Terapi Aroma pengaruh pemberian terapi aroma jeruk terhadap intensitas rasa mual muntah pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas harapan raya pekanbaru tahun 2017

2. Terapi Aroma

Terapi aroma adalah terapi yang menggunakan essensial oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semngat, menyengarkan sera membangkitkan jiwa raga. Essensial oil yang digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah yang memiliki khasiat untuk mengobati Hutasoit, 2002. Terapi aroma merupakan tindakan terapeutik dengan menggunakan minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan terapi aroma perlu dikaji adanya riwayat alergi yang dimiliki klien Damayanti, 2011. Terapi aroma adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit dan mual, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut dan kecemasaan. dan mengingkatkan perasaan kesejahteraan Price shirley, 2007. Terapi aroma merupakan sari perawatan tubuh dengan bantuan sari tumbuhan tertentu. Sari berupa cairan wangi yang lazim disebut minyak essensial, atau minyak asiri Flora serial, 2010. Mekanisme kerja bahan terapi aroma adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Untuk masalah mual pada klien HEG, mual terjadi karena adanya peningkatan kadar estrogen atau HCG Human Charinic Gonadotropin dan perubahan dari sistem pencernaan. Sehingga otak dimedula yang secra erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat mual yang disebabkan oleh implus iritatif yang datang dari tractus gastrointestinal dan impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sickness Guyton Hall, 2007. Organ penciuman merupakan satu- satunya indra perasa dengan berbagai reseptor saraf yang berhubungan langsung dengan dunia luar dan merupakan saluran langsung ke otak. Hanya sejumlah 8 molekul sudah dapat memicu impuls elektrik pada ujung saraf yang ahrus dirangsang sebelum seseorang sadar bau apa yang sedang dicium. Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap langsung keudara. Apabila masuk kerongga hidung melalui pernafasan, akan diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman berbagai akan tiga tahap: a Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yang merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf. b Ditransmisikannya bau tersebut sebagai pesan kepusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada penciuman ini hanya sebesar biji buah delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipotalamus untuk diolah. Bila minyak essensial dihirup, molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat dalam kandungan minyak tersebut kepuncak hidung. c Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan mengantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang yang selanjutnya akan mengantar pesan balik keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. Pesan yang diantar keseluruh tubuh akan dikonversikan menjadi suatu aksi dengan pelepasan subtansi neurokimia berupa perasaan senang, rileks, tenang atau terangsang. Melalui penghirupan sebagaian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada bronkus atau pada cabang halusnya bronchiole. Pada terjadi pertukaran gas didalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah didalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan mengingkatkan jumlah bahan aromatik yang ada kedalam tubuh, respon bau yang dihasilkan akan merangsang kerja sel neurokimia otak.

3. Jeruk