PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 30 SEPTEMBER 2014 – Lanjutan
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
SEPTEMBER 30, 2015 AND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE NINE MONTHS PERIODS ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 AND SEPTEMBER 30, 2014 – Continued
- 68 -
33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL 33.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu
untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari
pinjaman Catatan 17 dan 18 yang saling hapus dengan kas dan setara kas Catatan 5
dan ekuitas yang terdiri dari modal disetor Catatan 20, tambahan modal disetor
Catatan 21, saldo laba dan kepentingan nonpengendali Catatan 22.
The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as a going
concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the
optimization of the balance of debt and equity. The Group’s capital structure
consists of debt Notes 17 and 18 offset by cash and cash equivalents Note 5 and
equity consisting of paid-in capital Note
20, additional paid-in capital Note 21, retained earnings and non-
controlling interest Note 22.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu performa
keuangan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan
dan risiko yang berhubungan. The Board of Commissioners and Directors
periodically review the Groups financial performance. As part of this review, the
Directors consider the cost of capital and related risks.
b. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan
b. Financial Risk Management Policies And Objectives
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan
bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan
bisnis, serta untuk mengelola risiko signifikan. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah
ditentukan oleh Direksi. The Group’s overall financial risk
management and policies seek to ensure that adequate financial resources are
available for operation and development of its business, while managing its exposure to
significant risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the
Directors.
Manajemen risiko pasar Market risk management
Grup memiliki eksposur terhadap risiko pasar yaitu risiko nilai tukar mata uang asing.
The Group is exposed to market risk, primarily to foreign currency risk and interest
rate risk.
i. Manajemen risiko mata uang asing i.
Foreign currency risk management
Risiko nilai tukar mata uang non- fungsional didefinisikan sebagai
penurunan nilai asetpendapatan atau peningkatan nilai liabilitaspengeluaran
yang disebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang non-fungsional tersebut.
Non-functional currency exchange rate risk is defined as the decline in the
value of assetsrevenue or increase in the value of liabilitiesexpenditures
caused by fluctuation in non-functional currency exchange rates.
Grup terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing
terutama dikarenakan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing.
The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate
fluctuation mainly because of loans denominated in foreign currency.
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 DAN PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 30 SEPTEMBER 2014 – Lanjutan
PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
SEPTEMBER 30, 2015 AND DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE NINE MONTHS PERIODS ENDED
SEPTEMBER 30, 2015 AND SEPTEMBER 30, 2014 – Continued
- 69 - Grup mengelola eksposur terhadap mata
uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran
dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih
Grup pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 30.
The Group manages the foreign currency exposure by matching, as far
as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s
net open foreign currency exposure as of financial position date is disclosed in
Note 30.
Analisis sensitivitas mata uang asing Foreign currency sensitivity analysis
Grup terutama terekspos terhadap USD. The Group is mainly exposed to the
USD. Tabel berikut merinci sensitivitas Grup
terhadap peningkatan dan penurunan 2 dalam Rp terhadap USD. 2 adalah
tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata
uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen
terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis
sensivitas hanya mencakup item USD yang ada dan menyesuaikan translasinya
pada akhir periode untuk perubahan 2 dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah
positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba atau ekuitas dimana Rp
menguat 2 terhadap USD. Untuk pelemahan 2 dari Rp terhadap USD,
akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba setelah pajak,
dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.
The following table details the Group’s sensitivity to an 2 increase decrease
in the Rp against the USD. 2 is the sensitivity rate used when reporting
foreign currency risk internally to key management personnel and represents
managements assessment of the reasonably possible change in foreign
exchange rates. The sensivity analysis includes only outstanding USD
monetary items and adjust their translation at the period end for a 2
change in foreign currency rates. A positive number below indicates an
increase in profit or equity where the Rp strengthens 2 against the USD. For
Rp weakening 2 against the USD, there would be a comparable impact on
the profit after tax, and the balances below would be negative.
Impact net of tax Rp
Labarugi Profitloss
30 September 2015 2,243,948,584 2,243,948,584
i September 30, 2015 31 Desember 2014
3,327,126,516 3,327,126,516 i December 31, 2014
i Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo utang Grup
dalam mata uang US pada akhir periode pelaporan.
i This is mainly attributable to the exposure outstanding on US
denominated liabilities in the Group at the end of the reporting period.
Manajemen risiko tingkat bunga Interest rate risk management
Grup terpapar risiko suku bunga karena entitas dalam Grup meminjam dana dengan tingkat
bunga tetap dan mengambang. Risiko ini dikelola oleh Grup dengan mempertahankan
gabungan yang tepat antara pinjaman suku bunga tetap dan mengambang.
The Group is exposed to interest rate risk because entities in the Group borrow funds
at both fixed and floating interest rates. The risk is managed by the Group by maintaining
an appropriate mix between fixed and floating rate borrowings.