2. Terapi Aroma
Terapi aroma adalah terapi yang menggunakan essensial oil atau sari
minyak murni untuk membantu memperbaiki
atau menjaga
kesehatan, membangkitkan semngat, menyengarkan sera membangkitkan
jiwa raga. Essensial oil yang
digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis
bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki
khasiat untuk mengobati Hutasoit, 2002.
Terapi aroma merupakan tindakan terapeutik
dengan menggunakan
minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik
dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan terapi
aroma perlu dikaji adanya riwayat alergi
yang dimiliki
klien Damayanti, 2011.
Terapi aroma adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi
uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit dan mual,
meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi
rasa takut
dan kecemasaan.
dan mengingkatkan
perasaan kesejahteraan Price shirley, 2007.
Terapi aroma merupakan sari perawatan tubuh dengan bantuan sari
tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut
minyak essensial, atau minyak asiri Flora serial, 2010.
Mekanisme kerja bahan terapi aroma
adalah melalui
sistem sirkulasi
tubuh dan
sistem penciuman. Untuk masalah mual
pada klien HEG, mual terjadi karena adanya peningkatan kadar estrogen
atau
HCG Human
Charinic Gonadotropin dan perubahan dari
sistem pencernaan. Sehingga otak dimedula
yang secra
erat berhubungan dengan atau merupakan
bagian dari
pusat mual
yang disebabkan oleh implus iritatif yang
datang dari tractus gastrointestinal dan impuls yang berasal dari otak
bawah yang berhubungan dengan motion sickness Guyton Hall,
2007.
Organ penciuman merupakan satu- satunya indra perasa dengan berbagai
reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan
merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah
dapat memicu impuls elektrik pada ujung saraf yang ahrus dirangsang
sebelum seseorang sadar bau apa yang sedang dicium.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap langsung keudara.
Apabila masuk kerongga hidung melalui
pernafasan, akan
diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman
berbagai akan tiga tahap:
a Penerimaan
molekul bau
tersebut oleh
saraf olfactory
epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung
saraf.
b Ditransmisikannya
bau tersebut
sebagai pesan
kepusat penciuman yang terletak pada bagian
belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima
pada pangkal otak. Pada penciuman ini hanya sebesar biji buah delima
pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai
sel neuron
menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik yang
selanjutnya akan
dikirim ke
hipotalamus untuk diolah. Bila minyak essensial dihirup, molekul
yang mudah
menguap akan
membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak
tersebut kepuncak hidung.
c Rambut getar yang terdapat
dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan
elektrokimia ke pusat emosi dan daya
ingat seseorang
yang selanjutnya akan mengantar pesan
balik keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi.
Pesan yang
diantar keseluruh tubuh akan dikonversikan
menjadi suatu aksi dengan pelepasan subtansi neurokimia berupa perasaan
senang,
rileks, tenang
atau terangsang.
Melalui penghirupan
sebagaian molekul akan masuk ke paru-paru.
Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan
mukosa pada
saluran pernafasan, baik pada bronkus atau
pada cabang halusnya bronchiole. Pada terjadi pertukaran gas didalam
alveoli,
molekul tersebut
akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah
didalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan mengingkatkan jumlah
bahan aromatik yang ada kedalam tubuh, respon bau yang dihasilkan
akan
merangsang kerja
sel neurokimia otak.
3. Jeruk