Asas Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak

2. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas dua yaitu Pajak Provinsi Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak KabupatenKota termasuk Pajak Hotel, pajak Restoran dan Pajak Hiburan Mardiasmo,2009:5. c. Menurut Sifatnya 1. Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjek pajaknya. Contohnya Pajak Penghasilan . 2. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan Wajib Pajak. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

4. Asas Pemungutan Pajak

Untuk mencapai tujuan pemungutan pajak perlu memegang penuh asas-asas pemungutan dalam memilih alternatif pemungutannya, sehingga terdapat keserasian pemungut pajak dengan tujuan dan asas yang masih diperlukan lagi yaitu pemahaman atas perlakuan pajak terrtentu. Asas-asas pemungutan pajak yang digunakan untuk memungut pajak penghasilan adalah sebagai berikut: a. Asas Tempat Tinggal Negara-negara mempunyai hak untuk memungut atas seluruh penghasilan Wajib Pajak berdasarkan tempat tinggal Wajib Pajak. Wajib pajak yang Universitas Sumatera Utara bertempat tinggal di Indonesia dikenai pajak atas penghasilan diterima atau diperoleh, yang bersal dari Indonesia atau berasal dari luar Indonesia. b. Asas Kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan suatu negara. Asas ini diberlakukan kepada setiap orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia untuk membayar pajak. c. Asas Sumber Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas penghasilan yang bersumber pada suatu negara yang memungut pajak. Dengan demikian, wajib pajak menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia dikenakan pajak di Indonesia tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.

5. Sistem Pemungutan Pajak

Sebelum reformasi perpajakan berlaku di Indonesia, sistem pemungutan pajaknya hanya bertumpuh kepada Official Assesment System. Namun setelah reformasi perpajakan sistem pemungutan pajaknya disamping Official Assesment System juga Self Assesment. Namun tetap berlaku juga With Holding System, yaitu sistem pemungutan pajak diberikan kewenangannya kepada pihak ketiga bukan wajib pajak dan bukan juga fiskus. Dalam pelaksanaan pemungut pajak dikenal beberapa pelaksanaan pemungutan pajak, yang masih berlaku sampai sekarang ini: a. Official Assesment System Universitas Sumatera Utara Yaitu sestem pemungutan pajak yang memberikan kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang. Ciri-ciri Official Assesment System: 1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus 2. Wajib pajak bersifat pasif 3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus b. Self Assesment System Yaitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan dan tanggungjawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

6. Pajak Pertambahan Nilai PPN