Metode Discovery Kajian Pustaka

33 diberikan dalam 2 atau 3 kali pert em uan. Wakt u selebihnya dapat digunakan untuk kegiat an rem idial, pem antapan, dan pangayaan.

4. Metode Discovery

a. Hakekat Pembelajaran Discovery Discovery diartikan sebagai metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan penemuan. Metode discovery merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai w ujud adanya perubahan perilaku.Hanafiah dan Suhana, 2010: 77 Dalam metode penemuan ini murid diberi kesempatan untuk menemukan sendiri. Murid akan lebih percaya pada diri sendiri karena mendapat kesempatan mengembangkan kemampuan.Suryabrata 2002:193 mengutip pendapat Sund 1975 bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggo long-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. PembelajaranIlmu Pengetahuan Alam IPAmetode penemuan ini banyak digunakan. Seperti murid diberi kesempatan untuk menemukan sendiri dimana tikus biasa bertempat tinggal. Berdasarkan percobaan sendiri siswa menemukan sendiri bahwa air yang dipanaskan akan menguap, didinginkan dalam kulkas menjadi es, serta membuktikan bahwa udara pernapasan mengandung uap air dengan melakukan percobaan sendiri meniupkan udara kepermukaan kaca yang bening. Metode pembelajaran discovery merupakan cara ilmiah di dalam pemecahan masalah problem solving materi-materi IPA di sekolah. Problem solving lebih menitik beratkan kepada terpecahnya suatu masalah yang menurut perkiraan rasiologis, benar dan tepat. Karena dalam pendekatan discovery ini siswa mencari sesuatu sampai tingkat yakin.Tingkatan ini dicapai melalui dukungan data, analisis, interprestasi serta pembuktiannya. Salah satu teknik pemecahan masalah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA yaitu pendekatan penemuan, misalnya kenapa terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. Mengapa kelelawar dapat terbang dalam keadaan gelap. Bagaimana pro ses terjadinya hujan. Bernapas dengan apakah kecebong. Mengapa kecebong bereko r sedangkan katak tidak, dan lain-lain sebagainya.

5. Kerangka Berfikir