Yaitu sestem pemungutan pajak yang memberikan kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang.
Ciri-ciri Official Assesment System: 1.
Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus
2. Wajib pajak bersifat pasif
3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
b. Self Assesment System
Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan dan tanggungjawab kepada wajib pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
6. Pajak Pertambahan Nilai PPN
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak tidak langsung yang dikenakan pada setiap pertambahan Nilai atau transaksi penyerahan barang dan atau jasa kena pajak
dalam pendistribusiannya dari produsen dan konsumen. Pajak Pertambahan Nilai disebut Pajak tidak langsung karena tidak langsung
dibebankan kepada penanggung pajak konsumen tetapi melalui mekanisme pemungutan pajak dan disetor oleh pihak lain penjual. Transaksi pengenaan bisa
dalam bentuk jual-beli, pemanfaatan jasa dan sewa menyewa. Barang Kena Pajak BKP adalah barang berwujud yang menurut sifatnya
atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak dan barang
Universitas Sumatera Utara
tidak berwujud yang dikenakan PPN. Pada dasarnya semua barang merupakan Brang Kena Pajak kecuali yang diatur lain oleh Undang
– Undang Nomor PPN itu sendiri. Barang Kena Pajak tersebut terdiri dari barang berwujud bergerak dan tidak
bergerak dan barang tidak berwujud hak cipta, merek dagan, hak paten dan lain- lain.
Sedangkan Jasa Kena Pajak JKP adalah ssetiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang
atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan
dan atas petunjuk dari pemesan yang dikenakan PPN. Contohnya: jasa konstruksi, jasa sewa ruangan, jasa konsultan, jasa perantara.
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas
:
a. Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam daerah Pabean yang dilakukan
oleh pengusaha; b.
Impor Barang Kena Pajak; c.
Penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;
d.
Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean; e.
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak JKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
Universitas Sumatera Utara
f. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
g. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
dan h.
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
7. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB