 35 Bidang Rehabilitasi dan Pengembangan terdiri dari :

a. Seksi Rehabilitasi dan Pengembangan Jaringan Irigasi, mempunyai tugas:

1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;

2) Melaksanakan rehabilitasi dan pengembangan jaringan irigasi primer dan sekunder;

3) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. b. Seksi Pengendalian Bencana mempunyai tugas :

1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;

2) Menyusun data daerah rawan bencana akibat daya rusak air; 3) Mengendalikan daya rusak air yang berdampak lokal;

4) Melaksanakan usaha pencegahan dan pemulihan bencana akibat daya rusak air;

5) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. c. Seksi Energi, mempunyai tugas :

1) Menyiapkan dan menyusun rencana kerja;

2) Menganalisis dan menyajikan data pasokan, pemakaian, dan potensi energi konvensional dan terbarukan;

3) Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas. 6. Unit Pelaksana Teknis (UPT).

UPT Pengamatan Pengairan Dinas SDA Kabupaten Bantul mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan penyusunan rencana tata tanam; b. Melaksanakan pengaturan dan pembuangan air irigasi;

c. Memberikan bantuan dan bimbingan teknis kepada pemakai air; d. Melaksanakan ketatausahaan UPT

UPT Pengamatan Pengairan Dinas SDA Kabupaten Bantul ada 5 UPT, yaitu :

a. UPT Pengamatan Pengairan Bedog-Winongo Kecil, mempunyai cakupan wilayah kerja 44 Daerah Irigasi yang berada di 9 kecamatan.


(37)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 36 b. UPT Pengamatan PengairanWinongo, mempunyai cakupan wilayah

kerja 17 Daerah Irigasi yang berada di 8 kecamatan,

c. UPT Pengamatan Pengairan Opak Hulu, mempunyai cakupan wilayah kerja 49 Daerah Irigasi yang berada di 4 kecamatan.

d. UPT Pengamatan Pengairan Opak Hilir, mempunyai cakupan wilayah kerja 34 Daerah Irigasi yang berada di 9 kecamatan dan

e. UPT Pengamatan Pengairan Oyo, mempunyai cakupan wilayah kerja 13 Daerah Irigasi yang berada di 2 kecamatan.

2.4. Sistem Prosedur dan Mekanisme

Dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Sumber Daya Air wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal. Setiap pimpinan pada Dinas Sumber Daya Air memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugasnya serta mengikuti dan mematuhi petunjuk petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan.

Adapun elemen-elemen penting dalam organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul sebagai berikut :

a. Spesialisasi Pekerjaan (work specialization):

Dalam Organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul terdapat pembagian pekerjaan dimana tugas-tugas dalam organisasi dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah sesuai dengan spesialisasi pekerjaan, karyawan memiliki spesialisasi tugas dari seluruh kegiatan. b. Departementalisasi (departementalizazion):

Adanya pengelompokan pekerjaan-pekerjaan sehingga tugas-tugas yang sama dapat dikoordinasikan dengan baik.

c. Rantai Perintah (chain of command):

Adanya garis kewenangan yang tidak terputus dari puncak organisasi ke eselon yang paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa. Kewenangan dan kesatuan perintah merupakan bagian yang tidak


(38)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 37 terpisahkan dari rantai perintah ini karena dengan kewenangan (authority) adanya hak-hak yang melekat pada kedudukan pimpinan untuk memberikan perintah untuk dipatuhi dengan prinsip kesatuan perintah (unity of commad) menunjukkan bahwa seorang karyawan memiliki satu atasan dan kepadanya ia harus bertanggung jawab secara langsung.

d. Rentang Kendali (span of control):

Adanya jumlah tingkatan atau jumlah manajer yang dimiliki organisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pasal 29 ayat (1) dinyatakan bahwa Dinas terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang, sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian, dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi.

e. Formalisasi (formalisms)

Tugas pekerjaan dalam organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul telah terstandarisasikan, Organisasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul memiliki tingkat formalisasi yang tinggi, mengingat karyawan selalu menangani kegiatan atau hal yang sama dengan cara yang sama, dan menghasilkan keluaran yang sama pula, terdapat uraian pekerjaan jelas, banyak peraturan organisasi, dan prosedur yang terdefinisikan dengan jelas.


(39)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 38 4.1. Visi

Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Bantul, maka Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul menetapkan Visi sebagai berikut :

Terwujudnya pemenuhan kebutuhan air yang berkualitas dan

berkuantitas serta terwujudnya pengelolaan sumber daya alam yang

berpihak kepada masyarakat dan berwawasan lingkungan

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa untuk mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Bantul, Dinas Sumber Daya Air harus melaksanakan program pembangunan Prasarana, Sarana di bidang Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral secara berkesinambungan sesuai dengan perencanaan strategis selama 5 tahun. 4.2. Misi

Untuk mewujudkan Visi Dinas SDA Kabupaten Bantul tersebut, disusun Misi Organisasi sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan irigasi melalui peningkatan, pengembangan, pemeliharaan,pelestarian jaringan irigasi dan pengoptimalisasian fungsi sarana bangunan pengairan.

2. Melindungi kawasan budidaya (permukiman, pertanian, pariwisata, perikanan, industri dan sebagainya) dan sektor strategis lainnya dari ancaman bahaya banjir.

3. Mengelola potensi sumberdaya air, mineral dan energy, serta konservasi sumber daya air dan sumber daya mineral dengan mengembangkan dan mengoptimalkan penerapan ilmu dan teknologi. 4. Memberikan pelayanan pengelolaan mineral bukan logam dan bebatuan, sumber daya airmelalui pengaturan pengurusan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan.

5. Meningkatkan kapasitas SDM untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang ketugasannya.

BAB III

Visi, Misi, Tujuan,


(40)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 39 4.3. Tujuan

Sesuai dengan visi dan misi diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh dinas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah :

1. Meningkatnya pelayanan irigasi melalui peningkatan, pengembangan, pemeliharaan, pelestarian jaringan irigasi dan optimalnya fungsi sarana bangunan pengairan.

2. Meningkatnya perlindungan kawasan budidaya (permukiman, pertanian, pariwisata, perikanan, industry dan sebagainya) dari ancaman bahaya banjir

3. Meningkatnya pengelolaan potensi sumberdaya air, mineral dan energy, serta konservasi sumber daya air dan sumber daya mineral dengan mengembangkan dan mengoptimalkan penerapan ilmu dan teknologi.

4. Meningkatnya pelayanan pengelolaan mineral bukan logam dan bebatuan, sumber daya air melalui pengaturan pengurusan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan.

1.4. Nilai-Nilai

Untuk mewujudkan Visi Organisasi dan melaksanakan Misi Organisasi, ditetapkan Nilai-nilai Organisasi sebagai berikut :

1. Togetherness : Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik dari pada bekerja sendiri-sendiri;

2. Empathy : Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang lain;

3. Assist : Kesediaan untuk selalu memberikan secara ikhlas;

4. Maturity : Kematangan dalam mengatasi permasalahan maupun tantangan bersama;

5. Willingness : Kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan atau kooperatif;

6. Organizational : Perilaku secara organizational yakni interaksi satu sama lain dalam memecahkan masalah ataupun krisis;

7. Respect : Saling menghormati serta menghargai terhadap sesama yang lain;


(41)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 40 8. Kindness : Berperilaku santun, rendah diri, serta selalu memberikan

kesejukan dalam setiap pertemuan;

9. Integritas : Menanamkan rasa hormat kepada orang lain; 10.Inovatif : Menjaga dan melanjutkan tradisi inovasi; 11.Keunggulan : Keyakinan untuk selalu yang terbaik; 12.Flexibelity : Resilience, mastering change;

13.Wisdom : Sikap dan perilaku yang berorientasi pada prinsip keseimbangan/keharmonisan antara rasionalitas dan moralitas, otak kiri dan otak kanan.

4.5. Strategi Dinas Sumber Daya Air

Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi organisasi adalah sebagai berikut:

1. Lakukan operasi, pemeliharaan, pengembangan, peningkatan jaringan dan bangunan irigasi serta optimalisasi pemanfaatan sumber air. 2. Lakukan pemeliharaan dan pelestarian sumber air.

3. Manfaatkan ilmupengetahuan dan teknologi untuk mengatasi kerusakan lingkungan SDA dalam rangka penanganan dan pengurangan resiko bencana.

4. Kembangkan, tingkatkan dan kelola potensi SDA, energy dan mineral dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Pelihara dan lestarikan SDA untuk menjamin ketersediaan air.

6. Tingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai peraturan pemanfaatan dan pengelolaan SDA, sumber energy dan mineral.

7. Tingkatkan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan pengelolaan SDA, sumber energy dan mineral.

8. Tingkatkan kualitas SDM untuk menyerap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

9. Tingkatkan kapasitas SDM untuk mengoptimalkan potensi SDA, sumber daya mineral dan energy.


(42)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 41 4.6. Kebijakan

1. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan air irigasi secara merata dan normatif serta optimalisasi tata guna air.

2. Melaksanakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi partisipatif.

3. Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sumber daya air, mineral, energi secara bertahap, berkesinambungan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

5. Meningkatkan pemberdayaan partisipasi masyarakat.

6. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

7. Perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. 8. Mengupayakan pengembalian kualitas lahan bekas galian C.

9. Mengupayakan peningkatan kesempatan pegawai untuk mengikuti diklat.


(43)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 42 5.1. Program

Dalam rangka tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, perlu dilakukan penyusunan program yang merupakan instrumen kebijakan yang berisi beberapa kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas SDA.

Program dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul sesuai dengan misi sebagaimana telah diuraikan dalam Bab IV diatas adalah sebagai berikut :

1. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

2. Program pengendalian banjir.

3. Program pengembangan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

4. Program pembangunan turap/talud/bronjong 5. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong 6. Program penyediaan dan pengelolaan air baku. 7. Program potensi energy.

8. Program pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenaga-listrikan. 9. Program Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau

dan sumber daya air lainnya.

10.Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

11.Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 12.Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.

13.Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

14.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

BAB IV

Program dan Kegiatan

Dinas Sumber Daya Air


(44)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 43 5.2. Kegiatan

Sedangkan kegiatan yang merupakan bagian dari program tersebut diatas meliputi :

1. Perencanaan pembangunan jaringan irigasi. 2. Perencanaan normalisasi saluran sungai. 3. Pembangunan jaringan air bersih/air minum. 4. Pembangunan reservoir.

5. Pelaksanaan normalisasi saluran sungai. 6. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.

7. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum. 8. Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai. 9. Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun. 10. Rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi.

11. Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP). 12. Pembangunan reservoir pengendali banjir.

13. Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir. 14. Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai.

15. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

16. Pembangunan prasarana pengaman pantai. 17. Pembangunan tanggul pemecah ombak.

18. Pembangunan embung dan bangunan penampung air.

19. Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air lainnya.

20. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

21. Peningkatan konservasi air tanah.

22. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air. 23. Pendataan potensi energi sumber daya air. 24. Perencanaan turap/talud/bronjong.

25. Pembangunan turap/talud/bronjong.


(45)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 44 27. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong.

28. Studi Potensi Energi alternatif. 29. Pemanfaatan potensi energi.

30. Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

31. Studi kelayakan pemanfaatan energi terbarukan. 32. Pembangunan instalasi penghasil energi.

33. Koordinasi pengembangan ketenaga-listrikan.

34. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air.

35. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air. 36. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA.

37. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA.

38. Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 39. Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 40. Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 41. Pembangunan sumur-sumur air tanah.

42. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air. 43. Peningkatan distribusi penyediaan air baku.

44. Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI). 45. Penyusunan regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C. 46. Sosialisasi regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C. 47. Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C. 48. Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang

pertambangan.

49. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian C. 50. Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat.

51. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan rakyat.

52. Penyebaran peta daerah rawan bencana alam geologi. 53. Pendidikan dan pelatihan formal.

54. Sosialisasi peraturan perundang-undangan.


(46)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 45 5.3. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan

Tujuan penetapan pagu indikatif dan sumber pendanaan adalah :

1. Untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja pelayanan SKPD terhadap SPM dalam periode perencanaan menengah (Renstra) ytang lalu.

2. Mengetahui permasalahan atau kendala pencapaian kinerja SKPD.

3. Menentukan target kinerja program yang ditetapkan selama 5 tahun ke depan.


(47)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 46 Dinas Sumber Daya Air sebagai institusi yang memiliki tugas pokok, fungsi dan otoritas sebagai pengelola di bidang Sumber Daya Air dan mineral di Wilayah Kabupaten Bantul, dituntut dapat memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, dalam upaya pemenuhan kebutuhan air irigasi bagi pertanian khususnya serta pemantauan di bidang pertambangan golongan C agar tetap berwawasan lingkungan.

Peningkatkan kinerja pegawai akan terus dilakukan melalui peningkatan dukungan sarana dan prasarana serta pendidikan dan pelatihan yang akan mendukung kelancaran tugas dan kewajiban dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bantul pada umumnya.

BAB V

Penutup


(1)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 41

4.6. Kebijakan

1. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan air irigasi secara merata dan normatif serta optimalisasi tata guna air.

2. Melaksanakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi partisipatif.

3. Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sumber daya air, mineral, energi secara bertahap, berkesinambungan dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

5. Meningkatkan pemberdayaan partisipasi masyarakat.

6. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

7. Perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. 8. Mengupayakan pengembalian kualitas lahan bekas galian C.

9. Mengupayakan peningkatan kesempatan pegawai untuk mengikuti diklat.


(2)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 42

5.1. Program

Dalam rangka tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul, perlu dilakukan penyusunan program yang merupakan instrumen kebijakan yang berisi beberapa kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas SDA.

Program dari Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Bantul sesuai dengan misi sebagaimana telah diuraikan dalam Bab IV diatas adalah sebagai berikut :

1. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya.

2. Program pengendalian banjir.

3. Program pengembangan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

4. Program pembangunan turap/talud/bronjong 5. Program rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong 6. Program penyediaan dan pengelolaan air baku. 7. Program potensi energy.

8. Program pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenaga-listrikan. 9. Program Pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau

dan sumber daya air lainnya.

10.Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

11.Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. 12.Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.

13.Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.

14.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

BAB IV

Program dan Kegiatan

Dinas Sumber Daya Air


(3)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 43

5.2. Kegiatan

Sedangkan kegiatan yang merupakan bagian dari program tersebut diatas meliputi :

1. Perencanaan pembangunan jaringan irigasi. 2. Perencanaan normalisasi saluran sungai. 3. Pembangunan jaringan air bersih/air minum. 4. Pembangunan reservoir.

5. Pelaksanaan normalisasi saluran sungai. 6. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.

7. Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum. 8. Rehabilitasi/pemeliharaan normalisasi saluran sungai. 9. Optimalisasi fungsi jaringan irigasi yang telah dibangun. 10. Rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi.

11. Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP). 12. Pembangunan reservoir pengendali banjir.

13. Rehabilitasi/pemeliharaan reservoir pengendali banjir. 14. Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai.

15. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

16. Pembangunan prasarana pengaman pantai. 17. Pembangunan tanggul pemecah ombak.

18. Pembangunan embung dan bangunan penampung air.

19. Pemeliharaan dan rehabilitasi embung dan bangunan penampung air lainnya.

20. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai, danau dan sumber daya air lainnya.

21. Peningkatan konservasi air tanah.

22. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air. 23. Pendataan potensi energi sumber daya air. 24. Perencanaan turap/talud/bronjong.

25. Pembangunan turap/talud/bronjong.


(4)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 44

27. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong. 28. Studi Potensi Energi alternatif.

29. Pemanfaatan potensi energi.

30. Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

31. Studi kelayakan pemanfaatan energi terbarukan. 32. Pembangunan instalasi penghasil energi.

33. Koordinasi pengembangan ketenaga-listrikan.

34. Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air.

35. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air. 36. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA.

37. Koordinasi pengelolaan konservasi SDA.

38. Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 39. Rehabilitasi prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 40. Pemeliharaan prasarana pengambilan dan saluran pembawa. 41. Pembangunan sumur-sumur air tanah.

42. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air. 43. Peningkatan distribusi penyediaan air baku.

44. Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI). 45. Penyusunan regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C. 46. Sosialisasi regulasi mengenai kegiatan penambangan bahan galian C. 47. Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan galian C. 48. Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang

pertambangan.

49. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian C. 50. Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat.

51. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan rakyat.

52. Penyebaran peta daerah rawan bencana alam geologi. 53. Pendidikan dan pelatihan formal.

54. Sosialisasi peraturan perundang-undangan.


(5)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 45

5.3. Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan

Tujuan penetapan pagu indikatif dan sumber pendanaan adalah :

1. Untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja pelayanan SKPD terhadap SPM dalam periode perencanaan menengah (Renstra) ytang lalu.

2. Mengetahui permasalahan atau kendala pencapaian kinerja SKPD.

3. Menentukan target kinerja program yang ditetapkan selama 5 tahun ke depan.


(6)

Profil Dinas SDA Kabupaten Bantul 2013 46

Dinas Sumber Daya Air sebagai institusi yang memiliki tugas pokok, fungsi dan otoritas sebagai pengelola di bidang Sumber Daya Air dan mineral di Wilayah Kabupaten Bantul, dituntut dapat memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin kepada masyarakat, dalam upaya pemenuhan kebutuhan air irigasi bagi pertanian khususnya serta pemantauan di bidang pertambangan golongan C agar tetap berwawasan lingkungan.

Peningkatkan kinerja pegawai akan terus dilakukan melalui peningkatan dukungan sarana dan prasarana serta pendidikan dan pelatihan yang akan mendukung kelancaran tugas dan kewajiban dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bantul pada umumnya.

BAB V

Penutup